Lagi dan lagi Rahayu memaafkan kesalahan suaminya yang baru iya nikahi dua tahun yang lalu, meski kesalahan itu sudah sering suami Rahayu lakukan sejak mereka masih berpacaran tapi selalu Rahayu percaya jika kelak suaminya akan berubah akhirnya Rahayu pun lelah dan memilih diam.
Sebenarnya apa yang suami Rahayu lakukan hingga membuat Rahayu diam seperti saat ini dan apa arti diam yang Rahayu maksud ?
Dan apakah selamanya Rahayu akan selalu diam atau akan ada satu titik dimana Rahayu harus mengambil langkah tegas untuk menyelamatkan dirinya dan pernikahannya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya dan jadikan R-kha author favorit kalian
Happy Reading...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebijakan Yang Mencurigakan
Entah kenapa setelah memanggil Dewa dan Winda hati Ikhsan malah di buat tak tenang dan terus memikirkan Rahayu yang mana Dewa sempat menuduh.
Dan benar saja saat dirinya sampai ke cafe Dewa dan winda baru saja berbicara dengan Rahayu bahkan kata kata Winda terdengar jelas di telinga Ikhsan yang cukup merasa iba dengan apa yang terjadi pada Rahayu saat ini.
" Ikhsan sejak kapan kamu ada di sini ?" tanya Linda yang merasa heran kenapa akhir akhir ini Ikhsan sering datang ke cafe tempatnya bekerja.
" baru saja " ucap Ikhsan yang tak ingin membuat Rahayu tak nyaman karena tak sengaja mendengar pembicaraan Rahayu dan Dewa.
" untuk apa kamu meminta nomor ku ?" tanya Ikhsan yang kembali bertanya pada Rahayu yang malah diam sambil memperhatikan dirinya.
" ada yang harus aku bicarakan dengan mu dan ini ada hubungannya dengan mas Dewa" jelas Rahayu menyampaikan alasannya.
" tapi nanti saja di rumah karena tak enak pada semua karyawan di sini jika aku terus membahas masalah pribadi ku yang tak ada hentinya " ucap Rahayu lagi.
" baiklah, aku ada di rumah sekitar jam delapan " ucap Ikhsan yang kembali berpura pura sebagai pelanggan cafe dan memesan beberapa makanan dan minuman dengan sistem take away.
Sama halnya dengan Linda dan Rahayu yang kembali bekerja seperti pegawai lainnya, meski terkadang rasa mual di rasakan oleh Rahayu tapi Rahayu berusaha menutupi hal itu dari Linda dan teman teman lainnya agar Rahayu tak harus merepotkan orang lain.
Lain hanya dengan Dewa dan Winda yang baru saja sampai di rumah dimana Bu Mirna sudah menunggu mereka di teras rumah.
" Bu... Kenapa duduk di sini ?" tanya Dewa setelah berada di depan Bu Mirna seorang diri dan yang hanya di temani secangkir teh yang juga sudah terlihat dingin.
" rumah ini masih terasa sepi " ucap Bu Mirna yang sangat mudah di artikan ucapan Bu Mirna itu.
" sabar Bu, Winda sedang berusaha tapi Winda yakin tak butuh waktu lama ibu akan bisa bermain dengan cucu ibu nanti " ucap Winda sambil membelai lembut perutnya yang bahkan masih terlihat rata seperti sebelumnya.
" kalian habis dari mana ?" tanya Bu Mirna yang memang tak tau saat Dewa dan Winda keluar dari rumah.
" kantor baru setelah itu memberi pelajaran pada wanita culas yang memperalat laki laki kaya untuk bisa menghancurkan karir dan masa depan kamu " ucap Winda yang lagi lagi menebar racun kebencian di hati Bu Mirna.
" siapa ? Rahayu ?" tebak Bu Mirna yang memang benar adanya.
" tentu saja " ucap Winda yang kini sudah masuk ke dalam rumah mengikuti Bu Mirna dan Dewa yang sudah masuk lebih dulu ke dalam rumah.
" apa ibu tau, atasan kami mengenal Rahayu dan karena karena hasutan Rahayu pak Ikhsan memecat salah satu dari kami " ucap Winda yang bahkan sengaja menjeda ucapannya untuk melihat reaksi yang di tunjukan Bu Mirna.
" dan jika kami tak menerima nya maka kami malah akan di pecat " ucap Winda sedangkan Dewa hanya diam sambil menghisap sebatang ro*ok untuk mengalihkan rasa stresnya akhir akhir ini.
