NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Suci

Bukan Wanita Suci

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Aku adalah wanita yang tak bisa bekerja. Satu-satunya cara untukku mendapatkan uang adalah menjajakan diri. Akan kutukar harga diri menjadi uang, demi menghidupi ibu.

Dia memang tidak mengajariku untuk melakukan hal ini. Tapi ini adalah satu-satunya cara untuk kami bertahan hidup.

"DASAR PELAC*R!"
"TIDAK PUNYA HARGA DIRI!"
"BAGAIMANA RASANYA DITIDURI BANYAK LAKI-LAKI?!"

... dan masih banyak lagi cemoohan yang aku terima dari mereka. Jika mereka lebih suci dariku, kenapa mereka tidak membantu masalah ekonomi kami? Jika saja ada yang membantu, aku tidak perlu susah payah digagahi oleh banyak pria hanya untuk uang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

"Jaga mulutmu, Anak Baru. Aku tak punya rencana apapun, apalagi membuatmu celaka," jawab Anna sambil melebarkan matanya.

"Iya, tetapi malah Rossa yang celaka kan? Jadi kamu susun lagi rencana baru untuk bisa menyingkirkan aku," balas Laura.

"Tutup mulutmu, jangan sembarangan menuduh kalau aku yang membuat Rossa sampai terjatuh," sergah Anna.

"Maling tak ada yang mau mengaku, Anna. Yang menumpahkan cairan pembersih lantai itu pasti lempar batu sembunyi tangan," timpal Laura. Anna terperanjat mendengarnya.

la mengangkat tangannya untuk menampar Laura. Tetapi Laura bisa menahan tangan Anna bahkan mencengkeramnya dengan kuat sampai Anna menangis kesakitan.

"Lepaskan cengkeraman kotormu itu, gadis sialan," seru Anna berusaha melepaskan tangannya.

"Jangan pikir kamu senior, lalu kamu bisa berbuat apapun di sini, Anna. Aku pasti akan melawanmu," sahut Laura sambil menghempaskan tangan Anna dengan kasar.

"Dasar gadis gila, menuduh orang lain tanpa bukti," tandas Anna. Ia berlalu pergi dari hadapan Laura dengan nyali yang menciut.

Namun lain kali, Anna pasti bisa membuat Laura celaka dengan rencananya. Laura tersenyum senang sudah bisa membuat Anna sedikit ketakutan.

Dalam batin Laura, ia yakin kalau Anna adalah pelaku utama yang menuangkan cairan pembersih lantai itu.

'Biarpun aku tak punya bukti, tetapi aku yakin kalau Anna yang adalah dalang dari kecelakaan Rossa. Hanya saja dia salah sasaran, gumam Laura.

Laura berpikir dia harus lebih berhati-hati Anna. Sebab pastinya Anna akan melakukan rencana lain untuk bisa menyingkirkannya.

Laura tahu jika Anna merasa iri terhadapnya, karena sudah pernah merebut pelanggannya tempo hari.

Namun sebenarnya Laura tidak merasa bersalah karena ia juga tidak ingin menjadi wanita panggilan.

Toh semuanya diatur oleh Lukas yang menginginkan Laura juga menjadi mesin uangnya.

Tetapi Laura yakin setelah utangnya kepada Lukas terbayar lunas. Maka dia tak akan pernah lagi bekerja menjadi penari erotis dan juga kupu-kupu malam.

Sementara itu, di rumah sakit. Lukas membiarkan Rossa beristirahat agar kesehatannya kembali pulih.

Rossa juga berharap bisa keluar dari rumah sakit itu, supaya ia bisa bekerja lagi. Apalagi ia berutang pada Lukas semakin besar.

Lukas kembali pada Reva yang masih menanti di depan ruang operasi. Namun Lukas kaget saat melihat Reva menangis. Ia segera menghampirinya.

"Apa yang terjadi, Reva? Mengapa kamu menangis?" tanya Lukas.

“Ibuku sudah meninggal dunia, Tuan," seru Reva

sambil berlari memeluk Lukas. Karena ia saat itu sedang sendirian.

Lukas pun terkejut saat mendengar penuturan Reva.

"Astaga apa operasinya gagal, Reva?" tanya Lukas sambil mengurai pelukannya. Reva menganggukkan kepala.

