NovelToon NovelToon
Turun Ranjang

Turun Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Keluarga / POV Pelakor
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Diyuta

Ka Rani hiks,tolong aku suamiku dipecat dari pekerjaannya dan dia pergi meninggalkan aku dengan wanita lain padahal aku sedang mengandung darah dagingnya.Aku tak punya siapapun lagi selain Kaka." Ucap Rena adik satu-satunya Rani
" Bagaimana bisa jadi seperti ini Rena,Lantas bagaimana kondisimu saat ini?"
" Aku luntang Lantung dijalan ka,rumahku baru saja disita pihak bank karena sertifikat rumahnya dijaminkan mas Reno untuk pinjaman di bank dan ternyata mas Reno ditak membayar cicilannya selama berbulan-bulan.
" Ya Tuhan malang sekali kamu Ren,sebentar Kaka diskusi dulu dengan mas Langit,Kaka mau minta izin untuk kamu tinggal bersama Kaka."
" baik ka terimakasih.
Beberapa saat kemudian.....
" hallo Ren!"
" Iya ka bagaimana?
" sekarang posisi kamu ada dimana,mas Langit setuju dan Kaka akan menjemputmu saat ini juga!"
" Allhmdulillah,baik ka terimakasih.Aku ditaman sakura jalan kenangan blok d.Kaka beneran mau kesini ka?"
" Iya dek,kamu jangan kemana-mana sebelum Kaka datang ya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 28 Tuntutan Menikah

Pagi-pagi sekali Sarifah dan Arman sudah dikejutkan dengan hilangnya Rani.Sarifah tampak tergugu lemas saat melihat isi dalam lemari Rani kosong.

" Anak itu benar-benar nekat.Bagaimana bisa dia pergi begitu saja." Ucap Arman.

" Pah,apa ini?" Tanya Rani saat menemukan secarik kertas yang tergeletak diatas tempat tidur.

Kartas yang tampak baru namun terdapat noda bekas air mata.

" Ya Tuhan Rani!" Air mata Sarifah leleh seketika saat membaca kata demi kata yang tertulis diatas kertas tersebut.

" Isinya apa mah?" Tanya Arman.

" Papah bisa baca sendiri." Sarifah lantas menyodorkan kertas yang ia temukan pada suaminya.Arman tak kalah terkejutnya dengan keputusan yang Rani buat.

Sangat disayangkan,namun nyatanya orang tua langit tidak bisa berbuat banyak selain hanya mendoakan yang terbaik untuk menantunya.

" Hiks,kemana dia pergi malam-malam pah? Kenapa tidak sabar menunggu pagi!" Isak Sarifah.

Kediaman Ardan...

" Pak saya pergi sekarang ya,selagi masih pagi.Maaf saya titip barang-barang saya dulu nanti kalau saya sudah dapat kontrakan pasti saya langsung angkut semuanya.Kalau bapak keberatan biar saya pindahkan dulu ke teras." Ucap Rani sembari mengambil salah satu kopernya.

" Rani!"

" Iya pak?"

" Tetaplah tinggal disini? Dirumah sebesar ini saya sendirian,kamu boleh pilih kamar manapun yang kamu suka.Ibuku kebetulan pagi tadi sudah pulang ke rumah ayahku dan aku hanya sendiri disini." Ucap Ardan membuat Rani terkejut.

" Apa saya tidak salah dengar pak? Saya tinggal disini? Yang benar saja!" Tanya Rani.

" Ck, dengarkan saya dulu.Saya ada penawaran bagus buat kamu.Kamu tetap tinggal disini, silahkan pilihan kamar mana yang kamu sukai,kamu juga bebas melakukan apapun disini asal jangan pernah bawa orang asing masuk kedalam rumah ini.Saya gaji kamu setiap bulan,itu diluar dari gaji kantor tapi dengan catatan kamu harus menemani saya sarapan  dan makan malam.Kamu juga boleh bawa mobil ke kantor,pilih saja mana yang kamu mau pakai,jangan hawatir soal bensin karna saya akan memberikan kamu uang bensin setiap hari."

Entah penawaran apa yang Ardan ajukan namun sepertinya itu sangat menguntungkan Rani.

Rani diam dan terlihat tengah berfikir,namun diamnya Rani dimanfaatkan oleh Ardan.

" Oke karna kamu diam saya anggap kamu setuju dan mari saya bantu kamu bawa barang-barang kamu ke kamar sebelah.Saya mau kamu tidur di kamar yang ada di sebelah kamar saya." Ucap Ardan sembari membawa koper-koper Rani tanpa persetujuan yang punya.

" Eh,Ko ada ya orang aneh kaya dia.Dia minta gue tinggal dirumahnya,tapi gue dibayar dan difasilitasi.Ini aneh gak sih? ini konsepnya gimana ya?" Gumam Rani.

