Apakah kalian pernah takdir?
Itu yang saat ini sedang Arya usahakan, dia ingin takdir membawa nya kepada sahabat masa kecil, sahabat yang selalu bersama nya di panti asuhan, Arya dipisahkan dari sahabat nya, karena ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi sahabat nya itu, apakah takdir akan membawa Arya pada sahabat nya itu? apakah Arya akan tetap percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 -Alunan Takdir-
Arya pergi ke bandara untuk mengantarkan Salsa, dia berangkat hanya berdua saja karena tak ingin yang kian tau bahwa dia dan salsa sebenarnya tak seperti yang mereka lihat.
Hubungan yang mereka jalin tak sebaik di depan khalayak ramai, ini hanya hubungan yang di paksa, tunangan hanya karena keinginan orang tua, selamanya Arya akan menganggap salsa sebagai adik perempuan nya.
" Kau masuk lah, aku akan mengambil koper mu, ingat jangan kemana-mana dan langsung pulang kerumah " ucap Arya saat mau menurunkan Salsa dari dalam mobil.
Salsa menatap Arya dengan tatapan dalam " apakah kau khawatir pada ku? Kau ingin aku selamat sampai tujuan? "
" Tentu saja, kau adakah adik ku, dan aku akan menjaga mu seperti aku menjaga diriku sendiri " menatap salsa
Salsa menunjukan dari manis nya " tapi kita sudah bertunangan, saat ini kau adalah calon suami ku bukan kakak ku "
" anggap saja begitu, sekarang turun lah aku akan memarkirkan mobil dulu "
Sala turun dan Arya pergi untuk memarkirkan mobilnya, saat Arya turun dari mobil sedikit getaran terasa di kaki nya, " sepertinya gempa sudah mulai terasa " ucap Arya masih santai karena tak begitu terasa getaran nya
Arya masuk dan menghampiri Salsa yang sedang menunggu nya, Arya memberikan koper Salsa " apapun yang terjadi kau harus sampai di rumah dan jangan pernah berfikir untuk datang ke sini lagi, nanti malam aku akan kembali jadi kau tak perlu datang untuk menjemput ku "
Salsa menarik koper nya dari tangan Arya " baiklah, aku tidak tau kenapa kau sangat betah berada di sini? Aku ingin kita pusing bersama " berbicara dengan nada yang manja
" Sudahlah ini lebih baik untuk mu, aku haru segera pergi, masuk dan segera cek in " berlari keluar dari bandara
" Aku cinta kau " teriak salsa namun Arya tidak menoleh ke belakang bahkan hanya sebentar, karena saat ini Arya sedang memikirkan Luna.
*
*
*
Di posko
Luna dan beberapa tim yang lain nya sedang berdiskusi, karena berita gempa sudah menyebar jadi mereka memutuskan untuk memindah kan pasien yang ada di rumah sakit mini, ke rumah sakit kota.
" Bagaimana, akan memungkinkan bagi mereka untuk pindah ke rumah sakit kota dalam waktu sepuluh menit? " Luna menatap tentara yang akan bertugas mengantarkan pasien
Mereka semua saling menatap, seolah waktu yang di berikan Luna tak cukup, karena jarak antara posko dan rumah sakit kita sangat jauh, itu tidak akan mungkin.
" Kami tidak bisa memastikan semua pasien mu bisa sampai dengan selamat ke rumah sakit kota, karena seperti yang kita ketahui, rumah sakit kota jarak nya sangat jauh " jelas Arman kepada Luna dan beberapa suster yang ada di sana
Viola menatap Arman " ya kami tau, oleh sebab itu kami akan ikut dengan kalian, kami akan memastikan pasien yang ada di dalam mobil tidak kehabisan oksigen atau hal lain "
" Itu sama saja, karena yang kita butuhkan adalah waktu nya, bukan masalah oksigen atau hal lain nya, tolong berikan tambahan waktu " balas Arman
Luna yang melihat semua kondisi dan mulai memutar otak nya, akhirnya dia menemukan cara supaya oksigen yang di pakai oleh pasien bisa tahan sedikit lebih lama.
