Diharapkan bijak dalam memilih bacaaan
Rosaline Malorie adalah seorang wanita sederhana, tidak suka pakaian terbuka, cantik, rendah hati, tapi selalu diabaikan oleh kedua orang tuanya. Dalam hidupnya tidak sekalipun mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dan kakak satu- satunya, bahkan dijadikan jaminan untuk mempertahankan perusahaan ayah yang tidak mengangapnya.
Tapi semua penderitaan Rosaline berubah, ketika dia secara tak sengaja bertemu dengan seorang CEO dari perusahaan terkenal di Spanyol dan termasuk jajaran orang terkaya di Eropa. Pria itu mengklaim bahwa Rosaline adalah wanitanya.
Rhadika Browns adalah seorang CEO berkedok Mafia. Jarang orang yang mengetahui wajah dari ketua Black Sky ini.
Bagaimana kisah pertemuan mereka?
Apakah Rosaline besedia menjadi milik Rhadika, dan menjalani takdir yang mempermainkannya ketika masa lalu pria itu muncul kembali?
Apa alasan Adijaya selalu mengabaikan Rosaline?
So,Yuk kita baca selanjutnya di cerita Mafia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The Winner Purba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Vidio Viral
Biar jangan terlalu mentok, kita aplikasikan sedikit-sedikit ke kehidupan modern kita oke.
- Have fun -
Selama satu bulan keadaan sepasang suami istri itu mulai membaik. Tapi Rhadika benar-benar menepati janjinya pada dirinya sendiri. Dia tidak akan menyentuh istrinya sama sekali. Hanya sebatas ciuman hangat yang diberikannya pada istrinya.
Dimalam hari Rhadika duduk bersama Max dan Levi diruang kerja, sedangkan Ros dikamar sedang memainkan ponsel miliknya.
Diruang kerja nampak 3 orang tampan itu mulai dengan mode serius. Ketenangan yang mereka alami selama sebulan ini, mereka tau itu bukanlah kabar baik. Musuh sedang menyiapkan strategi untuk untuk menyerang. "Max, perketat penjagaan didekat istriku! Kamu tau maksudku, bukan?"
Max mengangguk, dia juga mengerti perasaan tuannya. Selain Felice, nyonya mudanya adalah salah satu kelemahan tuannya yang bisa dimanfaatkan musuhnya.
"Levi, perkuat sistem keamanan dirumah ini!"
"Baik Ka." Setelah percakapan itu selesai Levi keluar dari ruangan itu. Dia duduk diruang keluarga sambil memainkan ponselnya. Yah, dia sekarang melihat foto-foto seorang wanita di Instagram.
Dia tidak sadar ada seorang wanita yang bergegas turun dari lantai atas. Ros sengaja berjalan mengendap-endap untuk mengagetkan adik iparnya.
Dorrr
Levi tentu kaget, ponselnya terjatuh. Ponselnya terjungkal dan Ros tidak sempat melihat apa isi ponsel Levi. Ros tertawa terbahak-bahak melihat Levi terkejut.
Ros ingin mengambil ponsel Levi, tapi didahului Levi. "Kenapa? Apa kamu menyimpan vidio atau gambar wanita seksi?" Ros memasang wajah curiga.
Levi hanya mendengus mengabaikan pertanyaan kakaknya. Setidaknya kakak iparnya tidak melihat apa isi ponselnya.
"Levi, ada yang ingin aku tanyakan?" Levi antusias karena menurutnya topik yang selalu dikeluarkan kakak iparnya pasti menarik.
"Tadi aku scrool vidio pendek gitu, itu yang bikin vidio pendek yang lagi viral."
"Mmm, mungkin Tiktok Kakak ipar?"
"I don't know, tapi ini banyak yang buat vidio sama, tapi pasti banyak yang menyukai. Aku mau membuat vidio seperti itu, biar dapat banyak like."
Levi sambil mendengar kakak iparnya berbicara untuk menjelaskan tentang vidio itu memakan stroberi miliknya. "Benarkah Kakak ipar?" Levi mulai antusias.
"Coba kulihat vidionya!" Ros menyodorkan ponselnya kepada Levi.
