NovelToon NovelToon
DEWI ULAR

DEWI ULAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:54.8k
Nilai: 5
Nama Author: akos

Malam itu terdengar tangisan di tengah gelapnya malam. Seorang bayi terbungkus kain putih di letakkan begitu saja diantara tumpukan sampah yang berbau.

Keluarga Anggoro, keluarga yang di kelilingi orang-orang kejam tega membuang darah daging mereka demi sebuah gengsi.

Bayi malang Dewi yang lahir kembar dengan Bintang anggoto. Dewi memiliki sisik emas, sisik yang keluar saat dia marah atau sesuatu akan menimpa sedangkan adiknya bintang juga memiliki kekuatan yang luar biasa hebatnya.

akankah mereka bersatu ataukah mereka akan jadi musuh satu dengan yang lain?


ikuti terus kisahnya sampai tamat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28. DANAU DI TENGAH PADANG PASIR.

"Lintah, cepat keluar, aku butuh batuan mu sekarang!"

Gorilla dan tupai yang sedang bersantai saling menatap, perasaan selama ini mereka hanya tinggal berdua di dalam tubuh Dewi ular.

Lama Dewi ular menunggu tapi lintah belum juga keluar sedangkan Belatung-belatung sudah mula mengerumuni organ dalam tubuh Wulan.

Dewi ular emosi, menggoyangkan tubuhnya.

Bak kapal di terjang ombak besar. Gorilla dan tupai pontang-panting ke kiri dan ke kanan. Kepala pusing dan hampir muntah.

Lintah muncul dari bulu Gorila. Berjalan santai keluar dari mulut Dewi ular.

"Bereskan belatung-belatung itu, jangan sampai ada yang tersisa satu ekor pun."

Dengan cepat lintah itu membagi tubuh menjadi banyak, sebanyak jumlah belatung.

"Anom, apa yang kamu lakukan, jangan membunuh belatung-belatung ku."

Suara itu kembali terdengar tapi kini rada ketakutan.

"Anom-anom, aku ini Sri rahayu jelmaan ratu lintah. Sekarang bersiaplah aku akan menghabisi belatung-belatung mu."

Dengan cepat Lintah menghisap darah belatung-belatung hingga mati, hilang dan kembali ke tuanya.

Pria yang berada di pondok, mengejang dengan darah keluar di mulutnya.

Setelah menyelesaikan tugas, lintah kembali masuk ke tubuh Dewi ular, berjalan santai lalu duduk diantara tupai dan gorila.

"Jadi selama ini tubuhku gatal itu semua karena mu, dasar lintah betina." Omel gorilla.

"Kamu kira aku suka tinggal di bulu baumu itu. Aku terpaksa karena tidak ada tempat lain. Dasar gorila betina." balas lintah yang tak mau kalah.

Gorilla sangat geram, untung tupai melerai, kalau tidak, kedua siluman betina itu sudah saling serang.

Abraham mengangkat Wulan ke pembaringan. Tidak lama kemudian dokter Andy datang.

Semuanya baik dan normal kata dokter muda itu, memasukkan alat medis ke dalam tas. Memberi resep lalu kemudian pamit pulang.

Abraham mengantar dokter Andy ke depan lalu kembali ke kamar, mendapat Dewi menumpang tangan diatas tubuh Wulan.

Tangan Dewi mengeluarkan sinar keemasan menyapu tubuh Wulan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Menghilangkan sisa santet yang masih bersemayam.

Asap hitam keluar dari tubuh Wulan lalu lenyap begitu saja.

"Apa sebenarnya terjadi pada ibumu dan kenapa tiba-tiba belatung ada di rumah kita?"

"Seseorang mengirim santet dan berniat mencelakai ibu."

"Siapa dan kenapa?"

Dewi menggeleng, dia tidak tahu siapa dan untuk apa orang itu mengirim santer pada ibunya.

Melihat kondisi Wulan mulai membaik, Dewi pamit dan kembali ke kamar.

