NovelToon NovelToon
COLD WORDS

COLD WORDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Kisah seorang pria yang tidak lagi mau mengenal cinta, karena bayang masa lalu yang terlalu menyakitinya. Begitu banyak cinta yang datang dan mencoba mengetuk.
akankah ada sosok perempuan yang mampu mengubah kehendaknya?
adakah perempuan yang akan mampu mencuri perhatiannya?
ikuti kisahnya dalam cerita author "COLD WORD"
kisah ini hanya berdasarkan imajinasi author saja. jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun latar, merupakan suatu kebetulan yang dibetul-betulkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

COLD WORDS >>>28

Tyas berdiri menunggu Tama dengan kesal. Rambutnya yang terikat ekor kuda tak lagi rapi, apa lagi poninya, sangat berantakan terkena angin yang terbawa oleh kendaraan yang melewati jalan di depannya. Wajah ditekuk, mulut manyun, dan beberapa kali menghela nafas. Mata panda kelelahan dan kurang tidur pun menambah betapa payahnya penampilan Tyas sore itu.

"Tyas?!!" Seseorang memanggil dari kemudi mobil membuat Tyas menoleh ke sumber suara.

Suara dan wajah yang tak asing, Tyas tak segera merespon, ia sibuk menata benak dan pikirannya. Tyas terdiam terpaku tak bergerak. Semakin sesak rasa di dada, ketika sosok itu berjalan mendekatinya. Selama ini Tyas mampu dengan mudah melupakannya, namun hati rapuhnya kembali terusik tatkala dipertemukan kembali dengan sosok itu.

Bagaimana pun sosok itu pernah mengisi seluruh bayangan, waktu, dan ruang di hatinya hampir 5 tahun. Selama itu banyak kesenangan dan keseruan mereka lalui bersama, meskipun pada akhirnya harus berpisah karena ego masing-masing, namun tak mudah juga bagi Tyas untuk melupakan begitu saja. Disadari atau tidak, tetap masih ada rasa yang tersimpan dan tersisa disana.

"Tyas,,, itu kamu kan?" sapa lembut seorang pria tampan dengan penampilan sangat elegan. Rambut klimis, celana jeans berwarna biru muda, dan kaos kerah slimfit, menuntaskan kata sempurna untuk si pria.

"Hai,,,," Tenggorokan Tyas terasa kering tercekik, tak sanggup rasanya menyapa dengan kalimat sumringah seperti dahulu kala. Ditambah lagi setelah menyadari penampilannya yang lebih mendekati kategori klasifikasi gembel, semakin membuatnya tak percaya diri.

"Kamu berantakan sekali, lagi nunggu siapa di sini?" Tak ada yang berubah dari si pria. Sapaan lembut dan kalimat menenangkan penuh perhatian selalu berhasil membuat jantung Tyas dag dig dug meleleh.

"Menunggu teman," Tyas sedikit ragu harus menjawab sedang menunggu siapa.

"Oh, dimana temanmu?" si pria celingak-celinguk mencari seseorang. "Eh kamu mau kemana?"

"Mau pulang sih, tapi ada urusan dulu sama teman." jawab Tyas canggung, sangat canggung.

"Lah mana temenmu, atau aku anter aja ya?" lagi-lagi senyuman hangat Yudas mengalahkan keteguhan hati Tyas. Rasanya luka yang pernah dirasakannya terhapus begitu saja.

"Ya ampun, dia masih sehangat itu, rasanya mau aku jawab iya, tapi bagaimana dengan barang-barang ini? Si batu lama sekali sih." gumam Tyas dalam hati.

"Gimana? Kok malah bengong?" Yudas menepuk pelan pundak Tyas.

"Eh, anu, eeee aku harus menunggu seseorang dulu." Tyas benar-benar grogi saat itu.

"Ya udah, aku temenin aja dulu nunggu temenmu."

"Oh,,,,,, perhatiannya masih persis sama." gumam Tyas.

