Dokter Amelia, seorang mata-mata cantik dan cerdas, menyusup ke dalam kehidupan Gubernur Tantra. Misinya adalah mencari kelemahan Tantra untuk kepentingan musuh politiknya. Namun, keadaan berubah ketika Tantra jatuh cinta padanya dan menikahinya. Amelia terjebak antara tugas dan cinta.
Bagaimana kelanjutannya, selamat membaca.....
Ada Giveaway untuk pembaca setia yang mau ikut komen di setiap episodenya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 28 Pengkhianat
"Amelia kau dari mana?" Tantra meraih tangan Amelia dan menggenggamnya khawatir terjadi sesuatu karena Amelia lama sekali pergi ke toilet.
"Maaf mas tadi gaunnya sedikit sudah di buka"
Tantra mengangguk, ia menyerahkan segelas minuman seperti jus jeruk pada Amelia.
"Minumlah" kata Tantra.
Radar itu menyala berarti Alvi ada disini, dimana dia?
Amelia kembali mengedarkan pandangannya, wajahnya sedikit gelisah. ia ingin tahu kedekatan Maya dan Alvin. ia yakin keduanya pasti mengenal sejak lama.
"Amelia? kau baik-baik saja?" tanya Tantra.
"Iya mas aku tidak apa-apa, dimana mba Maya?"
"Maya? mungkin dia masuk ke dalam" Tantra menunjuk ruang tengah rumah itu.
"Hai selamat malam pak gubernur!" sapa seorang tamu undangan.
Tantra terlihat berbicara dengan pria yang menyapanya tadi, Amelia bergegas mencari keberadaan Maya. ia berjalan cepat menuju ruang tengah. terdengar seseorang bicara dari ruangan yang tadi hampir Amelia buka.
Suaranya dari sana...
Amelia menoleh ke sekeliling memastikan Inka tidak sedang mengikuti dirinya. perlahan Amelia berjalan mendekati pintu untuk mendengar pembicaraan di balik pintu itu.
"Kau lihat mereka serasi sekali bukan? aku rasa rencana mu sudah gagal" terdengar suara Maya berbicara.
Amelia menajamkan pendengarannya menunggu siapa yang menyahut pembicaraan Maya.
"Rencanaku tidak mungkin gagal, dia hanya mencintaiku aku sudah mencuci otaknya dengan membuat Image jika Tantra itu jahat!"
Amelia menutup mulutnya dengan telapak tangan. ia yakin sekali mengenali suara yang berbicara di dalam ruangan itu. yah suara pria itu mirip sekali dengan Alvin.
"Tapi kau bisa lihat sendiri bagaimana mereka berdua saling menatap penuh cinta?" kata Maya.
"Itu tidak akan terjadi Maya, cinta Amelia hanya untukku bukan Tantra"
Amelia tidak percaya dengan apa yang ia dengar. jadi Maya dan Alvin saling mengenal dan Alvin hanya memanfaatkan Amelia dalam permainan ini. hati Amelia begitu sakit mengetahui kenyataan jika Alvin tidak mencintainya tapi hanya memperalatnya.
Tapi bagaimana Amelia memberitahu Tantra semua ini. ia tidak mungkin membongkar pengkhianatan Maya begitu saja tanpa bukti. Amelia tahu Tantra percaya pada Maya karena mereka berteman sejak lama.
Aku harus apa sekarang?
"Amelia?!" terdengar suara Tantra memanggil Amelia.
Amelia bergegas melepas high heelsnya dan berlari menuju toilet. ia ingin Tantra berpikir jika dirinya pergi ke toilet.
"Mas?" Amelia membuka pintu toilet.
"Kau disini, aku mencari mu sejak tadi"
"Maaf mas aku pergi ke toilet lagi"
"Apa kau baik-baik saja?
Amelia mengangguk, ia menoleh ke ruangan kerja Maya yang hening tak terdengar suar orang bicara.
"Ada apa Amelia? kau pucat dan gugup?"
Amelia menggeleng ia merangkul lengan Tantra sembari menatap wajah Tantra.
Tantra tersenyum lalu keduanya berjalan kembali ke ruang pesta. sementara di ruang kerjanya Maya dan Alvin terlihat panik.
"Apa Amelia mendengar kita? kenapa. dia bisa ada di ruangan ini?!"
"Alvin mana aku tahu?!"
"Kalau Amelia mendengar semua obrolan kita bisa gawat! ini bahaya Maya!"
"Sudah diam! aku akan pastikan dia mendengar atau tidak" Maya keluar dari ruang kerjanya dan kembali ke pesta.
Maya terlihat bersikap sewajar mungkin pada Amelia. ia ingin melihat apakah Amelia mencurigainya atau tidak.
Amelia tidak bereaksi apa-apa ia terlihat seperti tadi sewaktu baru datang di pesta. tidak ada perubahan dalam sikapnya. Maya beranggapan Amelia tidak mendengar obrolannya dengan Alvin diruang kerjanya.
Aku rasa Amelia tidak mendengar aku dan Alvin bicara....
Pesta hampir usai, Tantra mengajak Amelia pulang karena besok Amelia harus bekerja di rumah sakit.
"Baiklah sampai jumpa Amelia, aku harap lain kali kita bisa mengobrol santai berdua" kata Maya.
Amelia tersenyum mengangguk,
terimakasih thor sdh up .. Next,🙏