NovelToon NovelToon
Tanah Bangsawan

Tanah Bangsawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: lunar crimson

Kahisyana jatuh hati pada Carlio seorang bangsawan Belanda dari keluarga Fredinand, seorang penjajah yang menjajah bangsanya ratusan tahun. Kahisyana berusaha mengelak dan meninggalkan cintanya, namun takdir terasa selalu mengembalikannya pada Carlio.

Di samping itu, ia adalah wanita kuat yang selalu berusaha meninggikan derajat wanita, menjadi seorang relawan sebagai guru melawan protes dari pihak penjajah dan pihak bangsanya sendiri. Akankah Kahisyana berhasil atas dirinya dan bangsanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lunar crimson, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

028 — Sebuah Desa di Surabaya (2)

“Walah sek - sek Sukmi, aku pek cuci tangan ndisek,” salah satu remaja seumuran Kilam menanggapi dalam bahasa Jawa secara ugal - ugalan, langsung meninggalkan cangkulnya di tempat.

“Supardi, Sutani, ayok cepetan!” panggilnya lagi dengan keras sampai ke penghujung sawah, suaranya melewati belasan petak sawah.

Dua orang yang dipanggil itu langsung nongol menampakkan diri, jarak mereka sangat jauh. “Kenapa manggil - manggil sih, Njul?!” teriak balik Sutani dengan nada kesal.

“Yo uweslah aku bae seng lungo!” Pemuda itu bernama Panjul, langsung berberes untuk meninggalkan sawah

Kahis dan Sukmi langsung tertawa dan begitupun Kilam yang ikut tertawa terbahak - bahak melihat seseorang seumurannya yang sungguh tak asing, sudah sering kali ia melihat.

Orang - orang yang berada di sekitar sawah melihat itu semua dengan keheranan dan ingin tahu, mengapa mereka semua terlihat bersemangat? “Heh kok ditinggal ini kerjaan kamu, Le?” tanya seorang pria baruh baya terlihat tua.

“Bentaran aja ya, Pak!” Di sisi yang berbeda Supardi langsung membuyarkan beberapa bibit padi, begitupun Sutani yang akhirnya memutuskan diam - diam meninggalkan Ibunya yang ada di sawah.

Sampailah Kahis dan Kilam di sebuah lapangan kosong yang sengaja dilapangkan atas usulan kepala desa lalu disetujui oleh Carlio, tujuannya sederhana hanya ingin memberikan tempat kebebasan bermain pada anak anak pribumi.

Kilam menggelar dua tikar anyaman berukuran agak besar , begitupun Kahis yang menyiapkan sebuah papan kapur berukuran medium yang selalu bisa ia bawa ke mana - mana.

Mereka banyak berdatangan lebih dari hari sebelumnya, ini semua berkat Kilam dan Sukmi yang berkoar - koar mengajak teman kenalannya. Dari anak - anak yang memang suka dan kagum pada Kahis kebanyakan adalah teman dari Sukmi, lalu gadis remaja yang nyaman dan memang ingin mengemban ilmu dan kemudian remaja lelaki seperti Panjul, Supardi dan Sutani yang sengaja datang untuk bertemu dengan Mbak Guru cantik.

Mereka semua dengan sengaja menyempatkan waktu sibuk di gempuran seharusnya bekerja, beberapa gadis kecil yang merujuk remaja itu memakai kemban polos terlihat sekali dari mereka habis pulang dari sungai, terutama Tarmi. Gadis itu ternyata datang, Kahis mengira ia akan datang. Sekiranya mereka berjumlah tidak lebih dari dua puluh orang, dipastikan mereka berasal dari keluarga menengah ke bawah.

Kahis tersenyum getir saat memulai pembelajaran, mereka semua tidak bisa membaca secara lancar dan sedikit yang mengerti cara berhitung. Kahis memang memulai dari awal lagi untuk ini.

Karena merasakan kejenuhan anak muridnya yang mendengarkan ia berceloteh sampai berbuih, Kahis memutuskan untuk bercerita. “Kalian pernah dengar cerita Icarus?” tanya Kahis secara tiba - tiba.

