Kemala Agnesia harus merelakan cita-cita dan masa muda nya karena sudah terlanjur mengandung benih dari seorang pebisnis keturunan Darwis yang bernama Davin Alvarendra Darwis.tak ada yang tak kenal dengan pemilik perusahaan raksasa itu.masa kelam orang tua nya kembali terjadi kepada putra sulung dari Alvarendra Darwis.akan kah hidup Mala sama beruntung nya dengan ibu sambung dari Davin.atau kah harus menyerah dengan sekelumit masalah yang terbentang luas di depan mata nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acak-acakan
Mala perlahan terbangun.mata nya masih setengah terpejam saat mematikan alarm yang berbunyi.susah payah dia membuka sempurna kedua mata nya saat merasakan ada sesuatu yang menindih perut nya.ternyata sesuatu itu adalah tangan Davin.sedangkan pemilik tangan nya masih tidur dengan pulas nya.nafas nya teratur dengan rambut yang acak-acakan, sungguh pemandangan seperti ini membuat iman Mala goyah,ia terpana kepada suami nya sendiri.hampir saja Saliva nya menetes sangking indah nya pemandangan pagi ini.
" Apa tangan nya nggak pegal peluk Aku semalaman." gumam Mala dalam hati.
Mala menatap intens wajah suami nya yang begitu tenang,dia masih tidak percaya bahwa hubungan mereka sudah membaik seperti sekarang.
Mala menarik nafas dalam-dalam,mencoba menenangkan detak jantung yang tiba-tiba saja tidak bisa di ajak kompromi.Mala sudah berusaha turun dari tempat tidur dengan sangat pelan-pelan.namun ternyata Davin tetap terbangun juga oleh pergerakan nya itu.
" Pagi sayang." sapa Davin setelah membuka kedua mata nya.
" Pagi Mas! Maaf sudah mengganggu tidur mu." sesal Mala.
" Tidak apa-apa sayang." jawab Davin sambil menatap Mala dengan senyuman manis nya.
Meleleh adek Bang..Teriak Mala dalam hati.
" Aku mandi duluan ya, setelah ini gantian sama Kamu, maaf semalam Aku lupa ngabarin kalau jam setengah sembilan nanti Aku ada meeting bersama rekan bisnis, nanti setelah selesai pekerjaan nya,Aku akan menjemput Kamu untuk pergi jalan-jalan."kata Davin.sebenarnya membuat Mala kaget tapi dengan cepat menetralkan raut wajah nya.
Mala sudah tahu tujuan mereka ke sini bukan sekedar jalan-jalan semata,suami nya harus bertemu rekan bisnis.tapi dia tidak menyangka kalau harus pagi ini juga.padahal sejak semalam Mala sudah memikirkan kemana arah perjalanan mereka hari ini.
Mala mengambil ikat rambut dari atas nakas.rambut nya di ikat secara asal sehingga memperlihatkan leher jenjangnya yang begitu mulus dan sangat menggoda.
Davin berdehem gugup.si burung perkutut sudah tegang dengan hanya sekedar melihat leher milik istri nya.
"Kamu nggak apa-apa kan tinggal sendiri di dalam kamar hotel,kalau butuh apapun minta sama petugas hotel nya." Mala mengangguk paham.dia harus menjadi istri yang pengertian seperti apa yang sudah dia pelajari selama ini.
" Satu lagi! Jangan keluar kamar dengan rambut di ikat seperti ini,hanya Aku yang boleh melihat nya." Davin mengusap kepala Mala.membuat Mala mengernyit heran karena bingung dengan ucapan suami nya.
" Memang nya kenapa nggak boleh di ikat rambut nya,gerah loh Mas." sahut Mala terdengar sangat manja.
" Leher mu kelihatan seksi kalau terekspos seperti itu,Aku saja langsung tergoda,gimana dengan mereka di luar sana.pokok nya jangan keluar kamar sendirian ya."Davin sudah masuk ke dalam kamar mandi.Mala bergegas menyiapkan keperluan suami nya.
Mala sudah berdiri di depan kaca, memperhatikan penampilan nya yang menurut suami nya sangat seksi.
" Cantik memang! Tapi Aku paling nggak bisa kalau rambut nya harus di gerai terus." keluh Mala bermonolog dengan diri sendiri.
Kecantikan alami yang Mala miliki memang sudah tidak bisa di ragukan lagi.kecantikan ini merupakan warisan dari sang Bunda.Mala tersenyum malu mengingat pesan dari suami nya.
Mala hanya mencuci wajah serta menggosok gigi nya saja, untuk urusan mandi akan di lakukan belakangan supaya suami nya tidak kelamaan menunggu.
Sarapan yang di pesan oleh Davin sudah di antar ke kamar mereka,Davin sendiri yang menerima nya karena tidak ingin orang lain melihat penampilan istri nya yang begitu hot.mendadak pria dingin ini menjadi super posesif.
