Seorang gadis bernama Vaya yang dilema cinta dan persahabatan. Yang dimana sahabatnya mengkhianatinya karna kesalahpahaman. Dijebak dalam situasi yang rumit, yang membuatnya putus asa.
Apa yang harus dilakukan Vaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wondervilz`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Di Jebak dan Tindakan Tegas
Tak selang lama, Vaya sudah mendekor sebagian rumah. Terlihat Vaya sedang meletakkan pot bunga di meja tamu undangan. Dari kejauhan, Riana melihat Vaya dan merencanakan sesuatu.
"Aku akan meletakkan ponsel ku di tasnya. Dengan begitu, aku bisa menuduhnya mencuri, dan akan diusir dari rumah. Rasakan itu Vaya, kau akan dibenci semua orang disini." Ujar Riana rencana jahatnya.
Lalu, Tidak sengaja Rashel melihat Riana memasukkan ponselnya di tas milik Vaya. Rashel langsung mengerti dengan apa yang akan dilakukan Riana terhadap Vaya.
"Kok tante masukkan ponselnya di tas Vaya ya?. Aku mengerti!. Tante Riana pasti sedang Menjebak Vaya, dan menuduh mencurinya. Gak bisa dibiarin, aku akan mengambil ponsel tante Riana agar Vaya gak dituduh mencuri." Ujar Vaya lalu mengambil ponsel milik Riana.
Disisi lain, Mimi sudah melakukan persentase. Ia pun pergi beristirahat dan pergi duduk di luar kelasnya sembari membaca buku.
Kemudian, Hasbhan dan Poren berjalan melewati Mimi, untuk menemui dosen di ruangannya. Lalu, teman-teman Mimi salah satunya bernama Sija memberitahunya kalau polisi datang ke kampus mereka.
"Mimi, ada polisi datang ke sekolah kita. Pasti akan menemui si pembully, dan Polisinya ganteng banget ya ampun. Mimi ayo kita kesana." Ujar Sija menarik tangan Mimi.
"Ayo, aku mau lihat si pembully itu ketakutan." Ujar Mimi lalu pergi.
Terlihat Hasbhan sedang berbicara dengan salah satu dosen di ruangannya. Dan sebagian mahasiswa berkumpul disana. Lalu, Mimi datang dan kaget, ternyata polisi yang dimaksud oleh Sija adalah Hasbhan.
"Kau!." Ucap Mimi dan Hasbhan bersamaan.
"Apa yang kau lakukan disini?." Tanya Hasbhan dengan tegas.
"Apa maksudmu pak?, aku kuliah disini!. Oh, ternyata kau seorang polisi ya. Tapi kok.....," Ujar Mimi kesal.
"Mimi, jaga sopan santun mu. Kau gak tahu kau bicara dengan siapa?." Ujar Dosen itu.
"Cukup!. Dengar ya, aku sedang bekerja. Jadi tolong kau keluar dari sini!." Ujar Hasbhan mencoba menyuruh Mimi keluar ruangan.
Kemudian, Si pembully dan yang dibully datang bernama Ino dan Prass. Prass cowok yang pendiam dan penakut. Sedangkan Ino cowok berandalan yang suka membully siswa yang pendiam seperti Prass.
Lalu, Hasbhan pun menginterogasi Ino dan menanyakan kebenaran dari Prass. Mimi tidak jadi keluar ruangan, karna ingin menyaksikan mereka.
"Tolong katakan padaku dengan sejujur-jujurnya. Apa yang sudah dia lakukan kepadamu?. Dan kau gak perlu takut, aku janji dia bakal gak gangguin kamu lagi." Tanya Hasbhan menyakinkan Prass.
Prass terdiam sejenak, dan melihat Ino sekilas. Tetapi, Prass mencoba memberanikan diri untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Emm!. Dia pernah mendorong ku disaat aku gak ngasih contekan ujian. Dia juga pernah melempar kepalaku dengan telur. Dan lebih parahnya lagi, dia bahkan mengancam ku untuk jangan pernah kasih tahu ke dosen atau pihak kampus kalau dia membullyku. Jika aku melakukannya, dia bakalan melempar ku dari atas gedung sekolah." Ujar Prass memberanikan diri.
Mendengar itu, semua pun terkejut. Hasbhan akan membuat Ino jera, dan akan melakukan sesuatu agar Ino segera menghentikan pembullyan.
"Astaga, separah itu!. Dasar cowok gak berperikemanusiaan, dia pantas di hukum. Kalau aku jadi polisi, akan ku tampar dia!." Ujar Mimi dalam hati sangat geram mendengar pengakuan Prass.
"Dengar ya, aku akan melakukan tindakan terhadapmu." Ujar Hasbhan membuat Ino ketakutan.
"Pak, aku mohon maafkan aku. Aku gak akan mengulanginya lagi, dan aku akan berhenti melakukan itu lagi." Ujar Ino memohon.
yu gabung jg d Bcm di sana ada ka Rere jg kalau kamu ikut kelas kami.
caranya cukup follow me saja ya
Terima kasih