Prolog.
Seorang artis populer tiba-tiba saja berpindah ke tubuh seorang perempuan yang gemuk dan selalu hidup dengan penghinaan hingga mengejutkan semua orang dengan perubahannya.
"Kenapa dia tiba-tiba jadi pandai?"
"Kemana perempuan bodoh yang selama ini mereka kenal?"
"Dia jadi cantik? Kalau begini, tuan muda pertama akan jatuh cinta padanya! Padahal akulah yang harusnya dicintai oleh Tuan Muda pertama!"
Gawat, banyak orang merasa terancam.
Tetapi Diana tidak akan berhenti sampai semua orang mendapatkan balasan atas semua perbuatan mereka selama ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Keputusan untuk masalah keuangan.
"Selain itu,,, aku mengecek dana amal yang selalu kau keluarkan setiap bulan senilai 20 juta, tidak sedikitpun sampai ke panti asuhan yang terdaftar di laporan keuangan mu!" Tegas Diana membuat Jackson melototkan matanya.
Sang sekretaris mengangguk, "Itu benar, Nona muda memanggil kalian semua kemari karena kesalahan pada laporan keuangan yang dibuat. Bukan hanya pada laporan keuangan Bendahara utama, Tetapi semua bendahara!" Kata Sang sekretaris kini berdiri di posisi Diana.
"Kau!" Salah seorang bendahara melototi sang sekretaris, "kau yang melaporkan kami semua?!" Geram sang bendahara yang tak menyangka kalau sang Sekretaris akan menghianati mereka semua.
Padahal selama ini mereka semua bekerja sama dan sepakat untuk mengambil sedikit demi sedikit uang milik perusahaan, dan selain itu juga membagikannya dengan salah seorang saudara pemilik perusahaan.
Sang sekretaris mengigit Bibir bawahnya, dia hendak berbicara ketika Diana lebih dulu berkata, "aku akan melupakan kejadian kali ini asal kalian memperbaiki semua laporan keuangan ini dan mengembalikan semua uang yang hilang. Sekretaris juga akan ikut bertanggung jawab dalam perbaikan ini dan mengganti uangnya sesuai kesepakatan kalian semua! Tapi yang jelas, aku hanya ingin menerima nominal yang sesuai dengan laporan aslinya! Jika tidak, aku akan membawa masalah ini ke pihak berwajib dan kita bisa bertemu di pengadilan!" Tegas Diana
Beberapa orang bendahara langsung runtuh ke lantai, jumlah uang yang mereka ambil tidak main-main, jadi mana mungkin mereka menggantinya kembali?
Berbeda dengan para bendahara lain yang meratapi nasibnya, Jackson masih tetap keras kepala, pria itu dengan marah berkata, "kau menyuruh kami mengganti semua uang itu?! Kau pikir gaji yang diberikan ayahmu selama ini cukup?! Kalau saja cukup, Kami tidak akan melakukan hal-hal seperti ini untuk mencukupi kekurangan gaji itu! Kalau kau menaikkan gaji kami menjadi 20 juta perbulan, maka aku akan dengan senang hati mengurus semua ini! Akan ku kembalikan semua uang yang telah ku ambi!" Tegas Jackson.
"Hm,, Itu ide yang bagus," Diana tersenyum membuat Jackson mengerutkan keningnya.
'Segampang itu dia setuju?' ucap Jackson dalam hati.
"Mulai hari ini aku akan menaikkan gaji kalian menjadi 20 juta per orang. Tetapi semua uang yang telah hilang itu harus kembali dengan bunga 2% perbulan, berikut dengan beberapa aset yang secara diam-diam kalian sewakan pada orang lain akan di bungai 20%!" Tegas Diana membuat mulut Jackson gemetar.
Bagaimana cara perempuan bodoh di hadapannya ini mengetahui tentang aset yang diam-diam dia sewakan pada orang lain?
Lagi pula, ia menyewakan aset-aset itu dengan nominal yang cukup tinggi, Jadi kalau dia harus mengganti semuanya, maka ratusan, tidak, mungkin ada miliaran uang yang harus dia ganti!
Sekretaris pun terkejut dengan ucapan Diana, dia menatap Diana dengan bingung, "Nona muda bilang ada aset yang disewakan secara diam-diam?" Tanya sang sekretaris.
"Gudang di jalan Merpati disewakan mulai 2 tahun yang lalu senilai 20 juta perbulan. Toko yang dilaporkan telah terbengkalai di jalan Saelan ternyata telah diperbaiki dan disewakan sejak 5 tahun yang lalu senilai 65 juta per tahun. Selain itu, beberapa aset yang lain yang terletak di objek wisata juga disewakan secara diam-diam selama bertahun-tahun lamanya!" Tegas Diana melemparkan dokumen di tangannya ke hadapan Jackson membuat Jackson tak mampu berkata apa-apa lagi.
Tentu saja dia yang mengurus semuanya itu secara diam-diam karena Dennis tidak memperhatikan semua aset-aset itu, sebab Denis berencana akan membukanya menjadi toko, namun masih sementara merancang rencana usahanya.
"Kau melakukan itu Jackson?"
"Selama ini kau bilang tidak mengambil lebih banyak dari kami, tapi ternyata kau jauh lebih gila!"
"Kau menghianati kami ya?! Astaga! Selama ini aku mempercayaimu, tapi ternyata kau menyembunyikan banyak hal dari kami Dan menikmatinya sendirian!"
Para rekan kerja Jackson yang ada di sana mulai mengeluarkan pendapat mereka dengan memojokkan Jackson hingga membuat Jackson menggertakkan giginya dengan penuh amarah.
