Lily merupakan anak kedua dari tiga bersaudara di rumahnya. Kehidupannya berjalan lancar sebelum adiknya dilahirkan. Namun, setelah kehadiran adiknya, Lily terasa menjadi orang asing di rumahnya sendiri. Semakin lama, Lily semakin merasa dirinya tak terlihat seperti makhluk gaib yang berkeliaran.
Diam-diam Lily merencanakan untuk kabur dari rumahnya. Ia memutuskan mengasingkan diri pergi negeri orang tanpa ada yang tahu rencananya bahkan sahabatnya sendiri.
Bagaimana kelanjutannya? Apakah Lily akan menemukan rumah lain di sana? Ataukah ia akan kembali pulang? mari kita simak lanjutan ceritanya >>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MellaMar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kangen Lily
Malam semakin larut, namun suasana hati Ju-Anh tetap saja sama seperti sebelumnya. Dia terus rewel tak bisa tidur. Ju-Anh terus meracau mengatakan 'mama'.
Yu-Seok merasa kesal dan frustrasi karena tidak bisa membuat Ju-Anh tenang dan tidur. Dia mencoba berbagai cara untuk menenangkan Ju-Anh, seperti menyanyikan lagu pengantar tidur, membacakan cerita, dan bahkan memberikan susu hangat.
"Kamu engga ngantuk Ju-Anh?".
Namun, Ju-Anh tetap saja tidak bisa tidur dan terus meracau "mama". Yu-Seok merasa bahwa dia tidak bisa memahami apa yang Ju-Anh inginkan dan merasa bahwa dia tidak bisa menjadi ayah yang baik.
Tiba-tiba, Yu-Seok ingat bahwa dia pernah mendengar bahwa anak-anak yang masih kecil sering kali mengucapkan kata-kata yang mereka dengar dari orang-orang di sekitar mereka. Dia ingat bahwa Ju-Anh sering kali mendengar kata-kata "mama" dari orang-orang di sekitarnya.
Ju-Anh tak bisa berhenti menangis membuat Akhirnya Yu-Seok menyerah. Memberikan kembali Ju-Anh pada bu Kim. Bu Kim diam-diam menelfon Lily meminta bantuan.
"Ju-Anh kenapa bu?". Ucap Lily diseberang sana.
"Ju-Anh agak rewel,Ly". Bu Kim melirik Ju-Anh yang ada dalam pangkuannya. "Coba kamu ngomong sama Ju-Anh yaa, siapa tau Ju-Anh bisa anteng". Pinta bu Kim
Lily merasa khawatir mendengar bahwa Ju-Anh rewel, tapi dia juga merasa lega karena bu Kim meminta bantuannya. Dia langsung berbicara dengan Ju-Anh lewat sambungan telepon.
"Ju-Anh, apa kabar? Kak Lily di sini," kata Lily dengan
Ju-Anh memandang bu Kim dengan mata yang besar dan mengangguk. "Mam...mam..." kata Ju-Anh dengan suara yang masih menangis.
Lily merasa sedih mendengar suara Ju-Anh yang masih menangis. Dia mencoba berbicara dengan Ju-Anh lagi.
"Ju-Anh, Kak Lily di sini. Jangan menangis lagi, ya? Kakak sayang kamu."
Ju-Anh memandang bu Kim dengan mata yang besar dan mengangguk. "Mam...mam..." kata Ju-Anh dengan suara yang masih menangis.
Lily merasa bahwa Ju-Anh masih belum tenang. Dia mencoba berbicara dengan Ju-Anh lagi.
"Ju-Anh, apa yang kamu inginkan? Kamu ingin apa?"
Ju-Anh memandang bu Kim dengan mata yang besar dan mengangguk. "Mam...mam..." kata Ju-Anh dengan suara yang masih menangis.
Lily merasa bahwa Ju-Anh masih belum tenang. Dia mencoba berbicara dengan Ju-Anh lagi.
"Ju-Anh, kak Lily di sini. Jangan menangis lagi, ya? semua sayang kamu. Kamu aman dengan Bu Kim dan papa"
Tiba-tiba, Ju-Anh terdiam dan memandang bu Kim dengan mata yang besar. "Mam..." kata Ju-Anh
"Ju-Anh, kak Lily harap, Ju-Anh bisa lebih anteng sama Bu Kim, sama papa juga yaa". Ujar Lily. Dan dengan baiknya Ju-Anh terdiam seolah faham ucapan Lily.
"Semuanya sayang sama Ju-Anh. Ju-Anh juga harus sayang sama semua yang sudah membantu merawat Ju-Anh". Sambungnya
Ju-Anh memandang bu Kim dengan mata yang besar dan mengangguk. "Mam..." kata Ju-Anh dengan suara yang lembut.
Lily tersenyum mendengar suara Ju-Anh yang lebih tenang. "Iya, Ju-Anh. semua sayang kamu. Jangan lupa, kamu juga harus sayang sama papa dan bu Kim, ya?"
