NovelToon NovelToon
Brunhill : Living In Another Wolrd

Brunhill : Living In Another Wolrd

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rizki Fauji

Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizki Fauji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DESA FERN DAN SARANG GOBLIN 3

Tiana dan Airen sedang membantu para sandera yang mereka temukan, dan mencoba memberikan pertolongan pertama pada ketiga korban yang telah menjadi korban pelecehan para goblin..

"Tiana, ketiga orang wanita yang lain nampak tidak memberikan respon apapun, pandangan mereka juga kosong" ucap Airen

"Nampaknya mereka terkena sihir hipnotis" ucap Tiana

"Sepertinya begitu, tapi mungkinkah ada goblin shaman disini?" ucap Airen

"Jika begini kondisinya sudah di pastikan ada goblin shaman yang memimpin kawanan goblin ini, karena tidak mungkin goblin biasa dapat melakukan hal ini" ucap Tiana

"Kau benar, semoga saja teman2 yang lain baik2 saja" ucap Airen

"Aku nemukan Max dengan clone milikku nampaknya dia juga terluka," ucap Airen

"Lalu bagaimana kondisinya" ucap Airen cemas

"Tenanglah, dia sudah menggunakan potion miliknya dan akan segera kesini untuk membantu kita" ucap Tiana

"Syukurlah," kata Airen

"Untuk sementara lebih baik kita bertahan disini bersama para sandra, karena di sana sepertinya buntu dan sudah aman, satu2nya jalan kesini adalah jalan yang sebelumnya kita lewati" ucap Tiana

"Baiklah, aku setuju denganmu" ucap Airen

Setelah beberapa saat, Max pun datang menghampiri Tiana dan Airen

"Max bagaimana lukamu? Apa kau baik2 saja?" tanya Airen

"Tenang saja, aku sudah menggunakan potion ku" ucap Max

Max melihat kondisi para sandera lalu berkata..

"Mengapa ada lima orang? Bukankah seharusnya tiga?" ucap Max

"Benar, kedua wanita yang masih berpakaian lengkap itu adalah orang2 dari desa Fern, sedangkan tiga lainnya masih belum di ketahui" ucap Tiana

"Dan lagi ketiga wanita it nampaknya terkena sihir hipnotis" ucap Airen

Max pun mendekat dan melihat kondisi ketiga gadis yang terkena hipnotis itu

"Lalu mana satu orang lain yang berasal dari desa Fern?" tanya Max

"Kemungkinan yang seorang lagi di bawa pergi oleh goblin, aku tidak yakin mengatakan ini, tapi sepertinya yang seorang lainnya sudah menjadi korban pelecehan oleh para goblin" ucap Tiana sambil berbisik pada Max

"Itu mungkin saja, di jalan sebelah kanan tadi aku dan Miki tidak menemukan adanya sandera" ucap Max

"Lalu dimana Miki sekarang?" tanya Airen

"Setelah kami mengalahkan goblin di jalur kanan, tiba2 kami di sergap oleh beberapa goblin, namun seekor goblin melarikan diri, aku menahan goblin2 lainnya sementara Miki mengejar goblin itu ke bagian terdalam," ucap Max

"Apa? Itu sangat berbahaya" ucap Airen

"Itu benar, kalau begitu aku akan mencari Miki, kalian tetaplah disini dan lindungi para sandera" ucap Tiana

"Baiklah" ucap Max

"Berhati2lah Tiana" ucap Airen

Setelah itu, tiana pun berlari menuju jalur kanan untuk menyusul Miki.

"Max, bagaimana dengan Ryo?" tanya Airen

"Sebelum kesini aku mengecek jalur tengah, disana hanya ada tumpukan mayat goblin yang berserakan dimana2, namun aku tidak melihat Ryo disana" ucap Max

"Begitu ya" kata Airen

"Benar, kemungkinan Ryo juga masuk lebih dalam untuk melihat situasi disana" ucap Max

"Semoga mereka semua baik2 saja sekarang" ucap Airen

...Sementara itu di bagian terdalam.....

Ryo dan Miki tengah bertarung habis2an demi melawan para goblin yang mengepung mereka.

