Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
***
Setelah semua selesai mengerjakan ulangan susulan. Ayu pun pamit ke guru BK untuk kembali pulang karena harus menjenguk neneknya yang berada di rumah sakit.
" Bapak doakan semoga nenek kamu cepat sadar dan sembuh seperti sedia kala ya yu...kamu yang kuat ya" ucap pak Didit sambil menepuk bahu ayu untuk menyalurkan kekuatan.
" Iya pak makasih doanya...ayu kuat kok pak demi nenek" ucap ayu tersenyum. Namun berbeda di dalam hatinya ia begitu sedih dan takut.
" Kalau begitu saya permisi dulu pak" ucap ayu lalu menyalimi tangan pak Didit.
" Iya hati-hati di jalan yu jangan ngebut" ucap pak Didit mengingatkan.
" Iya pak" ucap ayu.ayu pun keluar dari ruangan BK dan menghampiri Shasa yang menunggu di taman sekolah.
" Ayok..." Ajak ayu saat sudah sampai di dekat Shasa.
"Cepet banget kayak naik motor" ucap Shasa menutup buku yang ia baca dan menyimpannya ke dalam tas.
"Iya kan udah belajar kemarin" ucap ayu enteng.
"Emang ya kalau orang pinter tu beda mungkin nggak pakai mikir, baca pertanyaan langsung bisa jawap" ucap Shasa vang beranjak dan berjalan mensejajarkan ayu.
" Ya tetep mikir lah sha masak iya bisa jawap nggak mikir... ada-ada aja kamu ni" ucap ayu menyenggol lengan Shasa.
Shasa hanya meringis." Anterin gue pulang ya...ada janji makan malam keluarga soalnya" ucap Shasa sedih. " Sorry nggak bisa nemenin malam ini" imbuh Shasa lagi.
" Nggak masalah sha, aku nggak takut kok sendirian" ucap ayu meyakinkan Shasa.
Mereka pun pulang meninggalkan sekolah yang sudah sangat sepi karena semua siswa sudah meninggalkan sekolah sejak 1 jam lalu.
Ayu mengantarkan pulang Shasa terlebih dahulu baru pulang ke rumahnya.
" Makasih ya... nggak mampir dulu ?" Tanya Shasa setelah ia turun dari motor ayu.
" Nggak, keburu sore" ucap ayu lalu pergi meninggalkan rumah Shasa.
Shasa melihat ayu sampai tak terlihat dari pandangan setelah itu ia pun masuk ke dalam rumah.
**Sampai di rumah ayu langsung berganti pakaian dan menuju ke dapur untuk mencari makanan yang bisa mengganjal perutnya sebelum berangkat ke rumah sakit**.
**Ayu makan 1 bungkus roti dan meminum susu kotak rasa vanila kesukaannya. Ayu pun melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 2 siang. Ia pun beranjak balik ke kamar untuk mengambil tas ransel kecilnya lalu berangkat lagi**.
**Saat ingin mengeluarkan sepeda motor dari teras bi Sumi menghampiri sambil membawa mangkuk**.
" Loooo baru pulang mau kemana lagi yu?" Tanya bi Sumi.
"Mau jenguk nenek bi...bi sum bawa apa?" Tanya ayu.
" Bawa sup ayam ni, kamu udah makan belum? Kalau belum makan dulu" ucap bi Sumi Perhatian.
" Makasih bi...Ayu makan roti sama minum susu kotak tadi bi, bi sum taruh aja di dalam ya...ayu berangkat ntar keburu sore" ucap ayu yang berangkat meninggalkan halaman rumah.
"Hati-hati nak...." Teriak bi Sumi saat ayu sudah jauh. Ayu hanya mengangkat tangannya tanda ok.
Di perjanjian ayu mengendarai sepeda motornya dengan hati-hati karena jalanan yang begitu padat.
Saat berhenti di lampu merah ayu tidak sengaja melihat ada toko bunga yang mencari karyawan sebagai pengantar bunga. Ayu berpikir apakah sebaiknya dia mencoba bekerja di toko itu saja siapa tau bisa part time.
Ayu pun melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah sakit saat lampu sudah berganti warna hijau. Ia akan mengunjungi toko bunga itu nanti saat pulang dari rumah sakit.
