Kisah anak Vira dan Aldi (Novel berjudul Pembalasan Istri CEO manis) Aris Bima Pradana.
Gimana rasanya kehilangan orang yang dicintai terlebih dialah yang jadi penyebabnya sendiri?
Di tambah ada bayi yang tidak berdosa kehilangan ibunya? Malah dia membenci anaknya sendiri?
Belum penuh ujiannya harus menuruti orang tuanya dengan menikahi adik dari istrinya? Kembarannya?
Penasaran, langsung baca ya, inget jangan numpuk bab ya.
Simak kisah menghalu Author, jangan lupa like.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Malam hari Aris menjemput anak dan istrinya untuk kembali ke apartemennya, namun di cegah oleh Vira mati matian. Akhirnya luluh juga Aris yang tidak bisa membawa keduanya dari sana.
"Mas, mandi dulu nanti baru istirahat. Pasti lelahkan seharian bekerja," pinta Liana yang sudah menyiapkan air hangat dan pakaian ganti suaminya.
"Baiklah," jawab Aris yang masuk ke dalam kamar mandi.
Dira yang tidur di kamarnya sendiri, karena Vira secara khusus sudah menyiapkan untuk tempat tidur cucu pertamanya. Agar bisa tidak mengganggu orang tuanya.
"Kamu gimana udah berhasil membobol gawang istrimu?" tanya Vira saat Liana ke dapur.
Hanya gelengan kepala jawab Aris saat berkumpul di ruang keluarga.
"Kenapa? Padahal momentnya udah bagus loh kemarin, Ar? Kenapa kamu tidak manfaatkan dengan baik?" sesal Vira yang ternyata anaknya tidak bisa melakukannya.
"Bukan aku yang tidak memanfaatkan waktu, Mom. Tapi tamu bulanannya datang lebih dulu sebelum aku melakukannya semalam," jawab Aris.
"Malang benar, Ar. Tapi tunggu saja seminggu juga sudah pasti selesai," ucap Vira yang mencoba menangkannya.
"Pasti, Mom." ucap Aris.
Baru setelah itu, Liana datang membawa minuman dan cemilan di nampan. Disajikan di atas meja agar bisa di nikmati oleh semuanya.
"Ar, sebaiknya kamu katakan sekarang," pinta Vira setelah lama mereka disana.
Aldi tersenyum dan menganggukkan kepada pada anak sulungnya. Memberikan jawaban agar sebaiknya di lepaskan, agar tidak mengganggu hubungannya.
"Baiklah," akhirnya Aris mengalah.
"Apa yang Mas ingin katakan?" Tanya Liana yang duduk di samping Aris.
"Ada hal yang seharusnya kamu tahu dari dulu, bahkan orang tuamu pun aku yakin tidak tahu." ucap Aris.
Mama, Papa tidak tahu? Ada apa ini? Batin Liana.
"Ya jangan sampai buat bibit pelakor berkeliaran dimana mana dan mengganggu hubungan kalian," ucap Vira yang sudah tidak sabar.
"Biarkan Aris jelaskan," ucap Aldi.
Liana memegang tangan suaminya agar dia bisa menyalurkan energi positifnya. Aris butuh itu untuk melancarkan bicaranya.
"Laura di jebak Lidya secara tidak langsung untuk menggagalkan pernikahannya denganku dulu. Tapi sayangnya aku yang akhirnya bersama di malam yang panjang itu," menghela nafasnya agar bisa menjeda dan kuat melanjutkan ucapannya.
"Lidya adalah sahabat baiknya yang ternyata menyukaiku juga. Segala cara agar Laura di buang olehku dan gagal menjadi istriku. Bahkan cara kotor malam kelam itu di lakukannya. Laura bukan wanita yang baik sepertimu, Liana. Bar adalah hal yang biasa di keluar masuk. Sejak SMA dia sudah tidak suci dan aku menerimanya. Kedekatan kami itu sangat nyata dan memberikan dampak baik padanya yang akhirnya bisa lepas dari dunia malam," lanjut Aris.
Tangan Liana semakin mengeratkan jari Aris, menguatkan agar bisa melanjutkan cerita masa lalu yang tentu itu sangat menyakitkannya.
Lagi Aris menghela nafasnya agar tidak terbawa emosi. Tangan Liana sangat membantunya saat ini.
"Lalu, dia telah mengandung disaat aku menikahinya. Usianya telah dua bulan namun keguguran di apartemen karena Lidya yang memberikan obat itu. Tidak mau ada anak diantara kami. Itulah yang aku tahu dengan menyelediki secara detail. Tapi sayangnya Laura masih terus menutupinya. Aku memberikan kesempatan lagi dan lagi agar Laura menjauhinya." lanjut Aris.
