Membunuh banyak orang! Keyla Abraham, sang ketua mafia kejam yang meninggal ditangan sahabatnya sendiri.
saat terbangun, ia justru menempati tubuh anak perdana menteri Xia yang lemah dan jelek.
Xia Re, anak perdana menteri Xia Fang. kakak kandungnya begitu membencinya, ayahnya tidak peduli dengannya. selalu ditindas dan difitnah saudara/i tirinya. bahkan sang tunangan berselingkuh dengan adik tirinya. ibu dan adiknya dibunuh.
bagaimana cara Keyla membalaskan dendam Xia Re?
dapatkah Keyla mengungkap dalang kematian ibu dan adik Xia Re?
dapatkah ia kembali kezamannya untuk membalas dendam kepada para pengkhianat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.24
didepan kediaman Xia Re terdapat keributan. seorang laki-laki tampan mencoba menerobos masuk kedalam kediaman Xia Re.
"MINGGIR KALIAN!!! RERE... RERE... INI SENSEI, RE...." Teriak laki-laki tersebut.
laki-laki tampan tersebut adalah, Hyoung Sensei, sepupu Xia Re. sudah dua bulan ia pergi meninggalkan Xia Re untuk berperang. siapa sangka, saat ia pulang untuk menemui sepupunya yang paling ia sayang, ia justru dibuat murka dengan kabar bahwa Xia Re mencuri Tusuk konde Xia Rong, dan sekarang dihukum.
Hyoung Sensei, sejak kecil ia dibesarkan oleh Xia Fang dan Xia Tong. karena, ayahnya-- Jendral Hyoung Sansai dan istrinya Kim Seoun Yong meninggal sejak ia masih kecil.
Keluarga Xia membesarkan dan mendidik Hyoung Sensei dengan sangat baik. sampai Hyoung Sensei menjadi seorang Panglima Perang.
"RERE.... INI SENSEI... RERE!!!" Teriaknya lagi.
"Hyoung Sensei, berhenti!!!" Sensei membalikkan badannya, ia menatap Xia Fang datar.
"Paman, kenapa paman menghukum Rere, kenapa!?" ujar Sensei.
Xia Fang menghela nafas panjang, lalu berkata. "karena dia melanggar aturan."
"melanggar? aku yakin Rere tidak mungkin mencuri!" ujar Sensei yakin.
"Sensei, sudahlah. kau tidak usah membela selalu Xia Re!" ujar dingin Mo Jensong.
"benar. barang bukti telah ditemukan dikediamannya." sambung Jensung.
Hyoung Sensei yang kesal, ia menarik kerah baju Jensung.
"kau tau apa tentang Xia Re!!!" kesal Sensei.
"Sensei, lepaskan dia. kau tidak usah membela Xia Re terus menerus!!!" ujar Mo Jensong seraya menarik Hyoung Sensei.
"iya, kakak sepupu. ini adalah hukuman untuk Xia Re." ujar Xia Rong.
Hyoung Sensei menatap tajam Xia Rong. "Diam, kau!!! aku tau, ini pasti rencana kalian kan!!!"
"kakak sepupu, kenapa kau selalu menyalahkan kami. apa salah kami..." ujar Xia Rang dramatis.
"sudahlah. dia itu sudah dihasut oleh Xia Re." ujar Mo Jensong.
"apa? dihasut?" Hyoung Sensei terkekeh mendengarnya.
"tau apa kalian tentang Rere. aku lebih tau tentang dia" ucapan Hyoung Sensei membuat Jensong dan Jensung terdiam. bukan hanya Mo Jensong ataupun Jensung yang dibuat bungkam, Xia Fang pun dibuat bungkam.
"sudah, diam semua!!!" suara berat itu membuat keributan itu senyap. mereka semua menatap dan memberi hormat kepada Xia Tong.
"Sensei, kau tenang saja. Rere akan terlepas dari hukuman."
semua yang mendengar ucapan Xia Tong membelalakkan matanya.
"kakek, kakek tidak bercanda kan?" tanya Sensei, Xia Tong mengangguk.
"ayah, tapi--"
"Diam. Rere tidak bersalah, pengawal!" panggil Xia Tong pada pengawalnya.
'Brukk'
pengawal yang tadi dipanggil Xia Tong menyeret dan mendorong seorang pelayan dihadapan mereka semua.
"di-dia..." Gong Rong dan kedua putrinya tampak terkejut melihat pelayan itu.
"ayah kenapa dengan pelayan ini?" tanya Xia Fang.
Xi Tong menatap marah kearah pelayan itu.
"cepat katakan yang sejujurnya!" ujar Xia Tong geram.
"ma-maaf tuan, sebenarnya saya yang telah meletakkan tusuk konde milik Nona Xia Rong kedalam Paviliun Nona Xia Re." ujar pelayan itu.
semua orang yang mendengar tentu saja terkejut. terkecuali Gong Rong dan kedua putrinya. mereka tampak gugup dan takut.
"Dasar pelayan rendahan!!! beraninya kau memfitnah putriku!!!"
'Plakk'
sebuah tamparan keras, Xia Fang layangkan kepada pelayan rendahan itu.
"hiks.. a-ampun, tuan"
"beraninya kau memfitnah kakakku." ujar Xia Rong drama.
"apa kau ingin membuat aku dan kakakku saling membenci!" lanjut Xia Rong.
"Pengawal cepat penggal pelayan rendahan ini!!!" teriak Xia Fang.
"Tunggu, paman."
"pelayan ini pasti tidak akan melakukan jika tidak ada yang menyuruh." mendengar ucapan Hyoung Sensei, membuat Gong Rong tambah panik.
"bagaimana ini, ibu..." bisik Xia Rang.
"sudah tenang, saja. pelayan rendahan itu tidak akan berani memberitahu yang sebenarnya pada tuan. karena, kita sudah menyandera anaknya." bisik Gong Rong.
"Selir, Gong. bukankah pelayan ini adalah pelayanmu?" tanya Sensei.
"benar. meski dia adalah pelayanku, bukan berarti aku yang menyuruhnya bukan?" ujar Gong Rong.
"Pelayan rendahan, cepat katakan! siapa yang menyuruhmu!" tanya Jensung penuh penekanan.
"ti-tidak ada yang menyuruh hamba. hamba yang sengaja memfitnah Nona, kelima. hamba ingin Nona kelima dan Nona Xia Rong bertengkar." ujar pelayan itu yang jelas-jelas berbohong.
"sudah, pengawal! hukum dia!" lerai Xia Tong.
'aku yakin, ada seseorang dibalik ini!' Batin Xia Fang.
"kalau begitu, aku akan bertemu dengan Rere, kakek." ujar Sensei seraya berlari masuk.
Hyoung Sensei masuk kedalam Paviliun Xia Re.
"Rere, kau dimana?" ujarnya sedikit berteriak.
"tuan, Muda. tuan Muda, tolong..." Sensei membalikkan badannya menatap Shizu yang tengah menangis.
"Shizu, ada apa?"
"No-nona... hiks.. Nona.."
"ada apa ini?" tanya Xia Tong yang baru masuk.
"Nona kelima, sakit."
"Apa!!!"