********************************

Tidak terasa pagi kembali menjemput, Biksu Tong dan yang lain melanjutkan perjalanan menembus hutan rimba yang penuh dengan bahaya. Dari hewan buas sampai mahluk halus tak kasat mata.

Beberapa hewan buas seperti ular, harimau dan juga serigala menghadang perjalan mereka belum lagi bebatuan terjal serta aliran sungai yang begitu deras.

Dengan kemampuan Bintang dan biksu Tong, semuanya bisa terlewati walau beberapa biksu menjadi korban.

Setelah menempuh perjalan yang cukup panjang akhirnya mereka bisa juga menembus hutan dan kini di hadapkan pada padang pasir yang cukup luas.

Kata biksu Tong, tujuan mereka sudah dekat. Sebelum sampai ke tujuan, mereka harus melewati Padang pasir yang ada di depan mata.

Tapi itu tidak akan muda, harus berhati-hati, akan banyak rintangan yang harus mereka hadapi. Jadi harus berhati-hati dan waspada.

Beristirahat sejenak di bawa pohon, lalu kembali melanjutkan perjalanan.

Terik matahari membakar kulit tidak mematahkan niat mereka untuk terus berjalan menembus padang pasir yang belum terlihat ujungnya.

Kerangka hewan dan tengkorak manusia berserakan mengiringi perjalanan.

"Guru persediaan air kita mulai menipis." ucap seorang biksu.

Kekuatiran mulai timbul diantara para biksu apalagi melihat kerangka hewan dan tengkorak manusia yang mereka lewati.

Di tengah kekuatiran, seorang biksu melihat pepohonan dengan rumput menghijau tumbuh di tengah padang pasir.

Para biksu berlarian, berharap di sana bisa menemukan mata air untuk mereka minum dan bekal selama perjalanan.

Benar adanya, di tengah Padang rumput, ada danau dengan air membiru.

Belum juga mereka menyentuh air dalam danau itu, Bintang sudah mencegah mereka. Ada kejanggalan yang Bintang lihat dalam danau.

Para biksu tidak mengindahkan larangan Bintang. Tidak ingin mati kehausan, mereka menimba air dalam danau lalu meminumnya.

Tidak lama setelah para biksu itu meminum air danau tiba-tiba mereka mengejang dengan busa keluar dari mulut.

Biksu Tong membaca mantra lalu mengusap tubuh para biksu. Untung saja, dengan kemampuan biksu Tong semua biksu bisa di selamatkan.

Firasat bintang benar, dari dalam danau muncul buaya raksasa dangan perempuan tua duduk menunggang diatasnya.

Rambut putih, pakaian hitam dengan tongkat berkepala buaya.

"Untuk apa kalian datang kemari?"

"Kami berencana ke gunung Ular, dalam perjalanan persediaan air kami habis. Apa kami boleh mengambil sedikit air dari danau ini." balas biksu Tong.

"Boleh saja, asal serahkan gadis itu padaku dan kalian boleh mengambil berapa pun air yang kalian mau."

Tunjuk perempuan itu kearah bintang.

"Cih....tanpa persetujuan mu, aku bisa mengambil seisi danau ini bahkan mengambil nyawamu sekali pun"

"Sombong sekali. Silahkan kalau kamu mampu."

Bintang berlari diatas air lalu menyerang jelmaan buaya bertubi-tubi.

Dengan gesit perempuan tua itu menghindar lalu memberi serangan balik. Perempuan itu mengangkat kedua tangannya. Air terangkat naik lalu menyerang Bintang.

Bintang terseret ke tepi dengan tubuh basah kuyup.

"Hanya segitu kemampuanmu hingga ingin mencabut nyawaku?"

"Jangan senang dulu, ini baru permulaan."

Bintang berdiri, kedua tangan di letakkan di depan dada. Bola api hitam keluar dari dalam mulut yang jumlahnya ada tujuh.

Bola-bola itu melesat cepat mengepung perempuan tua,

membentuk lingkaran api.

Semakin lama semakin mengecil.

