NovelToon NovelToon
Pengawal Tampan

Pengawal Tampan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Varel adalah seorang mantan prajurit yang berhenti karena suatu insiden yang besar.

Kini dia menjadi seorang pengawal dari seorang wanita cantik yang bernama Cintia. Cintia adalah wanita yang terkenal begitu cantik bak seorang Dewi di kota itu.

Cintia selain cantik juga begitu arogan terhadap Varel. Tapi Varel juga dengan profesional menjalankan tugasnya untuk melindungi Cintia.

"Kamu jangan terlalu dekat dengan ku!" marah Cintia kepada Varel.

"Oh, baiklah," jawab Varel.

Seorang pembunuh tiba-tiba saja muncul dan langsung menembakkan pistolnya ke arah Cintia. Cintia tampak terkejut dan begitu ketakutan.

Peluru itu melesat dan akan menembus dada Cintia, akan tetapi Varel sudah lebih dulu menarik dan memeluk tubuh Cintia, lalu jatuh bersama untuk melindunginya.

"Kamu... beraninya memelukku," marah Cintia yang sedang terbaring di lantai sambil di peluk Varel.

"Eh..." Varel seolah tidak percaya dirinya baru saja menolongnya, tapi justru malah di makinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 28 JANJI VAREL KE RANTI

Setelah meninggalkan rumah Cintia, tiba-tiba saja ponsel dari Varel berdering. Sebuah panggilan itu berasal dari Ranti Gunawan.

"Halo," ujar Varel di telepon.

"Varel, kakek tiba-tiba saja pingsan, aku sangat khawatir, bisakah kamu segera ke sini?" ujar Ranti terdengar sangat khawatir.

"Tuan besar pingsan, baiklah aku akan segera ke sana," jawab Varel.

Setelah panggilan berakhir, Varel segera pergi menuju ke kediaman keluarga Gunawan.

Sampai di sana Varel langsung melihat kakek Gunawan yang sedang terbaring di kasur tidak sadarkan diri.

"Varel, akhirnya kamu datang," ujar Ranti sangat khawatir.

Di sebelah kakek Gunawan terlihat seorang dokter yang sedang memeriksa kondisinya dengan sangat serius.

Dokter itu sedang meraba dan memeriksa tubuh kakek Gunawan untuk mengetahui penyakit apa yang menyerang kakek Gunawan.

"Huh," dokter menghela nafas setelah selesai memeriksa kakek Gunawan.

"Dokter bagaimana keadaan kakek saya dan sebenarnya dia sakit apa?" tanya Ranti terlihat begitu sangat khawatir.

"Nona Ranti, setelah saya memeriksa keadaan tuan besar Gunawan secara menyeluruh, saya menyimpulkan bahwa tuan besar Gunawan terkena serangan jantung mendadak," jawab dokter.

"Apa serangan jantung, bukankah selama ini kakek baik-baik saja," Ranti seolah tidak bisa mempercayainya.

"Serangan jantung terjadi begitu mendadak tanpa harus memiliki riwayat sakit apapun," jelas dokter.

"Tuan besar Gunawan juga sudah tidak muda lagi, penyakit jantung adalah penyakit yang sering menyerang orang yang sudah lanjut usia," sambung dokter.

"Lalu bagaimana keadaan kakek sekarang dokter?" tanya Ranti melihat kakeknya masih tidak sadarkan diri.

"Nona tenang saja, keadaan tuan besar baik-baik saja, mungkin sebentar lagi dia akan segera bangun," jawab dokter.

Benar saja, tiba-tiba kakek Gunawan mulai membuka matanya perlahan. Ranti segera meraih tangan kakeknya dan terlihat begitu lega setelah melihat kakeknya tersadar.

"Kakek, akhirnya kamu sadar, kakek membuatku begitu khawatir," ujar Ranti memegangi telapak tangan kakek Gunawan.

"Ranti cucuku sayang, maafkan kakek sudah membuat mu khawatir, kakek juga sudah tua dan tidak tahu sampai kapan masih bisa hidup," balas kakek Gunawan.