"Tapi,,, apa kamu nggak sibuk?"

"Enggak. Aku bekerja di situ loh." Yudas menunjuk sebuah hotel tak jauh dari mereka berdiri.

"Wah,,, keren,,," sahut Tyas takjub.

Obrolan berlanjut dengan hangat, meski sedikit canggung, namun kedekatan yang pernah mereka miliki, membuat keduanya bisa mengerti bagaimana cara saling berbicara tanpa harus mengingatkan rasa sakit di masa lalu.

Saking asyiknya ngobrol, Tyas tak menyadari Tama telah berlalu di belakangnya. Baru saat ia tak sengaja menoleh ke arah kiri, Tyas tinggal melihat sisa punggungnya Tama. Spontan Tyas berteriak memanggil Tama.

"Aduh!! Si manusia batu!!" seru Tyas.

"Manusia batu? Siapa?" Tanya Yudas setelah kaget dengan teriakan Tyas.

"Aduh, maaf ya Yud, aku harus pergi dulu. Kita ngobrol lagi lain waktu." Tyas berpamitan.

"Dasar sinting!!! Kenapa juga aku tadi malah ngobrol baik-baik sama tuh manusia Setan!!" gerutu Tyas dalam hati sambil terus berlari mengejar Tama.

Melihat Tyas sangat kerepotan dengan barang bawaannya, Yudas merasa tak tega, dan akhirnya Yudas memutuskan untuk membantu Tyas. Yudas menghidupkan mesin mobilnya, dan melaju pelan mengejar Tyas.

Sementara itu Tyas terus memanggil Tama, namun seperti biasa, tak dihiraukan Tama. Langkah kaki Tama yang santai, namun kakinya yang lebih panjang dari Tyas, membuat Tyas sangat kerepotan mengejar Tama.

Sampai akhirnya harus ada seseorang yang membantu menghentikan langkah Tama untuk Tyas. Kali ini seorang tukang parkir yang membantu memberitahukan pada Tama kalau ada yang memanggilnya. Tama menghentikan langkah, menoleh ke belakang, ke arah Tyas, dengan tatapan datar seperti biasa, Tama menunggu Tyas dengan pose badan menoleh, tanpa bergerak.

Tyas berhenti di depan Tama, menaruh tiga goodie bag bawaannya ke trotoar, lalu menunduk dengan kedua tangan berpangku di lutut, Tyas mengatur nafas beberapa saat. Sedangkan Tama masih menatap aneh pada Tyas tanpa menggerakkan tubuhnya sedikitpun.

"Kamu itu tuli ya?!!" seru Tyas sangat kesal, dengan nafas masih terengah, mulut manyun, dan tatapan marah. "Dipanggil sampe tenggorokan kering nggk mau noleh. Harus orang lain terus yang memanggilkan kamu agar mau melihat ke arahku!"

"Apa sih?!" Tama mengernyitkan dahi menatap aneh ke arah Tyas.

"Apa sih?" ucap Tyas mengulangi yang Tama lakukan. "Capek ngejar kamu tuh, tahu nggak?!"

"Lah, sapa suruh ngejar-ngejar." tatapan mata Tama sedikit melotot karena heran.

"Oh, Ya ampuuun,,, ngeselin banget sih nih manusia satu." Tyas semakin gemas.

"Mau apa? Buruan!! Gue mau pulang." Tama kembali ke ekspresi datarnya.

"Dari tadi kan aku sudah bilang, aku mau mengembalikan semua barang-barang ini. Aku nggak mau terima dari orang asing." Tyas kehabisan kesabaran.

"Tadi kan juga sudah dibilang, kalau nggk mau, ya buang aja." kalimat Tama benar-benar sangat datar.

"What?!! Semua? Kamu yakin?aku tidak punya uang sebanyak itu untuk menggantinya, bagaimana kalau semua aku ambil, tapi aku kembalikan uangmu aku cicil." Entah menemukan inspirasi darimana, tiba-tiba saja Tyas berkata seperti itu.

