NovelToon NovelToon
Instant Revenge App System

Instant Revenge App System

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Balas Dendam / Sistem / Mengubah Takdir / Harem / Roh Supernatural
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah seorang pria yang terikat hutang dengan sistem karena di tolong oleh sistem ketika dia di khianati, di fitnah dan di bohongi sampai di bunuh di penjara untuk membalas dendam, sekarang dia berjuang untuk melunasi nya dengan membuat aplikasi yang melayani jasa balas dendam bagi pengguna nya, baik yang masih hidup atau sudah meninggal, bisakah dia melunasi hutang nya ? atau hutang nya semakin membengkak karena banyaknya "partner" di samping nya ?

*Mengandung kekerasan dan konten yang mengganggu, harap bijak dalam membaca dan maaf bocah tolong minggir.*

Genre : Fantasi, fiksi, drama, misteri, tragedy, supranatural, komedi, harem, horor.

Kalau berkenan mohon di baca dan tolong tinggalkan jejak ya, like dan comment, terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

Seminggu kemudian, open house pun di gelar, yang di buka bukan hanya gedung sekolah baru, melainkan gedung sekolah lama untuk mengenang awal sekolah berdiri karena sebentar lagi gedung sekolah lama akan di hancurkan, kemudian di atasnya akan di bangun lapangan indoor untuk kegiatan olah siswa dan auditorium untuk kegiatan sekolah.

Para tokoh masyarakat, para orang tua murid dan para penduduk sekitar sekolah mulai berdatangan untuk melihat kreasi para siswa siswi yang bersekolah dan mengenyam pendidikan di sekolah itu. Rei berpakaian ala pocong, berdiri di depan kelasnya sambil membawa papan pengumuman.

“Kakak,”

Rei menoleh melihat Angel datang bersama Laila, Angel langsung berdiri di depan Rei dan mengamati Rei dari dekat,

“Napa ?” tanya Rei.

“Ga cocok jadi pocong, ga serem sama sekali, malah sebaliknya, iya ga ma ?” tanya Angel kepada Laila di sebelahnya.

“Hahaha iya bener, ga cocok banget,” jawab Laila sambil tertawa.

“Mama sama Angel berdua aja ?” tanya Rei.

“Enggak sih, tadi di depan ketemu sama temannya Angel yang namanya Dio dan kakak nya, mereka lagi ke kelas 10 dulu katanya,” jawab Laila.

“Oh gitu, mau masuk ma hehe,” ujar Rei.

“Ah enggak ah, kamu kan tau mama takut ama yang beginian,” balas Laila tersenyum.

“Angel mau masuk ma, yuk, kan ada Angel, lagian apa serem nya sih,” ujar Angel.

“Ih kamu tuh, kamu aja masuk sendiri, mama tunggu sini,” balas Laila.

“Buaak,” tiba tiba Rei di tabrak dari samping, dia menoleh dan melihat Irene yang mengenakan kostum penyihir menabrak nya dan memeluk nya,

“Halo tante, Angel,” ujar Irene.

“Eh kak Irene, loh kok kak Irene pakai baju penyihir gitu ? bukan nya beda kelas ya ?” tanya Angel.

“Hehe jadi penyihir yang kasih apel buat snow white,” jawab Irene.

“Oh kamu jadi antagonis nya ya, tante ntar nonton deh,” ujar Laila.

“Iya tante, nonton ya, jangan sampai enggak,” balas Irene.

“Eh ada Angel ama tante,”

Angel dan Laila menoleh ke arah pintu, ternyata Febi yang berdandan ala kuntilanak menjulurkan kepalanya keluar. Kemudian dia keluar menghampiri Rei dan bersalaman dengan Laila.

“Oh iya ya, kamu sekelas Rei ya Feb,” ujar Laila.

“Iya tante,” balas Febi.

“Woi,”

Tiba tiba punggung Rei di tepuk seseorang, Rei langsung menoleh melihat ternyata Nisa yang menepuknya, Irene dan Febi langsung merangkul Rei dan menatap Nisa,

“Walah...ada ya pocong di jagain ama nenek sihir dan kuntilanak ?” ledek Nisa.

“Kakak jangan cepet cepet napa,” tegur Dio di belakang Nisa.

“Lo kesini juga Nis,” ujar Rei.

