NovelToon NovelToon
Cinta Suami Pengganti

Cinta Suami Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dokter Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Achakajayes

Sehari sebelum Dipta meninggal, ia meminta Liam untuk menikahi Vana, tunangannya.

Liam Mahendra adalah seorang dokter yang memutuskan hubungan bersama kekasih hampir empat tahun mengisi hatinya, ia memilih menepati janji yang ia buat di rumah sakit untuk menikahi Vana, calon istri sahabat baiknya Dipta.

Liam memang tak mencintai Vana, namun setelah menikah akankah bisa merubah perasaannya? Dan benarkah pilihan yang ia ambil memang ditentukan takdir?

Cinta, kecewa dan amarah mengisi penuh cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achakajayes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kondisi Yang beda

Sudah lama rasanya... Kalau dihitung berapa hari?

. . .

Akh! Wilona tidak bisa berpikir banyak dengan keadaan nya sekarang. Dalam sekejap dia menjadi orang yang penuh putus asa, dan sekarang apa ini? Harus kembali menjadi boneka. Untuk membuat mama nya yang kembali ke rumah merasa senang. Selalu saja begini...

"Wilo! Makan yang benar jangan terlihat lemas begitu, masa nanti kamu ketemu calon suami kamu kayak gitu modelannya?", entah sudah berapa kali Wilona mendapat omelan meski dia patuh sekalipun.

Panggil saja mamanya dengan sebutan Ira.

" Ma... Wilo gak mau di jodohin, Wilo cuman mau sama Liam ma..", suaranya saja tak berani meninggi.

Memang hanya bersama papa dan mama yang keras sifat keras kepalanya akan berubah sekejap.

"Bicara apa kamu? Empat tahun kalian menjalin hubungan dan dia sudah meninggalkan kamu begitu saja, masih mau di pertahankan? Mau jadi apa kamu Wilo?!", dia langsung kalah telak mendapat omelan bertubi-tubi. Tapi kebenarannya memang seperti itu...

" Ma! Aku ini yang lebih dulu kenal sama Liam, dia pasti masih cinta sama aku ma... "

BRAK!

"Cukup! Mama enggak mau dengar lagi alasan kamu, nanti sore kamu temui Bima dan kalian akan berkencan sesuai rencana", sahut Ira tak segan menggertak putrinya agar mau mengerti.

" Oh iya! Kalau dia mencintai kamu seperti dulu, kamu gak akan di tinggalkan sampai begini"

"Jangan lupakan juga kalau keluarga Liam tidak suka sama kamu..."

Wilona tak mampu membuka suara, ia menahan air mata yang akan luruh. Padahal kalau ada Alex, di situasi rumitnya pria itu pasti datang.

Tapi apa yang terjadi? Baik Liam maupun Alex..

Gak ada yang peduli ke gue lagi.

...----------------...

"Soto disini enak tahu, kamu kan waktu itu belum coba ya?"

Vana sedari tadi memandangi Liam yang sibuk mencari makanan enak untuk keduanya santap. Akh, mengingat beberapa saat lalu semoga saja suaminya tidak mendengar.

Jangan sampai kamu tau ya mas kalau aku udah punya perasaan lebih dulu ke kamu..

"Minumnya kamu mau apa?"

Tak ada jawaban..

Merasa Vana tidak memperhatikan ucapannya, Liam menoleh ke arah istrinya yang sontak mengalihkan pandang dan tampak grogi.

"Kamu habis liatin mas?"

"Enggak!"

Liam menaikkan sebelah alis, dia tak percaya. "Masa? Mas ngerasa habis kamu liatin"

"Enggak mas..", jawab Vana mencoba bersikap gengsi.

Satu..

Dua..

Tiga..

Hanya dalam hitungan tiga detik Liam mampu mencekat nafas Vana dalam tenggorokan. Pria itu tanpa malu mendekatkan wajahnya sampai nafas keduanya beradu, kemudian ia mundur secara perlahan.

Bagaimana dengan kondisi Vana dan manusia di sekitar nya?

"AAAAA DOKTER LIAM ROMANTIS BANGET SIH!"

"Dok ati-ati istrinya nanti jadi pasien rawat inap loh!"

"Hah gimana sus?"

"Iya dong! Gak kuat punya suami ganteng!"

"Aaaaa!!!"

Para dokter yang sedang mengisi perut dengan makan sama-sama kompak menggoda Vana dan Liam. Sebagai sesama dokter, tentu mereka tahu bagaimana Liam yang humoris tidak pernah terang-terang bermesraan. Kalau dulu yang sok-sok an romantis ya..

"Mas... Kamu sih!"

Liam tertawa renyah, "aku kayaknya hobi godain kamu di depan umum deh", Vana sontak memukul lengan kekar suaminya. Tenang saja tak akan terasa sakit.

