Follow;
FB~Lina Zascia Amandia
IG~Deyulia2022
WA~ 089520229628
Seharusnya Syapala sangat bahagia di hari kelulusan Sarjananya hari itu. Namun, ia justru dikejutkan dengan kabar pertunangan sang kekasih dengan perempuan lain.
Hancur luluh hati Syapala. Disaat hatinya sedang hancur, seorang pria dewasa menawarkan cinta tanpa syarat. Apakah Syapala justru menerima cinta itu dengan alasan, ingin membalaskan dendam terhadap mantan kekasih?
Ikuti terus kisahnya dan mohon dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Seperti Pernikahan Impian
Kediaman Bu Syabina sejak kemarin sore sudah didatangi orang-orang suruhan Arkala.
Ada yang mengantar gaun pengantin lengkap dengan pretelannya. Serta beberapa kotak hadiah layaknya seserahan yang diberikan pihak laki-laki.
Syapala sedikit geram, padahal sebelumnya ia sudah peringatkan Arkala untuk tidak mengirimkan barang-barang seperti ini. Syapala beralasan, di rumahnya tidak ingin terlihat ada keramaian.
Aneh memang, sebuah pernikahan sama sekali tidak ada acara lamaran, atau pihak keluarga laki-laki datang rombongan sambil membawa hadiah-hadiah untuk calon pengantin perempuan.
Namun, itulah faktanya. Syapala meminta seperti itu, meskipun semua orang akan menilainya aneh, dia tidak peduli. Lagipula pernikahan ini bukan kemauannya, melainkan pernikahan yang didasari oleh sebuah perjanjian denga tujuan utama membalaskan sakit hati.
Besoknya, pagi sekali, tim MUA yang sengaja dikirim pihak laki-laki sudah datang untuk merias Syapala. Dengan terpaksa Syapala menerima rangkaian riasan itu.
Jam 08.00 Wib, Syapala selesai dirias. Sang MUA mempersilakan Syapala berdiri tegak di depan cermin. Untuk melihat dirinya diakhir riasan.
Syapala nampak terkejut saat melihat dirinya di dalam cermin. Dia pangling melihat dirinya sendiri. Tanpa sadar ia berdecak kagum mengagumi dandanan ala pengantinnya di dalam cermin. Syapala benar-benar menjelma menjadi ratu sehari yang sangat cantik.
"Apakah ini benar aku? Sangat cantik," batinnya dalam hati begitu terpukau melihat hasil akhir riasan pengantin di sekujur tubuhnya. Apalagi ketika melihat gaun pengantin yang dipakainya saat ini, warna hijau sage keperakan, merupakan warna favorit Syapala selama ini.
Syapala sejenak termenung, dia berpikir keras. Pernikahan ini layaknya seperti pernikahan yang pernah ia impikan beberapa bulan lalu sebelum badai pengkhianatan dilakukan Erlaga.
Bu Syabina, dan juga Farida sang kakak ipar, juga ikut dirias. Mereka memakai kebaya warna kuning keemasan cantik yang dikirimkan pihak laki-laki kemarin. Sementara Syafik juga sudah siap, dia menggunakan beskap senada dengan warna kebaya yang digunakan ibu dan istrinya.
Segera setelah calon mempelai perempuan selesai dirias, mobil penjemput utusan dari pihak laki-laki datang. Syapala diarahkan agar segera memasuki mobil, untuk diantar ke gedung perhelatan akad nikah sekaligus resepsi pernikahan dirinya dan Arkala.
Sepanjang jalan menuju gedung, jantung Syapala tiba-tiba berdebar. Sang ibu dan Farida, di sisi kiri dan kanannya, turut menenangkan Syapala yang terlihat tegang.
Mereka tiba di gedung perhelatan, suasana sudah mulai ramai. Di depan pintu masuk gedung, beberapa orang yang kemungkinan keluarga dari pihak laki-laki, sudah berdiri menyambut kedatangan pihak perempuan yang hanya mereka bertiga.
Syapala mulai berjalan menuju pintu masuk gedung, didampingi pihak MUA yang sejak awal mendampinginya. Siapa sangka, setelah kakinya tepat di depan pintu gedung, tiba-tiba rombongan orang-orang yang dikenalnya sudah memenuhi barisan di belakangnya.
Haliya dan Farah serta beberapa teman dekat lainnya yang memang diundang lewat omongan, hadir berbaris di belakang mempelai perempuan. Tidak lupa beberapa kerabat dekat dari Bu Syabina hadir dan ikut mengiringi mempelai perempuan memasuki gedung.
Rasa haru tiba-tiba saja menelusup ke dalam hati sanubari gadis muda itu. Sikap tidak peduli yang sejak awal dibangunnya, kini luntur sudah. Justru kini yang ia rasakan perasaan haru dan ucapan terimakasih atas kehadiran kerabat dan teman-teman dekatnya yang turut mendampingi dan mengiringinya memasuki gedung.
Syapala mulai berjalan di tengah-tengah kiri dan kanan kursi tamu undangan. Tamu-tamu itu bukan tamu sembarangan. Sangat jelas dilihatnya, tamu-tamu yang sebagian menduduki kursi undangan adalah pejabat-pejabat di lingkungan militer maupun Polri.
