Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story 94
Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.
Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.
Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26 Kerandoman Zahra
Keesokan paginya Ayyura sudah berdandan dengan begitu cantik, begitupun dengan Azzahra pagi-pagi dirinya sudah menunggu sahabatnya itu dibawah.
Pandangannya tidak lepas dari pas foto yang dia pegang sejak tadi. Dirinya senyum-senyum saat melihat berapa foto ditangannya.
Foto itu diambil saat pertama kali Yura mengenakan hijabnya, dan setelah itu dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan spesialisnya di Kairo. Sedangkan Azzahra ke Turki untuk menyusul kakaknya Maryam yang sedang melanjutkan Study S2 hukum islam disana. Azzahra tidak sabar ingin menunjukan berapa foto ini pada Aydeen.
"Kenapa pagi-pagi udah senyum begitu? Kamu habis menang lotre"? cibir Aydeen yang baru saja keluar dari pintu lift bersama sang istri.
"Cih ... Kepo banget jadi orang". balas Zahra.
"Ayy .. sini deh, liat apa yang ada ditanganku"?
Aydeen dan Ayyura pun segera mendekati Zahra.
Ayyura tersenyum saat melihat berapa lembar foto dirinya bersama Azzahra sewaktu dirinya baru belajar mengenakan hijab, dan tak lama dari itu dia memantapkan diri untuk memakai cadar.
"Ini Kamu Ayy? ucap Aydeen yang tak lepas memandangi berapa lembar foto yang ada ditangan adiknya itu. Istrinya benar-benar cantik pikiranya.
"Cih .. kenapa? Cantik kan"? cibir Zahra pada Aydeen.
"Ini untuk Abang". potong Aydeen yang langsung mengambil satu foto Ayyura sendirian.
"Ehhh .. jangan itu kenang-kenangan kita Abang". ujar Zahra mendelik sebal pada Abangnya itu.
"No, ini buat Abang! Kamu kan masih punya banyak foto yang lainnya dek". cicit Aydeen dengan cepat dia mengambil foto istrinya itu, lalu memasukkannya kedalam dompet yang sering ia bawah kemanapun.
Ccckkkk .. "Dasar pemaksa"! ketus Azzahra.
"Ini ada apa sih? kok pagi-pagi begini udah ribut"? sela Mami Hanna yang baru saja tiba disana.
"Mam, liat nih Abang .. masa foto kenang-kenangan Yura dan Zahra diambil sama Abang sih"! rengek Zahra dengan wajah memelas minta pembelaan.
"Abang". tegur Mami Hanna yang mengernyitkan dahinya. Hanna tidak habis pikir dengan jalan pikiran putra sulungnya itu, jika memang ingin foto istrinya kenapa tidak minta langsung saja padanya.
"Abang mau foto Yura"? ucap Ayyura tiba-tiba.
Aydeen menoleh kearah sang istri lalu mengangguk malu-malu, karena dia tidak ada satupun punya foto istrinya itu. Bahkan foto berdua saja tidak punya.
"Nanti Yura kasih, sekarang kembalikan foto miliknya Zahra dulu". ujar Ayyura dengan lembut.
"Tapi Abang mau yang tadi satu". keluh Aydeen.
"Shhh ... menyebalkan". desis Azzahra.
"Ayy kita nge mall yuk hari ini". ajak Zahra Antusias.
"Tapi Aku ada praktek pagi ini, bagaimana kalau jam makan siang aja". balas Yura dengan pelan.
"Hmm oke deh, tapi Aku ikut Kamu kerja ya".
"Hey, kakak ipar Kamu itu kerja dirumah sakit, ganggu aja, pakek cara mau ikut-ikut segala". seloroh Aydeen sembari menyentil kening adiknya.
"Ahw .. sakit Abang! ihh pokoknya Zahra mau ikut, siapa tahu Zahra bisa kerja disana juga". jawabnya.
"Zahra juga seorang Dokter kali". imbuhnya lagi.
"Hmm .. baiklah, Aku akan membicarakan hal ini dengan Kak Alana". balas Yura dengan anggukan.
"Ahhh .. serius Ra? Thank you so much kakak iparku yang cantik dan baik hati". pekik Zahra senang.
"Yaudah ayo berangkat". ketus Aydeen yang mulai menatap tajam pada Azzahra.
Mami Hanna hanya terkekeh melihat anak-anaknya yang sedari kecil nampak tidak akur namun selalu saling menjaga dan menyayangi satu sama lain.
"Mami Kita berangkat dulu ya, Assalammualaikum". ucap Yura, Zahra dan Aydeen secara bergantian.
"Walaikumsalam, hati-hati ya nak". balas Hanna.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Kakak ipar jam berapa selesainya, masih lama ya"? ucap Zahra yang mulai bosan berada diruangan Ayyura dari sejak pagi tadi.
"Mungkin 3 pasien lagi, kalau Kamu bosan Kamu boleh tunggu Aku di Lobi aja". jawab Ayyura.
