Tragedi yang menakutkan,,,membuatku sadar akan kasih sayang Orang Tuaku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. M yanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari kelabu
Hari-hari ku lewati di Rumah sakit, kini diriku sudah semakin membaik meskipun kakiku masih lemas untuk berjalan.
Setiap hari teman sekolahku silih berganti menjenguk ku, namun Noval tak pernah absen dalam menjagaku, setiap hari menemaniku di tempat yang mungkin sangat membosankan.
Tapi aku bersyukur kini antara aku dan Noval sudah kembali seperti dulu berteman bercanda dan saling mengerti.
Noval pun tak menuntut perasaannya untuk dibalas, karna kini kami berkomitmen untuk saling menghargai perasaan kami masing-masing agar kelak tak ada yang tersakiti, biarlah perasaan ini terpendam jauh di lubuk hatiku yang paling dalam.
Bagiku berada di dekat Noval itu sudah lebih dari cukup.
"Assalamu'alaikum? " Ibu pun datang membawakan pakaianku, karna hari ini aku sudah bisa menggunakan baju bebas.
"Waalaikumsalam Bu! "
"Bu, bolehkan kalau aku jalan-jalan di Rumah sakit? aku bosan Bu dikamar terus? "
"Boleh nak, apa mau ibu temani kamu? "
"Tidak usah Bu, biar Noval saja. " jawabku.
"Ya sudah kalau begitu , Noval tante titip Aryani ya?, jangan kelamaan di luar ! " Ibu pun memberikan izin kepada kami.
"Ya sudah tante, saya bawa Aryani jalan-jalan di taman dulu. " Noval pun mengangkat tubuhku dan di dudukan di kursi roda.
"Aku berat yah? " Tanyaku malu.
" Iyah, udah kaya ngangkat Sumo "dengan kesal aku pun mencubit lengan Noval.
" Aaaaaaa sakit ar, bercanda kok "dengan senyum Noval pun mengedipkan matanya.
" Lagian , mana ada berat ku kaya Sumo? "Aku pun men cebikan mulutku karna kesal.
" Bercanda kok, ya udah yuk kita ke taman aku bawa gitar, kamu mau gk dengerin aku main gitar? "Dengan bangga Noval menunjukan gitarnya.
" Mau dong! "Aku pun sudah tak sabar ingin mendengar Noval bernyanyi dan main gitar.
Sesampainya di taman, Noval mengeluarkan gitarnya, sebelum dia memulai memainkan nya.
Novel melepaskan jaketnya untuk dipakaikan ke badanku.
" Pakai ini dulu, di luar anginnya kenceng" Dengan telaten Noval memakaikan jaketnya untukku dan menyamping kan rambutku kebelakang telinga.
Akupun tersenyum kikuk, karna merasa di perhatikan.
" Kamu mau lagu apa ? " tanya Noval.
" Entah lah, aku bingung, terserah kamu saja! "
" Ok, kita mulai yah. "
Noval pun mulai memetik gitarnya, dengan lihai dia memainkan alat musik itu, alunan-alunan membuat siapapun yang mendengar menjadi terbawa suasana.
Lagu yang dinyanyikan Noval.
Kali ini ku t'lah jatuh ke dalam dosa begitu besar
mencintaimu terlalu dalam...
Mata itu berhasil hipnotis ku
Menjerat nafsu jiwa..
Mengurung ku dalam keindahan...
Reff
Rasanya ingin malam ini menciummu hingga lemas..
Rasanya ingin malam ini memelukmu hingga terlelap..
Kau bagaikan simbol semesta alam..
Dan aku pemujamu...
Setiap saat bersimpuh di hadapmu..
Kau memegang semua kehidupanku..
Keluar dari cerita..
menuju kedamaian ilahi..
Repeat reff
Tuhan tolong segera sadarkan..
Aku semua dari pengaruh sihir..
Pengaruh sihir cinta mati aku padanya...
Ada band pemujamu.
***
Suara yang begitu merdu, hingga aku larut akan nyanyi anya.
Aku tersenyum mendengarkan lagu yang begitu vul*gar menurutku
"Bagaimana, bagus gak suaraku? " Noval membuyarkan lamunanku yang masih terpesona akan ketampanan nya dan suara indahnya.
Aku menganggukan kepalaku dan mengangkat jempolku, memberikan tanda bahwa suaranya harus ku akui begitu merdu.
