NovelToon NovelToon
DANGEROUS COUPLE

DANGEROUS COUPLE

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Tunangan Sejak Bayi / Percintaan Konglomerat / Murid Genius / Cinta Murni
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ayliz_Mavka97

Geng motor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayliz_Mavka97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GENIUS COUPLE!

..."Hidup memang punya banyak masalah, sama kayak rasa permen nano-nano, ada asem, manis, asin, ramai rasanya"...

...~ Laura Azzela Vincent ~...

Milan, Italia

Di dalam kamar nuansa gelap itu terdapat dua sejoli bucin, yang sedang duduk bersama menghabiskan waktu untuk melepas rindu keduanya.

Saat ini Sheina, sedang menjelaskan semua alat, racun, dan eksperimen yang dia buat pada Arzhel, karna tidak ingin lelaki tampan yang di juluki iceboy itu ngambek seperti sebelumnya.

Makanya, Sheina dengan senang hati memberikan penjelasan panjang lebar tentang kegunaan semua eksperimen yang dia buat pada Arzhel.

Arzhel menatap kagum ke arah gadisnya, dia tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari sang kekasih.

Arzhel benar-benar di buat terpesona oleh Sheina, dengan semua bakat, kegeniusan yang dia miliki. Arzhel merasa beruntung menjadi pemilik hati dari gadis badass itu.

"Ai, kamu selalu saja buat aku jatuh ke dalam jurang cintamu. Aku, beruntung jadi orang yang berhasil merobohkan tembok pertahanan kamu, Ti amo Ai." batin Arzhel menatap kagum gadisnya.

(Aku mencintaimu)

Sheina terus memberikan penjelasan pada Arzhel, seperti seorang guru yang menjelaskan pada muridnya, Arzhel juga menjadi pendengar yang baik.

Sesekali, dia juga bertanya pada Sheina, dan gadis cantik itu dengan senang hati menjawab pertanyaan kekasihnya.

"Sekarang kamu paham, kan?" tanya Sheina.

"Aku paham, Honey." jawab Arzhel memberikan jus jeruk pada Sheina.

Sheina tersenyum. "Makasih," ujarnya

Arzhel mengusap kepala Shiena. "Kembali kasih, Sayang." jawabnya.

Grep!

Setelah melihat Sheina meminum jusnya, Arzhel menarik pelan lengan Shiena ke dalam pelukannya. Sheina juga membalas pelukan hangat kekasihnya itu.

Arzhel tiba-tiba mengerutkan kedua alisnya. "Apa perasaan gue aja, ya?" ucapnya dalam hati.

"Buang jauh-jauh otak mesum lo Zhel!" batin Arzhel menggelengkan kepalanya.

Glek!

Arzhel meneguk ludah kasar. "Sekarang gue yakin!" ucapnya dalam hati.

"Ai." panggil Arzhel lembut, dia mengurai pelukan keduanya.

"Hm?" Sheina menatap Arzhel.

"Em, itu a-anu," ucap Arzhel dengan gugup untuk melanjutkan ucapannya.

"Apa?" tanya Sheina.

"K-kamu nggak pake pengaman? Itu?" tanya Arzhel dengan muka memerah, melirik ke arah the twins Sheina.

Sheina mengikuti arah pandang Arzhel, gadis cantik itu tersentak saat mengingat sesuatu.

Damn!!!

"Shit! Gue, lupa kalau tadi gue lepas bra anjir!" umpatnya dalam hati, Sheina berdiri dan langsung berlari ke arah kamar mandi.

Brak!!

Shiena menutup pintu kamar mandi dengan keras.

Arzhel yang melihat gadisnya berlari secepat kilat, dia masih mematung di tempatnya. "Shit! Otak mesum gue, langsung on fire!" umpatnya lirih.

"Tapi," guman Arzhel. "Empuk," tambahnya.

Arzhel tersadar dari pikiran travelingnya yang on, dia memukul pelan kepalanya. "Hah, lupakan bodoh!" gumannya.

Tuan Muda mesum!

Di dalam kamar mandi, Sheina mengutuk dirinya sendiri.

"Shei, lo bodoh! Banget sih, kok bisa ceroboh gitu," lirih Sheina mengacak rambut frustasi. "Gue, malu banget ketemu sama Arzhel, huuaaa Papa Ai malu," gerutunya.

Sepuluh menit kemudian

Sheina tetap di dalam kamar mandi, dia tidak keluar dari sana. Dia benar-benar malu harus bertemu dengan Arzhel setelah kejadian tak terduga tadi.

