NovelToon NovelToon
The Rise Of Savior

The Rise Of Savior

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Daffa Rifky Virziano

Di tengah reruntuhan planet Zefia, Arez terbangun dari tidur panjangnya—sebuah dunia yang hancur akibat bencana besar yang dikenal sebagai Bang. Setiap seratus tahun, planet ini mengalami Reset, sebuah siklus mengerikan yang membawa kehancuran, memunculkan monster, dan membangkitkan kejahatan dari masa lalu. Dunia di mana perdamaian tak pernah bertahan lama, di mana peradaban selalu bangkit hanya untuk jatuh kembali.

Arez, seorang pahlawan yang terlupakan, bangkit tanpa ingatan tentang masa lalunya. Digerakkan oleh naluri untuk melindungi Zefia, ia harus bergabung dengan para Refor, pejuang pilihan yang memegang kekuatan elemen untuk menjaga keseimbangan dunia. Namun, Arez tidak menyadari bahwa ia adalah kunci dari siklus kehancuran yang terus berulang. Monster dan musuh dari masa lalu mengenali jati dirinya, tetapi Arez terjebak dalam kebingungan, tak memahami siapa dirinya sebenarnya.

Apakah di@ adalah penyelamat dunia, atau justru sumber kehancurannya? Apakah Arez akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daffa Rifky Virziano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arc Penyelamatan : Part 9 Persembunyian

Setelah mengalahkan pengikut Nero, Arez, Erlana, dan Hanzen melanjutkan perjalanan mereka dengan langkah cepat dan hati-hati. Mereka merasa semakin dekat dengan tujuan mereka, meskipun kabut tebal di sekitar Gunung Valtorin masih menutupi jalan mereka. Mereka harus tetap waspada, mengetahui bahwa bahaya mungkin masih mengintai di setiap sudut.

Sementara itu, suasana di sekitar mereka semakin gelap saat matahari mulai terbenam. Setelah beberapa jam perjalanan, mereka akhirnya tiba di sebuah lokasi yang mengesankan. Di hadapan mereka berdiri sebuah Kastil besar yang mengesankan, Sebuah kastil tua yang tertutup salju peninggalan peperangan.

“Ini pasti tempatnya,” ujar Arez dengan nada tegas, menatap bangunan tersebut dengan penuh fokus. “Aku bisa merasakan energi yang kuat di sini. Cybele mungkin ada di dalam.”

Erlana lalu mengangguk. “tampaknya ini adalah tempat yang tepat Kastil ini adalah kastil yang ditinggalkan saat perang 100 tahun lalu, Memungkinkan untuk tempat persembunyian. Tapi, Kita harus sangat berhati-hati.”

Hanzen, yang memegang tombaknya dengan waspada, memindai sekitar mereka. “Tempat ini terasa sangat penuh dengan aura kejahatan dan berbahaya. Kita harus memastikan setiap langkah kita.”

Dengan perasaan waspada, mereka melangkah maju menuju pintu masuk bangunan. Pintu besar yang terbuat dari logam hitam, dengan ukiran rumit yang menggambarkan simbol-simbol kuno, terbuka perlahan dengan suara berderit yang menakutkan. Di dalamnya, mereka menemukan sebuah lorong panjang yang diterangi oleh lampu-lampu redup yang memancarkan cahaya biru dingin.

Langkah kaki mereka bergema di lorong yang sunyi, menciptakan suasana tegang dan misterius. Setiap langkah mereka membawa mereka lebih dalam ke dalam bangunan, dan suara deras dari jarak jauh terdengar seperti aliran air atau mungkin gerakan makhluk di tempat gelap.

“Periksa setiap sudut,” perintah Arez. “Kita tidak tahu apa yang mungkin ada di sini.”

