NovelToon NovelToon
JANGAN KELUAR MAGRIB

JANGAN KELUAR MAGRIB

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Duda / Tumbal
Popularitas:157.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Desy kirana

Lintang yang baru pulang ke kampung halamannya setelah 2 tahun merantau ke kota menjadi baby sitter merasakan kampungnya sangat mencekam. Ia melihat sosok mahluk menyeramkan saat Maghrib karena tidak percaya dengan cerita Doni bahwa kampungnya sedang terjadi teror oleh hantu Seruni.
Siapa Seruni sebenarnya, mengapa ia meneror warga kampung Sedap Malam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Aaaaah ssshhhh, sudah Don. Aku capek." Rintih Lintang yang sedang di bawah Kungkungan tubuh Doni dalam keadaan tubuh yang sama-sama polos. Ia benar-benar lelah karena sudah berkali-kali Doni membuatnya kli maks. Dan saat ini ia merasa tenaganya benar-benar terkuras habis. Tapi sepertinya Doni sama sekali tidak menghiraukan permintaanya.

"Sabar sayang, aku masih belum puas." jawab Doni mengerlingkan matanya sambil tersenyum, dan terus memompa pinggulnya naik turun. kemudian mendekatkan wajahnya ke ceruk leher Lintang dan menghisapnya hingga berwarna merah dan membuat Lintang kembali merintih.

"Aaahhh, Don sakit. Pelan-pelan."

"Aku tuli sayang." kata Doni dan menjelajahi leher hingga pay u da ra Lintang dengan bibirnya, dan berhenti di pucuk berwarna merah muda kemudian kembali menghisapnya dengan kuat, hingga Lintang membusungkan dadanya keatas.

"Emmhh." desah Lintang pelan, ia menikmati setiap sentuhan yang Doni berikan, meskipun terkadang sakit dan perih tapi lintang menyukainya bahkan menikmatinya. Lintang sudah melupakan larangan dari ke dua orang tuanya yang selalu mengatakan untuk menjaga dirinya sebagai seorang wanita.

"Don, kamu nggak akan ninggalin aku kan." tanya Lintang dengan wajah sayu dan menatap Doni yang menegang diatas tubuhnya.

"Aku sudah berjanji bukan, apapun yang terjadi aku akan mempertahankan mu. Aku mencintaimu Lintang, aku benar-benar mencintaimu, aku tidak akan pernah melepaskanmu meskipun nanti dirimu yang memintanya. Aku akan menuruti semua permintaanmu termasuk saat kau bilang belum siap hamil, aku tidak akan membuatmu hamil sebelum kamu siap, tapi aku akan langsung menghamili mu jika orang tuamu menentang kita, atau dirimu yang memutuskan hubungan kita." kata Doni dengan menggerakkan pinggulnya perlahan. Lintang tersenyum dan mengecup bibir Doni.

"Aku tidak akan pernah meminta putus darimu, aku sudah terikat denganmu, laki-laki mana yang mau dengan wanita yang sudah tidak gadis lagi." ucap Lintang dan meremas rambut cepak milik Doni. Doni tersenyum dan mengangguk, "kalaupun ada apa kamu akan meninggalkanku?" tanya Doni dengan wajah serius. Lintang menggelengkan kepalanya lemah. "Aku mencintaimu Doni, hanya mencintaimu. Seluruh milikku yang paling berharga sudah aku berikan padamu. Mana mungkin aku meninggalkan laki-laki yang sudah aku percayakan segalanya. Aku ingin sampai aku tua hanya kamu yang memiliki hati dan tubuhku." jawab Lintang dengan mata berkaca-kaca. Doni mengecup kedua mata Lintang dan menangkup wajah ayu itu dengan kedua tangannya.

"Aku berjanji akan menjagamu, akan selalu melindungi mu dari apapun dan dari siapapun. Aku berjanji Lintang, aku ingin kamu yang memberikanku gelar seorang ayah." jawab Doni, hatinya benar-benar sudah terpaut pada gadis yang sedang ia gagahi saat ini, tidak ada dendam ataupun niat buruk pada Lintang, semuanya murni karena hatinya mencintai Lintang.

Lintang tersenyum dan kembali memejamkan matanya menikmati sentuhan Doni.

"Don, jangan berikan rasa ini pada wanita lain ya. Aku tidak rela ada wanita lain yang kau berikan rasa ini." kata Lintang dengan wajah sayu. Doni kembali tersenyum mendengar permintaan Lintang. "Aku tidak akan mengkhianatimu Lintang, percaya padaku, aku tidak akan memberikan kenikmatan ini pada wanita manapun. Aku berjanji hanya dirimu yang aku inginkan." kata Doni lalu mengecup bibir Lintang dan me lumat nya dengan bringas. Lintang sangat kewalahan melayani nafsu Doni yang selalu menggila jika sudah begini.