"Hah," Sheina menghela nafas.

Arzhel heran. "Kenapa dia belum keluar juga? Sudah sepuluh menit dia di dalam sana," ucapnya.

Arzhel berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi.

Tok!

Tok!

Tok!

"Ai," panggil Arzhel, Sheina tidak menjawab.

"Ai, aku juga mau masuk, urgent . Kamu udah? Belum?" tanya Arzhel sengaja mengerjai Sheina agar gadis itu keluar.

Ceklek!

Sheina akhirnya membuka pintu kamar mandi, dia berlari ke arah pintu kamar, Sheina menunduk, dia sama sekali tidak menatap ke arah Arzhel.

Blam!!

Sheina keluar kamar, Arzhel yang melihat hal itu masih diam di depan pintu kamar mandi.

Arzhel terkekeh kecil dengan tingkah gadisnya. "Malu banget kayaknya," ujarnya geleng-geleng kepala.

Bruk!!

"Aduh, pantat seksi gue sakit banget," keluh Laura. "Shei, bantuin kek! Lo, nabrak nggak bertanggung jawab banget sih!" kesalnya.

Sheina mengulurkan tangan membantu Laura. "Sorry," sesalnya.

"Hm, lo kenapa? Kayak di kejar hantu kayak gitu?" tanya Laura heran dengan tingkah Sheina.

"Gue maluuu, huaaaaa Ra, gue maluuu banget." rengek Sheina menjatuhkan kepalanya di pundak Laura.

Laura heran, "Malu? Malu kenapa?" tanyanya.

Sheina mengangkat kepalanya menatap Laura dengan berkaca-kaca.

Laura tersentak. "Lo kenapa? Hah, siapa yang buat lo kayak gini? Bilang sama gue, biar gue hajar itu orang sampai mampus!" pekiknya menggulung lengan bajunya.

Arzhel yang baru saja keluar kamar, dia melihat Sheina bersama Laura, dia melangkah mendekati Sheina.

Arzhel mempercepat langkahnya saat mendengar suara cempreng Laura, dia begitu penasaran, apa yang sedang mereka bahas sampai membuat Laura setengah berteriak seperti itu pada gadisnya.

EKHM!

Arzhel yang baru saja datang berdehem, membuat kedua gadis cantik itu tersentak kaget.

Saat Laura ingin bertanya pada Arzhel.

Mereka bertiga malah mendengar suara aneh yang membuat kedua gadis cantik dan cowok tampan itu mematung di tempatnya.

"Shei, telinga gue nggak bermasalah kan? Lo, dengar juga?" tanya Laura memastikan.

Sheina mengangguk. "Suaranya dari kamar itu," jawabnya menunjuk kamar yang ada di sana.

Sheina dan Laura saling pandang, mereka berjalan ke arah kamar yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Ini kamar Kenzo," ucap Laura.

Sheina mengintip ke dalam kamar yang pintunya memang terbuka sedikit. "Anjingg!" umpatnya.

"Apa?" tanya Laura.

"Sepupu lo," jawab Shiena.

"Hah?" Laura bingung, dia juga ikut mengintip, matanya langsung melotot saat melihat dua sejoli yang asik bercumbu di dalam kamar.

"Ceroboh!" cetus keduanya bersamaan.

Sheina dan Laura tersenyum jail, lalu mereka bertos ria. Arzhel mengerutkan alis melihat keduanya.

"Ayo," ajak Sheina menarik pelan tangan Arzhel.

Laura menahan lengan Sheina. "Mau ke mana lo?" tanyanya.

"Mau pacaran, bye sayangku, jangan iri." sahut Sheina.

"Shibal!" umpat Laura.

Sheina terkekeh kecil, lalu dia menarik pelan tangan Arzhel, ia menoleh sebentar. "Rekam," ucapnya tanpa suara.

Laura mengangkat jempolnya, Laura terkekeh jahat, dia mengambil hp dan merekam seperti yang Sheina katakan.

***

Saat ini Sheina dan Arzhel sedang duduk di Taman belakang Markas, sejak tadi tidak ada yang bersuara diantara keduanya, Arzhel dan Shiena sama-sama diam memandang ke arah Danau.

Sudah lima menit lamanya mereka berdua di sana, baik Arzhel ataupun Sheina tidak ada yang memulai pembicaraan, mereka saling diam dengan pikiran masing-masing.

"Hah" Arzhel menghela nafas. "Ai, kamu marah?" Tanyanya.

