NovelToon NovelToon
BUKAN DI TANGAN-ku

BUKAN DI TANGAN-ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:206
Nilai: 5
Nama Author: Ansu Arisanti

"saat aku bertemu denganmu aku mengerti. cinta itu memang sangat indah dan kesepian itu terasa sangat menyiksa dan kedua hal itu disebabkan oleh orang yang sama, ya kau."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ansu Arisanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERULANG KEMBALI ???

Kenangan-kenangan yang berputar di kepala Ethan akhirnya buyar oleh suara ketukan pintu yang dia dengar. Ethan yang sadar pun langsung bergegas dia berdiri kearah meja di sampingnya kemudian membalikan foto itu, sehingga Poto itu dalam keadaan terbalik, Tak lama kemudian ia berjalan ke arah pintu kamar nya.

"Mau bukti apa lagi. Don't dis..." ucap Ethan terhenti karena di depannya ternyata seorang wanita tua bukan laki-laki yang tadi di liatnya.

"Anu... maaf Tuan muda, apa ini milik tuan muda, Bibi menemukannya." jelas bibi menunduk

"Awalnya mau bibi buang tapi takut amplop ini penting." ucap wanita berumur menyerahkan sebuah amplop berwarna putih.

"Terimakasih Bii, Apa pria tua itu masih disana ?" tanya Ethan

"Maksud Tua-muda, Tuan. Iya tuan masih berada di bawah." ucap Bibi yang sering kali menunduk.

"Bii!" panggil Ethan, Wanita tua di depannya menatap wajah Ethan, anak yang dulu tingginya di bawah pinggangnya kini telah tumbuh besar bahkan saat ini tingginya melebihi dirinya, hanya satu yang tidak berubah dari anak itu, dia masih tetap terlihat tampan.

"nggak jadi bi Bi" Ethan hanya menggelengkan kepala melihat wanita tua itu, sementara Wanita tua itu memutuskan untuk pergi setelah berpamitan kepada anak yang sudah tumbuh besar di depan nya.

Ethan kembali memasuki kamarnya, menutup pintu depan perlahan, ia terus berjalan ke arah tempat tidurnya, dengan memainkan amplop yang dia terima dari wanita tua di rumahnya.

Ethan bertanya pada dirinya sendiri, mengapa dia tidak sadar saat amplop itu jatuh, namun Ethan tidak begitu larut memikirkan soal Amplop itu, di simpan nya di laci samping tempat tidurnya. Dia menyimpannya sangat hati-hati di ujung laci bahkan amplop itu ia tutup oleh sebuah buku dan jam tangan yang ada di laci itu.

Setelah dirasa aman Ethan memutuskan untuk membersihkan badannya. Dia mulai melepas pakaian satu persatu, mempertunjukan badannya yang kekar tegap serta sedikit bersisi otot lengan di tangannya pun terlihat menonjol ,Ia pun melakukan ritual utamanya yaitu membasahi rambutnya menggunakan shower.

Ethan keluar dari kamar mandi dengan mengunakan pakaian baru yang sudah ia pakai setelah mandi, yaitu sebuah pakaian oversize berwana hitam, wajahnya nampak segar dan bersih sekali. Hanya membawa anduk kecil untuk mengeringkan rambut nya yang masih setengah kering.

Ethan memainkan rambut nya, mengguncang rambutnya secara teratur dengan kedua telapak tangan memegang handuk . Rambut nya pun cepat sekali kering, Ia hanya menyisir rambut nya menggunakan jari-jari tangannya.

Setelah menyisir rambut menggunakan tangan, dia akhirnya menjatuhkan badannya ke kasur besar halus miliknya. Ethan meraih ponsel yang tak jauh dari tempat tidurnya. Dia memainkan ponsel nya , jari jarinya dengan lihai sedang scroll sesuatu di sana bahkan tangannya terlihat meng geser layar ponsel dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Tidak ada yang tahu apa yang sedang Ethan lakukan di ponselnya.

Sekitar 10 menitan Ethan memainkan ponsel nya dia kemudian menyimpan ponselnya ke sembarang tempat bahkan kedua tangannya di gunakan menutupi matanya dengan menggunakan siku tangan.

Ethan mulai memejamkan matanya perlahan nafasnya terdengar sangat teratur seperti nya Ethan merasa lelah tak biasanya dia tertidur cepat seperti ini.

Suara tetesan hujan terdengar jelas di atas genteng. angin tiba-tiba saja masuk melalui pentilasi udara, hal itu membuat gorden terbang beberapa saat. Hujan yang cukup deras kali ini bisa di bilang menganggu tidur seseorang sehingga orang tersebut bangun dari tidurnya . Bahkan saat membuka matanya suasana nya masih terlihat sama, suasananya masih gelap , tidak ada apapun yang bisa dia liat , sesuatu di sekitarnya bener benar gelap.

Arsa yang hampir tidak bisa bernafas dalam gelap segara mencari sesuatu untuk sekedar menerangi kos nya. Tidak butuh lama ponsel nya sudah dalam genggaman. Tapi ponsel tetaplah ponsel beberapa jam yang lalu lagi pula seperti nya Arsa lupa bahwa ponselnya sedikit bermasalah. Namun setidaknya meskipun ponsel tidak memberikan flash lampu dia tetap memberikan sedikit cahaya untuk menerangi kos kecil Arsa.

