NovelToon NovelToon
Senja Di Langit Biru

Senja Di Langit Biru

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Romansa Fantasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:298
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua orang remaja yang bertemu di bangku SMA, pertemanan menyatukan keduanya kemudian naik level menjadi jatuh cinta.

Banyak rintangan yang harus di lewati untuk mencapai kata BERSAMA, hingga salah satu dari mereka dipaksa untuk pergi.

Apakah perjuangan cinta mereka akan berakhir indah layaknya senja dan langit biru? Mau menjadi saksi perjuangan cinta mereka?

Baca disini‼️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21: Waduh Telat?!

Hari ini Denika tidak akan menyangka, tindakannya akan menjadi awal mula tragedi yang akan membuat hidupnya mulai berubah, yang tadinya tandus tak berumput akan berair. Tapi, air itu air apa? Air mata kebahagiaan atau kesedihan?

Mungkin ini adalah awal dari sebuah perjalanan yang akan membawa Denika ke dalam lingkaran emosi yang tidak terduga. Mungkin ini adalah saat di mana Denika harus menghadapi kenyataan yang pahit, atau mungkin ini adalah awal dari sebuah cinta yang akan membawa kebahagiaan.

Tapi, apa pun yang akan terjadi, satu hal yang pasti: hidup Denika tidak akan pernah sama lagi. Tragedi ini akan meninggalkan bekas yang dalam, dan Denika harus siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang. Apakah dia akan kuat untuk menghadapi cobaan ini, atau apakah dia akan terjatuh ke dalam jurang kesedihan? Hanya waktu yang akan menjawab.

"Bi, ayah sama Mama mana?." Kata Denika pada Bibi yang menjanjikan sarapan.

"Nyonya sama Tuan lagi Dinas Luar den, kayaknya pulang besok." Kata Bibi kemudian meninggalkan Denika.

Denial tersenyum lebar mendengar jawaban dari bibi.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Denika bergegas keluar dari rumah.

"Pak, hari ini Denika berangkat sendiri." Kata Denika pada supir pengganti Pak Sapto.

"Gini aja, bapak pergi kemana kek main atau kemana terserah. Pura-pura aja nganter saya ke sekolah begitupun nanti pas pulang sekolah."

Denika lalau mengeluarkan 5 lembar seratusan ribu dan menyerahkannya ke supir tadi.

"Ini Pak buat jajan." Kata Denika.

Tanpa berfikir panjang supir tadi langsung mengangguk dan melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah.

Begitupun dengan Denika mengeluarkan motor dari garasi dan meninggalkan rumah dengan perasaan senang.

"Kenapa lagi Den Denika." Kata Bi Asih yang memandang dari dalam rumah.

Denika melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata. Denika sebelumya memang pernah diberikan kebebasan untuk berangkat sekolah sendiri dengan motor yang difasilitasi orang tuanya tetapi karena ada suatu tragedi yang menyebabkan dirinya semakin terkurung dan harus pindah ke sekolah baru.

...----------------...

Akia semalaman tak bisa tidur dikarenakan ajakan Aditya kemarin .

"Cika ayo." Panggil Akia yang sudah siap dengan seragam SMA nya.

"Bentar Ki, pakai lipstik dulu." Kata Cika dan dibalas gelengan oleh Akia.

"Gu tunggu di taman depan ya." Teriak Akia.

"Iya Ki, bentar ya." Kata Cika dari dalam kamar.

Akia berjalan pelan menuju taman panti asuhan sambil menikmati segarnya udara pagi hari.

"Ki." Panggil Hitori.

"Hei Kak." Kata Akia melambai.

"Kamu sendirian, Cika mana?." Kata Hitori menyebelahi Akia.

"Lagi dandan di kamar." Kata Akia diiringi tawa.

"Dia suka dandan ya, nggak kayak kamu." kata Hitori.

"Astaga."

"Gue dandan woy."

"Emang nggak kelihatan ya, gue bangun dari subuh tapi dia bilang gue nggak dandan. Jujur sakit ati gue!." Batin Akia sambil memegang wajahnya.