Sheina yang mendengar hal itu. "Aku nggak marah, itu bukan kesalahan kamu, aku cuma malu," lirihnya menunduk.

"Hadeh!" keluh Daren yang baru saja datang.

"Dunia serasa milik berdua, yang lain cuma ngontrak doang," sindir Daren.

"Iri, bilang bawahan," balas Sheina.

"Ck" Daren berdecak kesal mendengar Sheina.

TIT!

TIT!

Tiba-tiba jam tangan canggih milik Arzhel dan Sheina berbunyi alarm peringatan.

"Ceroboh!" decak Sheina.

Arzhel berdiri dari tempat duduknya, dan...

BUGH!

Arzhel memukul Xavier, hal itu membuat semua orang bingung dengan sikap Arzhel, kecuali Sheina yang tau alasan Arzhel melakukan hal itu.

"Boy, ada apa?" tanya Nathan kaget.

"Pengganti," jawab Arzhel ambigu.

"Maksud lo?" tanya Reyhan heran.

"Tante Elisa, dia kirim status di sosmed dengan latar Markas ini, Joshua melihat hal itu. Joshua, sekarang jadi tau kalau semua orang saat ini berkumpul di Markas Balck Dragon. Info yang paling penting, si Joshua jelek! Kembali meminta bantuan pada The Cobra untuk menambah pasukannya." jelas Sheina menatap datar Xavier.

Mereka terkejut mendengar penjelasan Sheina.

"Ceroboh! Kasih tau istrimu, sebelum saya yang kasih dia peringatan!" tegas Edgar menatap Marvel.

Marvel berjalan masuk. "ELSAAAA...!" teriaknya marah.

"Ada apa?" tanya Elsa.

Marvel mengangkat tangannya ingin menampar Elsa, tapi Sheina datang dan menahan tangannya.

"Emosi tidak akan menyelesaikan masalah," tegur Sheina pelan.

Sheina melepaskan tangannya pada tangan Marvel dan menatap ke arah Arzhel.

"Kamu punya tempat persembunyian rahasia?" tanya Sheina.

Arzhel mengangguk. "Aku punya pulau pribadi tidak jauh dari sini," jawabnya.

"Siapkan Jet!" titah Arzhel pada David.

"Baik Tuan Muda," jawab David.

"Ada apa ini?" Tanya Alexa bingung.

"Mama, sama yang lainnya ke pulau milik Arzhel!" tegas Sheina.

"Termasuk kalian bertiga," tambah Sheina menatap Nana, Keyvara, dan Agatha.

Agatha ingin protes, tapi Sheina lebih dulu bersuara.

"Gue tau kalian punya kemampuan di atas rata-rata, tapi lawan kita bukan orang sembarangan," ucap Sheina.

"Varius pemimpin dari The Cobra, dia memiliki kemampuan menghipnotis lawannya, Varius selalu saja menargetkan wanita. Joshua sengaja meminta bantuan Varius agar menangkap salah satu dari kita supaya bisa dijadikan umpan," tambah Sheina.

"Latihan yang kalian lakukan selama beberapa hari ini tidak akan sia-sia, karna itu bisa jadi bekal kalian untuk kedepannya. Gue harap kalian paham, ini juga demi kebaikan kita bersama." lanjut Sheina.

Mereka bertiga akhirnya mengangguk setelah mendengar penjelasan Sheina.

***

Malam hari

Saat ini Arzhel, dan semua orang sedang berkumpul di ruangan rapat, untuk membahas strategi perang yang akan mereka lakukan.

Tak!

Arzhel meletakkan peta lokasi, tempat di mana perang yang akan mereka lakukan besok malam.

Di peta itu Arzhel sudah menandai beberapa titik, dia juga melingkari, dan memberikan tulisan kecil di bagian peta sebagai penjelasan strategi yang akan mereka lakukan.

Arzhel menunjuk bagian di peta. "Kita akan lakukan strategi gelar supit urang dan sun tzu!" titahnya.

"Bagaimana caranya?" tanya Daren.

Arzhel menjelaskan pada mereka, dia juga tak lupa menandai titik lokasi pengepungan, pengalihan, dan penyerangan, yang akan mereka lakukan.

Taktik gelar supit urang, yang berarti memasang jebakan burung dalam bahasa Sunda adalah strategi untuk mengelabui dan menjebak musuh. Dalam konteks ini, taktik gelar supit urang mencakup serangan mendadak, pengepungan, penggunaan medan yang sulit, dan kolaborasi dengan pasukan lokal.