Aku harus segera mencari cara untuk keluar dari situasi ini, Miki nampak mulai kelelahan dan pergerakan nya pun mulai melambat, jika begini terus bisa berakibat fatal. Semakin lama bertarung aku merasakan koneksi ku dan Gugnir menjadi semakin baik, bahkan tubuhku dapat bergerak dengan sangat baik untuk melawan para goblin, mungkin ini juga berkat skill berkah beladiri dan skill swordsman expert yang baru2 ini kudapatkan. Dengan di tambah koneksi ku dengan Gugnir pergerakan ku menjadi semakin baik dan semakin baik.

Namun apa yang ku khawatirkan benar2 terjadi, Miki sudah kelelahan dan beberapa kali menerima serangan dari para goblin, Miki tergeletak di tanah setelah mendapatkan banyak serangan di tubuhnya. Para goblin mulai mengelilingi tubuh Miki yang tergeletak di tanah.

"MIKI" teriak ku

*ah aku, aku sudah tidak kuat lagi, sial, apakah aku harus berakhir menjadi bahan pelecehan para goblin ini, aku.. aku masih ingin berpetualang bersama Silvermoon dan semua orang* ucap Miki dalam benak hatinya

Aku berusaha mendekat ke lokasi Miki, namun para goblin ini terus menghalangi. Tanpa ku sadari batu besar melayang kearahku dan menghantam tubuhku, sepertinya itu sihir rock palm yang di rapalkan si goblin shaman. Tubuhku terpental beberapa meter setelah menerima serangan telak itu, sekuat tenaga aku mencoba kembali bangkit dan berdiri, pandangan ku tertuju pada Miki yang sedang tergeletak dan di kelilingi oleh para goblin.

Lalu tiba2 aku mendengar suara bergema di kepalaku.

*Bangkitlah nak, ini bukan saatnya untuk berfikir* ucapnya

Aku sempat melirik kesekitar,

*Kau cari apa? Aku ada disini, di hadapanmu* ucap suara itu

Seketika aku langsung melihat kearah Gugnir,

*Benar, aku disini, dan aku adalah pedangmu, Gugnir* ucapnya

"Kau bisa bicara?" kataku

*Aku adalah pedang legenda yang memiliki jiwa, dan jiwaku lah yang berbicara denganmu* ucap Gugnir

"Bagaimana mungkin? Tapi..."

*Kita bahas ini nanti, lihatlah temanmu disana, kau harus segera menolongnya, aku akan mentransfer ingatan tentang pemilik ku sebelumnya pada mu tentang teknik berpedang nya, teknik ini adalah teknik tebasan dan gerakan secepat kilat, pahami dan pelajarilah, ini akan berguna untukmu* ucap Gugnir

Seketika aku merasakan sekumpulan teknik berpedang muncul di kepalaku, Teknik itu di sebut dengan Teknik Iai Style. Teknik tebasan yang berfokus pada kecepatan dengan mengincar bagian vital dari lawan, jika di gabungkan dengan skill Swordsman Expert dan kekuatan dari Gugnir tentu ini akan menjadi serangan yang amat mematikan.

Aku membuka mata dan melihat kesekitarku, semuanya nampak diam seolah waktu sedang berhenti. Tidak, waktu tidak berhenti, semuanya bergerak namun sangat lambat, selain itu aku merasa dapat melihat semuanya dalam radius 360 derajat, tidak ada titik buta pada teknik ini.

Tanpa membuang kesempatan, Secepat kilat aku langsung menerobos kepungan para goblin sambil menebas leher mereka satu persatu, tak luput semua goblin di sekeliling Miki juga tak luput dari serangan ku dan menebas mereka smua.

Sontak hal itu membuat si goblin shaman marah, dia menggunakan skill unik order miliknya untuk memerintahkan seluruh goblin menyerang.

Namun tiba2 beberapa anak panah melesat dengan cepat kearah goblin shaman itu, sayangnya muncul sebuah dinding batu di depannya tepat sebelum panah itu menembus kepalanya dan menghalau kedua anak panah yang melesat kearahnya.

Aku pun menyadari tembakan anak panah itu berasal dari tempat dimana Miki muncul, dan itu adalah panah yang di lepas kan oleh Tiana.

"Meleset? Tidak, sepertinya goblin shaman itu dapat menggunakan sihir elemen bumi" gumam tiana

Tiana pun menoleh kearah ku dan langsung menghampiriku..

"Kau baik2 saja?" ucap Tiana

"Ya, tapi kondisi Miki cukup serius," kataku

Tiana menoleh kearah Miki yang tergeletak di antara mayat goblin uang baru saja di tebas oleh Ryo dengan secepat kilat.