"Kakek jangan berbicara seperti itu, aku yakin kakek akan panjang umur," ujar Ranti.

Kakek Gunawan mulai menoleh ke arah Varel yang sedang berdiri di sana.

"Varel kemari!" panggil kakek Gunawan.

"Varel jika terjadi sesuatu kepada kakek, bisakah kamu berjanji untuk selalu menjaga Ranti?" tanya kakek Gunawan.

"Maksud tuan besar?" varel seketika menjadi bingung mendapatkan pertanyaan seperti itu.

"Berikan tanganmu!" ujar kakek Gunawan.

Kakek Gunawan meraih telapak tangan Varel dan meletakkannya di atas telapak tangan Ranti.

"Aku tahu kamu adalah orang yang baik, Ranti pasti akan bahagia bila bersamamu," ujar kakek Gunawan.

"Kakek apa yang kamu katakan," Ranti menarik telapak tangannya dan wajahnya tampak memerah.

Ranti tidak menyangka bahwa kakeknya akan mengatakan hal seperti itu kepada Varel di saat seperti ini.

"Ranti, kakek tahu kamu menyukai Varel, kakek belum pernah melihat mu selama ini menyukai seorang pria, dan kakek rasa kalian berdua sangat cocok," ujar kakek Gunawan.

"Kakek kamu membuat ku malu," balas Ranti menundukkan kepalanya.

Kakek Gunawan mulai menatap Varel dan terlihat begitu serius.

"Varel apa kamu bersedia untuk menjaga Ranti selamanya?" tanya kakek Gunawan.

Varel tampak begitu bingung dengan keadaan yang terjadi sekarang ini. Varel juga mengerti maksud dari kakek Gunawan yang secara tidak langsung sedang menjodohkan cucunya dengannya.

Melihat Varel hanya diam saja, kakek Gunawan mulai berbatuk-batuk.

"Uhuk-uhuk," kakek Gunawan terbatuk-batuk.

"Kakek," Ranti kembali khawatir.

"Bagaimana Varel, itu permintaan ku, kelak aku akan pergi dengan tenang bila kamu menerimanya," ujar kakek Gunawan sambil memegangi dadanya seolah kesakitan.

Varel juga merasa sangat kasihan dengan kondisi kakek Gunawan sekarang. Jika dia tidak menerimanya, mungkin kakek Gunawan bisa saja mati sekarang juga.

"Baik, saya akan berusaha," ujar Varel.

"Bagus sekali," ujar kakek Gunawan sedikit bersemangat, tapi kemudian kembali berpura-pura sakit lagi.

Sementara itu Ranti yang sebelumnya merasa sangat malu dengan perkataan kakeknya, kini merasa sangat senang di dalam hatinya mendengar jawaban dari Varel.

"Varel, Ranti bisakah kalian keluar sebentar, aku ingin berbicara dengan dokter berdua saja," ujar kakek Gunawan.

Ranti dan Varel kemudian mulai pergi meninggalkan ruangan itu.

"Hebat tuan besar, saya tidak menyangka anda begitu hebat dalam berakting, bahkan terlihat begitu nyata," ujar dokter.

"Ini semua demi cucu kesayangan ku, aku tahu dia menyukai Varel tapi gerakannya begitu lambat, di samping itu aku juga telah menyelidiki bahwa ada beberapa wanita yang juga menyukai Varel," ujar kakek Gunawan.

"Aku hanya membantunya sedikit, jika tidak seperti ini, aku takut cucuku akan bersedih karena kehilangannya," sambungnya.

"Hebat sekali, selain hebat dalam berbisnis, tuan besar juga sangat hebat dalam urusan seperti ini," puji dokter.

"Jangan lupa, kamu harus bisa menjaga rahasia ini, jangan sampai satu orang pun yang mengetahuinya," ujar kakek Gunawan.

"Baik tuan besar, saya mengerti," jawab dokter.

Sementara kini Varel dan Ranti sedang berjalan kaki di luar rumah. Mereka berjalan menyusuri pinggiran jalan raya.

Angin malam berhembus menerpa mereka berdua di iringi gemerlap cahaya kendaraan yang lalu lalang.