Strategi ini adalah taktik pengepungan sehingga akhirnya musuh benar-benar terkurung dan menyerah.

Seni Perang Sun Tzu adalah karya klasik yang timeless dan relevan dengan berbagai situasi. Dengan memahami dan menerapkan taktik Sun Tzu, kita dapat meningkatkan peluang untuk meraih kemenangan dalam berbagai aspek kehidupan.

- Dalam bisnis: Taktik Sun Tzu tentang mengenal diri sendiri dan musuh dapat diterapkan dalam strategi pemasaran dan negosiasi.

- Dalam politik: Taktik Sun Tzu tentang serangan cepat dan tepat dapat diterapkan dalam kampanye politik dan pengambilan keputusan.

- Dalam kehidupan pribadi: Taktik Sun Tzu tentang disiplin dan moral dapat diterapkan dalam mencapai tujuan dan mengatasi tantangan.

Semua orang yang ada di sana menatap kagum pada Arzhel, dengan cara dia menjelaskan secara detail titik-titik lokasi yang ada di peta itu.

Edrick menatap kagum ke arah Arzhel. "Pantas saja mendiang Papa dan Mama bersikeras menjodohkan Sheina dengannya sejak bayi, mereka mengatakan bahwa ada yang spesial dari dirinya, hal itu memang benar, dia spesial. Dia bahkan mengetahui semua macam strategi perang dengan jelas dan se-detail itu, padahal dia bukan anggota kemiliteran." pujinya dalam hati.

"Sekarang aku yakin, dia memang pasangan yang cocok untuk Princess kecilku." ucap Leon dalam hati menatap kagum Arzhel.

Geovano dan Ziofano saling lirik, mereka tersenyum tipis dan mengangguk.

Kagum!

Terpesona!

Itulah yang menggambarakan tatapan mata mereka semua pada sosok si iceboy itu. Sosok yang dikenal dengan kekejamannya yang tak kenal ampun, dan tak pernah pandang bulu siapapun lawannya.

Bukan hanya mereka semua yang kagum terhadap Arzhel, Sheina si-gadis cantik bermata indah itupun ikut kagum dan terpesona dengan kegeniusan yang dimiliki oleh kekasihnya itu.

Sheina menopang dagunya di atas meja dan terus menatap ke arah Arzhel tanpa berkedip.

Evelyn yang duduk di sebalah Sheina tersenyum jail. "Ratu bucin," bisiknya di telinga Sheina.

Sheina melirik sinis Evelyn. "Cih, lo nanti bakalan lebih bucin dari gue," ceplosnya dengan asal.

Semua orang yang serius mendengarkan penjelasan Arzhel langsung menoleh ke arah Sheina.

Evelyn memberi kode pada Shiena melalui mata.

"Ngapain lo? Sok-sok'an kode morse segala? Nggak usah pakai kode morse sekarang karna perangnya besok, lo kode-kode'annya besok aja," ucap Sheina belum sadar kalau saat ini semua orang menatap ke arahnya.

Evelyn menghela nafas kasar dengan sisi random sahabatnya yang lagi on!

Sheina ingin bersuara lagi, tapi tidak jadi saat Edrick berdehem untuk menyadarkan cucunya.

EKHM!!!

Sheina menoleh, dia tersentak saat melihat semua orang menatap ke arahnya.

"Shibal! Kok gue nggak sadar tempat sih, hah!" umpatnya dalam hati.

Sheina menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersenyum paksa. "Maaf, kalian lanjutkan lagi," ucapnya langsung menunduk.

Arzhel tersenyum geli dan geleng-geleng kepala melihat Sheina. "Gwiyeowo!" pujinya dalam hati.

(Imut!)

Evelyn, dan sahabatnya yang lain menahan senyum melihat si gadis badass itu ciut plus malu.

Arzhel yang paham kalau gadisnya sedang malu, dia kembali melanjutkan ucapannya untuk mengalihkan perhatian mereka.

Sheina mengangkat sedikit kepalanya, dia melihat semua orang sudah menatap Arzhel lagi.

"Lo kenapa nggak bilang? Kalau tadi mereka natap gue," bisiknya kesal pada Evelyn.

"Gue udah kasih lo kode ogeb! Lo'nya aja yang asal nyerocos aja kayak kereta api," balas Evelyn sinis.

Sheina mendengus kesal mendengar bisikan Evelyn.

