cerita ini hanya cerita fiksi seorang gadis bernama Aurel.Dia hidup hanya dengan kakak nya Roy dan Mohan. Cerita menceritakan persahabatan, perselisihan dan percintaan Aurel.
Bagaimana cerita kehidupan Aurel dan ikuti disetiap hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Keesokan harinya, saat berangkat sekolah terlihat Johan berangkat bersama Nathan satu kendaraan.
"Johan kemana kendaraan kamu. "Tanya Pungky yang penasaran.
" Ini gara-gara kejadian kemarin kita dihukum pak Yosep, ketahuan papa aku. "
"kunci kendaraan aku disita selama dua bulan kedepan."Ucap Johan lesu.
" Apa kamu lihat Alvaro? "Tanya Nathan.
" Tuh orangnya, baru nongol sama kekasihnya Aurel. "Ucap Pungky yang baru melihat keduanya datang.
"Hallo bro,apa kabar semuanya kok pada serius. Nih apa ada masalah? " Ucap Alvaro yang baru tiba itu.
"Johan, kok lesu amat, kayak baju belum disetrika aja." Ucap Alvaro yang ada dibelakang Nathan.
"hmmm..... " Tawa Pungky dan Nathan yang dia pendam.
"Terus-terusan ketawain aku, senang ya aku lagi dapat musibah kendaraanmu disita papa." Ucap Johan dengan kesal melihat kedua orang itu.
"Lihat!, aku sendiri gak bawa kendaraan. "
"Tenang... Johan ada kami" ucap Aurel sambil menepuk pundak Johan.
"Ayo! kita ke kelas. " Ajak Alvaro.
Sebelum mereka berempat memasuki ruang kelas masing-masing, Aurel melihat papan pengumuman yang lagi dikerumuni murid-murid yang lain.
"Wah, sepertinya ada pengumuman yang penting. Lihat, sampai heboh begitu. " Ucap Aurel pada ketiganya.
"Ada apa disana kok ramai amat.Hai Heru emang ada pengumuman apa kok ribut banget. " Tanya salah stu teman sekelasnya yang ada didepan papan pengumuman. Teriakan Nathan membuat teman-teman yang lain menoleh kearah mereka berempat.
Sebelum Heru menjawab mereka berteriak histeris.
"Hai Alvaro, I love you. "Ucap seorang siswi yang menggoda Alvaro.Membuat Aurel sedikit marah dengan ucapannya.
" wah, Nathan godain kita dong. "Ucap seorang murid centil yang dandannya begitu dewasa.
"Aku kira Johan lebih macho deh. " Ucap murid yang lainnya.
Selain murid cewek, murid cowok yang mengidolakan Aurel juga mengatakan sesuatu yang membuat Alvaro menatapnya dengan tajam.
"Aurel, kamu seperti bidadari sangat cantik. Boleh kita kencan? " Ucap orang itu.
Awalnya Alvaro dan Aurel kesal dengan mereka.Namun mereka kembali cuek.
"Hai Heru, ditanya kok malah bengong begitu. Nih anak malah lihatin Aurel. Nanti kamu kena jotos. Tuh ada pawangnya disana!. " Ucap Nathan memperingatkan Heru.
"Iya... iya, habis hari ini Aurel cantik banget..... "Ucapnya lirih sambil memandang Alvaro.
" Oh, ya.Tuh ada pengumuman akan diadakan pertandingan basket antar sekolah di SMA Purna Harapan dua minggu lagi."
"Alvaro gimana?. " Ucap Nathan.
"Kita.. okey aja. "
"Trim, infonya Heru, kita tidak usah ikut berkerumun. " Ucap Nathan.
Teng teng teng
Bunyi suara yang menandakan kelas mereka akan dimulai. Mereka mulai masuk ke kelasnya masing-masing. Saat Aurel dan Pungky sudah memasuki kelas dan duduk di bangkunya,temannya laras berkata pada Aurel "Hai, Aurel kamu pasti ikut menyemangati Alvaro ke pertandingan basket nanti.
"Ya iya dong dia kan cowoknya Alvaro. Murid yang menjadi idola satu sekolahan." Ucap salah satu teman Aurel.
"Pada diem deh, pak guru sudah datang tuh. "
"Selamat pagi semua!. "
"Pagi!!! " Jawab semua murid di kelas itu.
Baru lima menit mengajar seseorang mengetik pintu kelas IPA.
Tok tok tok
"Permisi!, pak saya mencari Pungky. Dia ditunggu pak Totok diruangan sekarang!. "
"Pungky!. "
"Kamu boleh pergi sekarang!. "
"Baik pak, aku permisi dulu. " Ucap Pungky meninggalkan ruang kelas IPA.