.

"Don, aku ingin pulang kampung besok. Kamu mau kan antar aku pulang?" ucap Lintang yang merebahkan tubuh polos nya di pelukan Doni setelah mereka bercinta. Nafas mereka masih tersengal dan keringat dari tubuh mereka masih belum kering. Doni membelai surai panjang berwarna coklat itu dengan sayang. "Baiklah, aku akan mengantarkan mu kembali. Aku sudah tidak ada pekerjaan yang terlalu penting lagi, tapi jika aku menginginkanmu, apa aku boleh mendatangimu?" kata Doni lalu mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Lintang. lintang mengangguk pelan dan tersenyum. "Boleh, tapi kamu harus pastikan jika hubungan kita tidak akan di ketahui orang, aku hanya takut kita di grebek oleh warga." kata Lintang meringis. Doni tertawa dan mengecup kening Lintang gemas. "Tidak mungkin, kamu tenang saja ya. Ya sudah sekarang tidur, pasti capek kan. besok kita kembali ke kampung." ajak Doni dan menepuk bahu telanjang Lintang.

keesokan paginya mereka sudah bersiap menuju ke kampung sedap malam dengan menggunakan mobil yang waktu itu. Mereka berangkat pagi-pagi sekali agar tidak macet di jalan. Doni menyetir sendiri sedangkan Lintang kembali tidur di jok sebelah Doni, ia masih sangat mengantuk karena pagi tadi Doni kembali meminta jatahnya. Doni menoleh kearah Lintang yang sedang tertidur dan mengusap pucuk kepala Lintang dengan sayang. "Kasihan kamu, pasti sangat lelah karena terus-terusan melayaniku, maafkan aku ya Lintang. Aku benar-benar tidak bisa berhenti menyentuhmu. Aku selalu bernafsu jika bersamamu." ucap Doni sambil sesekali menatap jalanan di depannya.

Saat ini mereka sudah sampai di tempat kemarin Doni meletakkan motornya. disana ia melihat anak buahnya sudah menunggu. Doni melirik sebentar kearah Lintang dan melihat Lintang masih tertidur pulas, ia keluar untuk menemui anak buahnya.

"Ketua, pak Surya dan seorang pria dari wanita yang kita bunuh beberapa hari lalu sudah mengetahui tempat persembahan kita, mereka semalam mendatangi gudang tempat kita meletakkan jasad ibu anda." kata salah seorang anak buah Doni yang merupakan warga asli kampung sedap malam. Doni mendelikkan matanya dan langsung menendang kaki pria tersebut hingga tersungkur diatas aspal.

"Dasar bodoh, bagaimana kalian membiarkan mereka masuk kesana. To lol, go blok." Umpat Doni dan melayangkan tinjunya pada anak buahnya yang lainnya.

"Maaf tuan, semalam kami mendatangi rumah Surya untuk mencari orang yang mengintip kita malam kemarin, tapi sepertinya orang itu dan Surya sudah kabur, karena saat kami datangi rumahnya. Kita tidak menemukan mereka, rumah itu sudah kosong." kata anak buahnya. Doni menatap mereka yang berjumlah 3 orang dengan tatapan tajam.

"Apa kau yakin, pria yang mengintip perbuatan kita malam itu adalah suami dari wanita yang hamil itu?" tanya Doni dengan mata mengintimidasi. Mereka bertiga serentak menganggukkan kepalanya. "Kami yakin karena kami mengawasi pria itu saat kabur ke rumah pak Surya, ada salah seorang dari kami yang melihat Andre ketika ia keluar dari bilik kamar mandi rumah Surya dan masuk ke dalam rumah Surya, dan kami mengatur siasat untuk mengepung rumah Surya, tapi saat kami tiba disana, mereka sudah pergi dari rumah." kata anak buah Doni yang bernama Rahmat. Doni mengusap dagunya dan bersandar di kap mobilnya. Matanya sesekali mengawasi Lintang yang masih tidur pulas.

"Lalu, kenapa bisa mereka masuk ke dalam ruang jasad ibuku?" kata Doni dengan tatapan tajam.