Arsa merasakan sekitar tempat tidurnya berair, seperti nya akibat angin dan hujan yang cukup besar, membuat atap kos Arsa bocor. Arsa meraih jam tangannya untuk melihat berapa lama kah dia tertidur. Ternyata dia tidur cukup lama pasalnya jika Arsa tidak salah lihat, saat ini jam sudah menunjukkan jam setengah 2 malam.

Arsa bingung apa yang harus dia lakukan pasalnya diluar hujan begitu besar, gorden kamar kos nya pun masih bertentangan bahkan hujan kali ini terbilang sangat menakjubkan , bukan hanya angin yang besar tapi petir petir pun ikut menyambar kali ini.

Meski baru saja bangun dari tidurnya, tapi rasa kantuk masih ada di mata gadis itu, pasalnya Arsa ingin segera tidur kembali bersama bantal dan bersantai bersama selimut. Jika saat ini dia kembali tertidur menuruti rasa kantuknnya, Arsa berpikir hal itu akan membuat dirinya terlambat bekerja karena bisa saja tidurnya kali ini benar-benar pulas.

Arsa kembali tertidur dan membuka matanya tiap 5-10 menit sekali dia tidak benar-benar merasa tidak tenang. Listrik divkosannya masih dalam keadaan mati , ingin membersihkan badannya juga sangat tidak mungkin karena penerangan masih nati ditambah cuaca nya sangat tidak bersahabat untuk mandi.

Saat jam menunjukan pukul 04.15 Arsa tidur sangat tenang tidak lagi bangun tiap 5menit sekali. Matanya terbuka karena merasa silau akan penerangan di kosannya . Saat ini listriknya kembali menyala, waktu pun sudah menunjukan pukul 06.45. Arsa langsung terbangun, hal seperti itu membuat Arsa yakin bahwa dirinya kan merasakan efek dari bangun secara tiba-tiba saat sedang bekerja, entah itu seperti pusing atau hal-hal yang lainnya.

Arsa terpaksa berangkat menaiki angkutan umum, keberuntungan masih memihak nya, karena tepat dirinya menaikinya angkut itu langsung berjalan, Arsa duduk di depan bersama pria yang mengendarai mobil itu wajahnya terlihat cukup berumur kerucut pun terpampang di wajahnya.

Meski Arsa tidak melihat kebelakang angkutan itu tapi Arsa tau, disana sudah banyak terisi penumpang, hampir seluruh anak-anak sekolah ada yang berpakaian putih vitu 3 diantaranya berseragam putih abu sedangkan kursi di dekat pintu terisi oleh 2 wanita yang membawa belanjaan berisi sayuran.

"Pa, mau tanya apa ini masih satu arah ke gedung Moon n Star ?" tanya Arsa

"Oh maksud nya MnStar itu ya mbak?tanya supir itu masih fokus dengan mobil yang di bawanya.

Arsa yang mendengar respon dari supir tersebut langsung memberikan respon lagi kepada supir angkot itu.

Sebenarnya Arsa sangat malu dan tidak berani untuk bertanya namun mau bagaimana lagi seseorang akan melakukan apapun jika terdesak bukan , pasalnya jika saja dirinya salah menaiki angkutan sudahkah tamat riwayatnya. Ponsel juga dia tinggalkan hanya menakai jam tangan untuk mengetahui waktu.

"Oh kalau kesana nanti di perberhentian terakhir neng harus jalan lagi kesana tempatnya tidak begitu jauh , namun jika neng ingin naik angkutan lagi, naik aja angkutan berwarna ungu tua neng. bilang aja mau ke MnStar, biar dianterin di depannya. Orang-orang lebih mengenal MnStar dibanding nama aslinya neng, yang neng tuju perusahaan periklanan itu bukan ?"

Arsa akhirnya turun juga diangkut itu , tidak lupa memberikan ongkos pada supir angkot itu. Arsa adalah orang ketiga terakhir pasalnya anak-anak sekolah yang tadi duduk dibelakang susah lebih dulu turun hanya menyisakan dua ibu-ibu yang membawa sayuran.

Saat Arsa ingin menyebrang ke arah angkot ungu tua yang sedang menunggu penumpang di depannya. Hampir saja lagi dan lagi iya tertabrak seseorang namun kali ini seseorang itu berhenti dan mengenalinya, rak hanya itu ia pun menanyakan keadaan nya, ya seseorang yang hampir menabrak nya adalah Raffi teman baru di kantornya. Arsa baru saja mengetahuinya saat Raffi melepaskan helm nya.

"Fay..."ucap Raffi

"A Raffi." ucap Arsa tersenyum melihat pria itu.

"Kamu kesiagan juga kah?" tanya Raffi

Arsa yang mendengar hal itu hanya menganggukan kepalanya. Raffi yang melihat itu bergegas menarik Arsa. Awalnya Arsa menolak ia berniat ingin menaiki angkutan saja. Namun Raffi membantah nya menyuruhnya ikut dengan dirinya menaiki motor , itu akan lebih cepat sampai, lagi pula mereka akan ke tempat yang sama kenapa tidak menaiki transfortasi yang sama aja. Arsa akhirnya mengikuti perkataan Raffi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!