Diruang pak Totol sudah ada teman-teman nya satu team basket. Tentu saja Alvaro, Nathan, Johan ada disana. Tinggal menunggu Pungky saja.
Tok tok tok
"Iya, Masuk!. "
"Bapak mencari saya? " Tanya Pungky, sebenarnya dia sudah tahu maksud pemanggilan itu.
"Okey, semua sudah berkumpul. Aku langsung saja ke topik kita. Kalian pasti sudah melihat pengumuman tadi pagi bukan!?."
"Kalian pasti tahu akan diadakan perlombaan basket antar sekolah kita dengan SMA Purna Harapan dua, Jadi mulai sekarang latihan kalian akan ditambah dengan memaksimalkan saat pulang sekolah. "
"Perlombaannya dua minggu lagi, jangan mengecewakan bapak."
"Bapak yakin kalian pasti bisa memenangkan pertandingan ini, seperti pertandingan sebelumnya."
"Walau begitu bapak harap kalian tidak meremehkan lawan kalian di SMA Purna Harapan dua.Aku dengar mereka juga unggul dalam pertandingan basket."
"Selain itu, sudah banyak juara yang mereka raih.Bapak harap kalian bisa bekerja sama. "
"Alvaro kamu sebagai ketua team basket sekolah ini, bapak harap bisa membuat strategi untuk mengalahkan mereka. Bapak percaya kamu pasti bisa. "
"Untuk tim kamu, bapak harap kalian jaga kesehatan dan tetap semangat. "
"Baik pak. " Ucap mereka bersama.
"Baik, kalian sudah paham dengan semuanya. Sekarang kembali ke ruang masing-masing. Jangan lupa nanti sepulang sekolah kita latihan basket di lapangan. "
"Baik pak, kami permisi. " Ucap Pungky yang mewakili semua temannya. Mereka kembali ke kelasnya masing-masing dan mengikuti pelajaran kembali.
Sore harinya sepulang sekolah sudah terlihat Alvaro dan timnya berada di lapangan basket dan bermain dengan lincahnya.
Ada beberapa murid yang sengaja menonton mereka dan bersorak dengn riang. Selain menyemangati mereka juga bisa melihat idolanya bertanding.
Dua jam berlalu dan mereka akhirnya selesai berlatih.Keempat nya istirahat dan duduk di tepi lapangan yang ada pohon yang rindang.
"Lelah juga, tapi ini juga demi sekolah kita. Pungky, kenapa Aurel tidak kelihatan.Kok gak kelihatan, apa sudah pulang.Kok gak bilang aku sih. " Ucap Alvaro.
"Tadi aku lihat Aurel terburu-buru pulang, sepertinya sudah ditunggu kakaknya Roy. Jadi dia gak sempet bilang ke kamu mungkin. " Jawab Pungky.
"Aduh, aku Haus nih. Biasanya Aurel yang membawa minuman untuk kita. " Ucap Nathan.
"Ah, jangan lebay kamu Nathan. Beli sendiri tuh di warung depan masih buka. Kebiasaan ya kamu. " Ucap Alvaro dengan tatapan tajam.
"Hai cowok-cowok ganteng, nih aku bawa air mineral buat kalian.Aku harap kalian mau dan menerimanya. " Ucap Sisil cewek centil di sekolah mereka.
"Aduh, kebetulan nih. Makasih ya Sisil" Ucap Nathan sambil tersenyum padanya.
Sisil membagikan air mineral kepada semua tim.Nathan, Johan dan Pungky menerimanya karena mereka kehausan. Namun Alvaro menolak pemberian Sisil.
"Maaf Sisil, kamu kasih ke lainnya saja.Soalnya aku mau pulang!. Aku buru-buru nih. " Ucap Alvaro meninggalkan lapangan basket tempat mereka berlatih.Sisil yang melihat Alvaro berlarian pergi dia sampai melongo melihat kepergiannya.
"Sudah, jangan kamu hiraukan dia. Mungkin dia sedang ada urusan.Terima kasih ya, air mineralnya. " Ucap Nathan sambil menepuk pundak Sisil.
"Eh... Okey, tidak apa-apa. Aku pulang dulu ya semuanya. Pamit Sisil. Dia pergi meninggalkan tim basket itu.
Beberapa menit kemudian, tim basket itu beranjak pulang.Nathan mengantarkan Johan ke rumahnya. Pungky dengan wajah lelahnya menyusul mereka dilanjutkan dengan satu persatu tim.Mereka pulang ke rumahnya masing-masing.