"Hmm .. oke deh, Aku tunggu diruang tunggu ya".
Ayyura mengangguk dan tersenyum pada adik iparnya sekaligus sahabatnya itu.
Azzahra pun keluar dari poli anak tempat Ayyura bertugas, dia celingak celinguk seperti sedang mencari sesuatu. Namun tiba-tiba dirinya menabrak seseorang dari belakang.
Bruggghhh ...
"Kamu bisa lihat jalan gak"! sentak pria itu.
"Afwan, saya tidak sengaja saya gak lihat tadi". jawabnya dengan tertunduk, sembari mengelus-elus jidatnya yang terasa sakit.
"Cih .. Sudah tahu mata diciptakan untuk melihat, masa orang sebesar ini gak bisa lihat". ketusnya.
Zahra mendongak, lalu menatap tajam pria itu.
"Kau"! sentak Azzahra yang seperti mengenal lelaki yang ada dihadapannya itu.
Kedua mata mereka bertemu, ada perasaan gugup serta canggung karena sudah hampir 3 tahun mereka tidak pernah bertemu, mendengar kabar pun tidak pernah lagi, namun hari ini alam semesta seolah merestui pertemuan mereka berdua.
"Ahhh .. Tuan putri dari Addison ternyata ada disini". ejek pria itu dengan terang-terangan.
"Cih .. Emang apa masalahnya menjadi tuan putri? Upss .. Karena Kau tidak pernah merasakan jadi seorang pangeran kan dikeluargamu". cibir Zahra.
"Kau! Dasar rubah kecil"! sentak Pria yang tengah memakai jas putih itu.
"Kau pikir ini taman bermain, ini adalah rumah sakit. Jadi berhenti berkeliaran disekitar sini".
"Masalah buat Kamu? Mau Aku beli sekalian nih rumah sakit juga, suka-suka Aku lah". seloroh Zahra.
"Sebaiknya kita jangan pernah ketemu lagi". ucap Pria itu lalu pergi meninggalkan Zahra sendirian.
"Jangan judes-judes Dokter Andreas Pratama".
"Nanti Kamu bisa jatuh hati lagi denganku". teriak Zahra sembari cekikikan.
Dia tidak menyangka harus ketemu dengan sosok yang selalu ingin ia hindari sejak dulu. Iya Andreas adalah mantan kekasihnya Azzahra sewaktu masih sekolah dan kuliah di New York dulu.
"Dasar cewek gila"! gerutu Andreas salah satu Dokter UGD yang ada dirumah sakitnya Alana.
"Kenapa gue bisa ketemu sama dia disini sih! Ahh .. ingat Andreas, Lo udah move on bentar lagi Lo akan menikah dengan wanita yang lebih baik dari gadis nakal itu". Andreas bermonolog dengan dirinya.
"Ahhh .. wajah itu, kenapa dia makin cantik saja"!
"Aku jadi merindukannya". gumam Andreas
"Lo lagi rindu sama siapa"? tanya Mike yang baru saja tiba diruangan mereka.
"Kepo Lo"! cibir Andreas, moodnya benar-benar jelek saat ketemu kembali dengan sang mantan.
"Kenapa wajah Lo ditekuk begitu"? ujar Mike pada sahabatnya itu, yang tak lain adalah Dokter Andreas.
"Gue barusan ketemu lagi dengan si rubah kecil"! sahut Andreas sembari menahan amarahnya.
"Rubah kecil? tunggu-tunggu gue kayak gak asing dengan panggilan itu, siapa"? tanya Mike kepo.
"Cih .. Azzahra adik tingkat kita". jawab Andreas.
"Adiknya Tuan sombong itu". cibir Mike mulai ikut sebal. Sampai saat ini Mike menatap tidak suka pada Aydeen, walaupun hubungannya dengan Yura telah membaik, bukan berarti dia menyukainya.
"Lo kenal kakaknya si rubah kecil itu"? tanya Andreas sembari mengangkat kedua alisnya heran.
"Iya kenal lah, dia adik iparnya Ayyura". jawab Mike.
"Hah? Dokter Ayyura di Poli Anak"? seru Andreas.
"Iya". jawab Mike singkat.
"Ternyata Dokter idola anak-anak dirumah sakit kita sudah menikah ya, gue kira dia masih singel Anjir". ujarnya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Emang kenapa kalau dia single"? sela Mike yang sudah menatap tajam sahabatnya itu.
"Gak papa santai bro, gue tahu Lo masih suka sama Ayyura. Tapi dia udah istri orang, Lo harus ingat itu"! nasihat Andreas mengingatkan kembali status Yura sekarang ini. Mike memutar bola matanya malas, ingin sekali dia menggeplak wajah tampan Andreas.
Tanpa di sadarkan, dirinya tahu bahwa Ayyura bukan wanita single lagi sekarang ini. Itu cukup membuat Mike menjadi tahu diri dan menjaga jarak padanya.
semakin kesini akan semakin seru