Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.
Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24
“Hei apa yang kamu lakukan?” seru sosok tersebut yang ternyata adalah Karamba, penjaga dari kakek Sambo.
Fara terkejut melihat kedatangan sosok tinggi besar dan berbulu hebat itu..
“Ada apa kamu menggangguku, genderuwo jelek? Aku sedang bersama kekasihku! Pergilah dari sini!” usir Fara.
“Tidak semudah itu, peri jahat. Aku ingin membawa Leon pulang!” seru seseorang lagi.
Leon pun merasa senang ketika melihat kedatangan Rio dan seorang kakek tua. Bahkan Leon juga bisa melihat sosok Karamba dengan wujudnya yang begitu mengerikan.
Farapun ikut kaget ketika melihat Rio bersama dengan kakeknya dan jugaKaramba.
“Ternyata kamu lagi! Tidak ada habis-habisnya kamu menggangguku, Rio,” amuk Fara.
“Aku tidak akan pernah berhenti sampai kamu melepaskan temanku, bagaimanapun juga Leon adalah manusi.a Kamu tidak berhak membawa atau menculiknya ke manapun kamu suka,” balas Rio.
“Dia adalah kekasihku. Jadi aku berhak melakukan apapun kepada dirinya,” balas Fara.
“Leon sama sekali bukan kekasihmu, Fara. Leon adalah manusia biasa, sedangkan kamu adalah sosok peri yang jahat,” jawab Rio.
“Jadi kembalikan saja Leon ke tempat asalnya, karena dia bukanlah kekasihmu, sebelum kami melakukan sesuatu yang buruk kepadamu,” imbuh Rio.
Kemudian Fara pun terkikik, dia sama sekali tidak takut dengan ancaman Rio saat itu.
“Lalu apa yang akan kamu lakukan, Rio? Kamu akan menyerangku dengan ajian kulhu geni itu? Tidak akan pernah bisa, karena aku sudah kebal dengan senjata pamungkas itu,” jawab Fara. Rio pun kaget, dia pun mengalihkan pandangannya kepada Sambo.
Sambo pun memperhatikan sosok Fara yang begitu cantik jelit. Bahkan saat itu Sambo juga tertegur melihat keindahan tubuh Fara saat itu.
Tetapi Sambo segera tersadar dari lamunannya.
“Cukup, peri jahat! Kamu harus segera meninggalkan Leon secepatnya, karena kalian tidak ditakdirkan untuk bersama," kata Sambo.
“Siapa kamu, kakek tua? Berani sekali kamu menasehatiku?" balas fara.
“Aku adalah Sambo. Kakek dari Rio, Rio minta bantuanku untuk menemukan sahabatmnya yang bernama Leon,” jawab Sambo.
“Ternyata kamu membawanya ke sini, sangat jauh sekali. TetapibBeruntung aku memiliki Karamba yang selalu siap mengantarku ke mana saja ," Penjelasan dari Sambo membuat Leon merasa lega.
Dia merasa beruntung mendapatkan sahabat seperti Rio yang selalu siap untuk membantunya.
Bahkan Rio akan melakukan apapun demi menyelamatkan, jika tidak, mungkin saja Mayon tidak akan selamanya kembali kepada keluarganya lagi.
“Sudahlah, kakek tua! Jangan banyak mulut! Pergilah kalian dari sini! Aku tidak mau kalian mengganggu kebersamaanku dengan kekasihku"usir Fara.
“Tidak semudah itu, Fara. Karena Leon adalah sahabatku, dia harus pulang ke rumahnya. Kamu tidak berhak membawa Leon ke manapun,” balas Rio.
“Leon sudah memutuskan dia ikut denganku. Jadi kalian pulang saj, karena Leon adalah milikku dia tidak akan bisa dimiliki oleh siapapun,” kata Fara,
"Jangan berkhayal lebih jauh, Fara. Sebab Leon pasti terpaksa untuk ikut denganmu. Karena kamu selalu mengancamnya," balas Rio. Fara malah tersinggung mendengar perkataan Rio.
“Tidak, Rio. Bahkan sebelum kalian datang kami sebenarnya ingin bercinta di tempat ini. Tetapi sayangnya kalian sudah mengganggu kebersamaan kami, jadi kalian akan kuhukum karena sudah menggangguku kebersamaan dengan kekasihku!” sahut Fara dengan nada sengit.
“Silahkan saja kalau kamu berani., Fara! tetapi Kamulah yang akan menyesal saat kamu memutuskan untuk menculik Leon dari kehidupannya," seru Rio.
“Kita lihat siapa yang lebih unggul, aku ataukah kalian bertiga?" tantang Fara.
Walaupun Fara adalah sosok peri. Tetapi dia merasa yakin dengan kekuatannya yang mampu mengalahkan Rio, Sambo dan juga Karamba.
“Wah aku merasa kagum dengan keberanianmu, peri cantik. Aku yakin kalau kekuatanmu tidak ada seujung kuku dariku. Karena keangkuhanmu dan kepercayaan dirimu setinggi langit,” kata Sambo.
“Kita lihat saja siapa yang menang. Pengawalku, Karamba ataukah kamu peri cantik?” tanntang Sambo. Fara pun mendengus kesal mendengarnya.
“Apa yang kamu katakan, Sambo? Aku tak paham. Dasar kakek tua genit, aku mengalahkan genderuwo jelek itu, aku yang akan menghabisimu,” seru Fara.
Kemudian Sambo pun memerintahkan Karamba untuk melawan Fara. Fara kemudian berubah menjadi sosok yang mengerikan.
Bahkan di mata semuanya, kini Fara lebih mengerikan lagi . Dia membuat tubuhnya menjadi sebesar Karamba.
Fara juga memiliki taring yang begitu besar seperti sosok raksasa wanita . Kini Leon pun segera menghampiri Rio dan Sambo.
“Syukurlah, Leon. Kamu tidak apa-apa? Kami merasa sangat khawatir dengan kondisimu saat ini,” kata Rio.
“Aku baik-baik saja, Rio? Terima kasih kamu dan kakekmu dan makhluk itu sudah menolongku. Sungguh aku sangat takut sekali jika Fara akan berbuat sesuatu yang buruk kepada diriku,” ungkap Leon.
“Bahkan dia ingin mengajakku bercinta di tempat ini,” Perkataan Leon tentu membuat Rio dan kakeknya kaget.
“Su ngguh nekat peri cantik itu. Hatinya tidak secantik penampilannya, tetapi aku juga merasa kaget ketika dia berubah menjadi wanita raksasa seperti saat ini," ujar Sambo.
Mereka bertiga pun kemudian menyaksikan pertarungan Fara yang berubah menjadi sosok wanita yang tinggi besar dengan wujud yang menyeramkan untuk melawan pengawal Sambo yang bernama Karamba.
Saat itu mereka adu kekuatan, bahkan Rio, Sambo, dan Leon menjauh dari keduanya. Mereka takut jika terinjak oleh Fara atau pun Karamba.
