Day Without Daylights

Bingkai lukisan terpampang di setiap panjangnya lorong jalan ini, setelah beberapa saat mengikuti mereka, di sampingku, sebuah ruangan penuh pepohonan dan bunga-bunga bermekaran begitu rapih nan indah. Sorot lampunya, pas, menghangatkan sekitar dengan angin yang keluar entah dari mana.

'Apakah...ini di dalam Distrik?' batin. Karena suasana yang terasa berbeda dengan di luar.

Aku terus melangkah dengan hanya dibekali belati yang ku sembunyikan untuk berjaga-jaga. Feilin menatap lurus, menampilkan sorot matanya bagaikan binatang buas.

Yuya, Mio, Yuto juga tidak saling berbicara, seperti tertekan oleh sesuatu yang begitu kuat. Jika apa yang kupikirkan benar, maka, aku tidak memiliki pilihan lain selain melawan mereka, tapi ...

Apakah aku bisa?

Tanpa sadar, di hadapanku telah berdiri satu pintu besi berhias garis cahaya di setiap sisinya.

TENT

Pintu terbuka menjadi dua, masuk kedalam celah-celah seperti menghilang dalam waktu 2 detik. Menampilkan, ruangan mewah dengan beberapa warna emas sebagai interiornya.

Laki-laki tua kembali kulihat di ujung tempat dengan meja disertai asbak rokok.

'Dobura Mayrline.'

Setelah ku perhatikan sekitar, beruntung hanya ada Feilin dan Dobura, jika mereka mengetahui tentang kekuatan itu dan mengancam ku, aku akan bersiap selagi hanya mereka berdua yang menjadi ancaman. Tetapi, apakah kekuatanku cukup?

Tidak!---Sial! Aku lupa terkena Overheart.

Bagaimana ini ...

"Selamat datang. Sepertinya, teman kalian telah terbangun," sambut Dobura dengan nada lembut.

Aku terkejut saat mendapati, Yuya dan yang lain membungkuk, seperti bertemu dengan raja. Karena bingung, aku hanya bisa terdiam, tidak tau harus ngapain. Yuya menarik dan memaksaku untuk melakukan hal yang sama.

"Saya telah membawa mereka, seperti yang anda perintahkan," ucap Feilin.

"Baik. Kalo tidak salah, namamu Raika, dengan usia 15 tahun, apakah aku salah?"

Kenapa ... Dobura mengetahui identitasku, apa mereka benar-benar tidak mengetahui kekuatan itu seperti yang Yuya katakan? Karena tidak tau mau bagaimana. Aku menjawab perkataanya. "Tidak. Anda sudah benar."

"Kalo begitu, aku ucapkan terima kasih, karena telah ikut membantu dalam melawan Bridgecrash. Aku tidak menyangka, dari banyaknya Crusemark, terdapat orang yang tangguh juga walaupun usiamu masih 15 tahun."

"Ah iya, kalian boleh berdiri, jangan terlalu formal, aku izinkan kok, hahaha," suruh Dobura dengan nada sederhana.

Aku ragu untuk berdiri, jadi, mungkin saja ini adalah jebakan. Namun, Yuya dan yang lain terlebih dahulu berdiri serempak dengan rapih. Karena mendadak, aku-pun berdiri, tidak tahu lagi harus bagaimana.

"Begitu yah, padahal aku sudah tua. Bisakah kalian bersikap biasa. Tidak apa-apa kok."

"Tidak bisa, karena saya telah di latih untuk selalu menghormati pemimpin," tegas Feilin.

"Hah...kau ini. Apakah aku melatih mu terlalu keras," gumam Dobura.

'Entah kenapa, aku merasa ia seperti bukan seorang pemimpin, tetapi, dari luka di wajah hingga aura yang ia pancarkan, kurasa, mungkin hanya bisa menelan ludah.'

"Baiklah, aku akan langsung ke intinya saja."