Ju-Anh memandang bu Kim dengan mata yang besar dan mengangguk lagi. "Mam..." kata Ju-Anh dengan suara yang masih lembut.
Bu Kim tersenyum dan memeluk Ju-Anh erat. "Terima kasih, Ly. Ju-Anh lebih tenang sekarang".
Lily merasa lega mendengar bahwa Ju-Anh sudah lebih tenang. "Iya, bu Kim. Aku percaya kamu. Aku akan kembali ke rumah sekarang."
"Lily, sepertinya Ju-Anh memang benar-benar merindukan kamu". Ujar Bu Kim tertawa pelan
Lily tersenyum mendengar ucapan bu Kim. "Iya, bu Kim. Aku juga merindukan Ju-Anh. Aku tidak bisa percaya bahwa aku sudah tidak bersama Ju-Anh lagi."
Bu Kim memandang Lily dengan mata yang penuh perhatian. "Lily, kamu harus percaya bahwa kamu sudah melakukan yang terbaik untuk Ju-Anh. Kamu sudah memberikan Ju-Anh kesempatan untuk hidup dengan Tuan Yu-Seok, dan sekarang Ju-Anh sudah lebih stabil."
Lily mengangguk, tapi masih terlihat sedih. "Aku tahu, bu Kim. Tapi aku masih merasa kehilangan Ju-Anh. Aku ingin melihat Ju-Anh tumbuh besar dan bahagia. Mungkin dari kejauhan"
Bu Kim tersenyum "Aku percaya bahwa kamu akan melihat Ju-Anh tumbuh besar dan bahagia, Lily."
Lily merasa sedikit lebih lega mendengar kata-kata bu Kim. Dia tahu bahwa bu Kim benar, dan bahwa dia harus percaya pada masa depan yang cerah untuk Ju-Anh.
"Kamu dimana,Ly?". Tanya bu Kim
Ju-Anh dengan senangnya terdiam mendengar suara Lily yang amat sangat ia rindukan. Andai Ju-Anh sudah bisa bicara, mungkin dia tidak akan membiarkan Lily jauh darinya.
"Lily lagi di apartemen Bu, ada apa?". Tanya Lily.
Ju-Anh memandang bu Kim dengan mata yang besar dan mengangguk. "Mam..." kata Ju-Anh dengan suara yang lembut, seperti memanggil Lily.
Bu Kim tersenyum dan memeluk Ju-Anh erat. "Lily sedang di apartemen, Jua-Anh. Kamu tidak perlu khawatir, ya?"
Ju-Anh memandang bu Kim dengan mata yang besar dan mengangguk lagi. "Mam..." kata Ju-Anh
Lily merasa sedih mendengar suara Ju-Anh yang memanggilnya. Dia ingin segera melihat Ju-Anh dan memeluknya erat.
"Bu Kim, aku ingin segera melihat Ju-Anh," kata Lily
Bu Kim menyambungkan dengan panggilan video. Nampak Ju-Anh yang tersenyum dengan mata sembabnya ketika matanya menangkap bayangan Lily dilayar ponsel.
"Adududuh...gantengnya....". Goda Lily. "Kok matanya berembun".
Ju-Anh hanya tertawa, tangan mungilnya mencoba meraih wajah Lily dalam layar ponsel.
Lily tersenyum melihat Ju-Anh yang masih kecil dan menggemaskan. "Aku sayang kamu, Ju-Anh," kata Lily
Ju-Anh memandang Lily dengan mata yang besar dan mengangguk. "Mam..." kata Ju-Anh
Bu Kim tersenyum melihat interaksi antara Lily dan Ju-Anh. "Lily, sepertinya Ju-Anh sudah tidak sabar lagi untuk bertemu denganmu," kata Bu Kim
"Ju-Anh tidur sekarang ya". Ucap Lily. "Tidurnya yang nyenyak, yang lama sampai matahari terbit nanti, oke?".
Ju-Anh merespon dengan senyuman. Lama Lily berbincang dengan bu Kim dalam telfon membuat Ju-Anh terasa dekat dengan Lily. Ju-Anh perlahan menutup matanya, bernafas dengan lembut dan tenang.
"Tidur Ly". Bisik Bu Kim sambil memperlihatkan Ju-Anh.
"Pindahin aja bu, engga akan kebangun kok". Ucap Lily.
Dan benar saja, Ju-Anh tidak tergerak sama sekali oleh suara asing. Dia tidur begitu nyenyak sampai pagi.
kisah cerita nya bagus banget,dan jalan ceritanya juga bagus.tapi penyusunan peristiwa nya tidak terlalu jelas🙏
tapi saya suka kok🥰
buat Yu Seok belum ya😁
karna saya TKW sama dgn Lily..
innsyaa Allah lama2 kita akan menjalin ikatan emosional dan jalinan kasih dgn Sang anak.
saya mampir nih..
cerita TKW.sama Lily saya pun TKW.