Update setiap hari ya,,,,
Seorang gadis yang bernama Ratu Alisha Naransya dilahirkan dalam keluarga besar Naransya dimana seluruh keturunannya memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Bagaimana kehidupan Ratu yang hanya memiliki kecerdasan yang standar ?? apakah Ratu bisa mensejajarkan dirinya dengan keluarga besarnya ataukah ia hanya menerima nasibnya??
Sebuah keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang memilih Ratu sebagai jodoh untuk putranya sesuai dengan kesepakatan orang tua mereka semasa hidupnya. Apakah sang pria menerima Ratu yang jauh dari tipenya ??
Penasaran ?? Yuk cap cuss kepoin ceritanya
Jangan lupa dukungannya setiap chapter yak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
happy literasi beloved readers
Meeting antara Rafka dan Tristan berlangsung dengan sangat alot dan belum mencapai kesepakatan hingga waktu makan siang. Baik Tristan maupun Rafka beserta asisten masing-masing sepakat untuk makan siang di cafe yang terletak di depan perusahaan Angkasa Global’s, cafe yang sangat ramai karena berada di daerah perkantoran.
Saat yang sama Ratu dan Andhini pun sedang berada di tempat yang sama, melihat keduanya, Tristan segera menghampiri mereka.
"Saya menyapa teman dulu ya, pak ,,," pamit Tristan kemudian berdiri setelah Rafka menganggukkan kepalanya.
"Ratu, Dhini ,,,, sebuah kebetulan kita bertemu di sini. "
"Tristan ??? Astaga ini beneran kamu ???" ucap Andhini tak percaya
"Kok bisa makan siang di sini,,," ucap Ratu datar
"Sebentar aku jelaskan, berikan nomor ponsel kalian. Aku masih harus meeting dengan perusahaan Angkasa Global’s setelah makan siang. " balas Tristan lalu melenggang pergi setelah mendapat nomor telepon keduanya.
Ratu dan Andhini mengikuti arah meja Tristan dan terkejut melihat Rafka dan Randy sedang menatap Tristan.
"Tristan semakin tampan aja." gumam Andhini pelan.
"Ck, biasa aja." balas Ratu
"Tadi katanya meeting sama perusahaan Angkasa Global’s, berarti kita akan sering-sering ketemu dengan Tristan. Wah bakalan ramai dong. " ucap Andhini bersemangat.
Saat di bangku sekolah mereka memang sangat akrab, Tristan yang low profil berteman dengan siapa saja bahkan oma Kailani pun sangat mengenal Tristan karena sering bermain ke rumah oma saat pulang sekolah. Hingga mereka tamat dan Tristan melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.
Ratu tak menimpali ucapan Andhini dan memilih melanjutkan makannya hingga tuntas. Setelah selasai dengan urusan perutnya dan membayar bill, Ratu segera kembali ke kantor diikuti oleh Andhini. Tristan mengerutkan alisnya melihat Ratu dan Andhini berjalan memasuki perusahaan Angkasa Global’s.
"Pak Tristan mengenal nona Ratu dan nona Andhini ???" tanya Randy penasaran dengan interaksi mereka yang sangat akrab.
Rafka sama sekali tak angkat bicara walaupun dirinya juga sangat penasaran, beruntung asistennya itu pun sama dengan dirinya sehingga tidak perlu merepotkan diri untuk mencari tahu.
"Kami berteman sejak masa sekolah dan terpisah tapi beberapa waktu lalu saya sempat bertemu dengan Ratu di London makanya kaget saat bertemu lagi di sini. " jelas Tristan apa adanya.
Randy merasa lega setidaknya mereka hanya bersahabat, berbeda halnya dengan Rafka, ucapan Tristan seolah merupakan alarm baginya namun ia tak bisa apa-apa karena saat ini tak ada hubungan antara dirinya dan Ratu selain hanya mantan tunangan.
"Ratu salah satu pegawai di sini ??" lanjut Tristan penasaran
"Bukan, dia adalah rekanan perusahaan kami. " jawab Rafka datar dan dingin.
Dua pria dewasa nan tampan beserta asistennya itu kemudian memasuki lift setelah melewati beberapa karyawati yang lebih memilih menatap mereka daripada melanjutkan pekerjaan. Pria tampan nan tajir idaman para wanita.
Besi persegi itu akhirnya berhenti tepat di lantai teratas gedung perusahaan, mereka kembali memasuki ruangan meeting untuk melanjutkan rapat yang sempat tertunda. Tak berbeda dengan meeting sesi pertama, sesi kedua pun tak kalah alotnya namun kemudian mereka bisa bernapas lega karena pada akhirnya kesepakatan tercapai dan kedua pimpinan perusahaan tersebut menandatangani perjanjian kerjasama mereka.
Sementara itu di ruang kerja Ratu nampak kesibukan mereka yang sedang mendesain beberapa perhiasan permintaan dari Samuel. Walaupun Ratu sedang di Indonesia namun Samuel selalu meminta agar Ratu mendesain perhiasan yang akan menjadi trend perusahaan Jewellery and Model’s.
Andhini yang tidak mengerti sama sekali tentang perhiasan pun jadi kewalahan karena Ratu terus-terusan meminta sarannya.
"Tugasku hanya menjadi sekretarismu, bukan menjadi konsultan perhiasanmu. Kamu tahu kan aku sama sekali tak pernah tertarik dengan perhiasan. " omel Andhini karena sudah kesekian kalinya ditanya oleh Ratu.
"Karena kamu sekretaris desainer perhiasan makanya kamu harus menguasai semua hal tentang perhiasan atau kamu mau kembali jadi sekretarisnya pak Randy ??? aku sih oke oke aja, gampang cari sekretaris lain atau Alika yang akan menggantikanmu. " ucap Ratu sambil menggambar sebuah kalung sesuai permintaan Samuel.
"Baiklah, aku akan belajar dengan cepat, lagi pula kan otakku cukup pintar untuk menguasai segala hal tentang perhiasan secara teori. Jangan menyuruhku untuk menggambar." ujar Andhini pasrah.
Andhini memang memiliki otak yang lumayan cerdas dan gampang mempelajari sesuatu secara teori. Tak heran jika ia bisa di terima pada perusahaan sebesar Angkasa Global’s dengan mudah.
💞💞💞💞💞
SELAMAT BERMALAM MINGGU.
TERIMA KASIH DUKUNGANNYA
LOVE YOU ALL