"Luka nya tidak terlalu parah, tapi dia juga kelelahan" ucap Tiana

"Benar," kataku

"Goblin shaman itu setidaknya di rank B" ucap Tiana

"Benar, dia rank B berlevel 30 dengan kemampuan sihir tanah dan api, selain itu dia juga bisa menggunakan sihi hipnotis" kataku

"Dan tadi terlihat jelas dia memiliki skill unik Order untuk memberi perintah" ucap Tiana

"Benar" kataku "Apakah anak panahmu masih cukup?"

"Sepertinya tidak jika untuk membunuh semuanya" ucap Tiana

"Tidak masalah, ku serahkan perlindungan Miki dan bantu aku dengan serangan jarak jauhmu, bunuh para goblin yang luput dari seranganku, aku akan maju lebih dulu" kataku

"Baiklah, aku akan membantu dari sini dan menjaga Miki" ucap Tiana

Tanpa menunda, selagi para goblin yang nampak masih kebingungan dan menunggu perintah dari goblin shaman sedang berlindung di balik dinding batu, aku melesat kedepan dengan menghunakan teknik iai style yang baru saja ku pelajari untuk menebas mereka. Bersama Gugnir di tanganku dengan gerakan secepat kilat satu persatu aku menebas para goblin itu satu persatu, Tiana juga membantu ku dengan busur dan anak panah miliknya, sehingga tidak ada satu pun yang lolos dari serangan kombinasi kami berdua hingga puluhan goblin yang tersisa berhasil kami kalahkan.

Dalam benaknya, Tiana merasa takjub melihat gerakan Ryo yang begitu halus dan bahkan hampir tidak dapat di tangkap oleh kecepatan matanya meski dirinya masih menggunakan skill unik Sharpshooter miliknya, padahal skill uniknya itu dapat menangkap pergerakan yang sangat cepat, bahkan kecepatan tembakan anak panah pun akan terasa lambat ketika dia mengaktifkan skill unik sharpshooter miliknya. Namun gerakan Ryo kali ini bahkan sulit di tangkap oleh mata dan skill uniknya itu. Hanya ada perasaan kagum dan takjub yang muncul di hatinya.

Kini hanya tinggal tersisa si Goblin Shaman yang bersembunyi di balik dinding batu itu.

Aku pun membelah dinding batu itu dengan menebasnya, namun, Goblin Shaman itu tidak ada disana, aku bergegas menghampiri dinding batu itu, rupanya ada jalan tersembunyi di balik gundukan batu tempat goblin shaman itu duduk sebelumnya.

"Dia berhasil melarikan diri" ucapku

"Untuk saat ini kita prioritaskan membawa Miki dan korban disana itu" ucap Tiana

"Bagaimana dengan Airen? Apa kau meninggalkannya lalu kesini?" tanyaku

"Max sedang bersamanya, juga dengan para korban lainnya yang aku dan Airen temukan di sisi jalur kiri" ucap Tiana

"Baguslah, kalau begitu semua korban sudah di temukan, ayo kita bawa Miki dan wanita ini kesana" kataku

"Tentu" ucap Tiana

Aku pun menyarungkan pedangku dan menghampiri wanita yang tergeletak di tanah setelah di lecehkan oleh para goblin itu. Aku mengeluarkan selembar kain untuk menutupi tubuhnya dan menggendongnya. Tiana pun menggendong Miki dan kami bergegas menuju ke tempat Max dan Airen menunggu bersama para korban lainnya.

Sesampainya di tempat Max dan Airen, mereka berdua nampak terkejut melihat Miki yang datang dengan di gendong oleh Tiana. Tiana pun merebahkan tubuh Miki di tanah, sontak Airen langsung berlari menghampirinya.

"MIKI" teriak Airen

"Tenanglah, lukanya memang cukup parah, namun tidak mengancam nyawanya, sekarang ini dia hanya kelelahan" ucap Tiana

Sedangkan Till dan Lina menangis sejadi2nya ketika aku meletakan tubuh wanita lainnya di tanah dengan terbungkus kain.