"Dan akhirnya Laura kembali hamil, itu adalah Dira. Entah nasib mempermainkannya atau bagaimana hidup kita berdua berantakan. Lidya sempat menghilang awal pernikahan kami, aku jelas tidak tau sebabnya. Sekarang malah muncul lagi."
Akulah, Nak di balik hilangnya Lidya. Aku tidak ingin kamu hancur. Daddy tau segalanya tanpa harus mengucapkannya. Tapi kini aku mengujimu, apakah cinta kalian kuat atau tidak? Dengan hadirnya Lidya kembali. Batin Aldi.
"Kamu kenapa tidak pernah jujur pada Mommy? Lukamu ini, pantas saja kamu sangat kehilangan Luara. Maafkan mommy," sedih Vira.
"Aku anak laki laki, Mom. Tidak semuanya harus mengadu, aku juga harus belajar dewasa. Aku kini mengerti setelah Liana di sisiku. Tuhan memberikan dia padaku secara tidak langsung untuk mengobati luka ini. Terbukti aku saat ini sudah menerima semuanya." terang Aris.
"Semua pasti ada masa lalu, baik atau buruk. Biarkan itu menjadi kenangan. Aku menjadi istrimu yang akan menerima segala kekuranganmu dan kelebihanmu." kini Liana yang angkat bicara.
Aris langsung memeluk istrinya itu, tidak marah ataupun kecewa padanya. Sikapnya yang selama satu tahun lebih ini yang cuek, arogan dan dingin masih di terimanya.
Vira dan Aldi tersenyum bahagia akhirnya Aris bisa mendapatkan istri yang memahaminya. Walau Laura juga baik, tapi jarang bercakap dengan Vira. Berbeda dengan Liana yang mudah bergabung dengannya.
"Maafkan sikapku dulu," pinta Aris.
"Aku sudah memafkanmu, Mas. Aku tidak pernah menyimpan amarah untukmu. Kesal memang, tapi itu sudah hilang saat aku melihat senyuman Dira," jujur Liana.
"Aku janji mulai selanjutnya akan terus membahagiakanmu," ucap Aris.
"Amin," ucap semuanya disana
"Daddy berharap kalian tidak ada yang di sembunyikan lagi. Berterus terang dan saling jujur mulai saat ini. Terutama kamu Aris, kasihan istri dan anakmu," saran Aldi.
"Tentu, Dad, aku sudah paham dan tidak akan mengulanginya." ucap Aris yang memeluk Liana. Tanpa malu lagi Aris melakukannya di depan orang tua sendiri.
"Mas, lepas," bisik Liana yang memerah karena malu.
"Kalau begitu kalian lanjutkan di kamar, karena kami pun sama akan melanjutkan didalam saja," pinta Aldi.
Akhirnya Aldi dan Vira lebih dulu meninggalkan ruangan itu.
Apakah benar kak Laura suka kehidupan malam? Batin Liana.
"Kenapa, Sayang?" Tanya Aris yang melihat istrinya terbengong di atas tempat tidur.
Setelah kedua orang tuanya pergi, Aris menggandeng tangan Liana masuk ke dalam kamarnya.
"Boleh aku bertanya?" Ucap Liana.
"Katakan, jika aku tahu pasti di jawab," ucap Aris.
"Apakah benar Kak Laura suka kehidupan malam? Dan kenapa Mama dan Papa tidak tahu akan hal itu? Di tambah lagi sudah tidak suci saat SMA, bukannya aku juga disana?"heran Liana.
"Banyak juga pertanyaanmu, Sayang. Tapi aku bisa jawab semuanya karena Laura pernah mengatakannya padaku." menjeda Aris.
Liana senang dan sangat menunggu jawaban dari suaminya.
"Dia melakukannya dengan ketua OSIS waktu kelas sebelas. Kamu ingat saat mengerjakan tugas kelompok di rumahnya. Pada saat itu Laura memang dekat dengannya bukan. Di rumahnya lah mereka melakukan itu, atas dasar suka sama suka. Dan mereka sering melakukannya di saat kamu sibuk dengan menulis," jelas Aris.
Pantas saja, mereka berdua hilang disaat belajar, aku tidak menyangka aslinya seperti itu. Polos Liana.
"Lalu untuk Bar, dia terbawa oleh pergaulan bebas sahabatnya yaitu Lidya teman satu kantornya. Dan aku bertemu di bar dengannya. Pas sekali aku sedang bertemu client bisnis. Kebetulan bar itu milik temanku, aku menyukainya saat pertama melihatnya," lanjut Aris bercerita.
...****************...
Terima kasih semuanya atas dukungan dan selalu menanti up mommy.
Like dan komentarnya di tunggu ya.
kasihan sX km, d culik 2X dlm kurun waktu yg brdekatan....