Mereka bergerak dengan hati-hati, memeriksa setiap ruangan yang mereka temui. Beberapa ruangan tampak kosong dan ditinggalkan, sementara yang lain memiliki peralatan dan benda-benda yang tampaknya tidak biasa. Namun, mereka tidak menemukan Cybele di sini.

Akhirnya, mereka tiba di sebuah ruangan besar dengan langit-langit tinggi dan dinding yang dipenuhi dengan ukiran kuno. Di tengah ruangan terdapat altar besar yang dikelilingi oleh lilin-lilin yang menyala dengan cahaya merah menyala. Di sekitar altar, mereka melihat beberapa patung yang menggambarkan sosok-sosok dengan ekspresi dingin, seolah-olah menonton setiap gerakan mereka.

“Tampaknya ini adalah tempat utama,” kata Hanzen, memeriksa ruangan dengan cermat. “Cybele mungkin ada di sini.”

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari belakang mereka. Arez, Erlana, dan Hanzen segera berbalik, bersiap untuk menghadapi ancaman yang mungkin muncul. Dari kegelapan, muncul sosok dengan pakaian hitam dan topeng putih dengan coretan merah—Nero, yang tampaknya telah menunggu kedatangan mereka.

“Selamat datang,” kata Nero dengan nada mengejek. “Aku sudah menunggu kalian. Kalian akhirnya menemukan tempat ini.”

Arez menatap Nero dengan penuh kemarahan. “Di mana Cybele? Kami tidak datang kemari untuk berbicara.”

Nero tersenyum sinis dan melangkah maju. “Ah, Cybele. Dia ada di sini, tetapi aku tidak akan memberikannya dengan mudah. Kalian harus melalui ujian terakhir sebelum bisa mengambilnya.”

Dengan itu, Nero melambaikan tangannya, dan tiba-tiba, ruangan mulai bergetar. Dari dinding muncul beberapa penjaga yang mengenakan armor hitam dan memegang senjata berkilat. Mereka mengelilingi Arez dan timnya, siap untuk bertempur.

“Kalau begitu, kita tidak punya pilihan lain,” kata Arez, mengangkat pedangnya. “Kita harus mengalahkan mereka untuk mendapatkan Cybele kembali.”

Pertarungan pun dimulai dengan sengit. Arez, Erlana, dan Hanzen menghadapi penjaga dengan keterampilan dan keberanian, sementara Nero berdiri di belakang, menyaksikan dengan senyum sinis lalu menghilang dalam kegelapan.

Arez melihat ke arah tempat Nero menghilang dan berteriak, “Nero! Mau kemana kau?”

Suara Nero terdengar dari dalam kegelapan, “Kita akan bertemu lagi di penjara bawah. Bila kau berhasil mengalahkan penjaga-penjaga ini dan menuruni tangga, kau bisa menemukan kami dan mengambil Cybele.” Dengan setiap gerakan, mereka semakin mendekati Cybele dan semakin dekat untuk mengungkap rencana mereka.

Saat Nero menghilang ke dalam kegelapan, Arez, Erlana, dan Hanzen tidak punya pilihan selain berhadapan dengan penjaga-penjaga yang muncul dari dinding. Penjaga-penjaga tersebut mengenakan armor hitam yang mengkilap dengan senjata yang bersinar, siap untuk menghadapi setiap tantangan.

Arez mengangkat pedangnya dan mengarahkan serangan pertamanya. Dia melompat ke arah penjaga yang terdekat dan mengayunkan pedangnya dengan kekuatan penuh. Pedangnya memancarkan cahaya yang menyilaukan saat ia memotong ke arah lawan-lawannya. Penjaga tersebut dengan gesit menghindari serangan, namun Arez dapat melumpuhkan salah satu dari mereka dengan serangan kilat yang akurat.

Erlana segera mengambil posisi dan menggunakan kekuatan apinya untuk memanipulasi suasana pertempuran. Dia menembakkan panah api dengan presisi tinggi ke arah penjaga yang mencoba mendekati Arez. Api yang menyala mengelilingi penjaga dan menghanguskan mereka, memberikan celah bagi Arez untuk melancarkan serangan lebih lanjut.