"Kau baik2 saja?" tanya Max

"Yah di bawah sana ada lebih banyak goblin, terlebih ada seekor goblin shaman disana" kataku"

"Goblin Shaman? Bukankah itu rank B?" ucap Max

"Benar, tapi sayang, ketika kami sibuk mengurus puluhan goblin itu, si goblin shaman itu dengan liciknya melarikan diri" kataku

"Goblin Shaman memang terkenal monster yang cerdas dan licik, kekuatannya tidak sebanding dengan Grizzled Bear rank C, namun kecerdasan dan sifat liciknya itu yang membuat dia di kategorikan rank B" ucap Max

Aku menatap kedua wanita yang sedang menangisi kondisi temannya, lalu aku melihat ada 3 orang wanita lainnya yang memiliki kondisi sama persis dengan wanita yang ku gendong tadi. Tubuhnya penuh dengan tanda2 bekas pelecehan seksual yang pasti dilakukan oleh para goblin, selain itu tatapan matanya kosong dan juga tanpa ekspresi, hampir mirip seperti mayat hidup meksipun mereka masih menjadi manusia.

"Sepertinya ada lebih banyak wanita dari yang dilaporkan" kataku

"Itu benar, kedua gadis itu berasal dari desa Fern, mereka bernama Till dan Lina, sedangkan yang kau gendong tadi adalah teman mereka yang bernama Rui" ucap Max

"Jadi salah satu target penyelamatan kita telah menjadi korban ya" kataku

"Sayangnya iya, dan ketiga gadis itu juga nampaknya sudah berada disini cukup lama, perhatikan bagian kemaluan ketiga gadis itu, itu nampak sudah rusak, kemungkinan mereka di gilir oleh pada goblin sampai rusak seperti itu" ucap Max

"Tidak hanya itu, mereka juga terkena efek hipnotis, itulah yang membuat mereka nampak seperti itu" ucap Tiana menambahkan

"Haruskah kita menyembuhkan mereka?" kataku

"Akan merepotkan jika banyak orang yang tahu tentang kemampuanmu saat ini, jadi kurasa kita bawa saja mereka dengan kondisi seperti ini" ucap Max

Aku terdiam sejenak untuk berfikir, memang benar akan merepotkan jika kekuatanku di sadari banyak orang saat ini. Tapi aku merasa ini tidaklah benar, aku mendapatkan kekuatan sebesar ini bukan tanpa alasan, pasti ada alasan mengapa Sang Dewi memberiku kekuatan sebesar ini. Jika aku tidak menolong mereka dengan kekuatanku, lantas apa gunanya aku memiliki kekuatan sebesar ini.

"DI BALIK KEKUATAN YANG BESAR, JUGA ADA TANGGUNG JAWAB YANG BESAR"

Benar, tak peduli masalah apa yang akan datang kepadaku, aku harus siap menerima konsekuensi dan menghadapinya, aku tidak ingin lagi memiliki penyesalan seperti di kehidupanku sebelumnya.

Tanpa banyak berfikir lagi, aku menghampiri wanita dari desa Fern yang ku gendong tadi, kedua temannya masih berada di sisinya sambil menangis sejadi2nya, aku merasakan kesedihan yang begitu dalam terpancar dari tangisan mereka.

Aku pun berjongkok di samping tubuh wanita itu, dan merapalkan sihirku.

"EXTRAHEAL , CURE"

Seketika tubuh wanita bernama Rui itu mengeluarkan cahaya dan perlahan luka2 di tubuhnya sembuh dan menghilang. Setelah aku cek statusnya sudah tidak ada lagi status abnormal padanya, dia hanya sedang tertidur. Sedangkan Till dan Lina yang terkejut melihat apa yang terjadi mereka hanya terdiam dengan wajah syok.

Aku pun menghampiri Miki untuk menyembuhkan luka2 yang di deritanya dengan Heal.

Setelahnya aku menghampiri ketiga gadis lainnya, kondisinya jauh lebih parah ketimbang Rui, selain itu organ kewanitaannya juga sudah rusak, itu mungkin karena mereka bertiga digunakan secara terus menerus oleh para goblin itu. Tanpa pikir panjang aku juga menggunakan Extraheal untuk menyembuhkan seluruh luka dan kerusakan pada organ kewanitaan mereka, setelahnya aku menghilangkan status abnormal mereka dengan Cure.

Sama seperti Rui, tubuh mereka bertiga mengeluarkan cahaya lalu kondisi tubuhnya kembali seperti sedia kala, namun dalam status pingsan. Mungkin karena mereka lebih dulu dan lebih lama menjadi tempat pelampiasan nafsu para goblin. Jadi setidaknya ku biarkan saja mereka untuk saat ini.

