cerita ini bermula dengan pertemuan antara pemeran utama wanita dan pria yang bertemu di bangku sekolah menengah pertama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 6 bagian 2
Syafirapun pergi mengikuti pak Santos ke ruangan kepala sekolah dengan sedikit cemas karna baru kali ini guru memanggilnya ke ruang kepala sekolah. Sesampainya di ruangan Syafira kaget karna banyak guru yang telah menunggunya di ruangan kepala sekolah dan seketika itu Syafira bengong dan bertanya-tanya dalam hatinya
“aduh gua udah berbuat apa yah kok banyak guru yang nunggu gua di ruangan kepala sekolah terus raut muka mereka kok pada serius semua” ucap Syafira dalam hatinya yang mulai merasa cemas dan tiba-tiba pak guru memanggilnya
“Syafira “ ucap pak Santos
“iya pak” ucap Syafira agak kaget
“kok bengong aja nak, ayo masuk dan duduk” ucap pak Santos
“iya pak” ucap Syafira mengangguk
Setelah Syafira duduk seketika itu kepala sekolah berdiri dari tempat duduknya dan berkata
“begini nak saya menyuruh pak Santos memanggil kamu karna hari ini adalah hari terakhir kamu di sekolah bapak” ucap kepala sekolah dengan agak tidak rela melepas Syafira
“tapi pak kenapa, apakah saya berbuat kesalahan yang patal pak?” ucap Syafira
“tidak nak kamu tidak melakukan kesalahan apa-apa, tapi......” ucap kepala sekolah yang langsung terpotong dengan ucapan Syafira
“tapi apa pak?” ucap Syafira
“begini nak orang tua kamu menghubungi bapak tadi pagi katanya kamu akan pindah Ke negara B untuk tinggal karna papa kamu di tugaskan memegang perusahaan cabang baru di negara tersebut jadi dengan berat hati bapak memberikan surat pindah untuk kamu dan sebentar lagi orang tua kamu akan menjemput kamu” ucap kepala sekolah
“tapi pak kenapa orang tua saya tidak memberitahu saya” ucap Kepala sekolah
“karna keputusan ini terburu-buru nak jadi orang tua kamu tidak sempat memberi tahu kamu” ucap kepala sekolah
“iya pak, jadi hari ini saya akan pergi pak tanpa ada perpisahan dengan teman-teman saya pak?” ucap Syafira
“iya nak, orang tua kamu akan ada 10 menit lagi untuk jemput kamu” ucap kepala sekolah
“oh iya pak, kalau begitu saya mau beresin loker saya dulu pak untuk ambil barang-barang saya” ucap Syafira
“iya nak” ucap Kepala sekolah
Syafirapun keluar dari ruangan dan pergi ke lokernya untuk membereskan barang-barangnya yang ada di loker dan tak lama kemudian orang tua Syafira pun akhirnya ada di sekolah untuk menjemputnya
“Syafira” ucap papa Syafira dengan lembut
“iya Pa” ucap Syafira
“udaah siap kan nak, ayo kita pulang dan beres-beres barang bawaan kita” ucap papa Syafira
“iya pa” ucap Syafira dengan bahagia walaupun sebenarnya hatinya terasa berat untuk meninggalkan kelas dan sekolahnya terutama teman-temanya juga.
Syafirapun naik ke mobil dan bergegas pergi tampah mengucapkan sepata katah-kata pun ke teman-temanya atau berpamitan sebelum pergi
Di dalam mobil
"Pa..... Kenapa pindahnya harus mendadak kek gini!!.... Papa tau ngak!!.... Syafira belum pamit ke teman-teman Syafira...... Kalau emang kita mau pindah harusnya papa bilang dari kemarin... Bukanya sekarang..... Kepergian kita ngak bisa besok pa?...." Ucap syafira yang kesal
"Kalau papa bilang sama kamu kemarin-kemarin ujian kamu bakalan berantakan dan juga surat tugas papa baru keluar tadi siang.... Ngak usah bawel yah syafira pokoknya papa mau kamu nurut aja..... Atau kamu mau papa kirim ke negara C sekalian di rumah opa kamu?" Ucap papa syafira
"Iya deh pah" ucap syafira yang pasrah dan masih kesal karna kepergian mereka yang sangat terburu-buru
Beberapa menit kemudian mereka sampai ke rumah dan bergegas membereskan Barang-barang bawaannya dan seketika saat itu Syafira ke ingat dengan janjinya bertemu Aidan di taman sebentar sore
“oh iya kok gua lupa yah, hari ini kan gua mau ketemu sama si brengsek di taman” ucap Syafira dalam hatinya sambil memukul dahinya
"Haduh gua harus buru-buru kesana lagi "
Jadi Syafira meminta izin ke pada papa Nya untuk ke taman sebentar sekali
“pah aku boleh ngak ke taman dulu?.... Sebentar aja pah..... “ ucap Syafira
“ngak bisa nak soalnya 15 menit lagi mobil yang bakalan anter kita ke bandara udaah mau nyampe dii sini” ucap papa Syafira
“iya pah” ucap Syafira
Jadi Syafira yang tidak di perbolehkan pergi pun memikirkan cara untuk mengabari Aidan, jadi dia berinisiatif untuk menulis surat untuk Aidan jadi dia bergegas ke kamarnya untuk menulis surat terakhir untuk Aidan, dab beberapa menitpun mobil yang menjemput keluarga Syafirapun ada di Depan rumahnya
“Syafira” ucap ibu Syafira memanggil Syafira yang sedang berada di lantai dua rumah mereka
“iya ma” ucap Syafira bergegas turun
“ayo nak, mobilnya udaah sampe. Ayo kita pergi sekarang” ucap mama Syafira
“iya ma” ucap Syafira
Syafirapun turun dan bergegas keluar dari rumah. Saat iya ingin menaiki mobil ia menitipkan surat Yang di tulisnya untuk Aidan kepada tetangganya dan mereka pun pergi.