" tapi bukan Dewa kan yang berhenti bekerja ?" tanya Bu Mirna yang bagaimana putranya lah yang paling utama dan juga harga diri seorang laki laki jika dirinya memiliki pekerjaan.
" Winda yang mengalah karena memang pak Ikhsan memberi pilihan pada kami berdua untuk memutuskan siapa akan berhenti bekerja " jelas Winda berharap dengan melakukan dan mengatakan hal itu bisa membuat Bu Mira berpikir jika dirinya melakukan pengorbanan yang besar untuk Dewa.
" bagus lah jika kamu yang berhenti bekerja karena bagaimanapun Dewa harus memiliki pekerjaan karena saat suami memiliki pekerjaan di situlah letak harga dirinya " jelas Bu Mirna lagi.
" ya sudah lebih baik kalian istirahat dan kamu tolong siapkan makan malam untuk kita semua perintah Bu Mirna pada Winda baru setelah itu Bu Mirna memilih masuk ke dalam kamarnya.
" aku ? Apa dia pikir aku ini pembantu " ucap Winda dalam hati tapi tetap saja Winda melakukan apa yang Bu Mirna inginkan setidaknya sampai dirinya kelak memiliki anak atau cucu untuk keluarga ini baru setelah itu Winda akan mengambil alih semuanya.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat meski awal pekerjaan tadi ada drama yang lagi lagi di buat oleh Dewa tapi untuk kali ini Rahayu berhasil mengatasinya dengan baik.
" Lin, sebelum pulang kita beli martabak telur ya " ucap Rahayu saat baru saja mendudukkan diri di kursi belakang motor Linda.
" tapi aku ingin yang spesial telur 7 " ucap Rahayu yang entah mungkin sedang ngidam atau apa karena biasanya martabak telor spesial telur 5.
" baik tuan putri " ucap Linda yang malah membuat Rahayu malu mendengar panggilan Linda untuknya.
" jangan berbicara seperti itu Lin " ucap Rahayu yang terlihat marah saat mengatakan itu semua karena merasa Linda sedang menggoda dirinya.
" aku bukan sedang berbicara dengan mu tapi aku berbicara dengan anak yang ada dalam kandungan mu yang kelak akan menjadi tuan putri untuk kita berdua " jelas Linda agar Rahayu tak salah paham.
" aku tau kamu pasti akan sayang pada anak ku tapi aku harap kamu tak akan menuruti setiap keinginan nya karena aku ingin anak ku kelak menjadi anak yang kuat meski kelak dia tak akan bisa merasakan kasih sayang ayah kandungnya " ucap Rahayu yang bagaimana pun merasa sedih saat mengingat nasib anaknya yang bahkan tak akan merasakan kasih sayang ayahnya.
" anak mu pasti akan tangguh dan kuat seperti ibunya yang bahkan sangat kuat jika di bandingkan wanita lain di luaran sana " jelas Linda berharap setelah mendengar itu Rahayu tak akan merasa sedih dengan nasib anaknya nanti.
" kamu benar, bagaimana anakku bisa tangguh dan kuat jika aku sendiri tak bisa kuat" ucap Rahayu yang kini sudah sampai di depan warung tenda penjual martabak telur yang dirinya inginkan.
Hari ini Dewa dan Winda sengaja berangkat kerja lebih awal agar Ikhsan bisa melihat jika mereka pekerja yang pantas di pertahankan di perusahaan ini dan meski mereka pasangan suami istri tapi tak akan menjadi masalah dalam pekerjaan mereka nanti.
" maaf pak Dewa dan Bu Winda, anda berdua di minta menghadap bagian HRD kantor " ucap Bian yang memang sudah mendapat mandat dari Ikhsan semalam.
" ruang HRD ? Untuk apa ?" tanya Winda yang tiba tiba saja perasaanya mendadak tak tenang.
" betul, dan yang saya dengar ada kebijakan untuk kalian berdua karena kalian selama bekerja menjadi pekerja yang cukup teladan "
" kebijakan ? Apa pak Bian yakin ?"
" tapi kebijakan apa ?"
✍️✍️✍️ kebijakan ? tapi kebijakan apa yang Ikhsan berikan untuk dua manusia tak tau malu itu ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
rahayu smga d tmpt krja yng baru bs mmbwa berkah krna jauh dr pra smpah masyarakt..dn hidup bhgia seht"kndunganny lncar smpai wktu mlhirkan
smga br2 d pecat biar otkny gk kongslet.dpet buly dr nitizen .klo dket aak cabein sumpah bkin negk thu mulut ..yng culas siapa mnudh orng culas dsar iblis kau winda .tnggu sbntr lg pelan"krmamu dtang.😠😠😠😠😠