Semua sudah diatur kita hanya menikmati alur yang sudah ditentukan dan juga ditakdirkan untuk kita.
Alisha seorang Dokter umum yang mengambil spesialis di salah satu rumah sakit. Wanita cantik yang sehari-hari menggunakan hijab yang memiliki wajah teduh yang menenangkan semua orang yang siapa saja melihat dirinya.
Siapa sangka calon pewaris rumah sakit itu dijodohkan pada dia.
Dalam usia yang sangat muda Alisha harus menikah dengan Adrian sang calon pewaris rumah sakit. Adrian sangat terpaksa menikah dengan Alisha. Karena tidak ingin hak waris rumah sakit jatuh kepada orang lain.
Pernikahan yang indah yang pernah menjadi impian Alisha yang ternyata tidak sejalan dan semulus itu. Bagaimana tidak dia harus menikah dengan laki-laki yang tidak menginginkannya.
Alisha harus menjalani rumah tangganya yang tidak seperti rumah tangga pada umumnya. Laki-laki yang dia nikahi bersikap tidak baik.
Lalu apakah Alisha akan bertahan dalam pernikahannya atau justru akan mundur?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26 Membuat Kesal.
Alisha yang sudah keluar dari ruangan Adrian dengan memegang dadanya. Alisha merasakan jantungnya berdebar dengan kencang dan tidak tahu apa yang dia rasakan. Kenapa tiba-tiba dia merasa getaran yang sangat aneh membuat Alisha tidak tenang yang merasakan ada sesuatu di hatinya.
Mungkin karena itu pertama kali bagi Alisha di sentuh seorang pria, walau sentuhan tangan itu hanya berada di pinggangnya. Tetapi pasti Alisha merasa begitu dek-dekan dan perasannya aneh.
"Kenapa kamu berdiri di sini?" suara ketus itu mampu membuat Alisha yang melamun langsung tersadar dan melihat yang ternyata sudah berdiri Wilona di depannya dan tidak tahu sejak kapan Wilona berada di sana yang mungkin sejak tadi memperhatikan ekspresinya.
"CK!" Wilona berdecak kesal dengan kedua tangan yang berada di dada
"Kamu ingin caper hah! sengaja berdiri di sini dan agar Adrian keluar dari dalam. Kamu mengharapkan dia menyuruh kamu untuk masuk kedalam!" sinis Willona dengan segala pemikiran buruknya.
"Saya tidak mengharapkan pak Adrian keluar dari ruangan dan menyuruh saya untuk masuk. Tetapi saya memang baru saja dari dalam," jawab Alisha dengan tenang.
Dahi Willona mengkerut saat mendengar kata-kata Alisha.
"Kamu baru saja dari dalam?" Willona bertanya seolah tidak yakin.
"Benar! Saya baru saja di panggil untuk masuk ke dalam dan saya ingin pergi sekarang," jawab Alisha dengan santai yang mengulang dengan jelas.
"Kamu jangan mimpi hal itu mungkin terjadi! Adrian tidak mungkin menyuruh kamu masuk ke dalam!" tegas Wilona seperti yang tidak percaya dan bahkan tidak akan terima jika Adrian menyuruh Alisha masuk ke dalam ruangan Adrian
Mungkin bagi Willona ruangan Adrian hanya dia yang boleh memasukinya.
"Aku tidak perlu bermimpi untuk hal itu dan jika kamu tidak percaya tanyakan saja pada pak Adrian," sahut Alisha menantang.
"Lalu kenapa kamu dipanggil Adrian. Apa yang kalian bicarakan?" tanya Wilona dengan penasaran.
"Aku tidak harus menjawab pertanyaan kamu, itu adalah urusanku dan sama sekali tidak berurusan dengan kamu," jawab Alisha yang sejak tadi sangat santai menghadapi Willona.
Jantung Willona langsung berdebar dengan kencang dan tatapan mata yang semakin tajam dan juga tangannya yang terkepal yang tidak terima dengan kata-kata Alisha yang seolah membuat dia panas.
"Apa maksud ucapanmu hah!" sahut Willona dengan wajah yang tampak menantang dan bahkan menegakkan posisi tubuh pada Alisha.
"Ucapanku sama sekali tidak bermaksud apapun dan apapun yang aku bicarakan dengan pak Adrian tidak harus aku katakan kepada kamu dan lagi pula itu bukan urusan kamu. Itu adalah urusanku dengan pak Adrian! urusan suami istri!" tegas Alisha dengan tersenyum lebar yang membuat Willona semakin naik darah.
"Kau...." Willona yang hendak ingin melayangkan tangan ke pipi Alisha.
Tetapi tidak jadi saat pintu ruangan Adrian terbuka dan Adrian yang keluar dari ruangan itu melihat Alisha dan Wilona sudah saling berhadapan dengan wajah mereka yang tegang. Tetapi Alisha tersenyum dengan sangat santai dan begitu tenang.
