Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Ia mulai membuka pesan yang dikirim oleh Arsen.

'Arneta apa kamu baik-baik saja?'

'Selama beberapa hari terakhir aku selalu bermimpi buruk tentangmu.'

'Jika kamu berada dalam kesulitan gunakan uang yang aku berikan padamu itu, maaf juga aku belum bisa kembali untuk beberapa bulan ke depan, aku masih menyelesaikan urusanku di luar negeri.'

'Hubungi aku jika kamu tidak keberatan, maka aku akan membantumu dari sini. Tapi hanya semampuku. Ingat satu hal bahwa aku akan kembali untukmu gadis milikku, kamu harus menjaga diri baik-baik selama aku tidak ada.'

Arneta berlinang air mata membaca pesan dari malaikat pelindungnya itu.

Ia tak bisa menahan haru, mendapatkan perhatian dari sosok tersebut.

'Arsen! Terima kasih atas semua kebaikanmu selama ini, aku hanya ingin kamu tahu satu hal, aku akan melanjutkan sekolah di Universitas J. Uang yang kamu berikan padaku, aku pasti akan menggantinya suatu hari nanti,'

Balas Arneta.

Ia melihat ke galery foto yang ada di ponselnya, di sana terdapat foto tampan Arsen yang sedang khidmat membaca buku di atas meja. Foto itu sengaja dicuri diam-diam oleh Arneta. Dicuri, tentu tanpa sepengetahuan Arsen.

Arneta merindukan sosok itu, namun ia tak bisa mengungkapkannya secara langsung pada Arsen. Tentu Arneta tahu diri, bahwa dia dan Arsen bagaikan langit dan bumi yang tidak mungkin untuk bisa bersama. Karena sadar dia hanyalah upik abu yang berlalu di hidup Arsen.

Arneta menunggu balasan dari Arsen tapi ia tak mendapatkannya. Mungkin pria itu sudah terlelap karena jam sudah menunjukkan tengah malam lewat.

.

Di luar negeri. Arsen tinggak di sebuah apartment indah yang ada di sana.

Hari sudah lewat tengah malam, Arsen sama sekali belum memejamkan matanya, jari jemarinya masih sibuk dengan laptop yang ada di mejanya.

Mendengar notifikasi pesan dari ponselnya, ia segera meraih benda pipih itu.

Arsen hanya membuka pesan Arneta saja, tanpa mau membalasnya. Ia mengulas senyuman dari sudut bibirnya yang indah itu. Ia makin bersemangat untuk segera kembali ke kota asalnya yaitu kota J.

"Tunggu aku kembali Arneta," gumamnya.

Saat yang lain tengah menikmati liburan di luar negeri, Arsen malah berniat untuk segera menyelesaikan studinya hanya dalam beberapa bulan saja untuk bisa meraih gelar S2 di Universitas Harvard.

Arsenio, sejak kecil merupakan kombinasi antara ketampanan dan kecerdasan.

Pengembangan menyeluruh dari moral, intelektual, dan estetika dunia.

Ia dipandang sebagai anak muda genius tampan yang luar biasa.

Akan tetapi, genius yang sempurna itu memiliki sisi yang tidak diketahui oleh orang luar.

Orang luar hanya menilainya dari apa yang mereka lihat, bukan dari apa yang pernah Arsen alami selama hidupnya.

Orang luar tidak pernah tahu kesulitan apa yang di alami Arsen hingga ia tumbuh menjadi pria hebat, tegas dan luar biasa sampai sekarang ini.

Meskipun ia sudah menjadi presdir termuda grup Widjaya, tapi semua itu tidak dilakukan dengan mudah.

Resume Arsen versi singkatnya adalah, ia harus mengambil gelar Master MBA, jurusan sejarah Universitas Cambridge, jurusan kimia Universitas Princeton, fisika di Universitas Harvard, Fakultas Teknik di Universitas Harbin, dan yang terakhir adalah jurusan matematika di Universitas Fudan.

Dan ia harus mendapatkan semua gelar tersebut dalam waktu singkat.

Mungkin jika orang biasa sekelas Arneta yang melakukannya, otaknya akan meledak belum lagi ditambah dengan masalah keluarganya. Untung saja Arsen yang mengalaminya, tentu ia bisa melewati semuanya dengan sangat mudah.

.

Esoknya Ainun membangunkan Arneta yang masih terlelap.

Ia mengetuk pintu berulang kali karena Anang akan segera masuk ke dalam rumah.

Ia masih menyembunyikan bahwa status Arneta di rumah ini sebatas seorang pelayan.

"Ehm ... apa da pelayan baru?" tanya Anang yang datang dari arah belakang Ainun.