Mereka yang sedang suntuk langsung membuka matanya lebar - lebar. “Baca aja kita enggak bisa, Icarus tuh apa Bu Guru cantik?” tanya Sutani yang berada di sebelah Kilam.

Semua murid Kahis itu menyoraki Sutani, “Dia terbang ke arah matahari, melampaui matahari. Dia ingin sekali bebas menggunakan kereta terbang yang bersayap milik ayahnya. Coba tebak apakah Icarus berhasil?” tanya Kahis. Mereka semua berpikir keras hingga akhirnya Tarmi mengangkat tangannya.

“Matahari’kan panas memangnya dia bakal tahan?” papar Tarmi. Kilam tak mau kalah akhirnya mengangkat tangannya juga.

“Sayapnya memang masih bisa utuh, setahu saya matahari bukan panas tapi api,” cecar Kilam, gadis bernama Tarmi itu mendengus mendengar Kilam berbicara.

“Jawabannya sangat baik, Icarus akhirnya terjatuh karena lilin yang mengikat sayap akhirnya leleh karena panasnya matahari,” jelas Kahis membuat mereka ber oh ria sedikit antusias.

“Aku tahu pesannya!” sergap Sukmi membuat mereka semua yang ada di sana garuk - garuk kepala heran sekaligus bingung. Kahis mempersilahkan Sukmi untuk berbicara.

“Jangan jadi orang bodoh dia pasti sudah tahu matahari itu panas, kenapa masih nekat?” protes Sukmi hingga temannya itu tertawa sekaligus Kahis yang ikut terhibur.

“Itu bukan pesan sayang, itu namanya kritik,” kekeh Kahis hingga Sukmi cemberut.

“Yah, jadi apa dong?” Panjul akhirnya bersuara setelah sekian lama memilih untuk membungkam mulutnya.

“Dari Icarus kita dapat belajar bahwa jangan melewati keterbatasan karena memiliki sebuah kebanggaan, kita akan terjatuh dengan sendirinya,” jelas Kahis membuat mereka antusias mendengarkan lagi.

Tapi hal itu tidak dalam jangka panjang, suara kerumunan dari jalan mengganggu mereka. Kahis beserta muridnya langsung membelalakkan matanya saat menyadari adanya keributan.

“Jangan ambil anak saya!” teriak seorang wanita dalam keadaan tak berdaya sedang dikekang oleh tentara Belanda secara paksa. Wanita itu melongsorkan badannya di atas tanah, memohon - mohon tanpa henti.

“Cikal!” Kilam berteriak saat menyadari bahwa Cikal yang sedang ada dalam kungkungan tentara Belanda.

Tubuh Cikal nahas dalam kondisi yang begitu mengenaskan, lelehan darah segar mengalir di setengah kepalanya. Cikal digeret paksa karena tubuhnya itu yang tak berdaya, sesekali dipukul ditendang secara cuma - cuma.

“Manusia biadab! Anak saya salah apa bangsat!” Seorang pria berkepala empat berteriak kesetanan berlari ke arah banyaknya tentara yang sedang menggeret anaknya, tiba - tiba salah satu dari mereka berbalik dan menodongkan pistol untuk mengancam.

Warga yang panik dan terkejut akhirnya menarik pria itu secara paksa, walaupun begitu pria itu tampak tidak peduli.

“Bawa ke markas!” Jeffrien tiba - tiba berada di sana, meminta anak buahnya untuk membawa Cikal ke markas yang ia maksud.

Kahis menatap Jeffrien sembari membuka matanya tak menyangka, pria itu juga menatap Kahis tetapi langsung mengalihkan pandangannya.

“Tuan Muda tolong anak saya, Tuaaann!” Ibu Cikal memohon melolong tiba - tiba menjatuhkan seluruh badannya di bawah Carlio yang terkejut, Ibu Cikal memegang kakinya untuk memohon.