" Makan yang banyak sayang,di antara makanan ini tidak ada yang tidak bisa Kamu makan kan?" tanya Davin yang memang belum mengetahui sepenuhnya tentang Mala.
Mereka masih sama-sama belajar dari nol,di mulai dari hal kecil lanjut ke tahap selanjutnya.
" Aman Mas,Aku bisa makan semua jenis makanan kok." jawab Mala membuat Davin bernafas lega.
Kedua nya menikmati sarapan pagi dengan santai, sesekali Davin bertanya mengenai makanan kesukaan istri nya.Mala pun langsung menjawab nya dengan cepat.Mala pun melakukan hal yang sama kepada suami nya,jangan sampai dia ketinggalan informasi tentang suami nya ini.
Baru dua jam di tinggal pergi oleh suami nya,Mala sudah mulai merasa kesepian dan bosan.Mala berdiri di balkon kamar sambil menikmati pemandangan alam yang indah.
" Jalan-jalan di sekitar hotel sambil cari jajanan kayak nya seru juga deh." Mala menyisir rambut hitam nya hingga rapi.
Dengan baju yang sangat sopan dan rambut tergerai indah.Mala keluar dari kamar hotel dan tidak lupa membawa tas kecil nya.satu hal yang di lupakan oleh wanita ini adalah,bahwa dia sudah melanggar aturan yang di buat oleh suami nya,bahkan Mala sama sekali tidak ingat untuk menghubungi suami nya.
Mala tersenyum bahagia menatap alam bebas.Mala tiba-tiba merasa lapar saat melihat ada orang yang melintas di depan nya sambil membawa beberapa macam makanan yang seperti nya sangat enak.
" Gila bau nya wangi sekali,Aku jadi pengen." Mala sudah Pasih berbahasa luar,jadi tidak ada hambatan yang bisa mencegah langkah kaki nya saat ini.
Mala begitu kalap membeli semua makanan yang di temui nya sepanjang jalan.tidak lupa juga wanita ini membeli coffee latte sebagai pembasuh dahaga nya.
" Emmm...Enak nya." beruntung tadi Mala sempat meminta uang cash kepada suami nya.Davin yang tidak menaruh rasa curiga terhadap istri nya.dengan senang hati memberi kan seluruh uang mata asing itu kepada Mala.
Apalagi baru kali ini dia mendengar Mala meminta uang kepada nya.
Mala kembali melanjutkan perjalanan setelah menghabis kan banyak makanan enak.kali ini masih seputar makanan juga dan wanita ini sama sekali tidak bosan untuk berburu makan lezat.Mala tertawa puas menikmati hidup nya yang sekarang.
Walaupun tidak memiliki teman di negara T, Mala tetap menikmati masa liburan nya.
Tanpa dia sadari bahwa saat ini suami nya sudah dalam perjalanan menuju ke hotel. setelah menyelesaikan pekerjaan nya,Davin bergegas kembali ke hotel khawatir sama istri kecil nya.
Davin sudah berusaha menghubungi istri nya untuk mengabarkan mengenai jam pulang nya.namun Mala tidak kunjung menerima sambungan telepon dari nya.pesan yang Davin kirim juga belum di baca oleh wanita itu.
" Kenapa dia sulit sekali untuk di hubungi,apa dia masih tidur ya?" gumam Davin tidak pantang menyerah dan kembali menghubungi nomer Mala,sayang nya usaha nya ini belum membuahkan hasil.
" Sayang.Aku sudah selesai meeting nya,Kamu siap-siap ya .Aku akan mengajakmu jalan-jalan sampai puas." Davin mengantongi kembali ponsel nya.
Tatapan mata tajam nya menelisik ke arah luar,tapi pikiran nya tetap saja tertuju kepada Mala.Davin tanpa sadar meminta sopir yang mengantarkan nya untuk mempercepat laju kendaraan. Toh jalanan juga sedang sepi sehingga mereka bisa sampai lebih cepat lagi ke tempat menginap nya.
Davin menerobos masuk dengan setengah berlari.pesan nya masih belum juga di baca oleh istri nya.
Begitu pintu kamar sudah terbuka.Davin di buat syok dengan apa yang dia lihat.
" Sayang...." Davin menekan nada suara nya .
Bersambung...
Jangan lupa mampir ya 💜
bagus mala harus berani melawan Davin jgn lemah d perlaku kan kasar oleh davin.lw perlu tinggal pergi pulang ke rumah org tua mu aja Davin, biar tau rasa tu davin.dan buat Davin menyesal telah menghina dan menyakiti mu setiap hari.
dan jgn lupa author buat Davin yg ngerasain mual muntah dan pusing kepala setiap hari,biar tau gimana susahnya mala mengandung anaknya,jgn tau marah2 aja dan ngatain Mala jorok dll....mau enaknya aja dia,sakitnya ngk mau .enak betul udh habis nanam benihnya lalu ngk mau repotnya jga.