Pradiningtyas , seorang ibu yang baru melahirkan dan terkena syndrom baby blouse. Menghadapi kehidupannya dengan semua masalah yang ada tanpa ada tempat untuknya bersandar, mengambil semua keputusan sendiri tanpa ada tempat untuk mencurahkan permasalahannya. Kerumitan rumah tangganya yang membuatnya semakin berada di titik terpuruk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daegal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menikah?
"Mas, Ayuning bangun mas... Dia hidup mas"ucap Tyas bahagia.
"Iya Tyas. Alhamdulillah,kuasa Tuhan. Ya sudah kamu sebaiknya menyusui dia dulu. Setelah itu akan gendong dia lagi."ucap Bima menyerahkan kembali Ayuning pada Tyas.
Sementara itu P Harun dan juga Bu Mika yang melihat keajaiban itu tampak menangis haru.
"Tyas"ucap Bu Mika lembut
"Ha.... Mama bisa bicara lagi?"ucap Bima ta percaya
"Bu Mika , ibu tadi yang berbicara?"ucap Tyas sambil mengusap kasar pipinya.
"Iya mama udah bisa bicara Bim. Mungkin karena mama tadi kaget atas berita kematian Ayuning. Tapi syukurlah tuhan berkata lain. Hingga mengembalikan Ayuning kembali"ucap Bu Mika
"Iya papa tadi syok mendengar berita ini makanya papa gegabah memberi tahu mama tapi malah Alhamdulillah membuat mamamu bisa kembali berbicara"ucap P Harun
"Syukurlah mama, Bima seneng banget"ucap Bima memeluk Bu Mika
Sementara Tyas menatap haru kebahagiaan keluar P Harun. Ia tak mampu berbicara lagi karena keadaannya juga sedang menangis bahagia karena Ayuning kembali
kemudian Bima beserta mama papanya keluar dari kamar Tyas itu untuk memberi ruang pada Tyas.
Sementara itu Tyas yang sedang menyusui lagi-lagi menitikkan air mata haru karena bisa kembali memeluk anaknya.
rasa haru dan menyesal, kini menyelimuti Tyas , ia sedikit lalai hingga bayinya harus mengalami hal yang tak pernah diinginkan.
Tak berselang lama, Tyas berjalan menuju ruang keluarga sesuai permintaan P Harun
Disana terlihat semua duduk berkumpul, Bu Mika duduk di sebelah Pak Harun sementara Bima duduk berseberangan dengan kedua orang tuanya.
Semua orang nampak memasang wajah tegang. Sepertinya ada hal penting yang akan dibicarakan P Harun hingga menyuruh mereka semua berkumpul
"Saya benar-benar tak habis pikir kejadian barusan sebuah musibah yang membawa berkah"ucap P Harun
"Sebuah isyarat bukan sih pa?"tanya Bu Mika
"Iya ,itu yang papa maksud "ucap P Harun menggantung kalimatnya
"Bicarakan saja pa, toh kalaupun mereka keberatan akan melakukan pernolakan"ucap Bu Mika
"Bima ,Tyas. Papa dan mama mau kalian menikah"ucap P Harun
"Ha? Enggak papa becanda. Sumpah ini nggak lucu"ucap Bima spontan
Sementara Tyas tak mampu berucap namun ia mengisyaratkan dengan gelengan kepalanya.
"Kamu sadar nggak Bim, ini semua petunjuk Tuhan"ucap P Harun
"Papa kamu benar sayang, tuhan mendekatkan jodoh kamu nak"ucap Bu Mika
"Enggak ... Enggak aku nggak mau. Tyas kamu nggak setuju kan rencana papa mama?"tanya Bima
"Maaf P Harun dan Bu Mika, saya menghargai pemikiran anda, namun saya masih belum siap"ucap Tyas berhati-hati
"Belum siap sekarang ,bisa kita tunggu hingga kamu siap"ucap P Harun
"Pa, nggak bisa gini donk. Papa bahkan nggak tau kehidupan Tyas sebelumnya"ucap Bima berapi-api
"Ada masalah dengan masa lalu kamu Tyas?"ucap Bu Mika
"Benar yang di katakan mas Bima, saya wanita yang terlalu banyak membawa masalah. Saya tidak ingin membangun rumah tangga dengan mas Bima karena hanya akan menjadi bebannya."ucap Tyas panjang.
Seketika P Harun dan Bu Mika saling tatap.