“Jaga jarak aku akan gunakan serangan jarak jauh!” teriak Erlana sambil terus menembakkan panahnya, membakar penjaga-penjaga yang mendekat.

Hanzen, dengan tombaknya yang terbuat dari bahan ringan namun kokoh, menari di antara penjaga dengan gerakan yang cepat dan terampil. Dia mengarahkan tombaknya dan menciptakan pusaran angin yang menghantam beberapa penjaga secara bersamaan. Gerakan Hanzen membuat penjaga-penjaga tersebut terpecah dan terlempar dari posisinya.

Arez berfokus pada penjaga yang paling kuat, dengan armor yang tampak lebih tebal. Dia tahu bahwa mengalahkan mereka adalah kunci untuk melanjutkan perjalanan. Setiap serangan yang ia lancarkan didukung oleh kekuatan elemen cahaya yang memancarkan sinar terang dan mengusir bayangan di sekelilingnya. Dia menghindari serangan balasan dengan cekatan, mengandalkan kecepatan dan ketangkasannya.

Sementara Arez menghadapi penjaga yang kuat, Erlana dan Hanzen bekerja sama untuk menetralkan serangan susulan. Erlana menggunakan panah api untuk membuat jebakan, membakar jalan bagi Hanzen untuk menyerang dengan lebih efektif. Hanzen melawan dengan kekuatan penuh, menggerakkan tombaknya dengan presisi dan kekuatan, mengalahkan penjaga satu per satu.

Keringat menetes di dahi mereka, dan napas mereka mulai tersengal, tetapi tekad mereka tidak goyang. Dengan strategi yang solid dan kerja sama yang harmonis, mereka mulai memenangkan pertempuran. Penjaga-penjaga yang tersisa mulai terdesak, dan Arez berhasil melumpuhkan penjaga terakhir dengan serangan pedangnya yang berkilau.

Pertarungan Berakhir dan dimenangkan oleh mereka

Saat pertempuran berakhir, Arez, Erlana, dan Hanzen berdiri di tengah ruangan yang penuh dengan bekas-bekas pertempuran. Tubuh mereka letih dan luka-luka kecil mulai tampak.

Arez menatap ke arah tangga yang mengarah ke bawah. “Kami akan menemui mu dan menyelamatkan Cybele!”

Erlana dan Hanzen bergabung di sisi Arez, dan mereka mulai menyusuri tangga menuju penjara bawah. Setiap langkah membawa mereka lebih dekat ke tujuan mereka, siap untuk menghadapi tantangan berikutnya dan menyelamatkan Cybele dari cengkeraman Nero.

Setelah pertempuran yang melelahkan, mereka tahu bahwa perjalanan mereka belum selesai. Namun, dengan keberanian dan kekuatan mereka, mereka siap menghadapi apa pun yang menunggu di penjara bawah dan mengungkap yang tersisa di balik rencana Nero.

1
Arsiteku Istriku
napa ga bikin paragraf baru aja
Arsiteku Istriku
tor bikin bab khusus jurus2 arez dong
Daffa Rifky V: nanti aku coba ya
Daffa Rifky V: nanti aku coba ya
total 2 replies
Nur-
udah masuk arc baru ya?
aizen
dikit amat tor tumben
Thia El Fath
ceritanya kerennn kak...
VReader
tor konsisten dong, saran aja jgn tiap bab ntar panjang, nter pendek. sama ratain aja
Daffa Rifky V: maaf kak atas ketidak nyamanan membaca🙂, aku akan brusaha maksimal mungkin untuk memperbaiknya makasih sarannya
total 1 replies
Gehrman
Aku baru baca 5 chapter dan ini sedikit review dariku.