"Benar Tuan. Ibuku terlambat untuk ditangani sehingga saat operasi berjalan ternyata sumbatan darah di kepala Ibuku pecah, dan akhirnya Ibuku meninggalkan dunia ini untuk selamanya," jelas Reva di sela tangisnya.

Lukas pun kemudian memeluk Reva lagi, karena saat itu Reva sangat merasa terpukul dengan kepergian ibunya.

"Sudahlah, Reva. Ikhlaskan kepergian ibumu. Mungkin ini jalan terbaik baginya," kata Lukas menenangkan Reva.

"Tetapi aku sendirian di dunia ini, Tuan. Ayahku pergi entah ke mana. Dan aku merasa tidak kuat jika harus menghadapi semua ini," tangis Reva lagi.

Lukas menggelengkan kepalanya sambil menghapus air mata Reva.

"Kamu tenang saja, Reva. Ada aku di sini bersamamu. Aku takkan pernah meninggalkanmu," hibur Lukas.

Namun Lukas memiliki rencana lain untuk Reva. Dia ingin memanfaatkan gadis cantik itu untuk bisa menjadi penari erotis di klub malamnya.

Bahkan Lukas juga akan menjadikan gadis polos itu sebagai wanita penghibur seperti yang sudah ia lakukan kepada Laura? Rossa, dan Anna.

"Apakah kamu bisa mengurus pemakaman ibumu, Reva? tanya Lukas. Namun Reva menggelengkan kepalanya.

"Sesungguhnya aku tidak memiliki uang untuk bisa mengurus Ibuku sampai ke peristirahatannya yang terakhir, Tuan," jawab Reva dengan nada lirih.

Sekali lagi Lukas tersenyum penuh makna, karena ia bisa menjerat Reva lebih dalam lagi.

Sebab setelah Reva berutang kepada Lukas untuk biaya operasi ibunya. Kini Lukas juga akan membebankan biaya pemakaman ibunda Reva, sebagai utang bagi Reva. Tanpa Reva mengetahuinya.

"Kamu tenang saja, Reva. Aku yang akan mengurus pemakaman ibumu. Tetapi kamu harus janji untuk bersikap tenang," tutur Lukas dengan lembut.

"Karena jika kamu terus bersedih seperti ini. Maka ibumu tak akan tenang di alam sana," pesan Lukas.

Reva hanya terdiam sambil menganggukkan kepalanya. Walaupun hatinya sangat pedih saat dokter mengatakan Ibunya tidak bisa diselamatkan lagi.

Reva pun diminta untuk mengisi dokumen oleh rumah sakit untuk memulangkan ibunya yang bernama Sarah.

Reva hanya bisa pasrah saat mengurus administrasi sang Ibu untuk bisa dimandikan di rumah sakit itu.

Meskipun batinnya merasa sangat pedih, jika Reva tidak kuat maka mungkin dia bisa pingsan.

Tetapi ia harus bisa melalui semua ini, sebab ia juga tak mau membuat ibunya sedih di alam sana.

Sementara itu, Lukas berinisiatif mempersiapkan biaya pemakaman Sarah. Lukas juga memesan liang lahat dan peti mati untuk Sarah dan semua perlengkapan upacara pemakaman itu.

Reva sangat terbantu dengan kehadiran Lukas, karena ia tidak memiliki tetangga yang peduli terhadap dirinya, dan juga karena mereka sangat miskin.

Tetangga mereka adalah para orang kaya yang enggan bergaul dengan orang yang tidak sederajat.

Sebenarnya Reva sangat menyayangkan hal itu, tetapi ia tidak begitu mempedulikannya.

Yang terpenting baginya sekarang adalah mengantarkan sang Ibu sampai ke peristirahatan terakhirnya. Walaupun Reva sendiri sebenarnya mempertanyakan apakah Lukas setulus itu mau membantunya atau ada maksud lain di balik kebaikan Lukas padanya.

Tetapi sekali lagi Reva ingin fokus untuk bisa mengurus pemakaman sang Ibu. Walau hatinya sangat begitu terluka karena tak akan bisa melihat ibunya lagi untuk selamanya.

