NovelToon NovelToon
Aku Adalah Aku

Aku Adalah Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Fantasi Wanita
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Christi Jawan Tenda

Nana Martir adalah gadis yang cantik secara fisik dan juga pintar, dia lahir dari keluarga yang sederhana . Ayahnya hanyalah seorang tukang dan ibunya berjualan makanan. Tetapi dia banyak disukai karena berbagai prestasi yang boleh dia gapai , dia juga orang yang sangat berprinsip. Nana juga memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Joshua Martir, yang juga seorang anak dengan prestasi tidak kalah dari kakaknya.

Nana Martir selalu memegang prinsipnya "Aku adakah Aku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Christi Jawan Tenda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suasana Sekolah

Bab I

Pagi itu langkah kaki seorang gadis dengan rambut panjang hitam pekat dan dikepang penuh semangat menuju sekolah. Ini adalah hari pertama Nana duduk di bangku SMU.

Senyum yang manispun selalu menghiasi wajahnya ketika bertegur sapah dengan siswa/i lainnya serta guru ketika tiba di sekolah.

"Nana...! Teriakan seseorang dan Nana sudah sangat hafal siapa itu.

"Adelin, kamu mengagetkanku", Ungkap Nana sambil tersenyum dan menggandeng tangan Adelin.

"Nana , aku senang sekali kita satu sekolah lagi dan satu kelas juga.

"Iya sahabatku", aku juga sangat senang.

Kedua.gadis itupun melanjutkan cengkrama mereka sambil menuju kelas yang akan mereka tempati, karena didepan pintu kelas sudah terpampang nama-nama siswa dan wali kelasnya. Dengan cepat mereka berdua memilih tempat dan meletakkan tas dan langsung menuju lapangan sekolah untuk apel bersama.

Tiba-tiba pada saat Nana dan Adelin mengambil barisan terjadi hal yang sangat mengejutkan. Seorang senior mulai memerintahkan mereka berbaris tetapi agak kasar. Dan membuat keduanya tidak nyaman. Mereka berduapun hanya merunduk dan tidak mau kena masalah, walaupun wajah Nana sudah memerah karena marah.

Upacara dan penyambutan siswa barupun sudah dilaksanakan, semua siswa masuk ke kelas masing-masing dan mulai ada kegiatan disana. Nana dan Adelin sangat senang karena di kelas memilik teman-teman sangat ramah dan sopan. Mereka lebih cepat beradaptasi. Merekapun telah bertemu secara langsung dengan wali kelas yaitu Ibu Windy Laksana, seorang guru dengan perawakan sangat lembut jugakeibuan. Kelas 10A tempat siswa dengan nilai terbaik ketika seleksi masuk. Itulah kelas Nana.

"Akhirnya pulang juga", Ucap Nana sambil tersenyum kepada Adelin.

"Nana, ayo kita mampir dulu ke toko buku, setelah itu barulah kita pulang". Bagaiman?" dengan wajah memohon.

"Maafkan aku Adelin, aku harus segera pulang bantu ibu jualan, nanti kita cari waktu lagi untuk mampir ke toko buku. ucap Nana.

"Baiklah sahabatku sayang". ucap Adeline.

Kedua gadis itupun langsung mengambil arah pulang. Nana menaiki Angkutan umum sedangkan Adelin di jemput supir pribadi, karena Adelin adalah putri dari keluarga Manopo yang memiliki pengaruh di kota itu.

Dalam perjalanan pulang, diangkutan umum, ada seorang penumpang yang tampak lesu dan agak sesak. Melihat itupun Nana mencoba mendekati ibu tersebut.

"Mohon maaf Tante, apakah sedang sakit? Saya melihat tante sesak dan pucat." ucap Nana khawatir.

"Iya, saya mungkin kelelahan saat bekerja." ucap Ny. Dorkas.

"Maaf tante, saya punya air mineral yang belum diminum." sambil memberikan kepada Ny. Dorkas dan tersenyum.

"(anak ini begitu cantik dan sopan, juga sangat sederhana)." suara hati Ny. Dorkas

Diapun mengamati gadis itu dan melihat lokasi sekolah di lengan kanannya, terpampang Pelita Kasih sama dengan sekolah Sadrakh anaknya.

"Siapa namamu?. tanya Ny. Dorkas.

"Nama saya Nana tante." dengan tersenyum sehingga menampilkam lesung pipinya di bagian kiri dan belahan tegas dibagian dagu.

"Apakah kamu bersekolah di SMU Pelita Kasih?" sambil menatap Nana.

"Benar ibu, ini hari pertama saya sekolah, saya kelas 10." ucap Nana dengan bahagia.

"Oh.., anak saya juga sekolah disitu duduk di kelas 11. Dia juga ketua OSIS." sambil melirik Nana.

"(Nana menanggapinya dengan tersenyum dan tanpa suara)."

"Terima kasih gadis baik" ucap Ny. Dorkas.

Angkutan Umumpun berhenti, Nana sudah sampai, diapun berpamitan kepada Ny. Dorkas. Nana turun dari angkutan umum tepat di depan kedai jualan makanan mamanya.

Rasa penasaranpun bertambah karena Ny. Dorkas melihat seorang perempuan yang usianya tidak jauh darinya bahkan mungkin sebaya, menyambut Nana dengan pelukan.

"(Kenapa sepertinya aku kenal." Suara dalam hatinya).

Tiba-tiba bunyi suara telpon miliknya memecah keheningan itu.

"Ma.. Ma....," suara dari panggilan telepon yang penuh kecemasan.

"Iya Nathan." sahut Ny. Dorkas.

1
Listya ning
Haaii salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Cevineine
Lanjut Thorr👍
Thithi: Baik, terima kasih dukungannya🙏🥰
total 1 replies
Marcel Jawan
hahaha lucu hub mama dan anak
Marcel Jawan
seru bikin penasaran
Marcel Jawan
keren
Thithi
Terima kasih. Mohon dukunganya🙏
Farah Syaikha
Penulisnya jenius! 🌟
Thithi: Terima kasih 😊
Mohon dukungannya🙏
Thithi: Terima kasih. Mohon dukungannya🙏
total 2 replies
María Paula
Puas banget!
Thithi: Terima kasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!