Sheina kembali fokus mendengar penjelasan Arzhel, saat Arzhel selesai menjelaskan dan semua orang mengangguk mengerti, dia mengangkat tangannya.

Arzhel yang melihat Sheina angkat tangan. "Kenapa Ai?" tanyanya dengan lembut.

Semua orang yang ada di sana tersentak mendengar nada bicara Arzhel yang sangat lembut pada Sheina, sangat berbeda dengan cara bicaranya beberapa menit yang lalu.

"Usahakan setiap tim ada penembak jitu, penjinak bom, pengalihan dan yang mengerti startegi dengan baik!" titah Sheina serius.

"Harus?" tanya Reyhan.

"Banget!" tegas Sheina.

"Kenapa?" tanya Bryan.

Arzhel mengangkat tangannya memberi kode pada gadisnya. "Sini Ai." panggilnya.

Tap!

Tap!

Tap!

Sheina berdiri dari tempat duduknya, dia berjalan ke arah Arzhel dengan gaya swag. Dia berjalan dengan bersedekap dada, berdiri tegak, mengangkat kepala, tatapan lurus ke depan dan tajam, menunjukkan sikap yang percaya diri dan mendominasi.

Badass!

Wow!

Orang-orang yang ada di sana mampu dibuat kagum sekaligus terpesona oleh gadis cantik itu.

Arzhel terus menatap Sheina, dia tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari kekasihnya itu, dia terus mengawasi setiap langkah kaki Sheina, karna memang jarak tempat duduk Arzhel dan Sheina lumayan jauh.

Sheina berdiri di samping Arzhel, Arzhel memegang pundak Sheina untuk bertukar posisi.

Arzhel mengusap kepala Sheina sebelum dia duduk di kursi miliknya.

Sheina menekan tombol di jam canggih miliknya, muncul layar hologram yang menampilkan semua identitas anggota Joshua, dan geng yang bergabung dengannya.

"Ini adalah jumlah anggota yang bergabung dengan Joshua. Mereka, sekitar kurang lebih 500 orang. Ada 20 orang yang ahli dalam bom, 30 orang sebagai penembak jitu, 50 orang ahli strategi, 35 orang yang ahli dalam pengalihan." jelas Sheina, dia menunjuk orang-orang yang ada di layar.

"Yang harus kalian lumpuhkan pertama kali adalah mereka, selebihnya itu urusan kecil karna mereka hanya tikus-tikus biasa yang perlu dibasmi." tambah Sheina.

"Bagaimana dengan pilar yang kamu maksud?" tanya Edgar.

"Saat peperangan besok berlangsung, semua pilar yang dimiliki Joshua juga akan ikut roboh!" tegas Sheina.

"Itu artinya kita harus bagi tim? Ke tempat pilar yang lo maksud? Dengan tempat perang?" tanya Xavier.

Sheina menatap Arzhel sebentar. "Nggak perlu, gue sama Arzhel udah pasang bom di sana. Gue tinggal klik tombol ini," jawabnya mengangkat jam miliknya.

"Duarrr! Boom! Semua pilar Joshua jelek! Akan rata dengan tanah," terangnya mencontoh gaya bom meledak, Sheina tersenyum smirk.

Arzhel mengangkat kepalan tangannya ke arah Sheina untuk melakukan fist bump.

Sheina membalas fist bump Arzhel, mereka berdua tersenyum smirk yang menyeramkan.

Damn!!!!

Semua orang kaget, mereka menganga tak percaya mendengar jawaban Sheina, apalagi fist bump yang dia lakukan dengan Arzhel disertai senyuman smirk pasangan itu sangat menyeramkan.

Kejam!

Sangat kejam!

Itulah kata yang cocok menggambarkan sosok pasangan genius itu, semua orang dalam ruangan itu menatap kagum pada Sheina dan Arzhel secara bergantian, pasangan yang sangat serasi mereka sama-sama kejam, cerdas, cerdik, dan genius.

Perfect couple!

Dangerous couple!

Prok! Prok! Prok!

Edgar bertepuk tangan kagum. "Wah, sejak kapan kalian melakukannya?" tanyanya.

"Beberapa hari yang lalu Abuelo," jawab Sheina sopan.

Di dalam ruangan rapat itu, semua orang terlihat dengan serius mendengarkan strategi yang di jelaskan oleh Arzhel dan Sheina.

Mereka juga, membahas soal titik-titik penyerangan, pengalihan, dan perlengkapan yang akan mereka pakai saat peperangan nanti.