Untuk tulisan bagus dan rapi melebih standar tulisan author2 di sini kebnyakan. Pendeskripsian juga sudah bagus namun aku saran lebih menerapkan showing ke konten yg ada di cerita.

Untuk Alur termasuk lambat, World Building ada untuk pengenalan cukup, ada beberapa narasi yg janggal namun untuk tidak terlalu mengganggu keseluruhan bacanya.

Saranku, lebih eksplor setting Post Apocalyptic-nya dlu baik sebelum bertemu Elara ataupun ketika baru bertemu dengannya.

Feelnya menurutku bukan seperti novel Post Apocalyptic kebnyakan dan malah seperti Novel isekai pada umumnya.
Daffa Rifky V: thank u so much aku juga baca karya kaka udah 10 chapter tapi karna sibuk di rl blom baca baca lagi😁😁😁
total 1 replies
Gehrman
Emmm tadi katanya rambutnya perak ...

Skrng jadi emas /Facepalm/
Daffa Rifky V: akwwkkw lupa dirubah itu blom revisi🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Gehrman
Lalu, ingatan apa yang kembali ke Arez seperti yg sudah disebutkan di chapter sebelumnya klw dia masih bnyak yg tidak tahu?
Daffa Rifky V: bukan maksudnya dia pergi ke tujuan ke kota trevia buat mencari tau dirinya, mungkin dia bisa inget sesuatu nanti gitu hehe
total 1 replies
Gehrman
Saranku, lebih perlihatkan setting Post Apocalypticnya terlebih dahulu agar pembaca mulai meresap ke latar dari novel ini yg bertemakan Post-Apocalyptic seperti yg sudah disebutkan.
Gehrman
Narasi ini ada problem karena penjelasannya kaya MC dan Elara ini sudah sangat dekat dan memiliki takdir yg berhubungan padahal baru pertama kali bertemu.
Daffa Rifky V: agak bingung soalnya bikin setting awal niatnya si elara ini ketemunya gimana , jadi dibikin kek gini🥲🥲tapi elara tau soal sjarah kbangkitan sorang pahlawan dimasa lalu, disini cuma elara blom tau bgt sama arez dia juga pnasaran. tapi seiring berjalannya bab per bab elara bakal tau kbenarannya.... dan penyebab dunia skarang kek gini juga dan banyak negeri yg udah silih berganti sebelum elara lahir karna banyak reset akibat bncana kiamat itu.sksrang jadi 5 negara di Zefia, usia Arez sndiri lebih dari ribuan tahun.. dan knapa dia tertidur beberapa chapter lagi bakal dijelasin kok, soalnya aku masi nyajiin ringan2 dulu sblum badai panjang di tiap chapter
total 1 replies
Gehrman
ini dialog kedua respon untuk apa dialog siapa?
Daffa Rifky V: itu si elara kan diserang jadi insting aja dia mao bantu ellara, tpi perlu ga ya dialog kek gitu aku juga ngrasa kpanjangan si
total 1 replies
Gehrman
Kasih eksposisi Refor itu apa.
Daffa Rifky V: siap , refor itu pemilik tanda yang punya elemen, ygga punya elemen tu orang biasa
total 1 replies
Gehrman
Mengapa Pembawa cahaya yang notabenenya elemen yg biasa dimiliki oleh seorang Pahlawan ditakuti? Dan ditakuti oleh siapa? 🤔
Llitch Ceysa
aku suka
Daffa Rifky V: makasi kaka dukung terus ya
total 1 replies
Iyan Store
updatenya lama bgt dah/Sweat//Sweat//Sweat/
Daffa Rifky V: lagi banyaj ksibukan di rl huhuu
total 1 replies
Satu Kata
autor sus bgt😏😏
Nightcore Yagami
mantap wir
aizen
semangat updatenya torrrr
Daffa Rifky V: makasih
total 1 replies
VReader
menurutku gak perlu terlalu panjang dijelasin deh
Daffa Rifky V: makasih sarannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!