NovelToon NovelToon
My Master Is Super Strong

My Master Is Super Strong

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Kultivasi Modern
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: tri wardani

Menjadi terlalu kuat itu membosankan, bagaimana caraku menghilangkan kebosanan ini?

Diawali oleh rasa bosan, dimulailah perjalanan Wu Chen bersama para muridnya.

(Dia adalah Master yang gila)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tri wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH 16 : Earth City

Setelah meninggalkan Wilayah Pegunungan Selatan, Wu Chen terbang menuju ke kota berikutnya, yaitu Kota Bumi (Earth City).

Kota tujuan kali ini adalah sebuah kota yang sangat kental dengan segala sesuatu yang memiliki atribut bumi.

Aura spiritual bumi, orang-orang dengan kemampuan atribut bumi, senjata atribut bumi, monster ber-atribut bumi, dan lain sebagainya.

Kemudian pada sore menjelang malam, di tengah kota, tampak Wu Chen yang sedang berjalan santai sembari memakan sebatang tanghulu di tangannya.

"Wah! Kota ini benar-benar di penuhi oleh atribut bumi, sungguh mengesankan!" ucap Wu Chen penuh kagum.

Dia benar-benar mengagumi segala sesuatu yang ada di kota tersebut.

Namun ketika Wu Chen sedang berjalan, tiba-tiba dia ditabrak oleh seorang pemuda bertubuh kecil dan berkacamata.

*Brukk!*

"Aduh!" Pemuda itu terjatuh dan secara tidak sengaja menghilangkan kaca matanya.

Dia mulai meraba-raba dan mencari kaca matanya yang terjatuh.

Wu Chen yang melihat itu kemudian ikut mencari kaca mata pemuda tersebut.

Tidak butuh waktu lama, Wu Chen yang hanya menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri berhasil menemukan kaca mata yang hilang.

Wu Chen kemudian mengambil kaca mata tersebut dan mengembalikannya.

"Ini!" kata Wu Chen menyerahkan kepada pemuda itu.

"Te-terima kasih!" ucap pemuda itu menerima kaca matanya.

Pemuda itu kemudian memakai kaca matanya kembali dan bangkit berdiri.

"Maaf karena sudah menabrak mu!" ucap pemuda itu meminta maaf sembari membungkukkan tubuhnya.

"Tidak apa!" kata Wu Chen tidak masalah.

Kemudian alarm di jam tangan pemuda itu berbunyi dan menunjukkan angka 19.00

*Tut Tut! Tut Tut!*

Melihat alarm di jam tangannya telah berbunyi, Pemuda seketika teringat oleh sesuatu.

"Maaf, aku harus segera pergi!" kata Pemuda itu.

Dia kemudian berbalik dan langsung berlari pergi meninggalkan Wu Chen.

'Dia belum mengucapkan selamat tinggal!' ucap Wu Chen di benaknya.

Namun karena tabrakan tersebut, Wu Chen merasakan sesuatu dari Pemuda itu, sesuatu yang berbeda dari ciri khas kota ini.

'Anak itu, dia memiliki atribut tumbuhan!'

Wu Chen benar-benar dibuat merasa keheranan. Di tengah kota yang semuanya dipenuhi oleh segala sesuatu yang beratribut bumi, dia menemukan seorang pemuda yang memiliki atribut tumbuhan.

Itu seperti menemukan pohon di tengah-tengah gurun pasir.

"Menarik!" ucap Wu Chen sembari tersenyum dan menyeringai.

Disisi lain, pemuda itu terlihat sudah kelelahan dan berlari semakin lambat, hingga kemudian dia berhenti dan mengatur kembali nafasnya.

Dia nampak sangat terengah-engah dan berada di ambang batasnya.

'Sial, tubuh lemah ini, benar-benar menyusahkan!" ucap Pemuda itu dalam benaknya merasa kesal.

Lalu, tiba-tiba hujan turun dengan deras hingga membasahi seluruh tubuhnya.

'Brengsek!' ucap pemuda itu mengumpat dalam hati.

Pemuda itu melihat ke langit dan hujan menimpa wajahnya.

'Kenapa hari ini aku begitu sial?' ucap Pemuda itu dalam benaknya.

Nama pemuda itu adalah Huang Lei, berusia delapan belas tahun dan baru menjalani ujian kebangkitan hari ini.

Namun pada ujian kebangkitan tersebut, Huang Lei tidak hanya membangkitkan bakat Tingkat E, namun dia juga tidak memiliki Jiwa Bertarung.

Mendapatkan hasil tersebut, Huang Lei sempat berpikir untuk tidak pulang ke rumah.

Tapi setelah mempertimbangkan dengan baik dari siang hingga malam, Huang Lei akhirnya memutuskan untuk memberanikan dirinya pulang ke rumah.

Dalam perjalanan pulang, Huang Lei yang kehujanan nampak bingung dan bimbang.