Setelah jasad Sarah dikeluarkan dari ruang operasi dan dimandikan. Tubuh Sarah pun segera dimasukkan ke peti mati.

Reva sendiri sebenarnya tak kuat saat melihat jenazah sang ibu dimasukkan ke dalam peti mati itu.

"IBU, AKU MOHON JANGAN TINGGALKAN AKU! AKU SENDIRIAN DI SINI!" seru Reva dengan nada histeris sambil menghampiri peti mati Sarah yang akan ditutup.

Lukas dan beberapa orang petugas rumah sakit itu terkejut melihat sikap Reva.

Namun dengan sigap, Lukas segera menenangkan Reva.

"Jangan menangis seperti itu, Reva!ikhlaskan kepergian ibumu untuk bisa melakukan perjalanan ke alam sana," tutur Lukas.

"Kalau kamu menangis seperti ini. Ibumu juga pasti akan bersedih, sebab perjalanannya sangat gelap karena tangisanmu itu," ujar Lukas kepada Reva sambil terus menenangkannya.

"Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi, Tuan. Ibuku lah satu-satunya orang yang sangat menyayangiku. Aku tidak punya kerabat atau saudara. Bahkan ayahku pergi entah ke mana," tangis Reva lagi seraya memeluk Lukas.

Lukas mendekap tubuh Reva sambil membelai rambut gadis itu. Lukas juga menghapus air matanya.

"Ada aku, Reva. Aku siap menjadi orang tua bagimu," ujar Lukas dengan penuh kasih sambil menuntun Reva untuk menjauhi peti mati sang Ibu, agar bisa ditutup.

Reva hanya bisa pasrah saat peti mati itu dimasukkan ke dalam mobil ambulans. Reva juga dipersilahkan untuk masuk ke dalam mobil itu.

Namun khawatir jika Reva histeris lagi. Lukas berinisiatif untuk terus menemani Reva, dan kembali merangkul serta memeluk Reva.

Tetapi Lukas adalah pria biasa yang pastinya hasratnya akan muncul jika bersentuhan dengan wanita.

Apalagi sangat erat dan rapat. Seebab Reva sendiri membutuhkan sandaran untuk meluahkan kesedihannya. dan yang hanya hanyalah pelukan Lukas seorang.

Tetapi Lukas sebenarnya mengambil kesempatan dalam kesempitan. Lukas malah menikmati harumnya tubuh Reva yang begitu mudah dan padat berisi.

Lukas sebenarnya menginginkan suatu hari nanti bisa menggagahi Reva. Tetapi ia yakin kalau Reva masih suci.

Tentu saja keperawanan Reva akan sangat mahal harganya, jika ditawarkan kepada para pelanggannya.

la pasti akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari menjual tubuh Reva kepada pria hidung belang.

Lukas sudah memikirkan hal sejauh itu, karena sudah pasti Reva tidak akan bisa lepas dari cengkeramannya.

Namun untuk saat ini lokasi akan terus menguatkan Reva. Ia ingin membuat Reva berutang budi kepada dirinya, sehingga Reva tak akan bisa lolos dengan mudah.

Sementara itu, tibalah mobil ambulans tersebut ke sebuah tempat pemakaman umum. Di mana jasad Sarah akan dimakamkan.

Reva terus saja menangis dalam sandaran bahu Lukas. Sebab ia sebenarnya merasa tidak rela jika ibunya akan pergi secepat itu.

Namun Lukas terus merangkul tubuh Reva. Sebab ia tahu kalau kini Reva sedang terpukul.

Lukas tetap saja mencari kesempatan dalam kesempitan untuk bisa menikmati tubuh Reva yang masih ranum.

Sesekali ia menyentuh bagian dada Reva yang begitu padat. Namun Reva tidak menyadarinya, karena ia larut dalam kesedihan.

Saat upacara pemakaman itu akan berlangsung. Tiba-tiba Reva melihat ada sosok pria dari kejauhan.

Ketika Reva menatap pria itu, ia sepertinya sangat mengenalnya.

'Ayah itu adalah Ayah, pikir Reva. Kemudian Reva berlari melepaskan pelukan Lukas dan menghampiri pria itu.

"AYAH! AYAH!" panggil Reva sambil terus berlari. Lukas merasa kaget dan bingung dengan sikap Reva.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!