Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28 . Soal Anak
Setelah menyelesaikan makan siang nya , mereka bergegas menuju panti asuhan Kasih Bunda . Tak lupa Pandu membawakan makanan pesanan calon istrinya yang akan dibagikan pada anak-anak panti .
Senyum terus mengembang diwajah cantik Echa , Pandu bisa merasakan rona kebahagiaan yang Echa pancarkan .
"Senang banget seperti nya ?" ujar Pandu seraya melirik menatap Echa
"Iya mas , Echa udah gak sabar banget ketemu anak-anak sama bunda . Gimana kabar mereka ya ? Echa harap semua nya sehat dan baik-baik aja ". Ucap Echa penuh harap
"Aamiin , insya Allah semuanya sehat wal Afiat ". sahut Pandu
"Mas tau gak , terakhir kali saat Echa mengunjungi panti , waktu itu ketika Echa mau pulang Echa nemu bayi didepan pintu panti ..." Ujar Echa bercerita
"Oh ya ? Kasihan sekali bayi nya .."
"Iya mas , Padahal bayinya lucu dan tampan . Echa aja pengen bawa pulang itu bawa biar bisa Echa rawat ".
"Besok kita rawat bayi kita sama-sama ,hm?"
"Bol- eh tunggu tadi mas Pandu bilang apa ?" Ucap nya mengulangi perkataan Pandu .
"Katanya kamu pengen rawat bayi , ya besok kita rawat bayi-bayi kita sama-sama ". Kata Pandu seraya membelokkan mobilnya ke parkiran toko mainan dan perlengkapan bayi .
"Maksud mas Pandu bayi-bayi ? Berarti lebih dari satu dong ?" Sahut Echa
"Iya , kita nanti buat banyak bayi biar rame rumah nya . Mas juga suka sama anak kecil , bukankah perpaduan yang serasi ? Ayahnya suka anak kecil dan ibu nya penyayang . Mas jadi bayangin sebahagia apa keluarga kita nanti ". Tutur Pandu dengan lugas
Echa mengedipkan matanya berkali-kali mendengar penuturan Pandu . Apa iya jika pernikahan mereka nanti akan langgeng sampai tua ? Sedangkan ada perjanjian pra nikah yang sudah mereka sepakati dan tanda tangani .
Pandu yang melihat ekspresi Echa hanya bisa terkekeh gemas seraya mengacak-acak rambut puncak kepala calon istri nya itu .
"Sudah jangan pikirkan sama sana dulu , yang terpenting jalani saja sebagai mana mesti nya . Mas yakin semua nya akan sesuai dengan apa yang kita mau , sekarang ayo kita turun .." ucap Pandu membuyarkan lamunan Echa .
"T-tapi mas ..."
Belum selesai Echa berbicara Pandu sudah lebih dulu turun dan masuk kedalam toko meninggalkan dirinya yang masih terpaku mencerna ucapan pria itu .
Echa menghela nafas panjang dan segera turun menyusul Pandu masuk kedalam toko .
"Mas ..." panggil Echa saat melihat Pandu sedang memilah-milah mainan untuk anak laki-laki .
"Sayang , kamu yang pilih saja mainan . Kamu yang lebih tau mana selera untuk anak-anak ". Titah Pandu
Echa mengangguk dan segera memilih beberapa mainan untuk anak laki-laki dan perempuan . Sedang Pandu berkeliling mengitari toko untuk mencari perlengkapan bayi .
"Sayang ..." panggil Pandu , dan Echa bergegas mendekati calon suami nya .
"Kenapa mas ?" tanya Echa .
"Coba lihat , ini lucu sekali ..." ucap Pandu seraya mengangkat sebuah baju bayi berbentuk kelinci lengkap dengan topi nya .
"Iya mas ini lucu sekali , boleh Echa beliin ini buat Sandra sama Zayn mas ?" ujar Echa meminta izin .
"Belikan sayang .. sekalian mau nyicil buat anak kita nanti juga gapapa ". Seloroh pria itu
"Apa sih mas ? Kalo kata orang tua dulu pamali . Gak boleh beli baju bayi sebelum acara tujuh bulanan ". Tukas Echa seraya memasukan baju bayi itu pada troli belanja lalu berjalan menuju kasir meninggalkan Pandu .