Tama menghela nafas, tanpa berkomentar satu kata pun, ia langsung berlalu melanjutkan jalan kaki, meninggalkan Tyas yang masih bingung. Rasanya mau menyerah menghadapi si manusia batu, Tyas benar-benar tak paham bagaimana jalan pikiran pria itu. Tiba-tiba baik, tiba-tiba dingin, tiba-tiba konyol seperti anak kecil.

Dalam kebimbangan dan bingungnya, Yudas kembali memanggilnya dari dalam mobil yang melaju perlahan, karena jalanan sore itu dipenuhi penjual beraneka macam jajajan.

"Tyas!! Kenapa bengong lagi di situ? Dah yok tak anter pulang." panggil Yudas lantang lalu menepikan mobilnya di tempat yang kosong.

Dalam hati rasanya ingin sekali menerima tawaran Yudas, namun entah kenapa Tyas malah mengurungkannya. "Maaf Yud, aku sedang nunggu Billy." ucap Tyas berbohong.

"Sampai jam berapa?" sahut Yudas masih sambil memegangi kemudi.

"Paling sebentar lagi. Maaf ya, kamu duluan aja." Tyas menolak dengan sopan.

"Okelah, kalau gitu aku duluan ya." senyum manis dan ekspresi hangat dari Yudas lagi-lagi mencekik dan menggoda Tyas untuk berkhayal.

"Ah, seandainya saja waktu itu aku lebih sabar. Padahal aku tahu dia hanya sedang stress banyak pikiran, tapi kenapa rasanya aku sakit hati ya waktu itu?"

Tyas menghela nafas berkali-kali, lalu beringsut menuju pinggir trotoar, setelah dengan sedikit kasar menaruh barangnya ke tanah, Tyas duduk di bangku di pinggir trotoar dengan sangat lemas, dan kedua tangan lunglai. Wajah lelah dan kacau semakin membuat Tyas benar-benar menjadi gembel saat ini.

"Minum ini!!" seseorang tiba-tiba menyodorkan botol air mineral ke depan muka Tyas....

...****************...

Tp be continue.....

1
HARTINMARLIN
hari bukan haru
typo nya
HARTINMARLIN
sikap kamu itu seperti batu
HARTINMARLIN
di bukan si
Marlina Bachtiar
Tama ya 😂
Marlina Bachtiar
Mamahmu mau promosi tuh 🤭
Marlina Bachtiar
asyik nih 💞
Marlina Bachtiar
sikapmu yg kaku bukan kepalamu yg keras 🤣
Marlina Bachtiar
ajakin Tama nya nginep di rumahmu Bil 👍🤣
HARTINMARLIN
semoga aja Tyas sama Tama berjodoh
Marlina Bachtiar
nah loh ketemu lg sama Tama,jodoh tuh 🤣
Marlina Bachtiar
apa itu adiknya Tyas🤔
Marlina Bachtiar
pasti Tama tuh yg lg jalan, ketahuan kl Siska bukan pacarnya 🤭
Marlina Bachtiar
waduh takut Tyas cemburu ya 🤣🤣
Marlina Bachtiar
jangan lihat luarnya yg penting rasanya 👍
Marlina Bachtiar
pasti ngarep di anterin Tama 🤣🤣
Marlina Bachtiar
ternyata bapak" jg baca ya 🤭
HARTINMARLIN
bagaimana jalan kehidupan mereka berdua?.... akankah mereka berdua kejenjang pacaran 🤔🤔
HARTINMARLIN
lanjut lagi
HARTINMARLIN
sepertinya Tama mulai ada rasa suka kepada Tyas
HARTINMARLIN
hati-hati
HARTINMARLIN: iya typo nya 🤭🤭
𝒀𝑶𝑺𝑯: 😁😁😁 typo bunda
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!