Terlena Oleh Zina

Setelah dua malam yang penuh makna sebagai pasangan suami istri, Alvian dan Mesya kembali ke rutinitas sehari-hari mereka. Pagi itu, Alvian bersiap-siap untuk bekerja, mengenakan setelan jas yang rapi dan memastikan semua dokumen dan peralatan kerjanya siap untuk dibawa.

"Selamat pagi, sayang. Aku harus pergi ke kantor sekarang. Aku akan pulang sore nanti. Jangan rindu terlalu lama, ya." alvian menyambut istrinya dengan penuh cinta dan kasih sayang

""Selamat pagi, Alvian. Selamat bekerja. Aku akan menunggu dan melakukan beberapa pekerjaan di rumah." ucap mesya bahagia

Mereka saling mencium pipi sebelum Alvian meninggalkan rumah untuk menuju kantor. Mesya berdiri di ambang pintu, tersenyum dan melambaikan tangan saat Alvian pergi. Setelah dia pergi, Mesya masuk ke rumah dan mulai melanjutkan rutinitas harian.

Dia memutuskan untuk memulai hari dengan membersihkan rumah, memastikan setiap sudut bersih dan rapi. Dengan penuh semangat, Mesya menyapu lantai, mengepel, dan merapikan ruang tamu. Sambil melakukan pekerjaan rumah, dia sering kali menyanyikan lagu-lagu ringan, merasa nyaman dan puas dengan aktivitasnya.

Selama beberapa jam berikutnya, Mesya fokus pada pekerjaan rumah tangga. Ia menyusuri dapur, membersihkan permukaan meja, dan mencuci piring-piring yang tersisa dari sarapan pagi. Sambil bekerja, Mesya merenungkan hari-hari mereka ke depan dan bagaimana ia bisa mendukung Alvian dengan cara terbaik.

"Rasa syukurku sangat mendalam. Hari ini, aku akan memastikan semuanya bersih dan nyaman untuk Alvian saat dia pulang. Ini adalah cara kecilku untuk menunjukkan cinta dan perhatian." ucap mesya dalam hati

Ketika rumah sudah bersih, Mesya memutuskan untuk meluangkan waktu untuk dirinya sendiri. Ia duduk di ruang tamu dengan buku favoritnya, menikmati waktu santai yang jarang dia miliki. Membaca buku memberikan ketenangan dan kesempatan untuk merenung, membuatnya merasa lebih siap menghadapi rutinitas hariannya.

Tak lama kemudian, Mesya beralih ke hobi lain, yaitu merajut atau membuat kerajinan tangan. Dia duduk di meja kerajinan, menyusun benang dan bahan-bahan dengan penuh perhatian. Aktivitas ini membantunya merasa lebih produktif dan memberikan rasa pencapaian tersendiri.

Saat menjelang sore, Mesya mulai memikirkan menu makan malam dan memutuskan untuk menyiapkan sesuatu yang spesial untuk Alvian. Ia membuat rencana untuk memasak hidangan favorit Alvian, mempersiapkan bahan-bahan dengan cermat dan memastikan semuanya siap sebelum Alvian pulang.

Ketika sore hari tiba, Mesya bersiap-siap untuk menyambut kedatangan Alvian. Dia membersihkan dapur dan menyiapkan meja makan dengan indah. Makanan disajikan dengan cara yang menarik, menambah suasana yang hangat dan menyambut.

Assalamualaikum ucap Alvian yang baru saja pulang dari kantor.

Wallaikumsallam,"ucap Mesya"

Meya mencium punggung tangan suaminya itu dan mereka masuk kedalam rumah

"Wah, aroma apa ini? Sepertinya kamu telah menyiapkan sesuatu yang lezat untuk malam ini." Alvian mencium bau wangi makanan

"Iya, aku memutuskan untuk membuat hidangan favoritmu. Aku berharap kamu menyukainya." jawab Mesya dengan senyuman menggemaskan

Mereka duduk di meja makan dan menikmati makanan yang telah disiapkan dengan penuh cinta. Selama makan malam, mereka berbicara tentang hari mereka, berbagi cerita tentang pekerjaan dan kegiatan masing-masing. Momen makan malam ini menjadi kesempatan untuk saling mendukung dan mempererat hubungan mereka.

"Hari ini cukup sibuk, tapi rasanya menyenangkan pulang ke rumah dan menemukan makanan yang enak serta rumah yang bersih. Terima kasih banyak." Alvian menjelaskan pekerjaan nya.

" kamu tidak kangen istrinya" ? ucap Mesya jutek

kalo itu setiap hari aku selalu kangen kamu sayang. " ucap Alvian ,"

Mesya terseyum malu " sejak kapan kamu bisa gombal " ucap Mesya

Sejak sekarang , "ucap Alvian sambil mengedipkan mata syahdu ke istri nya".

Malam hari berlanjut dengan santai setelah makan malam. Mereka berdua duduk bersama di ruang tamu, menikmati waktu berkualitas dengan berbicara atau menonton film favorit. Kebersamaan mereka di malam hari setelah rutinitas sehari-hari terasa sangat berarti, memperkuat ikatan mereka sebagai pasangan suami istri.

Ketika hari berakhir, mereka berbaring di tempat tidur, merasa puas dengan hari yang telah berlalu. Mesya merasa bahagia karena bisa mendukung Alvian dengan caranya sendiri, sementara Alvian merasa bersyukur atas perhatian dan cinta yang diberikan Mesya. Mereka tidur dalam pelukan satu sama lain, siap untuk menghadapi hari-hari berikutnya bersama.