Sampai di rumah sakit ayu langsung memarkirkan motornya dan buru-buru masuk ke dalam dan menuju ruangan di mana neneknya berada.
Perlahan ayu membuka pintu kamar dan melihat ada kak Abraham yang ternyata saat ini ia juga sedang menjenguk neneknya.
"Kak Abraham udah lama?" Tanya ayu dengan suara pelan saat sampai di dekat ranjang neneknya.
Abraham pun menoleh dan kaget dengan kedatangan ayu. Ia tidak sadar saat pintu di buka tadi.
"Sekitar 30 menit yang lalu yu... kamu baru pulang sekolah?" Tanya Abraham basa basi.
"Iya kak tapi tadi udah mampir ke rumah dan nganterin Shasa juga" ucap ayu yang berjalan mendekati neneknya yang masih setia memejamkan matanya.
Abraham menggeser tubuhnya ke belakang saat ayu ingin duduk di dekat neneknya.
"Selamat sore nek? Gimana kabar nenek hari ini? Apakah sudah lebih baik? Ayu hari ini menyusul ulangan yang kemarin sempat tertinggal nek, untung ayu bisa di berikan kesempatan nek, jadi ayu tahun depan bisa naik kelas nek"
"Nenek cepat sembuh ya, ayu kesepian banget di rumah nek" ucap ayu dengan memegang tangan neneknya dan meneteskan airmatanya.
Abraham mendengarkan setiap kata yang ayu bicarakan ke neneknya. Ia juga begitu sesak saat melihat pemandangan yang indah sekarang harus menangis dan merasakan kesendirian lagi untuk ke dua kalinya.
Meraih sapu tangan di balik jasnya Abraham lalu mengulurkan tangannya tepat di depan wajah ayu.
Ayu pun mendongak dan menatap Abraham lalu meraih tisu yang berada di tangan Abraham. " Makasih kak..." Ucap ayu lembut.
Hanya anggukan sebagai jawaban. Abraham memilih duduk di sofa untuk memberikan ruang ayu bercerita dengan neneknya meskipun tidak ada respon namun orang koma bisa mendengar apa yang di bicarakan orang di dekatnya.
" Ayu kangen nek...nenek bangun ya...sebelum ayu mendapatkan pengumuman kalau ayu naik kelas" ucap ayu yang kata-katanya selalu terdengar mengiris hati.
"Ayu nggak bisa lama-lama ya nek, ayu mau cari pekerjaan agar ayu bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari" ucap ayu yang langsung mencium tangan neneknya.
" Doakan ayu ya nek..." Ucap ayu tersenyum namun matanya terus mengeluarkan bulir-bulir bening.
Ayu pun beranjak dari duduknya dan mencium pipi neneknya yang terasa dingin. Ia pun menghapus airmatanya dan menghampiri Abraham.
" Makasih ya kak udah nyempetin waktu buat jenguk nenek, padahal kakak selalu sibuk dan pastinya capek tiap pulang kerja" ucap ayu dengan tersenyum.
" Sama-sama yu, aku yang bertanggung jawab jadi aku harus sempetin waktu buat lihat kondisi nenek apakah ada perkembangan atau tidak, kalau tidak mungkin kita bisa membawanya berobat ke luar negeri" ucap Abraham menjelaskan panjang lebar.
"Tapi biayanya pasti mahal kak" ucap ayu lirih.
" Soal biaya aku yang nanggung yu asal nenek kamu bisa sembuh" ucap Abraham. " Kamu udah makan?" Tanya Abraham.
"Tadi pulang dari sekolah makan roti sama minum susu kotak kak" ucap ayu.
" Itu bukan makan yu, kalau makan itu nasi...mana bisa kenyang yu kalau cuma roti sama susu, cuma buat ganjel perut" ucap Abraham." Ayo makan denganku aku juga belum makan" ucap Abraham yang lalu berdiri dan menggandeng tangan ayu dan keluar dari kamar nenek saroh.
Ayu terkejut dengan tindakan Abraham yang langsung menggandeng tangannya namun mau protes iya seperti mulutnya terkunci. Dan ntah kenapa ada yang aneh saat tangannya di Sentuh Abraham.
\*\*\*
:::::\>\>\>\>\>\>
lanjut Thor.
lanjuttttt