" Mau makan disini atau di rumah aja?", bisik Liam memiliki maksud lain.

"Mas... Jangan godain aku terus!"

Liam geleng-geleng, ia lantas sengaja mengusap rambut Vana akibat perasaan gemas.

...----------------...

Hari ini Amira kembali ke makam Dipta. Tak ada tangis, kecewa, marah atau bahkan putus asa lagi. Seakan perempuan ini perlahan menerima takdir.

"Kita pernah bareng, kita pernah ketawa bahkan pundak lo jadi tempat sandaran gue... Tapi mungkin memang kedekatan kita gak bisa di ambang memiliki satu sama lain.. Gue mau perlahan lepasin lo Dipta, mungkin agak susah tapi bisa gue coba"

Suasana hening dan ucapan dari bibir Amira tampak begitu memiliki arti yang mendalam. Alex yang sengaja memperhatikan Amira dari kejauhan tak mengalihkan pandangan barang sedetik pun.

Dia pernah melakukan hal ini, tapi di waktu yang berbeda. Kalau ber-nostalgia mungkin pria itu akan kembali ke masa masih di bangku SMA..

Kilas balik. . .

Sejujurnya Alex malas sekali mengajak pulang Amira bersama dengan dirinya. Tapi kalau sudah di omelin Abraham papa galaknya, kalah sudah..

Mau tak mau ketika seharusnya dia pergi bermain atau sekedar latihan basket, Alex malah menyempatkan diri menemui Amira ke kelas.

"Woi! Amira masih di kelas?", tanya Alex kepada satu teman kelas Amira yang baru saja akan pergi pulang.

" Tuh ada di dalem...", Dimas menjawab seadanya.

Tanpa menunggu lama lagi Alex yang jarang terlihat akur bersama Amira memasuki kelas.

Tap... Tap... Tap...

Begitu mengedarkan pandangan di setiap bangku kelas, Alex menemukan keberadaan Amira yang sedang tidur.

"Ck, kalau gini kan gua harus nunggu dia bangun dulu", yah bukannya gimana... Tapi pria itu tahu betul kalau sepupunya bagai seorang putri kerajaan yang harus patuh melakukan banyak kegiatan berprestasi di akademik maupun luar akademik. Tidurnya selalu kurang...

"Boneka berjalan... "

Baiklah Alex mengalah, ia pun mengambil satu kursi dan duduk di sebelah Amira. Tangan pria itu bergerak mengirim pesan ke beberapa teman satu ekskul untuk ijin.

Meski sebenarnya malas karena menerima banyak pesan dari cewek-cewek satu sekolah. Dia malas sekali berhubungan dengan para betina.

"Huhh... ", dengkuran Amira mengalihkan perhatian Alex.

Pria itu memperhatikan wajah tenang Amira, dilihat lekat begini ada sesuatu yang aneh mengisi pikiran Alex.

Tanpa sadar pria itu tersenyum, satu jam dia melakukan nya.

Dan tibalah di hari esok.

Jam istirahat Alex tergantikan dengan acara menenangkan diri di rooftop. Hari itu pertama kali dia berada disana sekedar mencari angin dan memikirkan kejadian kemarin.

Wajah Amira selalu mengisi otaknya sampai perasaan senangnya tak bisa ia utarakan dengan kata-kata.

Namun, kegiatan itu terhenti kala suara dua orang yang tertawa renyah saling bersahutan.

Dari balik tembok sisi bagian kanan rooftop, dengan mata kepalanya sendiri Alex bisa menyaksikan keakraban Dipta dan Amira yang tak pernah ia lakukan bersama gadis itu.

Satu hal yang patut di pahami Alex.

"Cuman sepupu, gak lebih."

Bersambung.

1
Achakajayes
ditunggu ya update an nya
Achakajayes
Hai! Tunggu ya ada update lanjutan masih di proses^^
Achakajayes
nanti mau crazy update, ditunggu yaa^^
Achakajayes
Nanti update lagi🖤
Suviya Sheza Aqila
saya sangat suka dengan alur ceritanya
Achakajayes
nanti update lagi🥰
Achakajayes
salamat membaca🖤
M Khoiril Daniar Rega
q tunggu episode selanjutnya jgn kelamaan nyaaa 🤭🥰
M Khoiril Daniar Rega
bagus banget ceritanya ....🥰
Achakajayes
bentar lagi update 🥰 makasih yang sudah baca cerita manis ini💞
Murnia Nia
lanjut thor ceritanya sangat menarik aku suka
S. Ryantii
semangat thor buat update!!
Kikan Dwi
tukang boom like
Kikan Dwi
Maaf ya aku balas, kalau gak mau di jahatin jangan jahat sama orang makasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!