Perempuan tua menghentakkan kaki diatas air. Air naik membentuk ombak, sekali terguyur bola api Bintang padam seketika.

Mengulang dan terus mengulang tapi tetap sama. Bola api Bintang tak jua bisa menembus pertahanan perempuan tua.

"Anak ini perlu lebih banyak belajar tentang mengendalikan emosi."

Biksu Tong mendekat, mencegah bintang yang sudah siap meluncurkan bola apinya lagi.

"Kamu tidak akan bisa menang jika mengandalkan bola api."

"Terus aku harus melawannya dengan apa?"

Biksu tong terdiam, memutar otak bagaimana cara melawan penghuni danau.

Biksu Tong sumringah, sepertinya dia sudah menemukan cara melumpuhkan perempuan itu.

Biksu Tong berbisik ke telinga Bintang, Bintang mengangguk paham.

Bintang duduk bersila, mulutnya komat-kamit membaca mantra lalu berubah jadi ular hitam.

Secepat kilat ular Bintang menyerang perempuan tua itu . Mengelilingi dan sesekali menggunakan ekornya sebagai cambuk.

Perempuan tua itu tidak mau kalah, dengan tongkat berkepala buaya, dia membalas serangan ular Bintang.

Serangan bertubi-tubi dari ular Bintang membuat perempuan tua terdesak. Hingga hampir terjatuh dari atas buaya.

"Sekarang saatnya." Teriak biksu Tong dari pinggir danau.

1
Nur Chasanah
lanjut kak..sllu d tunggu updatenya...☺️
Astuti Setiorini
hadeh dibawah dlm bahaya di atas laut juga bahaya...ayo gorila semg menyelamatkan memey
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
lanjut KK thor sllu di tgu yahh
Nur Chasanah
Luar biasa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ohh di sini yg td di bantai bintang dan nyai Roro
semoga aja ada keajaiban Krn Dewi penolong
Pak Yan
UDAH HAMPIR SAKRATUL MAUT PON SI MONSTER UDANG INI MASIH AJA JAHAT , KEJAM DN BENGIS..... BUNUH AJA SEKALIAN DEW.....!!!!! KLO UDAH BENAR 2 MOKAT SI MONSTER UDANG INI. ..... DIBAKAR / DIGORENG AJA, LALU DISIRAMI SAMA SAMBAL...... MAKAN DEH KITA.....HHHHHMMM YAMMY......☝☝☝☝🤔🤔🤔🤐🤐😲😲😢😖😖😖😡😡😡😠😠😠😠👎👎👎👎👍👍👍👍👍👍👍😂😂😂😂😂😂😀😀😀😀😀😀😀
Astuti Setiorini
klu mustika wulan habs gmn nnt dia melawan biksu tong dan bintang yang tambh hebat
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahhh kasihan Dewi
beda sekali dengan bintang yahhh didikan yg slh JD nya seperti itu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ada apa ini KK thor
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
manusia klo sudah serakah yah ttp begitu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ada2 saja yahhh kuyang oh kuyang hadehhhh
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kasihan sekali begituakha nasib mu Wulan dr awak terlunta karna sllu di sakiti trus
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hai kk thor maaf yaah AQ lam g on
ttp smgt km thor
Ita Xiaomi
Dewi berkorban dgn memberikan mustika utk yg membutuhkan.
Sedangkan Bintang mengambil paksa yg bukan miliknya.
Ita Xiaomi
Moga Wulan dan bayinya selamat. Wulan, baby dan Dewi hrs bahagia. Kasihan mereka selalu dianiaya.
Ita Xiaomi
Mommy ama datok nya si Memey sama tak jelasnya. Tamak, serakah suka nak ambil hak org.
anis suranti
Luar biasa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
haahhhhh apa yg terjadi ini
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kerennn
kan Dewi baik makanya selalu menang punya kekuatan di gunakan utk kebaikan bukan untuk kejahatan apa kabar saudara kembar si Dewi yaaa apakah jadi musuh
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gila biksu tong namanya biksu tapi kok yah serakah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!