Akia hanya tertawa mendengar perkataan Hitori yang tidak masuk akal, bagiamana seorang cewek SMA tidak bersolek sama sekali bukankah itu tidak masuk akal?

Akia sekarang sedang menunggu Cika bersama Hitori sudah sekitar lima menit tapi Cika belum juga muncul ke permukaan.

"Ki." panggil Cika.

"Sini Cik." Kata Akia melambai.

"Itu Cika kak." Kata Akia pada Hitori di depannya.

"Oo iya, karena udah ada Cika aku duluan ya." Kata Hitori kemudian berjalan menjauh dari Akia.

"Kaak Hitori ngapain pergi Ki?." Kata Cika mendekat ke arah Akia.

"Nggak tahu, tad si ikut nungguin Lo tapi begitu Lo kesini malah berangkat duluan." Kata Akia.

"Oh yaudah, nggak penting juga." Kata Cika cuek.

"Yuk Ki." Sambung Cika.

Keduanya berjalan keluar dari gerbang panti asuhan, sambil sesekali bertukar candaan.

"Lama banget tadi Ki." Kata Akia pada Cika yang sedang bercermin.

"Iya, tadi gue coba lipstik baru." Kata Cika.

"Lo harus coba sih Ki, ini two in one jadi yang disebelah lip cream sebelahnya lagi lip tint." Kata Cika mengeluarkan sebuah lipstik.

"Wihh keren juga, coba nanti gue coba di sekolah ya." Kata Akia.

"Oke aman." Kata Cika.

Tanpa disadari ternyata jam sudah menunjukan pukul 06.55 tetapi Akia dan Cika belum tiba disekolah.

Akai melirik jam di pergelangan tangannya kemudian berhenti sejenak.

"Kenapa Ki, kok berhenti?." Kata Cika.

"Cika telat Cik."

"Cepet Cik." Kata Akia memegang pergelangan tangan Cika dan berlari.

Keduanya berlari dan bertanding kecepatan dengan motor anak-anak yang sepertinya juga telat.

"Jam berapa Ki?." Kata Cika dengan nafas naik turun dan masih berlari.

"Ayo Cik cepet jam tujuh kurang tiga menit." Kata Akia membuat Cika sangat terkejut.

"Gila." Kata Cika sambil terus berlari.

Ketika kurang sekitar tiga meter lagi mereka sampai di gerbang, tampak pintu gerbang sudah ditutup.

"Ka, itu ditutup." Kata Cika pada Akia.

"Ayo cepet alri." Kata Akia.

Keduanya Samapi di gerbang sekolah di jam tujuh lebih satu menit.

"Pak buka lah pak, lebih satu menit doang." Kata Cika pada satpam.

"Enggak telat tetap telat." Kata Pak Satpam tegas.

Cika bergeleng ke arah Akia yang masih berusaha mengatur nafas.

"Ayo akh Pak, buka." Kata Anak lain yang juga telat.

"Buka pak."

Suara mengeluh terus terucap dari anak-anak yang datang telat mereka memohon kepada pak satpam.

Akia menarik Cika yang masih terus bersuara di depan Pak Satpam.

"Udah Cik, nggak usah percumah juga, nggak akan dibuka." Kata Akia menarik tangan Cika untuk menjauh dari kerumunan.

"Kita tunggu guru BK kesini aja." Kata Akia meminum bekal air yang dibawanya.

"Nih." Kata Akia menyerahkan botolnya.

"Maaf ya Ki, gara-gara gue sibuk dandan lo jadi telat gini." Kata Cika menundukkan kepala.

"Nggak usah ngerasa bersalah gitu Cik, gapapa kok. Gue seneng gini yang penting bareng-bareng sama lo." Kata Akia.

"Makasih ya Ki." Kata Cika memeluk Akia.

Ketika keduanya sedang berpelukan, samar-samar terdengar suara yang memanggil keduanya.

"Eh anak yang sedang pelukan." Kata Antony dari kejauhan.

Akia dan Cika melepas pelukan mereka dan melihat ke arah suara tersebut berasal.