"Maaf Tyas , saya merencanakan ini karena kami melihat kamu juga wanita yang baik . Bahkan kamu menjaga diri kamu dengan menutup auratmu"ucap P Harun
"Jadi kamu benar-benar tidak setuju dengan rencana ini Tyas? Padahal saya berharap kamu yang jadi menantu saya. Karena saya juga sudah jatuh cinta sama anakmu juga"ucap Bu Mika
"Maafkan saya Bu, saya wanita yang punya masa lalu kelam. Saya tak ingin jika saya menjalin hubungan dengan mas Bima hanya akan menyeret dia untuk masuk ke dalam masalah saya"ucap Tyas
"Masalah apa sebenarnya Tyas"timpal P Harun
"Sebenarnya masa Iddah saya belum selesai pak, bahkan baru saja ketok palu. Dan mas Bima juga mengetahui tentang ini."ucap Tyas
"Benar Bim, kamu tau tentang ini? Bagaimana bisa. Sudah sedekat apa kamu dengan Tyas?"tanya P Harun
"Nggak sengaja tau pas di rumah sakit kemaren"ucap Bima
"Kok bisa di rumah sakit?"dahi P Harun menyerngit
"Pa, asal papa tau mantan suami Tyas menjual Tyas pada temen kantor aku pa, dan sekarang suami Tyas di rawat di rumah sakit tempat anak Tyas imunisasi kemaren"ucap Bima
P Harun dan Bu Mika tampak syok dengan apa yang di sampaikan Bima
"Benar begitu Tyas"ucap Bu Mika
"Benar Bu, tapi saya sudah bilang akan mengganti uang 500jt itu . Sehingga saya bisa terbebas dari temen mas Bima"ucap Tyas
"Apa yang akan di lakukan temen Bima terhadap kamu, sampai dia rela mengeluarkan uang sebanyak itu dari suami kamu?"tanya P Harun menyelidiki
"Pa, adeknya Rheyno suka sama suaminya Tyas. Dan Rheyno rela mengeluarkan uang itu untuk memisahkan Tyas dengan suaminya demi ambisi adeknya dapatkan suami Tyas "ucap Bima giliran berbicara.
"Rheyno?"tanya P Harun memastikan
"Iya ,papa tau Rheyno kan. Dia bisa aja datang kesini. Karena tau Tyas disini"ucap Bima
P Harun menatap Tyas dengan tatapan yang sulit diartikan. Sedangkan Tyas memilih menunduk menitikkan air matanya . Namun air mata itu terlanjur jatuh ke muka Ayuning dan langsung membuat bayi itu kembali menangis
Oekk....oeekkk
"Udah siniin bayinya biar gue gendong"ucap Bima mendekat
Bayi itu kini telah berpindah tangan. Bima memeluknya dengan lembut. Sentuhan yang diberikan Bima seketika membuat bayi itu terdiam dari tangisnya.
"Bima, sepertinya Ayuning memang rindu dan ia butuh pelukan seorang ayah."ucap Bu Mika
"Maaf,sudah merepotkan mas Bima"ucap Tyas yang masih menunduk.
"Itu salah satu alasan ingin kalian menikah. Selain itu berkah yang dibawa Tyas juga Ayuning membuat mama bisa bicara kembali."ucap P Harun
"Jadi papa hanya ingin balas Budi sama Tyas. Papa tenang aja . Aku nggak perlu menikahi Tyas . Aku akan bantu dia selesaikan masalah dia dengan Rheyno. Impas kan?"ucap Bima enteng.
P Harun hanya geleng-geleng mendengar pernyataan Bima barusan . Tak habis pikir dibuatnya mampu mengeluarkan kata-kata se kasar itu yang sontak membuat hati Tyas tergores.
Di dalam hati Tyas awalnya mengira Bima hanya bersikap seperti ini karena kehadirannya di tengah-tengah keluarganya yang belum sepenuhnya ia terima dengan baik.
Namun ternyata penilaian Tyas salah, hingga saat ini Bima masih dingin dan ketus terhadapnya. Tyas pun menyampaikan kepada pak Harun agar masalah uang Rheyno tak dilimpahkan kepada Bima. Namun dirinya sendiri yang akan melunasinya.
"Udah Lo fokus urus mama papa disini. Anggep aja ini rasa terima kasih gue juga Lo udah jagain mereka. Jadi Lo aman juga dari Rheyno. Gue pastiin tu anak nggak berani deketin lo lagi"ucap Bima tiba-tiba.