Uhuk uhuk
Levi tersedak stroberi yang dimakannya. Bagaimana tidak, vidio yang ditunjukkan kakak iparnya adalah trend anak zaman sekarang. Jika kakak iparnya melakukan itu, dipastikan kakaknya pasti akan menghabisi gadis yang didepannya.
"Ah, Kakak ipar kalau trend seperti ini aku kurang tau. Mungkin kakak akan mengetahuinya. Kakak sedang diruang kerja bersama Max. Kakak ipar bisa menanyakannya."
"Oh, baiklah aku akan mananyakan Dika nanti saat dia kekamar." Ros mengambil ponselnya dari Levi.
" Satu lagi, disebelah kiri kamar kami ada kamar yang selalu tertutup. Kenap tidak pernah dibuka atau dibersihkan?" Ros penasaran dengan kamar yang tidak pernah dibuka itu.
Dilantai atas ada 3 kamar disana. Yang pertama adalah kamar mereka yang lebih luas dibandingkan dengan kamar Levi disebelah kanan dan kamar misterius disebelah kirinya.
Levi mengubah ekspresinya menjadi datar. "Kakak ipar tidak perlu tau!" Levi bangkt dari duduknya dengan wajah datar. Ros yang melihat itu tidak bertanya lagi. Dia paling tidak suka membuat orang tidak nyaman dengannya.
Ros mengabaikan pikirannya tentang kamar misterius itu. Dia kembali ke kamar dan menonton vidio yang diperlihatkannya pada Levi. Dia mulai mempelajari gerakan-gerakan itu. Tidak ada yang bisa dilakukannya selain bermain dengan ponselnya.
Kemarin saat dihukum mencabut bunga lili membuatnya sedikit berguna untuk hidup. Tapi hari ini dia dilarang untuk mengerjakan apapun.
Ros sibuk mempelajari gerakan yang dilihat dari vidio itu. Dia tidak sadar, suaminya sudah membuka pintu dan melihat gerakan yang dilakukannya.
"Ah, sayang kamu udah datang."
"Hmmm, apa yang kamu lakukan?" Pria itu sudah menahan panas dingin tubuhnya karena melihat istrinya seakan menantangnya.
"Ini, dividio ini banyak yang menyukai vidionya sayang." Ros mengangkat ponselnya dan memperlihatkan seorang wanita menggoyang pinggulnya kedepan kebelakang
"Ini viral sayang, banyak juga yang komen. Dimana alamatnya, berapa? Komennya banyak. "Aku mau buat sayang, siapa tau banyak yang suka. Katanya bisa dapat uang." Ros tersenyum menjelaskan kepada suaminya.
"Apa kamu tau itu gerakan apa? Ros menggelengkan kepalanya. "Aku juga tanya Levi, katanya dia tidak tau. Tapi kamu pasti tau, itu kata Levi." Ros mencoba menjelaskan seperti yang Levi katakan.
"Jangan sekali-kali melakukan itu didepan ponsel! Apalagi mengunggahnya di internet! Kuhabisi kau!" Pargoy adalah gerakan yang dipelajari Ros. Bagaimana mungkin suaminya tidak marah, dia saja belum merasakan istrinya.
Ros kaget mendengar peringatan suaminya. Dia menunduk pertanda dia merasa bersalah. Dika yang melihat itu menghela napas.
"Kemari! Dika menunjukkan pahanya. Dika menjelaskan kenapa vidio itu bisa viral dan komen para warganet dividio itu. Ros mengerti dan memahami peringatan suaminya.
Ria memang polos, dia tidak pernah menyangka akan menikah secepat ini. Dia sibuk memikirkan dunia kerja, tidak pernah memikirkan bagaimana orang dewasa menghadapi kenikmatan dunia semata. Bekerja di bar saja dia tidak pernah memakai pakaian terbuka. Memang itulah Rosaline yang sebenarnya.
"Ohh, apa kau ingin mempraktekkannya dengan ku baby?" Apria itu mengeluarkan smirknya.
"Bolehkah malam ini aku..."
Like ya baby, dukung terus akunya.
Quotes untukmu.
"Tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja."👌