"Benar! Aku mengambil semuanya! Lalu kenapa? Kalian juga mengambil semuanya dan membuatku pusing setiap kali berurusan dengan Dennis! Kalian hanya bendahara bawahanku tapi akulah yang langsung berbicara dengan Tuan Denis dan memutar otaku lebih keras dari kalian untuk menyembunyikan semua uang yang telah kalian ambil! Baiklah, lagi pula sekarang semuanya sudah terbongkar, Ayo kita masuk penjara bersama-sama!" Bentak Jackson.
"Pen,, penjara katamu?"
"Siapa yang mau masuk penjara?! Kau saja sendiri sana!"
"I,, iya,," salah seorang bendahara perempuan menatap Diana, "aku sudah melakukan kesalahan besar. Aku akan mengembalikan semua uang yang telah ku ambil, tapi dengan cara gajiku yang akan dipotong. Jadi,,, jadi tolong jangan bawa masalah ini ke pengadilan," ucap sang bendahara.
Bendahara lain mengangguk, "be,, benar, putriku masih sangat kecil, Aku tidak bisa membuatnya mengetahui ayahnya berada di penjara. Itu,, akan kupastikan membayar semua uang yang telah aku ambil, tapi biarkan aku mencicilnya," ucap seorang pria.
Pria yang lain pun berkata, "aku setuju, aku akan membayar uangnya, bahkan jika memiliki bunga, aku akan membayar bunganya sesuai keputusan Nona muda. Tapi,,, tolong masalah ini tidak perlu dibawa ke rana hukum."
"Baiklah," Diana menganggukkan kepalanya lalu kembali duduk di kursi kerjanya dengan tenang sambil melirik Jackson yang tampaknya masih belum mengambil keputusan.
"Aku akan menyelesaikan masalah ini seperti yang kalian katakan. Tapi semua orang harus setuju untuk mengembalikan uangnya, barulah masalah ini bisa selesai. Atau jika salah satu orang tidak mau melakukannya, maka orang lain akan bertanggung jawab untuk melunasi uang yang telah dia korupsi! Bagaimana?" Tanya Diana.
"I,,, itu,," para bendahara menatap ke arah Jackson, mereka tahu kalau jumlah uang yang diambil oleh Jackson sudah terlalu banyak, dan jika dibebankan kepada mereka Maka uang yang harus mereka lunasi menjadi berkali-kali lipat dari yang seharusnya mereka kembalikan.
"Sial!!" Jackson menggeram melihat tatapan semua orang, "Aku tidak akan mengembalikan uang itu, lebih baik masalah ini dibawa ke Pihak berwajib! Ayo kita sama-sama mendekam di penjara!" Tegas Jackson yang jelas tahu kalau dia tidak akan pernah bisa melunasi hutang tersebut meski dia bekerja seumur hidup.
Jumlahnya sangat banyak, dan terlebih kebutuhan hidup keluarganya juga sangat banyak sehingga semua itu menjadi sebuah beban yang sulit untuk ditanggung.
"Apa katamu?!"
"Kau sudah gila!"
"Kenapa kau membuat keputusan yang sangat egois?!!"
Semua orang mulai protes, tentu saja mereka tidak terima dengan keputusan pria dihadapannya.
Tetapi Jackson menatap semua orang dengan mata memerah penuh amarah, "aku tidak peduli lagi! Aku akan lebih tenang kalau berada di dalam penjara daripada berada di luar penjara memikirkan hutang dan memikirkan tatapan orang-orang sialan seperti kalian!!" Bentak Jakson sebelum dia berbalik pergi meninggalkan ruang kerja Diana.
Para bendahara pun menjadi panik, mereka menatap ke arah Diana yang duduk dengan tenang.
Sang sekretaris berkata, "Nona muda, tolong,, Tolong jangan bawa masalah ini ke pengadilan. Bagaimana Kami nanti kalau,,, kami tidak mau masuk penjara."
"Itu benar, kami akan melunasi uang yang telah kami ambil, tetapi tidak mungkin kami juga mengganti uang yang diambil oleh Jackson. Jumlahnya sangat banyak, bahkan seumur hidup pun Kami tidak akan sanggup membayarnya!" Kata seorang bendahara yang lain.
"Itu benar," ucap yang lainnya.
Diana masih tetap tenang, perempuan itu memikirkan masalahnya sebelum akhirnya berkata, "silakan perbaiki laporannya terlebih dahulu dan kembalikan jumlah uang sesuai dengan kemampuan kalian. Setelah itu aku akan meninjau kembali masalah ini dan memutuskan langkah apa yang akan ku ambil!" Tegas Diana.
"Ba,, baiklah," para bendahara akhirnya berbalik pergi meninggalkan ruang kerja Diana.
Setelah para bendahara itu pergi, maka Diana menatap sang sekretarisnya yang masih berdiri di samping meja kerjanya.
"Tentu saja kau tidak bisa melakukan semua penggelapan dana ini sendirian saja. Siapa orang yang mendukungmu?" Tanya Diana.
"I,, itu,,, Nyonya Michella, dialah yang menekan kami dan merencanakan semua ini," jawab sang sekretaris.
"Aku mengerti," ucap Diana yang langsung memiliki sebuah rencana dalam hati untuk menyelesaikan masalah itu.
"Apa hanya itu? Apa mereka juga tidak akan bertanggung jawab?" Tanya sang sekretaris.
"Tentu saja mereka juga harus bertanggung jawab denganmu 'kan? Sekarang perbaiki semua laporanmu itu, aku akan memutuskannya nanti!" Ucap Diana seraya berdiri lalu perempuan itu meninggalkan ruang kerjanya untuk menenangkan pikirannya.