Willona yang langsung menurunkan tangannya dengan kasar dan mengepal tangan itu yang terlihat dari ekspresi wajah itu sangat menggebu-gebu yang penuh dengan amarah yang ingin di ledakkan.
"Ada apa ini?" tanya Adrian.
"Baiklah! kalau begitu saya permisi dulu!" sahut Alisha dengan tersenyum yang menundukkan kepala dan langsung pergi yang tidak ingin mengatakan apa-apa lagi
Adrian jelas sangat penasaran dengan apa yang terjadi dan apalagi melihat wajah kekasihnya itu yang penuh dengan amarah.
"Kamu baik-baik saja Willona?" tanya Adrian.
"Bagaimana aku bisa baik-baik saja. Setelah wanita itu berani menggangguku!" tegas Willona.
"Apa yang dia lakukan?" tanya Adrian.
"Tanya saja pada dia!" sahut Wilona dengan kesal yang memasuki ruangan Adrian dengan langkahnya yang terdengar suara hentakan.
Adrian dengan kebingungan yang akhirnya menyusul untuk masuk ke ruangannya dan sementara Alisha yang tadi berjalan menghentikan langkah dan menoleh ke belakang.
Dia melihat dua orang itu yang sama-sama memasuki ruangan Adrian.
"Pernikahan ini bukan yang dia inginkan. Sama denganku yang juga sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini. Jika pak Adrian dengan mudah menjalin hubungan dengan wanita lain walau sudah menikah dan aku juga bisa melakukan hal itu. Tetapi aku menghargai pernikahan ini. Ini pernikahan suci di hadapan Allah dan aku hanya berharap jika pak Adrian bisa sadar,"
"Ya Allah. Hamba meminta kepada mu untuk diberikan kesadaran pada suami hamba. Jika Apa yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan. Hamba mohon ya Allah untuk beliau bisa menyadari apa yang salah dan apa yang benar dan bisa bersikap bijak dalam segala tindakan yang dia ambil dan takut padamu ya Allah," batin Alisha yang tidak pernah lupa untuk mendoakan suaminya agar menjadi orang yang jauh lebih baik.
**
Alisha sangat bersyukur hari ini bisa pulang cepat dari rumah sakit. Alisha yang langsung keluar dari rumah sakit menuju parkiran mobil. Jika pulang cepat maka dia tidak akan mendapatkan masalah dari ibu mertuanya.
Alisha yang tidak ingin membuang-buang waktu langsung memasuki mobil dengan memakai sabuk pengaman dan menghidupkan mesin mobil. Namun, terjadi sesuatu yang membuat starter tiba-tiba saja tidak bisa hidup dan macet-macet yang membuat Alisha mengkerutkan dahi
"Ada apa ini?" gumamnya dengan kebingungan dan kembali mencoba dan setelah mencoba berkali-kali dan ternyata tetap tidak bisa hidup yang membuat Alisha semakin panik.
Alisha menghela nafas yang membuka sabuk pengaman yang kembali keluar dari mobil. Alisha langsung membuka mesin mobil dan hanya melihat saja. Dia juga tidak tahu apa yang salah dan tidak tahu apa juga yang harus dia lakukan dengan melihat di kabel-kabel di mesin mobil itu yang pasti sangat banyak dan Alisha juga tidak mungkin mengetahui apa-apa saja.
"Ya Allah ada apa dengan mobil Alisha? kenapa tiba-tiba nggak bisa hidup seperti ini?" tanyanya dengan kebingungan yang tidak memahami apa yang terjadi.
"Dokter Alisha!" tegur Dokter Ardi yang menghampiri Alisha.
"Dokter!" sahut Alisha.
"Dokter kenapa?" tanya Ardi.
"Entahlah! Saya juga tidak tahu apa yang terjadi dan tiba-tiba saja mobil saya tidak bisa di jalankan dan saya mencoba untuk melihat mesinnya dan saya juga malah bingung harus melakukan apa," jawab Alisha dengan menggaruk kepala menggunakan ujung jarinya.
"Coba saya lihat!" ucap Dokter Ardi. Alisha langsung bergeser yang memberikan ruang untuk Dokter Ardi
"Aduh maaf sekali Dokter, tangan Dokter harus kotor karena memegang mesin mobil saya," ucap Alisha merasa tidak enak saat melihat pria tampan itu yang sangat serius yang berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan mobil itu mati.
"Tidak masalah. Lagi pula saya juga tidak melakukan operasi setelah ini dan lagi pula nanti juga bisa dibersihkan," sahut Dokter Ardi dengan santai.
Alisha hanya mengangguk tersenyum saja dan dia juga sangat penasaran apa yang terjadi pada mobilnya dan Dokter Ardi sepertinya begitu telaten dan sangat tahu, sehingga dia mencoba untuk memperbaiki mobil Alisha.
"Kabelnya putus!" ucap Dokter Ardi yang akhirnya menemukan kendala kerusakan itu.
"Begitukah! Lalu?" tanya Alisha yang memang harus mendapatkan jawaban apa yang dia lakukan setelah itu agar mobilnya bisa hidup.
Bersambung