"Jadi kau memilih untuk mengungkapkan kemampuanmu?" tanya Max

"Aku yakin ada alasan mengapa aku mendapatkan kekuatan sebesar ini, meski aku tidak tahu apa alasannya, tapi setidaknya bagiku, ini adalah yang seharusnya ku lakukan dengan kekuatanku ini" kataku

"Kau sudah siap dengan konsekuensinya ketika seluruh dunia tahu tentang kekuatanmu?" tanya Max

"Siap atau tidak, cepat atau lambat, kemampuan ku akan di ketahui oleh khalayak luas, entah bagaimana konsekuensinya, aku harus siap dan menerimanya" kataku

"Yah, aku sudah menduga kau akan mengatakan sesuatu seperti itu, tapi jangan bilang kalau aku tidak memperingatkanmu oke?" ucap Max

Aku hanya diam dan menatap para gadis, lalu menatap Miki yang masih tertidur di pangkuan Airen meskipun luka di tubuhnya sudah ku sembuhkan dengan sihir.

"Aku yakin, ada alasan mengapa Sang Dewi memberiku kekuatan sebesar ini, aku yakin ada tujuan yang pasti kenapa aku di percayakan kekuatan sebesar ini, tapi setidaknya untuk saat ini alasannya adalah untuk melindungi orang2 di sekitarku, setidaknya bagiku" kataku

"Entah berapa kali kau menyelamatkan ku dan Miki, dan entah masalah apapun yang nantinya kau hadapi aku akan selalu menemanimu Ryo, aku yakin Miki juga akan mengatakan hal yang sama" ucap Airen sambil memangku kepala Miki yang tertidur

"Entah itu siang ataupun malam, entah itu senang atau pun susah, baik itu di pertempuran atau di jalan menuju neraka, aku akan selalu bersama denganmu, bukan sebagai tuan dan budak, melaikan sebagai rekan yang dapat ku percayakan hidupku padanya" ucap Tiana

"Yah, meski kalian berkata begitu bukan berarti aku tidak setuju, tapi aku fikir sudah selayaknya kita sebagai sebuah party untuk selalu bersama menghadapi setiap rintangan dan masalah yang ada bersama2 jadi, apapun keputusanmu, kami akan mengikutinya, karena kau adalah pemimpin kami" ucap Max

Tanpa kami sadari ada dua orang wanita yang bukan anggota Silvermoon mendengarkan percakapan kami, yah itu bukan salah mereka juga sih, tapi memang sedari awal aku sudah bersiap dengan kemungkinan akan terungkapnya kemampuan ku.

Namun tanpa di duga kedua wanita itu berkata..

"Melihat ketulusan dan tekad mu, aku bersedia merahasiakan apa yang aku saksikan disini" ucap Lina

"Aku juga bersedia untuk merahasiakannya" ucap Till

"Kalian serius?" ucap Tiana

"Lalu bagaimana jika orang2 di desa nanti bertanya tentang kondisi wanita ini, karena sangat tidak mungkin kembali dengan kondisi seperti ini setelah menjadi korban dari penculikan serta pelecehan para goblin" ucap Max

"Itu.. Ah benar, kita katakan saja bahwa kalian menggunakan potion untuk menyembuhkan mereka" ucap Till

"Hmm, kau cukup berwawasan sebagai wanita desa" ucap Tiana

"Till dulunya adalah seorang staff guild di ibukota, dia berhenti dari pekerjaannya setelah memutuskan untuk menikah dan ikut dengan suaminya ke desa Fern" ucap Lina

"Itu benar, aku dulu pernah bekerja menjadi staff guild di ibukota selama 6 tahun, dan cukup familiar dengan item sihir dan tentang petualang" ucap Till

"Lalu kalau begitu, bagaimana kami bisa percaya pada kalian berdua" ucap Max

Till dan Lina sempat bertukar pandang sejenak lalu menganggul bersamaan, setelah itu, mereka berdua duduk bersimpuh dengan satu tangan mengepal didepan dada dan satu tangan membuka 3 jari di samping tubuh mereka lalu bersumpah akan merahasiakan apa yang barusan mereka lihat tentang kemampuan Ryo.

Tiana menjelaskan kalau itu adalah Prosesi Sumpah yang di tujukan langsung pada Sang Dewi Pencipta, dan apabila mereka melanggar atau mengingkarinya, maka malapetaka akan terus menghampiri mereka sisa hidupnya. Itu adalah janji tertinggi dan janji yang tidak dapat di remehkan sedikitpun.

