Nadzira Isvara Arabella tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan dipilih oleh sahabatnya yaitu Novita untuk menjadi istri kedua dari suaminya yang juga merupakan mantan pacar zira ketika masih duduk di bangku kuliah.
Zira yang awalnya tidak mau memenuhi permintaan Novita untuk menjadi istri kedua bagi suaminya,dibuat tak berdaya saat dirinya diberitahu mengenai penyakit kanker otak yang diidap oleh novita yang membuat sahabatnya itu tidak memiliki umur panjang untuk menjaga suami dan juga buah hatinya yang masih bayi.
Masalah dan juga kebencian harus dihadapi oleh zira ketika ia mendapatkan perlakuan buruk dari Austin Ian Kiendra,mantan pacar zira yang kini menjadi suami novita yang menganggap bahwa persetujuan zira untuk menikah dengannya ataupun menjadi istri kedua darinya adalah untuk membuat kehidupan rumah tangganya dengan Novita hancur berantakan.
Mampukah zira menyelesaikan semua masalah dan juga kebencian yang diberikan oleh Austin kepadanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Apa kau baik baik saja sayang?Aku lihat kau dari tadi melamun setelah pergi dari rumah sakit.Apakah telah terjadi sesuatu diantara kau dan Novita saat pertemuan kalian tadi?" tanya Austin sembari mengarahkan satu tangannya untuk menggenggam tangan zira dengan erat,merasa khawatir dengan kondisi istri keduanya itu.
"Aku tidak apa apa" ucap zira meyakinkan Austin bahwa ia memang baik baik saja.
"Apa kau yakin?" tanya Austin
"Iya mas" jawab zira
"Aku sadar banyak yang telah berubah untukmu dalam beberapa waktu ini sayang,dan aku tahu pasti itu sangat sulit bagimu.Meskipun kau tidak mau menceritakannya kepadaku namun kau tidak bisa menyembunyikannya dengan baik dari pengamatan ku sayang.Pasti telah terjadi sesuatu antara kau dan Novita saat pertemuan kalian tadi." ucap Austin sembari melirik ke arah zira beberapa kali.
Zira tercengang dengan kepekaan Austin yang dapat mengetahui masalahnya dengan Novita.Laki laki itu selalu apa yang ia pikirkan.Dan zira tidak bisa menyangkal kepekaan yang dimiliki oleh Austin terhadap dirinya karena ia dan laki laki itu sudah saling memahami diri mereka satu sama lain sebenarnya.
"Mas selalu saja tahu apa yang kupikirkan,tapi yang jelas untuk saat ini aku baik baik saja mas.Mas tidak perlu mencemaskan aku." ucap zira.
Saat mobil berhenti di halaman rumah Austin,zira yang sedari tadi tertidur pulas langsung membuka kedua matanya saat menyadari mobil yang dinaikinya telah berhenti.
Austin yang menyadari rasa lelah yang dirasakan oleh zira segera mematikan mesin mobilnya,keluar dari mobil untuk berjalan memutar dan membukakan pintu bagi zira.
"Terima kasih mas" ucap zira kepada suaminya.
"Sama sama." jawab Austin.
"Selamat datang kembali di rumah,zira.Untuk beberapa hari ini kau jangan terlalu menyibukkan dirimu dengan urusan merawat Nadine.Ada baby sitter yang mengurusnya.Kau hanya perlu fokus saja pada pemulihan tubuhmu.Jangan pikirkan hal apapun." ucap mama Rina.
"Aku menikahi mas Austin karena aku ditugaskan untuk menjaga Nadine,ma.Jika aku bermalas malasan dan hanya memikirkan diriku sendiri maka aku telah lalai dalam menjalankan tugasku." ucap zira yang berusaha untuk tidak terlena dengan perubahan hidupnya yang lebih baik sekaligus mengingatkan dirinya akan posisinya di rumah itu.
"Meskipun begitu kau tetap harus bisa menjaga dirimu sendiri sayang,jika kau sakit maka kau tidak akan bisa mengurus Nadine.Sekarang ayo ku antar kau ke kamarmu." ucap Austin
Zira mengikuti Austin masuk ke dalam rumah.Mereka berjalan dalam diam di anak tangga yang berputar putar hingga berhenti di sebuah ruangan yang tidak pernah zira tempati sebelumnya.
Ternyata Austin membawa zira ke kamar yang khusus ia siapkan untuk wanita itu.Sejak hubungannya dengan zira membaik,Austin segera menelpon dan memberitahu kepada pelayan rumahnya untuk menyiapkan kamar terbaik untuknya dan juga zira.
Ranjang bertiang empat yang lebar mendominasi ruangan, ditumpuk tinggi dengan bantal bantal berkualitas premium dalam sarung bantal berwarna putih.
Jendela kamarnya sendiri telah dibuka yang langsung menampakkan pemandangan luar yang indah.
Zira beranjak mendekati jendela dan membiarkan udara malam menyentuh dirinya, mendinginkan badannya dan menenangkan hatinya yang sedari tadi merasa cemas dan gelisah.
Di belakangnya,zira mendengar Austin berjalan mendekati dirinya dan ia merasa gugup saat laki laki itu menggunakan tangannya untuk memutar tubuhnya untuk menghadap ke arah laki laki itu.
biar Austin nyesel
buat gregettt kaya hanya Austin aja cowo😔
ayo mampir kenovel ku juga/Smile/
biar si Austin hukum si Novi dulu