“Iya dong, pengen liat aja sekalian meliput hehe, (menoleh melihat Laila) eh tante, ketemu lagi kita,” ujar Nisa.

“Haha iya, kamu kenal Rei ya ?” tanya Laila.

“Kenal dong tante, dulu sesama foto model, sekarang sih udah pensiun, tapi tetap berhubungan baik, bener ga Rei,” jawab Nisa sambil menyikut Rei.

“Ih apa sih,” ujar Irene.

“Hehe cembokur lo ye, santai, Irene, dia lebih kecil dari gue, ga bakal gue makan, tenang aja, tapi kalo lo udahan gantian, hehe,” ujar Nisa.

“Bohong kak Irene, dia ngincer kak Rei juga,” ujar Angel.

“Hahahaha jangan dendem gitu ah,” balas Nisa.

“Um...kak Irene apa kabar ?” tanya Dio.

Irene menoleh melihat Dio, Rei langsung bicara kepada Irene di kepalanya untuk memberitahu kalau Dio adalah teman Irene yang asli.

“Eh Dio, apa kabar,” jawab Irene.

“Kakak masih inget aku ?” tanya Dio.

“Masih dong, emang sih ga semua, tapi kalau melihat wajah kadang bisa inget langsung gitu,” ujar Irene.

“Oh syukur deh,” balas Dio yang terlihat sedikit lega.

“Eh mending pada minggir dulu deh, mama keliling aja dulu, nanti aku susul kalau udah kelar,” ujar Rei.

“Iya, tenang aja, mama ntar keliling dulu, lagian mama mau liat juga sekolah kamu, kan Angel mau masuk sini juga tahun depan,” ujar Laila.

“Hehe iya,” tambah Angel.

“Sip, ipar ku masuk sini hehehe,” ujar Irene.

“Kak, aku masih belum terima soal itu loh, tapi ok lah,” balas Angel.

“Hehe ya udah, yuk tante, Ngel, ku antar aja, kak Nisa dan Dio sekalian,” ujar Irene.

“Wah cewe lo boleh juga ya Rei, tapi gue masih penasaran nih, perasaan gue ga kalah deh, apa gara gara gue tua ya ?” tanya Nisa.

“Bisa jadi begitu,” celetuk Febi sambil menatap Nisa.

“Lah itu siapa lagi ?” tanya Nisa.

“Cewenya juga weeek,” jawab Febi sambil menjulurkan lidah.

“Wahahahaha jadi boleh nih, gue ikutan dong,” ledek Nisa.

“Gue yang ga boleh, dah sono, nyokap gue nungguin noh,” ujar Rei.

“Sip, gue daftar ya,” ujar Nisa sambil berjalan bersama Dio.

Setelah mereka pergi, Febi langsung menatap Rei di sebelahnya dengan wajah cemberut dan terlihat kesal,

“Dia siapa sih ?” tanya Febi.

“Dia teman waktu jadi model, umurnya kalo ga salah 22 tahun apa 23 tahun ya...lupa, dia sering ngobrol ama aku,” jawab Rei.

“Dia model ?” tanya Febi.

“Dulu, trus sempet jadi fotographer sekarang katanya reporter, tapi emang dari dulu dia mau jadi reporter, pas ketemu aku di kerjaan model dia masih kuliah,” jawab Rei.

“Pantes mulutnya lemes banget, nyebelin,” ujar Febi.

“Eh ga boleh gitu ah, dia itu baik loh, aku taunya kedua orang tuanya bercerai dan ibu nya sudah menikah lagi di luar negeri, dia di sini hanya hidup berdua sama adik nya, dia terpaksa kerja jadi model untuk membiayai kuliah dan sekolah adik nya, ibu nya di luar negeri hanya sesekali mengirim uang sedangkan ayahnya hilang tanpa jejak," balas Rei.

“Udah sih, ga usah belain dia,” balas Febi ngambek.

“Haha iya sori,” balas Rei.

“Kak Bianca katanya ntar kesini juga, dia tadi pagi nunggu jasa angkut barang dateng dulu trus mau berberes dulu baru kesini,” ujar Febi.

“Oh itu kan ?” tanya Rei sambil menunjuk ke koridor.

Febi menjulurkan kepalanya, terlihat Bianca sedang berjalan ke arah mereka bersama dengan seorang gadis di sebelahnya. Rei memicingkan matanya, ternyata yang berjalan di sebelah Bianca adalah Irma yang memakai pakaian biasa.