"Baiklah, sebenarnya aku tidak meminta kalian melakukan itu, tapi karena kalian sudah terlanjur melakukannya aku ucapkan terima kasih banyak" kataku sambil membungkukan badan.

"Angkatlah kepala anda tuan, kami melakukan ini tulus untuk menunjukan rasa terima kasih kami karena sudah menyembukan dan menyelamatkan adik termuda kami" ucap Till

"Adik?" tanya Max

"Kami bertiga adalah tiga bersaudara, Till yang tertua, aku kedua, dan ini Rui adik kami yang paling muda" ucap Lina

"Oh seperti itu, sekarang aku faham kenapa kalian sampai berani bersumpah sampai seperti itu" ucap Tiana

Setelah itu kami pun sedikit mengobrol tentang bagaimana mereka bertiga bisa tertangkap sambil beristirahat untuk memulihkan tenaga setelah pertempuran yang sangat melelahkan tadi.

Beberapa jam kemudian Miki, Rui, dan ketiga gadis lainnya juga sudah sadar. Airen menjelaskan pada Miki tentang semua kejadiannya dari awal, sedangkan Max menjelaskan pada ketiga gadis lainnya. Ketiga gadis itu pun menceritakan siapa mereka dan bagaimana mereka bisa tertangkap oleh para goblin.

"Salah satu dari ketiga gadis itu nampaknya merupakan seorang putri dari seorang pedagang besar, dia berkata padaku kalau dirinya tertangkap oleh para goblin ketika sedang buang air kecil ketika di perjalanan menuju ke ibu kota" ucap Max

"Jadi begitu, tapi kenapa tidak ada misi tentang pencarian gadis itu di guild?" kataku

"Entahlah, tapi mungkin saja itu adalah quest yang diumumkan di ibukota saja" ucap Max

"Jadi begitu ya, dan dua gadis lainnya?

"Mereka adalah budak yang terpisah dari rombongannya ketika sedang dalam perjalanan" ucap Max

"Apa tuan mereka tidak mencarinya?" tanya ku

"Mungkin tuan mereka menganggap kalau kedua gadis ini telah di mangsa oleh monster, meskipun mereka bilang tidak di perlakukan dengan buruk oleh tuan mereka, tapi tetap saja jarang ada pemilik budak yang mau mengeluarkan uang hanya untuk membayar biaya pencarian mereka pada guild, biasanya mereka lebih memilik untuk membeli budak baru" ucap Max

"Aku semakin tidak mengerti dengan sistem perbudakan ini" kataku

"Memang terdengar kejam dan tidak etis, namun beginilah dunia tempat kita hidup" ucap Max

"Jadi bagaimana kondisi mereka?" kataku

"Kondisi mereka sudah stabil, dan kurasa mereka sudah cukup kuat untuk melakukan perjalanan kembali ke desa" ucap Max

"Ngomong2, dimana Tiana?" kataku

"Ah tadi dia bilang ingin mengumpulkan telinga goblin untuk di tunjukan sebagai bukti pada guild" ucap Max

"Baiklah, aku akan keluar untuk mengecek situasinya, kau bantulah Miki dan Airen mempersiapkan para gadis untuk perjalanan kembali dan setelah Tiana kembali langsung ajak dia keluar juga" kataku

Setelah itu aku pun keluar dari gua dan mengecek kondisi di luar gua dengan radar dan search milikku. Setelah memastikan aman, aku menunggu sambil berjaga di luar gua. Setelah cukup lama menunggu Semua orang pun keluar dari gua. Dan Miki langsung berjalan menghampiriku.

"Ryo, terima kasih sudah menjagaku lagi" ucap Miki

Aku pun menjitak kepala Miki dengan lembut.

"Makanya lain kali jangan gegabah, mengejar monster yang lari di medan yang tidak kau ketahui itu berbahaya, lain kali jangan lakukan hal seperti itu lagi" kataku

"I-iya maaf" ucap Miki

"Hahaha pukulan bagus Ryo, si tukang pingsan ini memang butuh di beri pelajaran" ucap Max

Aku pun berjalan menghampiri Max dan menendang kakinya.