Arzhel benar-benar menyiapkan segalanya, dia juga menyiapkan beberapa dokter yang tersedia di dekat tempat peperangan berlangsung, agar saat ada anggota yang terluka akan segera mendapat pertolongan.

***

Saat ini, deretan cowok tampan yang memiliki pesonanya masing-masing, sedang berkumpul di ruang keluarga setelah rapat yang menguras otak.

Penjelasan strategi yang Arzhel berikan, membuat mereka semua harus memutar otak tujuh keliling agar mereka bisa paham dengan se-detail mungkin.

Bukan hanya para lelaki tampan saja, nyatanya di sana juga ada 5 cewek cantik yang bisa membuat para cewek luaran sana, iri dengan kecantikan dan pesona mereka yang tak terbantahkan.

"Hah, semoga setelah ini nggak ada lagi yang jadi pengganggu untuk mengusik kita," ucap Reyhan memecah keheningan.

"Hm, lo benar, supaya hidup gue tenang dan nggak ada masalah lagi," sambung Daren.

"Hidup memang punya banyak masalah, sama kayak rasa permen nano-nano, ada asem, manis, asin, ramai rasanya. Kalau hidup cuma lurus-lurus aja nggak ada belok kanan, belok kirinya, itumah jalan tol." kata Laura bijak.

"Oooohhhh keren," pekik Sheina heboh.

Laura mengakat dagu sombong. "Keren kan, gue," sahutnya.

"Keren-keren, bolehlah," puji Sheina.

EKHM!

Sheina tiba-tiba berdehem. "Ra, ada yang baru nih," sindirnya melirik Evelyn.

"Ho oh, masih baru banget, lagi anget-angetnya kayak teh panassss," cibir Laura.

Semua orang menatap ke arah kedua gadis cantik itu, mereka tidak paham dengan apa yang keduanya bahas.

"Gue, dilambung kiri Anjir!" kata Sheina.

"Lo, masih mending dilambung kiri. Lah, gue lambung kiri, kanan, depan, belakang, pooooollllll," Sahut Laura.

"Hahahahahahahaha" Sheina tertawa mendengar jawaban Laura.

"Shibal!" umpat Laura, lalu dia juga ikut tertawa.

Orang-orang yang di sana juga ikut tertawa karna mendengar suara tawa Sheina. Padahal mereka sebenarnya tidak paham dengan maksud ucapan kedua gadis itu, tapi suara ketawa Sheina seolah menggoda mereka untuk ikut tertawa.

"Hahaha Gila! Gue, udah kayak orang bego ikut ketawa, padahal gue nggak ngerti apa yang mereka maksud," celetuk Daren di sela-sela tawanya.

"Ho oh, lo benar, gue aja ikut ketawa gara-gara liat Sheina ketawa kayak gitu," sambung Bryan.

Bukan cuma mereka yang tertawa karna ulah Sheina, tapi para kutub utara juga ikut terkekeh mendengar tawa bahagia Sheina.

"Stop! Perut gue, sakit anjir! Lo jujur amat dah," ucap Sheina.

"Perut gue juga," sahut Laura.

Arzhel memberikan minum pada Sheina. "Minum dulu, pelan-pelan!" titahnya lembut.

Beberapa menit kemudian

"Kalian sebenarnya lagi bahas apa, sih?" tanya Evelyn penasaran.

"LAGI BAHAS, LO, NONA MUDA EVELYNNN...!" teriak Sheina dan Laura kompak.

Hal itu membuat mereka tersentak kaget dengan suara cempreng kedua gadis cantik itu, suara yang sangat menggelegar melebihi suara toa.

*

*

*

To Be Continued

1
DityaR
Keren, buruan update Thor! /Smile/
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨🙏
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Minggu 🙂🙏✨
Ayliz_Mavka97
makasih banyak my support system 😚😊🤗
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Sabtu 🙂🙏✨
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Selamat Hari Selasa 🙏😇
Ayliz_Mavka97
ok 🙂😍
전정국😕😐💜
lanjut Thor 👍🙂🙏
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Sabtu 🙂✨🙏😇
Ayliz_Mavka97
Semoga harimu juga bahagia
Selamat hari jum'at ❤️❤️😊
Thanks 🙏🏻🙏🏻❤️❤️😊😊
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Selamat Hari Juma't Thor 👍🙂🙏✨
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Kamis🙂🙏👍
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂
Semangat 💪🙂✨🙏
Ayliz_Mavka97
🙏🏻👌👍🏻
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!