“Sori ya Rei, tadi nunggu barang dateng dulu,” ujar Bianca.

“Iya ga apa apa (menoleh melihat Irma) apa kabar bu polwan ?” tanya Rei.

“Baik, wah rumah hantu ya, boleh masuk ?” tanya Irma.

“Boleh bu, silahkan,” jawab Rei.

“Bu Irma ga tugas ?” tanya Febi.

“Enggak, hari ini lagi cuti karena ada urusan, tapi ternyata urusannya batal dan mampir aja kesini karena dengar ada open house,” jawab Irma santai.

“Iya, tadi ketemu di depan pas masuk, makanya kita bareng masuk,” tambah Bianca.

“Ayo deh masuk, aku anter,” ujar Febi.

Febi membawa Irma masuk untuk melihat ke dalam, sementara Bianca berdiri di depan bersama Rei,

“Tadi kayaknya aku liat tante deh ama Angel, mereka kayaknya ama Irene,” ujar Bianca.

“Iya, tadi mereka udah kesini,” balas Rei.

“Trus ada cewe cakep juga tuh bareng mereka ama cowo gondrong,” ujar Bianca.

“Oh Nisa ama ade nya Dio,” ujar Rei.

“Kenal ?” tanya Bianca.

“Kenal, dia temen waktu aku kerja jadi model dulu, orangnya enak di ajak ngomong,” ujar Rei.

“Oh...gitu, hmmm....gitu ya,” ujar Bianca.

“Kenapa ?” tanya Rei bingung.

“Kamu dulu pernah jadi model ?” tanya Bianca.

“Ah waktu umur 16 tahun, cuman beberapa kali aja kok, bantu bantu keuangan keluarga,” jawab Rei.

“Waktu itu dia umur berapa ?” tanya Bianca.

“Siapa ? Nisa ? 21 tahun kalau ga salah, masih kuliah pokok nya,” jawab Rei.

“Hmmm.....gitu,” balas Bianca.

“Kenapa sih ?” tanya Rei.

“Enggak, dah ya aku masuk dulu,” jawab Bianca.

Langsung saja Bianca meninggalkan Rei dan masuk ke dalam menyusul Febi dan Irma di dalam,

[Hohoho ini benar benar menarik.]

“Apanya sih ?” tanya Rei.

[Lihat saja nanti, kamu akan terkejut, di jamin.]

1
Rei Jaavu
lanjut lagi ya Thor like-nya
Rei Jaavu
ditunggu feedback ke AniGate yahh
Mobs Jinsei: Sudah ya
total 1 replies
marrydiana
mampir lagiii, seru ceritanyaa
mampir juga ya kak di cerita akuu
Mobs Jinsei: Sip, nanti aku mampir ya, makasih sudah baca /Good/
total 1 replies
Why
Hi, my name is Evan, but call me 'Why.' I've checked out your work and hit the like button. I hope you succeed
Mobs Jinsei: thanks for the support why /Good/
total 1 replies
Subandi Bahtiar
banyak iklannya ya
Mobs Jinsei: oh gitu ya kak, dari sana nya kali kak
total 1 replies
Jihan Hwang
aku mampir... masih nyimak, mampir juga dinovel ku ya jika berkenan /Smile/
Mobs Jinsei: makasih kakak, nanti aku mampir ya
total 1 replies
Alexander Wendyan Official YT
Buset
Alexander Wendyan Official YT
Gokil
Alexander Wendyan Official YT
Mntp
Alexander Wendyan Official YT
Nah lo
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣhួ ້さ
Au ah kesal sama dua² nya
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣhួ ້さ
waah kenapa baru gerak gitu sih bahaya orang macam tuh
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣhួ ້さ
yaampun kenapa ku bacanya bernada😭
marrydiana
kereennn
marrydiana
semangat thorr, satu mawar untukmuu🌹
Mobs Jinsei: makasih ya kak support nya
total 1 replies
sheisca_4
seruuu pollll
Mobs Jinsei: senang deh kalau kaka senang, makasih ya kak rating nya
total 1 replies
sheisca_4
Hai kak aku sangat tertarik dengan cerita anda, ceritanya seruuu. bagaimana jika anda juga melihat cerita saya? siapa tahu anda juga suka
Mobs Jinsei: makasih dukungannya kak, nanti ku lihat ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!