'Tenangkan dirimu Raika, jangan teralihkan oleh sikapnya, meskipun ia terlihat tua, jangan pernah meremehkan siapa musuhmu.'

"Raika...aku ingin--h---Hacuh!" Dobura, batuk,"Uh, maaf, hidungku mendadak gatal."

"..."

"Aku ingin, memasukan mu ke Academic Redric."

"Eh?" tubuhku berhenti bergetar, setelah mendengar apa yang Dobura ucapkan.

"Tunggu, Academic? Maksud Anda?"

"Yah, tapi jangan salah sangka. Aku menugaskan mu, memasuki Academic, untuk membuktikan bahwa orang-orang Crusemark, tidaklah selemah yang para Eldritch kira."

'Apa maksudmu? ... Dobura?'

Dobura memutar kursinya, menatap sebuah lukisan raksasa di belakang.

"Kita semua tau dan tidak bisa menutup mata. Bagi, Eldritch, Crusemark adalah sampah, karena mereka meyakini, orang-orang Crusemark, telah membawa kutukan.

Generasi-generasi lalu percaya, bencana yang terjadi pada dunia ini di sebabkan oleh mereka yang memiliki tanda hitam.

Namun, mereka salah ...

Kepercayaan itu hanyalah di buat-buat, oleh generasi terdahulu setelah terbentuknya benteng, sebelum terjadinya bulan biru.

Rumor kecil itu perlahan merambat semakin besar, menyebar ke seluruh Distrik. Crusemark yang tidak terima, mulai membela diri mereka sampai mengakibatkan perang. Namun, mereka kalah dan di usir dari Distrik.

Mereka tidak bisa membangun benteng, karena selalu di rebut oleh Eldritch di setiap tahunnya. Hingga, kejadian itu muncul.

Kejadian, yang mengakibatkan tidak ada lagi cahaya matahari, Blue moon.

Setelah kejadian itu, Wanters telah berevolusi menjadi semakin kuat dengan jumlah yang lebih banyak, menyebabkan para Crusemark menderita, karena semakin sulit untuk bertahan hidup.

Mereka yang tidak tau harus bagaimana, berkumpul untuk meminta pertolongan pada Distrik. Namun, Eldritch memanfaatkan mereka dan menyarankan untuk membangun pertahanan tidak jauh dari Distrik, dengan maksud menghadang penyerbuan Wanters dalam jumlah besar."

Sorot matanya masih terpana dengan sebuah lukisan, yang menampilkan bulan biru dengan benteng beserta orang-orangnya.

"Tidak ada perubahan selama bertahun-tahun ini. Mereka selalu hidup dalam penderitaan.

Jadi, Raika, aku ingin kau untuk mengikuti academic dan menangkan-lah kejuaraan Mega War yang di selenggarakan 30 tahun sekali, meski tidak begitu berpengaruh, tetapi,

dengan membuktikan Crusemark bisa menggapai kemenangan, itu sudah cukup untuk menggetarkan mereka."

'Memenangkan kejuaraan? ... Mega War? Apakah aku akan menerimanya. Namun, bagaimana dengan Yuya dan yang lain?'

"Bagaimana jika saya menolaknya." ucapku, hanya ingin tahu motif di balik alasan itu.

"Apakah kau yakin? ... Ini adalah sebuah kesempatan yang mungkin tidak akan pernah ada lagi, karena untuk memasuki Academic di butuhkan seseorang yang berusia 15 tahun, dengan izinku, kau bisa memasukinya.

Bukankah ini adalah sebuah harapan untuk semua Crusemark. Jika aku mati, pemimpin setelahku mungkin tidak akan memberikan kesempatan ini."

Bagaimana ini, apakah aku akan menerimanya?

"Bolehkah anda memberikan saya waktu?"

"Tentu boleh, aku akan memberikan waktu selama 12 jam, setelah itu temui aku kembali."

"Baik."

End bab 32