Pandu mengikutinya dari belakang ."Ini sudah zaman modern sayang , kamu masih percaya dengan hal begitu ?" cetus Pandu tak habis pikir . Dizaman yang serba canggih seperti ini calon istrinya masih saja percaya dengan hal-hal tabu seperti itu .
Echa mengangguk pelan .
"Totalnya 3 juta lima ratus mbak , mau cash atau debit ?" tanya kasir menyela pembicaraan kedua nya .
Segera Pandu mengeluarkan kartu debit nya dan menyerahkan pada kasir .
"Mas tunggu diluar .." ujar Pandu kemudian berlalu keluar dari toko tersebut .
"Ini kartu debitnya dan ini belanjaannya , terimakasih sudah berbelanja ditoko kami". Ucap kasir seraya menangkupkan kedua tangannya didepan dada sebagai tanda terimakasih .
"Sama-sama mbak ". Jawab Echa sopan , kemudian ia segera keluar dan menyusul Pandu .
Dilihatnya sang calon suami sedang merokok seraya menyandarkan punggungnya pada pintu mobil .
Echa menghela nafas kasar dan langsung mendekati nya . Melihat Echa berjalan kearahnya Pandu segera mematikan puntung rokoknya dengan cara menginjak nya dengan sepatu .
"Udah sayang ?" tanya Pandu seraya merebut belanjaan yang Echa bawa dan memasukkannya dibagasi mobil .
"Mas .."
"Ya sayang ?"
"Bisa gak kalo lagi sama Echa jangan merokok , Echa gak suka pria yang suka merokok ". Pinta Echa
"Mas usahakan , tapi mas gak bisa janji ". Sahut Pandu santai .
"Cuma pas lagi sama Echa aja kok , kalo mas sama Asisten Gara atau pun teman mas yang lainnya silahkan merokok . Mas gak sayang sama paru-paru nya mas ?" ujar Echa sembari masuk kedalam mobil .
Pandu juga ikut masuk dan membantu memasangkan seatbelt memilik Echa .
"Mas lebih sayang sama kamu Cha ..." Ucap Pandu tepat diwajah Echa seraya tersenyum tipis . Bahkan Echa bisa merasakan sisa-sisa bau rokok menguar dari mulut Pandu .
bluushh ...
Pipi Echa memerah mendengar rayuan buaya yang terlontar dari bibir sexy Pandu . Ia sampai memalingkan wajah nya karena takut Pandu akan melihat wajah nya yang sudah memerah seperti kepiting rebus . Tapi diluar dugaan Echa , Pandu malah semakin menggoda nya dan dengan berani mengecup bibir Cherry miliknya .
Pandu tertawa gemas melihat ekspresi wajah Echa yang salah tingkah . Ia pun segera kembali duduk dikursi kemudi dan segera memasang seatbelt milik nya .
Perlahan mobil yang Pandu kendarai melaju meninggalkan parkiran toko mainan .
"Sayang ..." panggil Pandu lembut tapi tak gubris oleh Echa .
Wanita itu sibuk menetralkan degub jantung nya yang berdetak kencang karena tingkah calon suami nya itu .
"Sayang boleh mas tanya sesuatu?" ucap Pandu seraya menarik tangan Echa dan menautkannya pada jemari besar nya .
"Kalo kita nikah nanti , kamu mau punya anak cowok atau cewek ?" imbuh nya .
Echa menoleh menatap Pandu ."Kenapa mas Pandu tanya begitu ?"
"Gak apa-apa mas cuma tanya saja . Kalau mas pengen anak laki-laki ". Kata Pandu
"Kenapa kebanyakan pria menginginkan anak laki-laki ?" tanya Echa
"Gak juga , banyak pria juga menginginkan anak perempuan . Hanya saja mas pengen anak laki-laki karena nanti dia akan menjadi penerus sekaligus pewaris keluarga Malik . Kalau sayang mau nya apa ?"
"Echa mau anak kembar mas .." sahutnya
"Kembar ? Tapi dari kita tidak ada gen keturunan kembar ". Ujar Pandu
"Tak masalah , Bukan kah punya anak kembar suatu keberkahan ?" Ucap Echa
Pandu menganggukkan kepala nya setuju dengan ucapan Echa . "Baiklah , besok kita bikin anak kembar yang banyak . Setuju ?"
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih 🌹♥️