Samael dan Isabel, dua bersaudara yang sudah lama tinggal bersama sejak mereka diasuh oleh orang tua angkat mereka, dan sudah bersama-sama sejak berada di fasilitas pemerintah sebagai salah satu dari anak hasil program bayi tabung.
Kedua kakak beradik menggunakan kapsul DDVR untuk memainkan game MMORPG dan sudah memainkannya sejak 8 tahun lamanya. Mereka berdua menjadi salah satu yang terkuat dengan guild mereka yang hanya diisi oleh mereka berdua dan ratusan ribu NPC hasil ciptaan dan summon mereka sendiri.
Di tengah permainan, tiba-tiba saja mereka semua berpindah ke dunia lain, ke tengah-tengah kutub utara yang bersalju bersama dengan seluruh HQ guild mereka dan seisinya. Dan di dunia itu, di dunia yang sudah delapan kali diinvasi oleh entitas Malapetaka, orang-orang justru memanggil mereka; Kiamat Dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif R. F., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#13 – Manual Labor Automatically
Masih di dalam dimensi lantai 100, masih di tepi danau dan di bawah pohon apel, duduk di kursi teh nya, Mikael melamun memandangi air danau yang begitu tenang. Angin yang berhembus di dimensi nya terasa begitu nyata, kulit malaikat nya bahkan bisa merasakannya. Dimensi ini secara ajaib memiliki ekosistem yang berkelanjutan, mampu memberikan segalanya kepada siapapun yang ada di dalamnya.
Mikael dengan sihir angin level 1, [wind cutter] memotong satu buah apel yang menggantung di atas nya. Apel itu pun jatuh, dan dia langsung menangkapnya. Di dalam benak nya, ia masih merasa tidak percaya akan semua ini, dirinya dan adik perempuan nya, dan semua yang ikut bersamanya kini telah menjadi nyata.
Mikael duduk dengan tegak, matanya tertuju pada pantulan dirinya pada apel merah yang bentuknya begitu sempurna, tidak ada cacat maupun tanda-tanda kerusakan. Ia menggigit apel itu, merasakan betapa manisnya apel yang dulu hanya bisa dia pandangi, berharap ada fungsi perasa dan indra lainnya di dalam game.
Mikael menoleh ke atas, membiarkan kepala belakangnya menyentuh sandaran kursi. Matanya menatap ke tangkai bekas potongan sihir nya. Di sana, secara perlahan, satu buah apel pun kembali tumbuh dan matang.
“Jika aku eksploitasi semua yang ada di dalam menara babel dan menjualnya di dunia luar … aku tidak bisa membayangkan apa jadinya nanti,” gumam nya sambil kembali menggigit apel yang masih berada di genggaman nya.
Sewaktu di game, semua yang ada di dalam dimensi, seperti perkebunan sampai pertambangan, masing-masing memiliki batas produksi nya setiap hari. Jika di hari itu habis, maka akan terdapat cooldown sampai hari esok untuk semua sumber daya meregenerasi kembali. Namun kini, ketika semua nya menjadi nyata, bahkan apel akan kembali tumbuh pada saat gigitan pertama dilakukan.
“Mungkin aku harus mencoba yang lainnya,” ucap Mikael yang kemudian bangkit dari kursi nya dan langsung ber teleportasi ke sisi lain di dimensi.
Di sekeliling sisi tepi dimensi, terdapat kubah transparan yang mensimulasikan lingkungan, dan menjadikannya sebagai pembatas dan penanda. Kini Mikael berada di salah satu sisi tepi dimensi itu, dan mulai meraba kubah transparan yang ada di hadapannya.
Setiap kali tangan nya bergerak, kubah transparan membentuk gelombang dan riak. Yang mana, itu membuatnya langsung teringat akan proses perpindahan HQ mereka ke dunia ini.
“Dunia ini, apakah dilapisi oleh kubah transparan?” pikirnya sejenak, sebelum akhirnya mulai berjalan ke arah lain, menuju sebuah gua tempat tambang emas.
Sesampainya di mulut gua, dia pun memanggil mechanical golem level rendah tipe produksi. Dia memanggil 10 golem secara satu-persatu, namun dalam waktu yang singkat, sehingga itu tampak seperti dirinya memanggil 10 golem sekaligus.