"Tenang saja kakekmu pasti akan baik-baik saja dan panjang umur," ujar Varel kepada Ranti.

"Ya semoga saja, aku hanya takut kehilangannya karena aku belum siap sama sekali," balas Ranti.

Varel mulai melepaskan jasa miliknya dan memakaikannya ke tubuh Ranti.

"Angin malam begitu dingin, lebih baik kita kembali ke rumah saja," ujar Varel.

"Varel apakah kamu menyukaiku?" tanya Ranti dengan serius sambil menatap Varel.

"Ini... aku..." varel tampak bingung harus menjawab bagaimana.

"Tapi kamu sudah berjanji kepada kakek untuk selalu menjagaku," ujar Ranti.

"Ya aku sudah berjanji tapi itu..." ujar Varel.

"Sudah cukup, aku tahu kamu terpaksa mengatakannya," ujar Ranti.

"Ini jasmu ambillah, jangan sampai membuatku salah paham karena perhatian mu ini," sambung Ranti.

Ranti mulai mempercepat jalannya menuju kembali ke rumahnya.

"Kamu jangan seperti ini, kakekmu akan kembali sakit bila melihat mu sekarang ini," ujar Varel mengejar Ranti.

"Ya, kamu benar," balas Ranti.

Ranti dan Varel terus berjalan hingga kini telah tiba di depan pintu rumah.

"Varel bagaimana pun kamu sudah berjanji kepada kakekku, jika kamu mengingkarinya, sehingga membuat kondisi kakekku memburuk, aku tidak akan memaafkan mu," ujar Ranti.

Kemudian tiba-tiba saja Ranti secara spontan mencium pipi Varel, sehingga membuat Varel terkejut dan membatu.

"Ini adalah ciuman pertamaku, aku memberikannya untukmu karena jujur aku suka kepadamu," ujar Ranti dengan wajah memerah.

"Ingat janjimu!" sambung Ranti segera masuk ke dalam rumah dan menutup pintu.

"Apa yang baru saja aku lakukan, kenapa aku justru menciumnya, apa Varel akan menganggap ku wanita gampangan, tapi itu ciuman pertamaku," ucap Ranti di balik pintu dengan wajah memerah.

Sementara itu Varel kini telah meninggalkan rumah Ranti. Kepala Varel tampak sakit memikirkan banyak hal yang terjadi.

Di mana Varel juga di setuju menikahi Andini di depan ayahnya dan kini dia juga setuju bersama untuk bersama Ranti di depan kakeknya. Sementara kini Cintia orang yang dia sukai sedang marah kepadanya.

"Kalau di pikirkan, lebih mudah menghabisi ratusan musuh di medan tempur dari pada berhadapan dengan wanita," pikir Varel sambil menggaruk kepalanya.

1
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Erik Raraawi
pantas saja sepih pembaca, karena judul dan isi cerita berbeda.
Izana Asnawi
lanjut Thor...seru...semangat💪💪💪😘😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
Kalbera Art: sudah taman ya kak terima kasih sudah membaca, jangan lupa ikuti ya masih banyak novel seru lainnya
total 1 replies
Izana Asnawi
lanjut Thor💪💪😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
ABIMANYU CHANNEL
vanesha A
Ipunkjr4
lanjut kk thor semangat
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
Ipunkjr4
luar biasa KK thor semangat cerita menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
like
ABIMANYU CHANNEL
kasih yg mantab mantab lah
Anonymous
Lanjut tor
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti biar author semangat ya kak😁
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
bagaimana ksah varel selanjutnya..
kita temukan jawabannya pada chapter2 yg akan datang
Jamilah Hidirmanto: oke/Drool/
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
rio si pecundang
Devlin Yo William
mantul boz
Iyan Syamudrah
wah,akan ada usaha untuk saling merebut nih
AbhiAgam Al Kautsar
di pinjam yaaa
AbhiAgam Al Kautsar
ternyata...
Juprianto
Luar biasa
Kalbera Art: Jangan lupa untuk like dan ikuti ya terima kasih 🙏
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
waaaaaaah
DD
memakainya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!