"Eh si anak dokter, Lo telat juga?." Kata Akia.

"Yoi." Kata Antony berdiri di depan Akia dan Cika.

"Bangga lo begitu?." Kata Cika melihat wajah Antony yang sangat bangga.

"Enggak sih, tapi ini harus dinikmati ini namanya perjuangan. Yakali gue tangisi." Kata Antony.

"Dih." Kata Akia dan Cika berbarengan.

"Denika mana,kok nggak telat?." Kata Antony melihat ke kanan dan ke kiri.

"Dia mah rajin kocak, nggak kan telat." Kata Cika.

"Lo setuju kalau dia rajin Ki?." Tanya Antony dan dibalas anggukan oleh Akia.

Antony kalau memutar matanya sebal.

...----------------...

Sementara Akia, Cika dan Antony sedang menunggu kedatangan guru BK untuk memanggil mereka. Denial malah resah karena tidak melihat keberadaan Akia, Cika dan Antony.

"Mereka kemana sih? Ini udah masuk loh." Kata Denika melirik jam tangannya yang sudah menunjukan pukul tujuh lebih lima belas.

"Apa terjadi sesuatu ya?." Kata Denika khawatir.

Ditengah kekhawatiran yang dirasakan Denika, wali kelas masuk.

"Selamat pagi anak-anak." Kata Wali kelas di depan.

"Pagi Bu." Jawab anak-anak.

"Baik ibu mulai absen ya." Kata Wali kelas memanggil setiap nama hingga nama Antony disebut.

"Antony Alexander." Panggil Bu guru tetapi tak ada yang menjawab.

"Antony Alexander." Pemanggilan ulang oleh wali kelas.

"Denika, Antony tidak berangkat?." Tanya wali kelas pada Denika dikarenakan merasa keduanya cukup dekat.

"Nggak tahu Bu, belum berangkat." Kata Denika.

"Banyak ya yang belum berangkat."

"Tolong sebutkan siapa saja yang belum berangkat, biar ibu konfirmasi ke wali."

Tiap nama anak yang belum berangkat disebutkan satu persatu.

"Baik terima kasih, akan ibu konfirmasi. Takutnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Tapi sepertinya mereka hanya telat berangkat, tadi soalny i u liat banyak sekali yang telat."

"Untuk kalian yang sudah berangkat tepat waktu mohon ditingkatkan dan dipertahankan ya." Kata Bu guru.

"Baik kalau begitu saya akhiri. Bye. See you." Kata Wali kelas lalu keluar dari kelas.

"Baik Bu, See you." Jawab para murid.

Denika merasa lega mendengar perkataan wali kelasnya.

Pelajaran berjalan dengan seharusnya. Bel istirahat berbunyi kencang.

Setelah bel istirahat berbunyi Denika bergegas pergi ke lapangan, melihat apakah ada Aika, Cika dan Antony di sana.

Denial berlari menyusuri tiap lorong dan dengan cepet menuju ke lapangan. Daniel memandang dari kejauhan Daniel betapa leganya Denika ketika melihat Akia, Cika dan Antony yang sedang sibuk mengelilingi lapangan.

"Wahh urung mereka nggak kenapa-napa." Kata Denika mengelus dadanya yang terasa berdebar.

Denika dengan penuh inisiatif bergegas pergi ke kantin untuk membelikan minuman. Denika dengan gagah menembus antrian dan dengan cepat mengambil susu kotak rasa stroberi di depannya.

Denika kembali mendekat ke lapangan dengan membawa kantong kresek berisi minuman.

Kebetulan ketiganya sedang beristirahat di pinggir lapangan, Denika mendekat dengan pelan.

"Nih." Kata Denika memberikan sekotak susu stroberi pada Akia.

Akai yang merasa dirinya dipanggil langsung mendongakkan kepalanya ke sumber suara.

Sedetik kemudian rasanya puluhan kupu-kupu keluar dari perut Akia melihat wajah Denika yang tampak tampan bahkan dilihat dari posisinya saat ini.

Bersambung,,,

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!