Kesepuluh golem yang dipanggilnya adalah tipe dan level rendahan dari jenisnya—jenis golem mechanical, yang bahkan player level rendah bisa memiliki spell nya untuk memanggil mereka. Sebagai jenis rendahan dengan level rendah, kegunaannya pun cukup sederhana, mereka hanya bisa mengangkat dan memungut barang-barang, biasa digunakan oleh para player untuk memungut hasil loot. Job-class mereka pun hanya berupa [Advanced Courier].
Meski memiliki tubuh dan kaki yang pendek, golem-golem ini mampu bergerak dengan cepat dengan mengandalkan kaki-kaki mereka yang menggunakan mesin rotor untuk membuatnya berayun cepat. Tangan besar mereka yang kuat juga sangat berguna untuk memegang banyak barang-barang.
Kesepuluh golem berdiri di hadapan Mikael, menunggu perintah darinya. “Apakah kalian bisa menambang emas?” tanya nya, “Aku penasaran, di luar dari job-class kalian, apakah kalian mampu melakukannya?”
Seakan pikiran Mikael tersambung ke setiap golem yang ada di depannya, para golem itu langsung dengan sigap berbalik badan dan langsung berlarian masuk ke dalam gua.
“Sepertinya, selama mereka memiliki anatomi yang mendukung, mereka bisa melakukannya.” Mikael kemudian berjalan lebih dekat ke depan mulut gua, melihat ke dalam nya yang kini dipenuhi dengan para golem yang mulai menghancurkan dinding-dinding gua sambil terus mengkoleksi bongkahan-bongkahan emas yang melimpah. Dan sesaat bongkahan-bongkahan itu terpisah dari dinding gua, seketika itu pun langsung kembali meregenerasi dengan cepat.
“Luar biasa,” ucapnya sekali lagi, penuh dengan decak kagum.
Melalui pikirannya yang seakan tersambung dengan para golem itu, Mikael pun mulai menuangkan niat dan maksudnya, memerintahkan para golem secara spesifik untuk menempatkan hasil tambang mereka di depan mulut gua.
Setelah itu, Mikael pun menunggu, duduk di rerumputan dengan santainya, sementara kini dirinya hanya mengenakan bawahan dan bertelanjang dada.
Sambil menatap langit biru yang hanya merupakan ilusi dari simulasi kubah transparan, Mikael mulai men-checklist setiap percobaan yang barusan dia lakukan. “Cheat unlimited resources, cek! Makhluk summon serbaguna selama anatomi mereka mendukung, cek! Pikiran yang terhubung dengan makhluk hasil summon menggunakan kemampuan, cek! Dan perasa yang nyata … cek! Dan sekarang tinggal cek, apakah peraturan durasi kemunculan mereka juga menghilang atau tidak.”
Mikael mulai berbaring, menggunakan kedua tangannya sebagai bantal, kemudian mulai menghela nafas panjang sambil memejamkan mata nya. “Surga … hehehe, ini benar-benar sebuah surga. Semua keheningan yang digabungkan dengan kesejukan ini … ahhh … nikmatnya.”
***.
15 menit kemudian, dengan mentalnya yang sudah meningkat seakan mahatahu, Mikael secara mudah dapat memperhitungkan waktu hingga ke mili detik, dan dengan secara akurat, dia telah menandai waktu itu di 15 menit kemudian.
Mikael membuka matanya, kemudian duduk untuk melihat ke arah mulut gua yang di depannya sudah dipenuhi dengan tumpukan bongkahan emas. Lalu dengan pikirannya yang terhubung, sekali lagi dia pun menuangkan niat dan maksudnya kepada para golem itu untuk segera berhenti dan berjalan ke arah nya, lalu berbaris di depan nya.
Kini, para golem pun berbaris ber saf. Mikael mulai memperhatikan mereka, tersenyum dan mengangguk pelan. “Bagus, bagus, kalian tidak menghilang. Sepertinya makhluk summon seperti kalian tidak memiliki durasi kemunculan lagi.”
Mikael kemudian berdiri dan mulai menepuk tangannya sekali. “Baiklah, sekarang saatnya kalian untuk menghilang.”
…
..
.
Dan para golem tidak menghilang. Mereka tetap di sana, berbaris sambil menatap Mikael dengan tatapan tak berekspresi mereka.
“Makhluk summon tidak bisa dihilangkan … cek!” ucapnya sambil menggaruk kepala. “Kalau begitu, berkeliaran lah sesuka kalian … dan jangan lupa untuk menjaga lingkungan dan jangan buang sampah sembarangan.”
Para golem pun balik badan, dan berjalan berpencar ke segala arah, meninggalkan Mikael yang kini kembali berbaring bersantai.
***.
Bersambung ….