Tingggggggg
Tiba-tiba telingaku berdenging dengan keras untuk sekian kalinya, dan berhasil membuatku pusing dan mual seketika.
"Kamu kenapa Ar? "Dengan khawatir Noval bertanya kepadaku.
" Telingaku sakit lagi Val, dan tiba-tiba telinga ini tak bisa mendengar suaramu! " Aku mulai memegangi kepalaku karna efek telinga yang mendengung hebat.
"Ya sudah kita kembali ke kamar saja yah? " Aku mengangguk, dan Noval mulai mendorong kursi roda ku.
Setelah berada dikamar, Ibu bilang kalau Sudah waktunya aku di periksa Dokter.
Ibu pun mendorong kursi roda ku menuju ruangan di mana Dokter memeriksa pasien yang sedang rawat jalan.
Noval masih setia menemaniku , mendampingi ku menuju ke ruang Dokter bertugas.
" Siang Dok? " sapa Ibu kepada Dokter.
" Siang Ibu, wah Aryani kini sudah semakin sehat yah? " Tanya dokter kepadaku.
Mendapat pertanyaan itu aku hanya tersenyum dan "Iya dok! " Jawabku singkat.
"Silakan duduk Ibu! " Dokter mempersilakan kami untuk duduk di depanya, dan menunjukan komputer yang bergambar otak, yang aku saja tidak tau.
" Begini Ibu, operasi yang kedua harus segera di lakukan, karna darah yang sudah cukup lama menggumpal di bagian telinga bagian belakang, itu di sebabkan karna benturan yang cukup keras, dan darah tidak bisa keluar sehingga menjadi darah beku " Dokter dengan jelas menjelaskan apa yang terjadi, tapi tetap saja aku masih bingung.
" Lalu setelah di operasi apa yang akan terjadi kepada anak saya Dok? " Tanya Ibu
" Operasi ini di lakukan untuk mencegah penumpukan cairan tersebut menuju otak, karna jika itu sudah terjadi maka akan fatal akibatnya, dan dengan berat hati saya sampaikan Telinganya menjadi tuli permanen "
BOOOOOMM
Bagaikan tersengat listrik, aku mendengar penuturan Dokter yang sudah menjelaskan apa yang terjadi.
" Apa Dok, saya akan tuli permanen? " dengan suara bergetar aku coba menanyakan nya kembali barang kali Dokter salah.
" Iyah dek, tapi untungnya hanya satu, yaitu sebelah kanan. Kamu masih bisa mendengar meskipun tidak sempurna, tapi ini semua demi kebaikan " ucap Dokter.
" Omong kosong apa itu Dok, kalau saya tuli nanti saya tidak akan memiliki teman lagi, kalau saya tuli bagaimana masa depan saya? " dengan isak tangis yang keras, aku melajukan kursi roda ku keluar dari ruangan meninggalkan Dokter dengan ibu yang masih duduk.
" Nak ini demi kebaikanmu.! " Ibu teriak untuk menghentikan langkahku. Tapi aku tak peduli karna kecewa akan apa yang terjadi pada diriku.
Ketika ku buka pintu , aku kaget karna Noval masuh menunggu ku.
Aku lupa kalau Noval tadi ikut mengantarku.
Aku sudah tak mempedulikannya lagi, aku terus memutar kursi roda ku, entah lah kemana arah yang harus aku tuju, aku bingung harus kemana karna rasanya sakit sekali hati ini.
Noval dengan setia mengikutiku yang aku hentikan di taman Rumah sakit, aku menangis sejadi-jadinya.
" Kenapa lagi Ya Allah , ujian apa lagi ini Ya Rabb? "
Aku menundukan kepalaku menyembunyikan sesak di dada yang membuatku pilu.
Rasanya tak adil untukku, kurasa Tuhan sedang mempermainkan hidupku.
Tanpa ku sadari Noval sudah berada di sampingmu, dan memeluk ku, menyembunyikan kepalaku di dadanya.
Tangisku pun semakin menjadi ,karna Aku takut apa yang akan terjadi di masa depanku kelak jika aku tak bisa mendengar.
" Menangislah, jika itu membuat hatimu tenang, aku disini akan selalu mendampingimu ."
****
( Aku yakin ada Noval di dunia nyata, yang bisa menerima apapun kondisi temanya, mungkin orang yang di cintainya)
karna aku baca marathon, kusatuin aja ya 10 🌹+5☕
ditunggu season 2 nya yookk bisa yookk 🔥🔥