Lanjutan dari novel GADIS MISTERIUS
"Apakah kau mencintaiku?" tanya Satya pada Salwa
"Aku akan mencintai suamiku dengan sepenuh hatiku dan aku mencintai suamiku karna Allah" kata Salwa tersenyum
Satya diam dengan segala penyesalan nya. Satya benar benar menyesal telah menyia nyia kan wanita sebaik Salwa. Betapa bodohnya Dia selama ini memilih Bella yang bahkan tidak mencintai nya dengan tulus dan malah menyia nyiakan Salwa yang mencintai nya dengan tulus.
Kisah rumah tangga yang banyak penghiatan di dalam nya. Kesabaran dan ketulusan seoarang istri akan membuat nya sadar. Inilah kisah Satya dan Salwa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
"Elo"
"Lah lo nagapain disini Bang?"
Salwa dan yang lain nya saling pandang mendengar pernyataan mereka yang seolah sudah saling kenal.
"Kalian saling kenal?" tanya Salwa penasaran
"Gio ini temen sekolah ku dulu, tapi Dia seangkatan dengan Vano adikku" jelas Satya
"Gak nyangka gue bisa ketemu sama lo lagi Bang" Gio langsung memeluk Satya
"Lo aja yang belagu. Udah pulang lama, tapi gak niat nemuin gue gitu? Vano udah punya anak, lo gak mau lihat gitu?" kata Satya pura pura kesal
"Hehe. Gue sibuk Bang" jawab Gio cengengesan
"Oh ya gue lupa kalo lo sekarang udah jadi direktur rumah sakit besar ini" kata Satya tersenyum menggoda
"Haha. Iya Bang" Gio tertawa renyah
Semua yang ada disana hanya diam menyaksikan dua sahabat yang baru bertemu kembali setelah sekian lama.
"Oh ya lo belum jawab pertanyaan gue Bang. Lo ngapain kesini?" tanya Gio
"Gue lagi temenin istri gue" jawab Satya santai
"Istri?" Syaida terlihat bingung dan tiba tiba matanya tertuju pada perut kaka nya yang membuncit
"Apa kaka sudah menikah?" tanya Syaida menatap kaka nya itu
"Eh.. Itu dhe.. Hmmm... I..Iya kaka sudah menikah" jawab Salwa gelagapan
"Jadi suami Salwa itu elo Bang? Dasar berengsek lo Bang" tiba tiba Gio menjadi emosi.
Gio sudah tahu cerita Salwa dari Doni. Karna Gio sengaja menanyakan nya pada Doni karna Dia tidak mendapat jawaban jika bertanya pada Salwa.
"Hmmm. Dokter bisa bicara sebentar" ajak Salwa sengaja mencegah keributan yang akan terjadi
Salwa dan Gio pun keluar dari ruangan itu. Sementara Satya hanya bisa menatap tajam pada Gio dan Salwa yang keluar berdua. Satya merasa cemburu karna Gio bisa dengan mudah nya bicara berdua dengan Salwa, sementara dirinya sangat susah jika ingin bicara dengan Salwa.
"Apa kaka suami ka Salwa?" tanya Syaida menatap Satya
"Iya. Aku kaka ipar kamu" Satya berjalan ke arah Syaida dan duduk di kursi samping ranjang pasien
Doni juga menghampiri Syaida lalu Dia mengelus kepala Syaida yang tertutup dengan hijab. Doni dan Syaida hanya beda satu tahun dan Doni sudah menganggap Syaida seperti adiknya.
"Akhirnya kamu sadar juga dhe" kata Doni
"Iya Kak" jawab Syaida tersenyum
"Kamu tahu gak kaka mu hampir putus asa melihat keadaan mu yang seperti itu" jawab Doni sendu
"Iya Kak, aku juga merasa bersalah karna pasti kak Salwa akan sangat menderita memperjuangkan kesembuhan ku. Kami kan tidak punya siapa siapa lagi" kata Syaida dengan mata berkaca kaca
"Udah dhe kamu jangan fikirkan itu dulu. Semuanya sekarang sudah baik baik saja" kata Doni menyemangati Syaida
"Iya Kak. Terimakasih untuk semuanya, untuk Kaka juga terimakasih karna sudah menjaga kak Salwa" Syaida tersenyum manis ke arah keduanya
Satya hanya mengangguk dan tersenyum getir. Hatinya menangis dan menjerit mendengar ucapan terimakasih dari Syaida yang begitu tulus. Betapa berengsek nya Satya selama ini membiarkan istrinya berjuang sendiri untuk kesembuhan adiknya. Bahkan Satya tidak tahu menahu tentang adik Salwa. Satya semakin merutuki kebodohan nya selama ini.
Ceklek
Salwa hanya bebicara pada Gio supaya Gio tidak membahas apapun yang Gio tahu tentang Salwa di depan Syaida. Setelah itu mereka langsung kembali ke ruangan Syaida.
"Assalamualaikum " Salwa dan Gio masuk
"Waalaikumsalam " jawab mereka yang ada di dalam ruangan
"Gimana keadaan kamu sayang?" tanya Salwa mengelus kepala adiknya
"Adhe baik ko kak" jawab Syaida tersenyum
"Kak kandungan kaka berapa bulan?"tanya Syaida antusias
"6 bulan jalan ke tujuh dhe" kata Salwa mengelus perut buncit nya
"Ka bukan nya sekarang jadwal kaka ke bidan ya?"tanya Doni
"Iya Don. Nanti sore kamu temenin kaka lagi ya" kata Salwa tersenyum
Satya dan Gio hanya diam dengan fikiran masing masing. Gio sudah tahu kalau setiap Salwa periksa kandungan pasti akan di antar Doni.
"Kenapa di antar Ka Doni? Kan suami kaka Ka Satya?" tanya Syaida merasa heran dan bingung
Salwa hanya diam, Dia bingung harus bicara apa sama Syaida. Satya yang melihat kegelisahan di wajah Salwa segera mengambil kesempatan ini. Karna Satya tahu Salwa tak mungkin menolak nya jika berada di depan adik kesayangan nya.
"Nanti kaka yang anter ko dhe. Iya kan sayang" Satya merangkul pinggang Salwa dan mencium pipi nya
Salwa terkejut dengan perlakuan Satya, apalagi ini di depan banyak orang. Tapi Salwa tidak mungkin menolak nya karna ada Syaida adiknya di sana. Salwa terpaksa tersenyum dan menganggukan kepalanya.
"Iya dhe nanti kaka di antar sama Mas Satya" Salwa tersenyum manis
Doni pun hanya diam karna Dia juga bingung dengan situasi ini. Doni yakin Satya akan menjaga Salwa dengan baik dan tidak akan melukai nya lagi.
"Kalau gitu kita periksanya disini saja ya sayang. Kita ke dokter kandungan" ajak Satya lembut
Salwa hanya mengangaguk pasrah dan mereka pun langsung berpamitan pada mereka yang ada disana. Syaida tersenyum senang melihat Satya perhatian pada kaka nya. Sementara itu Gio dan Doni hanya menatap Satya dengan malas karna mereka tahu bagaimana sikap Satya pada Salwa dulu.
Vote nya yang banyak ya ... 😁😁
Kamu pasti dibohongi lgi sama bpk mu tdk sakit Salwa entah utk apa uang itu mendingan utk biaya berobat adik dan dirimu