Suara pembawa acara tiba-tiba terdengar, menyambut kedatangan pihak mempelai perempuan beserta keluarga. Lalu MC tersebut, mengarahkan mempelai perempuan untuk memasuki sebuah ruangan terlebih dahulu, sebelum dihadirkan di meja ijab kabul.
Pihak MUA membawa Syapala ke sebuah ruangan. Untuk beberapa saat, Syapala akan menunggu di sana setelah ikrar ijab kabul diucapkan Arkala.
Sementara keluarga, sahabat dan kerabat dekatnya, langsung ditempatkan di kursi sebelah kiri yang khusus diperuntukkan untuk keluarga pihak perempuan. Kecuali Syafik dan dua saksi dari kerabat dekatnya, langsung dipersilahkan menempati ruang ijab kabul, karena Syafiklah wali yang akan menikahkan Syapala.
Jantung Syapala tidak berhenti berdebar, ketika semua mata tertuju padanya. Rombongan para tamu undangan dan kerabat pihak laki-laki yang menempati kursi di sebelah kanan, menatap ke arahnya.
Decapan kagum terlontar dari bibir mereka. Sebagian terdengar ada yang bilang cantik, masih muda dan lain sebagainya. Nasib baik MUA segera membawa tubuhnya masuk ke dalam sebuah ruangan. Di dalam ruangan ini, Syapala kembali di touch up tipis.
"Mbak Syapala sangat tegang. Tenang saja, sebentar lagi perasaan tegang ini pasti hilang," hibur salah satu MUA berusaha menenangkan Syapala.
Tidak berapa lama suara pembawa acara itu kembali terdengar. Dia menyambut kedatangan pihak dari KUA.
Obrolan singkat antara pihak KUA dengan keluarga pihak laki-laki maupun pihak perempuan terjadi. Tidak lupa, Arkala pun mendapat sebuah pertanyaan seputar pernikahan dari Penghulu sebelum dia didaulat mengucapkan ikrar ijab kabul yang sangat sakral yang sebentar lagi akan dilaluinya.
Sebelum ikrar itu benar-benar dimulai, beberapa saat sebelumnya, Arkala terlebih dahulu menyalami Syafik kakak kandung dari Syapala. Syafik menggenggam erat tangan calon adik iparnya yang usianya dipastikan jauh lebih tua darinya. Tidak mengapa, itu tidak penting bagi Syafik, yang penting dirinya kini akan menjadi wali pernikahan bagi sang adik satu-satunya melepas masa lajang.
Arkala menggenggam dan menatap wajah Syafik. Ada haru di sana. Pria yang menjadi kakak kandung Syapala itu sekilas menurutnya seperti seorang anggota juga. Dia pun baru bertemu saat ini.
Syafik tersenyum ramah menyambut tangan calon adik iparnya, dia merasa bahagia ternyata calon suami sang adik merupakan anggota TNI AD.
"Saya Syafik, kakak kandung Syapala," ujarnya memperkenalkan diri tanpa ditanya.
"Arkala. Senang bisa bertemu Bang Syafik di sini," balasnya. Arkala tersenyum, ketegangan di wajahnya sirna begitu saja, sebab Syafik begitu humble menurutnya.
"Baiklah sepertinya ijab kabul ini harus segera dimulai. Sudah siap mempelai laki-laki?" Penghulu mengalihkan fokus pada Arkala, kemudian dia mengarahkan supaya tangan Arkala menjabat tangan Syafik, sebagai tanda bahwa ikrar ijab kabul akan dimulai.
Sesosok tubuh baru saja memasuki gedung dengan tergesa. Setelah kesibukannya yang menyita waktu berhari-hari di markas tanpa pulang. Hari ini demi sang abang kandung, ia pulang dan meminta izin pada Komandan satuan untuk menghadiri acara keluarga.
Meskipun hubungannya dengan sang abang saat ini masih dingin terkait hubungan dirinya dengan gadis yang ada di dalam foto itu, tapi Erlaga menyempatkan hadir, karena bagaimanapun moment ini adalah penting baginya.
Sebelum tubuh Laga tiba di ruang ijab kabul, di muka pintu ia menyempatkan membaca karangan bunga ucapan selamat lengkap dengan nama kedua mempelai.
"***Selamat atas pernikahan Syapala Zehra dan Kapten Arkala Adisetya Kelana***."
Erlaga tersentak dengan mata yang melongo, nama mempelai perempuan itu seperti tidak asing di matanya.
"Apakah nama yang sama dengan orang yang berbeda atau...."
jngan2 nanti ni prita mau jdi plakor lagi
masih bnyak cewek kain dan mu harus robah sikap da pemikiran kmu laga jngan mudah di hasut
jodohin si laga teman pala thoor
ud putusin aja tunangannya biar kapok dia,tau GK,sesuatu yg kita dpt dngn cr yg tidak baik tu,akibatnya jg GK akan awet dan membahagiakan...
.pala udah bajagia sm kala..jgn ganggu ya😄😄