" Rani!" Panggil Ardan.

" I-iya pak!" Seru Rani sembari berlarian menuju ke kamar sebelah.

Lagi-lagi Rani dibuat takjub dengan kamar barunya,kamar tersebut tak jauh berbeda dengan kamar utama yang ditempati Ardan.

" Apa ini tidak terlalu bagus buat saya yang jelas-jelas numpang dirumah bapak?" Tanya Rani.

" Kalau kamu tidak suka kamu bisa pakai kamar saya." Ucap Ardan membuat Rani semakin tidak faham dengan apa yang difikirkan oleh Ardan.

" Eh tidak-tidak,saya cukup tau diri pak.Ini sudah lebih dari cukup." Jawab Rani.

Rani menatap Ardan dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Ardan yang faham akan tatapan Rani berdecak sembari mendekat kearah Rani.

Langkahnya semakin dekat,Rani mundur saat Ardan sudah berdiri tepat didepannya.

" Bapak mau apa?" Tanya Rani dengan jantung berdebar saat Ardan sudah merapatkan tubuhnya hingga Rani harus bersandar didinding.

" Kamu fikir?" Tanya Adran.

" Em,anu pak itu,saya.."

Rani tak mampu menyelesaikan ucapannya lantaran gagal fokus dengan aroma parfum Ardan yang membuatnya melayang.Aroma maskulin khas pria,apa lagi mulutnya yang tercium aroma mint.Sangat-sangat membuat Rani terbuai.

" Mundur pak!" titah Rani.

" Kalau saya tidak mau kamu mau apa?" goda Ardan.

" Pak,ini konsepnya gimna si pak.Sebenarnya saya dibayar untuk apa,maksudnya apa saya harus merangkap jadi ART disini atau bagaimana?" Kilah Rani untuk mengalihkan perhatian Ardan.

" Bukan,tapi.."

Ardan sengaja menggantung ucapannya.

" Tapi?" Tanya Rani yang sudah sangat penasaran.

" Ah sudahlah!" Ucap Ardan sebelum akhirnya pergi dari kamar Rani.

Rani menghentakan kakinya ke lantai karna merasa dipermainkan oleh Ardan.Tanpa Rani tau Ardan tersenyum tipis saat melihat ekspresi Rani dari balik pintu.

Kediaman Langit....

" Mas kapan kita akan menikah siri mas? Aku sudah tidak tanah lagi mendengar sindiran-sindiran dari para tetangga.Rasanya aku seperti seorang pelakor saja.Mereka bilang aku perebut suami orang,ada yang bilang aku pelakor dan ada juga yang bilang aku ini jalang. hiks hiks." Isak Rena saat dia dan Langit duduk dimeja makan.

" Jangan hiraukan apa kata tetangga,yang penting kan kamu tidak seperti apa yang mereka katakan.Mereka hanya menilai berdasarkan apa yang mereka dengar tanpa tau apa yang terjadi sebernya." Ucap Langit sembari mengusap air mata Rena dengan punggung tangannya.

" Tapi mas,kita itu harus membungkam mulut orang-orang itu dengan cara kita menikah mas.Aku gak mau dibilang kumpul kebo mas!" Rena terus saja membuat Langit merasa terpojok dengan permintaannya untuk segera menikah secara siri.

" Ren,bukan aku tidak mau tapi aku ragu." Pungkas Langit pada akhirnya.

" Ragu? Ragu kenapa mas? Kamu meragukan perasaanku? Atau kamu ragu menikahi aku setelah apa yang terjadi diantara kita? Jahat kamu mas! Jangan bilang kamu masih berharap ka Rani kembali bersama kamu setelah apa yang kamu lakukan sama aku mas!" tuduhan Rena membuat Langit menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

" Apa kamu bisa dengarkan mas dulu sebelum mulutmu itu berbicara banyak hal dan menuduhku jang bukan-bukan?" Sungut langit.

" Lalu?"

" Apa kamu tidak tau bahwa menikahi orang yang sedang hamil itu tidak boleh? Itu yang membuatku ragu Rena!" Sentak langit membuat Rena terdiam seketika.

Langit memijat pelipisnya yang berdenyut karna desakan dari Rena.langit memang sangat ingin menikahi Rena namun jika dia teringat nasehat amar tentang wanita yang sedang mengandung tidak diperkenankan menikah sebelum janinya lahir ke dunia.Namun mengingat apa yang sudah terjadi diantara mereka berdua,langit merasa ingin secepatnya menghalalkan Rena dan menjadikan Rena istri sahnya.

" Aku punya ide mas." Celetuk Rena dengan wajah berbinar.

" Apa?" Tanya Langit.