Jeffrien dan Carlio saling bertatapan, lalu Carlio bertatapan dengan Kahis … ada rasa yang amat tak enak membekap di relung hatinya.

Carlio menjauhkan kakinya dari Ibu Carlio, tibalah Kahis memutuskan untuk datang meminta ibu itu berdiri. “Berdiri Bu, jangan sampai memohon.” ujar Kahis keras agar terdengar.

Carlio berusaha tak peduli, ia meminta Jeffrien melajukan kendaraannya benar - benar meninggalkan desa miliknya. Carlio menghampiri pria tersebut yang tak henti - hentinya membenturkan kepala di tanah.

Carlio merangkul Ayah Cikal, lalu menyuruhnya untuk berdiri.

Plak.

Semua orang yang tengah berkumpul di sana membulatkan matanya tak percaya, Carlio memegangi pipinya sembari menatap tak percaya ia mendapatkan tamparan oleh pria di hadapannya.

“Manusia biadab seperti kamu enggak pantasnya hidup!” teriak Ayah Cikal kepada Carlio.

Pria itu tak tahu mau berbuat apa - apa, Carlio lebih memilih menunduk. Kahis pelan - pelan menghampiri Carlio, takut tiba - tiba Carlio akan membalas kepada pria tua itu.

“Bapak tenangkan diri dulu,” ujar Kahis berusaha mendekati Ayah Cikal yang tampak kini tenang.

Srak!

“Jangan dekat - dekat saya, wanita murahan! Kaupun jalang sama saja dengannya, tanpa harga diri di satu atap menjalin hubungan! Pelacur kamu!” cecar Ayah Cikal.

Carlio langsung bergerak sudah sangat siap melayangkan tinju kerasnya, tapi niatan itu terhenti saat Kahis menahan dirinya. Gadis itu menatap Carlio lalu menggeleng lemah, menunduk lalu melangkahkan kakinya pergi.

Seluruh warga menyoraki kedua pasangan berbeda kebangsaan itu secara keras, maki - makian tak sedikit ia dengar. Kahis menatap ke arah muridnya yang juga menatapnya kasihan.

Benar, ya?

1
Arlingga Ve Mustafa🇮🇩🇹🇷
hadir,,,, semangaat ea,,, 💪💪
Yi Yid
siapa ini? carlio kh
hazelsgn
p
ikhsan
bagus kak,keren
ikhsan: sama sama kak
lunariesse van der hourver: terimakasih
total 2 replies
Bilqies
gak kurang sih cuma udah kewajiban kamu sebagai orang tua untuk membesarkan dan membiayai anaknya
Bilqies
1 kata egois
sama aja jual anaknya untuk kepentingan dia yang tak mau jadi gelandangan
Mhila izuna
mampir thor
ˢᶦ ¢ιρяυт
dua dulu😁
ˢᶦ ¢ιρяυт
saya sih bukan mau mencela atau bagaimana. cuma untuk sesi bab awal lebih baik fokus pada tokoh utama dulu. entah itu perkenalan dari tokoh protagonis. dari segi pendidikan atau visual ataupun yg lainnya. fokus itu dulu. baru bab selanjutnya adalah jalan cerita kisah yg akan disampaikan.
maaf saya juga orang baru di dunia novel. tapi itu semua pernah saya alami dan juga ditegur oleh auditor NT. dan untuk 'kata' lebih baik 1000- 1200 kata, agar bisa mencakup cerita di satu bab.
tetap semangat kak. semoga sukses🤗
lunariesse van der hourver: baiklaaa terima kasih krisarnya kakk
total 1 replies
Yiab Yoje
thorrr
lunariesse van der hourver: apaaaa
total 1 replies
husnia wahidah
prolognya bagus bgt, heran
lunariesse van der hourver: makasih ya sengku
total 1 replies
husnia wahidah
kapan up nya thor? seru banget baru kali ini nemu cerita kaya gini
lunariesse van der hourver: ditunggu ya seng
total 1 replies
Legiyan Lyn
keren
niara kahishaa
mantap bgt thor
hazelsgn
hehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!