" Apakah dua puluh menit cukup? Atau mungkin dua puluh lima menit? " menatap Arman
Arman mulai memikirkan jalan pintas untuk sampai ke rumah sakit kita " itu bisa dan sudah cukup, tapi apakah kalian yakin mereka akan bertahan dengan waktu yang begitu lama? " menatap Luna
" Kita hanya punya dua pasien yang tak sadarkan diri atau koma, aku meminta agar kalian membawa pasien yang baru saja aku operasi kemarin, "
" Apa yang kau katakan? Mereka semua baru saja kau operasi kemarin" Arman yang sudah mulai bingung
" Maksud ku, yang pertama kalian bawa itu adalah pasien yang lebih parah agar dia lebih dulu sampai dan berikan pertolongan oleh pihak rumah sakit kota, bagaiman apakah sudah jelas? " menatap Arman
" Baiklah kami akan siapkan mobil dan kau masuk lah ke dalam, siapkan mereka semua "
Mereka semua mulai bekerja, dan yang tidak dapat bagian mulai menyusun ransel yang akan mereka bawa ke tempat pembuangan yang kata nya kemungkinan besar akan runtuh, ada banyak pekerjaan di sana, jadi mereka harus ke sana secepat mungkin.
Luna menyiapkan semua kebutuhan untuk pasien nya dan dia meminta untuk Bungga dan viola yang ikut dengan Arman, karena mereka berdua lah orang kepercayaan Luna.
Sementara dirinya bergabung dengan yang lain, dia membantu memasukan peralatan medis ke dalam ransel yang cukup banyak, karena tim medis cukup banyak.
Saat mobil Arman keluar dari posko, mobil Arya masuk dan dia melihat Arman sedang memindahkan pasien, Arya masuk dan segera turun dari mobil, dia mencari Luna.
Saat dia melihat Luna sedang menyusun barang, dia mendekati Luna " apakah ini semua yang akan kalian bawa ke tempat pembangunan? " menatap Luna dan semua barang yang sedang ia kemas
Luna menatap Arya " iya benar, tapi kenapa kau kembali? Bukan kah hari ini kau akan di pulangkan? "
Arya mengambil dua ransel yang sudah di susun oleh Luna " aku akan kembali nanti malam, ada apa? Kau sepertinya terlihat sangat senang mendengar aku akan kembali "
" Ya tentu saja, karena pasti akan ada yang mengantikan dirimu di sini, itu membuatku dan yang lain nya senang, lagi pula siapa yang tak mau pulang dan istirahat di rumah mereka? " membawa ransel nya keluar
Luna dan Arya menyusun ransel di dalam mobil, karena mereka akan segera pergi ke lokasi pembangunan, saat mereka sedang menghitung ulang ransel nya, getaran yang cukup kuat terjadi dan itu membuat Luna tak bisa mengontrol dirinya, dia goyang.
Arya menangkap Luna di waktu yang tepat, karena jika tidak, bisa saja Luna terluka dan itu akan fatal, " kau tidak apa-apa " wajah khawatir Arya terlihat jelas
Luna menatap Arya, nada dan tata kalimat yang di ucap kan Arya membuat Luna ingat beberapa hal di masa lalu nya dan itu membuat kepala nya terasa sakit " aduh " memegang kepala nya
" apakah kau pusing?, ayo kita cari tempat yang aman lalu kau bisa duduk di sana " membantu Luna untuk berjalan
Luna melepaskan tangan nya dari Arya, dia tak mau di bantu, " aku bisa sendiri dan aku tidak mau satu mobil dengan mu " menjauh dari Arya,
Luna tak mau satu mobil dengan Arya karena di dalam ingatan nya ada dua orang anak kecil, sepasang, jika anak perempuan itu adalah dirinya, berarti anak laki-laki itu adalah Arya? kenapa Arya ada di dalam ingatan masa lalu nya Luna?