" Kita tutupi saja kehamilanku,lagi pula perutku belum besar jadi tidak akan ada yang tau kalau aku lagi hamil mas.Gimana mas kamu mau kan,ayo lah mas.Kalau nunggu aku lahiran masih lama mas." Rengek Rena.

langit diam namun ia tengah mempertimbangkan usulan dari Rena karna apa yang Rena bilang ada benarnya juga.Mereka tidak mungkin menunggu waktu lama sedangkan mereka sudah tinggal satu atap.Kalau Rani masih ada mungkin tanpa menikahpun tidak akan ada maslah.

" Oke sayang,nanti aku cari penghulu untuk secepatnya nikahin kita." Pungkas Langit membuat senyum Rena merekah.

Ditempat lain Rani tengah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga Ardan.

" Apa kamu yakin kamu bisa masak? Apa makanan ini layak dan bisa di makan? Saya ragu kamu tidak bisa memasaknya dengan baik dan nanti makanan ini bukannya membuat saya kenyang tapi justru bisa membuat saya mati karna keracunan." Cibir Ardan membuat wajah Rani seketika murung.

" Ya sudah kalau bapak tidak mau makan biar saja sendri yang makan, silahkan bapak cari makanan diluar." Sungut Rani.

" Enak saja,kamu masak di dapur saya dan kamu mengambil bahan masakan dari dalam kulkas saya dan semua itu saya beli dengan uang bukan dengan daun.Yang numpang disini kamu tapi kamu minta saya beli makanan diluar? Rugi banyak dong saya jadinya." Ucap Ardan membuat Rani memutar bola matanya dengan malas.

" Ck, menyebalkan!" Sungut Rani.

Karna tak tahan akan perutnya yang sudah lapar akhirnya Ardan memutuskan untuk makan masakan yang Rani buat.

Ardan mengambil nasi beserta lauknya satu satu piring penuh.Suapan pertama Ardan terlihat diam tanpa ekspresi,suapan kedua wajahnya tampak lain,suapan ketiga Ardan terlihat menikmati dan hingga tanpa terasa semua makanan di atas piringnya habis tar bersisa.

Rani mencebik melihat piring Ardan yang tadinya penuh sekarang bersih tak bersisa bahkan Ardan terlihat mengambil beberapa lauk untuk ia makan tanpa nasi.

" Sok-sokan nolak,ngatain beracun, ngatain yang aneh-aneh tapi doyan sampe gak inget yang masak juga belum makan." Sindir Rani saat Ardan hampir menghabiskan semua makanan yang tersisa.

" Uppps! Jangan GR dulu,makanyanya habis bukan karna enak,tapi karna saya lapar.Dari pada semuanya dibuang dan uang saya habis sia-sia lebih baik saya makan." kilah ardan sembari beranjak dari duduknya karna merasa sudah sangat kenyang.

Rani terlihat terkejut dengan apa yang Ardan katakan,tapi tanpa Rani sadari Ardan tersenyum tipis nyaris tak terlihat dan dihatinya mengagumi masakan yang dibuat oleh Rani.

Bersambung....

1
Soraya
langit tinggal nunggu penyesalan aja
Soraya
thor bikin wanita kuat jgn lemah
Dek icha
menarik ceritanya
stela aza
si Rani nangis Mulu ,, males ,, bangkit donk tunjukin ke mantan suami and adik kamu ,,, kalau kamu baik2 j ,,, dan berhasil move on,, ajah nangis Bae
Atha Diyuta: sbar ka ada prosesnya nanti namanya juga janda baru 😂😂😂😂
total 1 replies
Dek icha
salam kenal kk..
kalau ada waktu luang mampir ya di novel aku juga.
"aku dan teman kamarku."
Atha Diyuta: iya ka slm knl kmbli
total 1 replies
Raisa anti
kena mental gak tuh si Arman 🥹
Raisa anti
hayoo looo
Raisa anti
em modus nih ardan
Raisa anti
Ardan tuh suka sama Rani
Soraya
lanjut thor
Atha Diyuta: siap ka ditunggu
total 1 replies
Soraya
lanjut
Soraya
kmu kn emang pelakor Rena
Raisa anti
lanjut Thor
Atha Diyuta: siap ka ditunggu besok pagi 🥰🥰🥰
total 1 replies
Raisa anti
woooy wanita hamil gak boleh nikah👊👊👊👊
Raisa anti
dah kaya istrinya aja kamu ran
Raisa anti
hmm gak mau ngaku padahal mah doyan 🙈
Raisa anti
tar lagi jadi istrinya paling
Raisa anti
wiih mau dong tinggal bareng ardan
Raisa anti
🤣🤣🤣🤣🤣tahan seharian dong
Raisa anti
bangga dihargai mahal yaa 🤣🤣🤣😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!