'Bagaimana aku akan mengatakannya pada Ayah? Jika aku memberitahunya, bahwa aku tidak hanya membangkitkan bakat Tingkat E tapi juga tidak memiliki Jiwa bertarung, Ayah pasti akan benar-benar marah dan kecewa!" pikir Huang Lei di benaknya.

Kemudian sesampainya di rumah, Huang Lei benar-benar dimarahi habis-habisan oleh ayahnya yang bernama Huang Ji.

"Bagaimana aku bisa memiliki anak sepertimu? Tidak hanya membangkitkan bakat Tingkat E, tetapi juga tidak memiliki Jiwa Bertarung?"

"Apakah kamu sedang mencoba untuk mempermalukan aku? Dasar bajingan tidak berguna!" ucap Huang Ji melemparkan asbak rokok ke arah Huang Lei.

Asbak itu mengenai tepat ke kening Huang Lei hingga membuatnya berdarah.

Namun Huang Lei hanya diam dan tetap berdiri di tempatnya

Sementara itu, Huang Ji yang dari tadi terus marah dan berteriak kepada putranya, sekarang nampak terengah-engah.

"Keluar kamu dari sini dan jangan pernah memperlihatkan wajahmu di depanku lagi!" ucap Huang Ji sembari menunjuk ke arah pintu.

Huang Lei yang dari tadi diam menerima semua kemarahan ayahnya, kemudian keluar dari ruangan tersebut.

Pada saat Huang Lei keluar, tampak seorang wanita sudah menunggu di balik pintu.

"Ibu?"

Wanita itu bernama An Xian, Istri kedua Huang Ji dan Ibu dari Huang Lei.

Melihat kepala anaknya yang berdarah, An Xian kemudian mendekap dan memeluknya.

"Maafkan Ibu karena tidak bisa melindungi mu. Apa kepalamu baik-baik saja?" tanya An Xian penuh rasa khawatir.

"Iya, kepalaku baik-baik saja, hanya berdarah sedikit. Tidak apa-apa, Ibu tak perlu khawatir!" jawab Huang Lei sembari tersenyum.

Huang Lei tidak ingin membuat ibunya merasa khawatir apalagi merasa sedih.

Namun di tengah kesedihan antara ibu dan anak tersebut, kemudian seorang pria datang menghampiri mereka sambil tertawa.

"Hahaha... Huang Lei, ternyata kamu ada disini!" kata Pria tersebut.

Pria itu bernama Huang Jiang, dia adalah saudara laki-laki Huang Lei yang berusia lima tahun lebih tua darinya.

Huang Jiang adalah anak dari istri pertama Huang Ji.

Pada saat itu , Huang Lei yang melihat kedatangan Huang Jiang, tampak merasa tidak senang. Dia tahu kalau orang itu pasti tidak datang dengan tujuan yang baik

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

..........

..........

1
arfan
semangat up terus bos
Aries Arta
tambah keren nih cerita nya.

lanjut trussss up up up nya Thor, trus semangat aq salah satu pengemar buku mu
Hmm Hmm: Ok siap 👍

Terimakasih atas dukungannya ❤️
total 1 replies
Aries Arta
dialoq nya, bagus cerita nya bagus, jadi lanjut truss Thor.
Hmm Hmm: ok siap gan
total 1 replies
Aries Arta
lanjut truss Thor.
Hmm Hmm: ok siap gan
total 1 replies
Hmm Hmm
thanks
zhafira
mantap keren bang keren
Hmm Hmm
ok
Tara
yang kuat yang berkuasa...gila yach
Hmm Hmm
Gak ada yang komen cuy
Muhammad AL Fazil Ishak
mantap
Tara
i love strong man🥰🫣
arfan
semangat terus bos
Hmm Hmm: ok siap 👍
total 1 replies
zhafira
yooo keren
zhafira: Yo bang gw iseng liat komen lu di heroic teacher ternyata karya lu bagus banget
Hmm Hmm: thank you
total 2 replies
Hmm Hmm
Like guys
Ahmad Buchori
up dan kanjutkan
Hmm Hmm: ok siap 👍
total 1 replies
Muhammad AL Fazil Ishak
semua karya mu,, putus di tengah jalan,, semoga novel ini Tempus sampai tamat,,,
yg penting usaha dulu,,, hasil nya ke depan kita lihat,,, semoga novel ini sukses buat mu Thor,,,,, yg penting jangan menyerah di tengah jalan
Hmm Hmm: ok siap👍 asalkan para reader rajin like dan komen, apalagi Upvote author pasti gak akan nyerah

Semangat untuk diriku🥳
total 1 replies
Muhammad AL Fazil Ishak
gara² wu Chen ngakak,, nular nya sampai ke gua,,,
Hmm Hmm: wkwkwk
total 1 replies
Hmm Hmm
Like, Subscribe, Komen. dan Upvote ya guys 🥳
Ahmad Buchori
up dan kanjutkan
Hmm Hmm: ok, siap 👍
total 1 replies
Ahmad Buchori
awal yg bagus
Hmm Hmm: ok, siap 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!