MY ALASKA

Al menunduk dan Zeno mengangkat dagu Al agar tetap melihat ke arahnya.

"Aku hanya nyaman bersamamu...apakah ini bisa kujadikan alasan agar bisa bersamamu?", tanya Al.

"Aku ingin perasaan yang lebih..bukan hanya sekedar nyaman", kata Zeno menatap Al serius.

"Bagaimana perasaanmu jika aku pergi darimu?", tanya Zeno.

"Aku tak pernah memaksamu untuk selalu disisiku..jika kau ingin pergi, pergilah", jawab Al melepas tangan Zeno yang menangkup wajahnya.

Zeno melihat Al yang menjauhinya.

"When i love, i love hard..when i'm done? i'm done", kata Zeno akhirnya.

Al menoleh pada Zeno.

"Kau tidak bisa memaksaku hal ini Zeno.. aku tak bisa menjanjikan apapun padamu..jika kau ingin pergi pergilah..aku tak pernah memaksamu tinggal bukan?", kata Al keras kepala.

Zeno sebenarnya ingin bertahan di sisi Al sampai hati Al melunak. Tetapi Al sama sekali tak tergoyahkan.

"Apakah cinta itu perlu?kurasa tak perlu sama sekali..justru itu akan membuat kita lemah dan bodoh", lanjut Al.

Zeno menghampiri Al dan mencium bibirnya. Mereka berciuman lama.

"Apakah ini bukan cinta?", tanya Zeno melepaskan ciumannya.

"Ini nafsu...semua orang merasakannya", jawab Al.

"Kau merasakan hal ini jika berciuman dengan pria lain?", tanya Zeno membelai pipi Al.

"Aku tak ingin melakukannya dengan yang lain..itu hakku untuk memilih...sudah kubilang aku memilihmu untuk hal ini", kata Al.

Zeno tersenyum. Dia yakin sebenarnya Al menyukainya tetapi ragu dengan perasaannya.

Zeno kemudian mencium bibir Al penuh gairah. Dia ingin membuat Al menginginkannya lebih. Dia tak rela jika Al bersama pria lain selain dirinya. Zeno ingin Al hanya menjadi miliknya dan menjadi yang pertama sekaligus yang terakhir menyentuhnya.

"Aku ingin melakukannya...hentikan aku jika kau tak mau melakukannya", kata Zeno.

Al terdiam sebentar dan menatap mata Zeno lebih dalam.

"Aku juga ingin melakukannya", jawab Al jujur.

Zeno tersenyum dan mencium bibir kemudian leher Al.

Tangan Zeno meraba punggung halus Al dibalik bajunya dan membuka kaitan branya. Lalu Zeno membuka baju Al.

Terlihatlah dada Al yang terlihat menggoda di depan wajah Zeno.

Zeno mencium dada Al dan memainkannya dengan lidahnya. Hal itu membuat Al mendesah panjang karena merasakan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Al menyisir rambut tebal Zeno dengan jari jari lentiknya. Zeno membuka baju dan celananya.

Zeno membawa Al ke ranjang dan menidurkannya disana. Mereka melanjutkan kegiatan panas mereka.

Tangan Zeno mulai bergerilya di daerah intim Al. Dan itu membuat Al semakin ingin meminta lebih pada Zeno.

Al semakin bergairah begitu juga dengan Zeno. Zeno mencium leher Al dan menggigitnya.

Zeno membuka celana Al. Lalu dia mulai masuk ke permainan intinya. Zeno terlihat susah memasukkan miliknya ke pusat inti tubuh Al yang masih sangat rapat.

Setelah beberapa detik akhirnya Zeno berhasil memasukkannya dan membuat Al menjerit kecil merasakan percintaan perdananya.

Tangan Al mencengkeram bahu Zeno dan bibirnya berciuman dengan Zeno.

Zeno mulai menggerakkan tubuhnya dengan perlahan karena tak ingin membuat Al sakit.

Mata mereka saling berpandangan dan menikmati gerakan tubuh mereka yang seirama.

"Kau menyukainya?", bisik Zeno.

Al menggigit bibirnya merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Zeno.

"Aku akan membuatmu tergila gila padaku baby...aku ingin egois saat ini", ucap Zeno tersenyum dan semakin mempercepat gerakannya.

"Ah..ah..ah..", Al mendesah keras ketika mereka akan mencapai puncaknya setelah cukup lama melakukan percintaan panas ini.

Zeno tak memakai pengaman dan mengeluarkan benihnya di dalam rahim Al. Dia tak peduli akan hal itu. Dia justru mengharapkan benihnya tumbuh di rahim Al, agar bisa mengikat Al dengan dirinya.

Zeno mencium bibir Al di akhir permainan mereka.

"Kau menikmatinya?", tanya Zeno.

"Hmm", jawab Al singkat lalu memeluk Zeno.

Zeno menggunakan cara ini untuk mengikat Al dan agar tak pergi darinya, meskipun hal ini membuat Zeno terlihat egois. Mereka sama sama menginginkan hal ini.

Jadi Zeno merasa bahwa apa yang mereka lakukan adalah karena perasaan mereka sudah sama sama mendalam meskipun Al belum menyadarinya.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