"Aduduh, apa yang kau lakukan haahh?" ucap Max kesal

"Kau lah yang bersama dengan Miki di jalur sisi kanan, mengapa kau membiarkannya pergi sendirian seperti itu, seharusnya sebagai rekan kau menahannya kau tau" kataku

"Kau fikir semua itu kemauanku?" ucap Max

Tiana dan Airen yang melihat pedebatan kami pun hanya bisa tersenyum, seluruh anggota party Silvermoon sudah saling memahami kalau perdebatan seperti ini hanyalah gurauan, yah walah apa yang dikatakan nya itu bersungguh2 namun tidak akan memecah belah kelompok kami karena memang beginilah keadaan yang membuat party ini terasa hidup dan menyenangkan.

1
® Darkness
udah gak usah di bocorin rahasia nya ngapa, goblok banget
® Darkness
MC goblok, tolol, naif, dan entah lah terlalu banyak kata² untuk mendeskripsikan ketololan nya
® Darkness
MC tolol, entah terlalu jujur atau emang goblok
Nino Ndut
hmm, sepertinya author emg sengaja up 1 bab perhari di bagian cerita yg lg menarik dibanding sebelumnya yg lumayan konsisten 2 atau 3 bab sehari..jujur jd males bacanya jg sih klo begini kayak nonton sinetron aj..
Slide: Mohon maaf
total 1 replies
Nino Ndut
lah cm se bab dong..kok nanggung amat thor
Slide: maaf lagi di rawat di RS jd blum bisa update sprti biasa 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
itulah gw bilang klo airen tuh egois..harusnya diabsadae dia lemah n g boleh ambil keputusan sendiri..n coba dipikirkan aj klo leonore yg aelevel grandmaster aj blom nemuin aolusi apalagi cm bishop kerajaan suci..emg bodoh n egoia tuh cewe
Nino Ndut
entah apapun keputusan si airen emg dari awal keliatan klo dia rada egois sih terutama pas battle terakhir yg dgn bodohnya masuk ke medan perang..mgkn dia skrg punya alesan dibalik keputusannya tp sekali lg itu egois bgt
Slide: terima kasih sudah mengikuti ceritanya.. 😊🙏
total 1 replies
Nino Ndut
ijin nanya thor, kan semua anggota lama silvermoon make alat komunikasi entah cincin atau gelang kan..knp g coba dihubungin bilang mc udh sadar untuk liat respon airen..gw curiga dia kena mind control atau sejenisnya nih
Slide: Siap, nanti di cerita selanjutnya di jelaskan kemana cincin itu..

Tunggu lanjutannya ya 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
gw rada g suka ma sikap airen yg kek gini..oke dia khawatir ma mc tp tindakan dia cm malah bikin blunder n bahaya buat semua..secara g langsung dia cukup egois disini..
Nino Ndut
kasih pahan nereka terutama darius..sombing amat jd orang
.hadehh
Lalang
Bahaha!
Lalang
Non attribute kayak apa?
Slide: kyak penguat tubuh "Boost", penambah kecepatan "Accelerate" sedikit ngambil refrensi dr cerita2 lain sih /Grin//Pray/
total 1 replies
Lalang
Tiada sihir yang dapat menandingi air haha.
Lalang: Apa ini 😭 😂
Slide: air yg mana dulu nih /Chuckle/
total 2 replies
Lalang
This sounds fun.
Lalang
Kayak Dunhill ini namanya.
Slide: iya juga, gk kepikiran /Grin/
total 1 replies
Teteh Lia
salut sama Kaka author yang bisa menulis banyak kata dalam satu bab. 👍.
® Darkness: iya, tapi sifat MC nya bikin gak enak bacanya
Slide: terima kasih /Pray//Smile/
total 2 replies
Teteh Lia
bener juga. ini seperti ini justru yang lebih berbahaya
Nino Ndut
penjabarannya kayak griffin g sih thor?
Slide: memang iya.. hehe.. cuma memang namanya saya rubah biar ndak terkesan terlalu mainstream dan supaya berbeda dengan lainnya /Pray/
total 1 replies
Nino Ndut
kayaknya itu yg ngikutin mc bukan sih yg dari kota tp didiemin mc..hmm..entah mc nya yg cuek atau g peka y tp respon max lebih baik disaat kek gini..
Slide: bener banget.. sengaja saya buat sperti itu buat memunculkan plot cerita yang menarik
terima kasih bnyk selalu mengikuti ceritanya /Pray//Pray/
total 1 replies
Vemas Ardian
시발,kann mremen/Sob//Sob//Sob//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Slide: mremen apa tuh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!