"Kami sebenarnya sengaja menjebak mereka tuan, kami sengaja tidak mengunci ruangan itu dan pergi meninggalkan ruangan untuk berpencar dan bersembunyi, tapi ketika kami akan masuk dan mengepung mereka, ternyata mereka sudah tidak ada di dalam. Aku sangat yakin benar-benar melihat mereka berdua masuk ke dalam ruangan itu. Tapi entah bagaimana mereka keluar dari sana. Karena tidak lama mereka masuk, kami langsung mengepung ruangan itu." kata Rahmat dengan menggaruk tengkuknya karena merasakan hal yang janggal semalam. Doni mengangguk paham.

Sepertinya kita harus memindahkan peti mati Ibuki ke hutan larangan, malam nanti kita harus memindahkannya. dan jangan gunakan ruangan itu lagi untuk melakukan ritual. Kita akan pindah ke rumah nyi kendit dan Mbah Darmo di hutan larangan. Aku ingin kalian cari pengikut sebanyak-banyaknya, tuan ku menginginkan pemuja nya lebih banyak lagi, katakan pada yang lainnya untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang. Di hutan larangan tidak akan ada yang akan mencurigai jika kita membuat persembahan dengan banyak pemuja tuanku. Bagi kalian yang berhasil mendapatkan pengikut baru, tuanku berjanji akan membuat kalian kaya raya dan menjadikan kalian jadi berwibawa dan di segani oleh banyak orang." kata Doni. Mereka bertiga sangat bersemangat mendengar perintah Doni tersebut. Mereka tersenyum bahagia dan melakukan tos. "Siap tuan, kami akan menyampaikan pada yang lainnya terhadap perintah anda." Doni tersenyum dan menyilangkan tangannya di dada. Ia senang karena pengikutnya akan semakin banyak. semakin banyak yang ikut pada alirannya, akan semakin berwibawa, dan semakin cepat ia memusnahkan warga Sedap malam yang tega melihat ibunya tewas terpanggang tanpa mau membantunya.

"Ibu, lihatlah. Mereka dalam genggamanku." kata Doni dalam hati.

"Ya sudah. aku akan membangunkan kekasihku dulu." kata Doni, dan ketika akan membuka pintu mobil untuk membangunkan Lintang, Rahmat kembali menanyainya. "Jadi, tuan sudah berpacaran dengan Lintang, bukannya Lintang anak pak Surya tuan?" tanya Rahmat. Doni berbalik badan dan menyeringai. "Ya, dan aku sudah membuatnya tidak akan bisa lepas dariku. Untuk pak Surya dan Bu Darmi, jangan sampai kalian melukai mereka berdua, tapi kalian boleh membunuh Andre." kata Doni tersenyum, lalu mengibaskan tangannya menyuruh anak buahnya untuk menjauh. Ia ingin bersenang-senang sebentar dengan Lintang sebelum mengantarnya pulang ke rumahnya.

"Lintang." Doni mengusap pipi halus Lintang pelan lalu menciumi wajah ayu itu bertubi-tubi hingga lintang terbangun. Lintang mengerjapkan matanya karena merasa terusik dengan tindakan Doni.

"Doni, apa-apaan sih." kata Lintang dengan nada kesal. Doni tertawa dan menjauhkan tubuhnya dari Lintang.

1
Hamliah Lia
mantap
Zara Rahmi
kok bisa, edannnn
Ajeng Sripungga
Luar biasa
Suci Fatana
apakah pak surya tdk curiga ya..
Ekayadi
ternyata oh ternyata umi fatiah adalah pemain juga udah pro malah
Ekayadi
apakah rumi juga salah satu dri anteknya...
Ekayadi
ternyata benar dugaan ku emang ustadz Danu ...d episode yg membahas org itu sudah mengambil rambut Surya, Doni dan Andre d situ lah hanya ad ustadz danu yg dekat dengan mereka..
arniya
luar biasa kak
arniya
sama Doni aj lintang
arniya
apa pak lurah ya??!
arniya
doni gentle dan tanggung jawab....
arniya
takut tapi penasaran
arniya
pak lurah yang pesugihan??!
Ekayadi
terkuak sudah
Ekayadi
hncur sudah perasaan orang tua mu lintang.. anak nya sibuk d gagahi sedangkan orang tuanya ketakutan
Ekayadi
bapaknya percaya bnget sama anak dan org baru itu... semoga doni gk akan mengecewakan lintang
Ekayadi
Buruk
Ekayadi
semoga aj endingnya andre dan lintang bersama
xylaa.
keren uy/Sweat/
Ekayadi
nah loh dondon ternyata ad udang di balik bakwan kannnn.... aduh lintang kelar dah lu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!