Cinta Dan Kenangan

"baiklah... Sekarang silahkan katakan apa yang ingin kamu katakan Rom... Aku mendengarkan.." kata Rani sambil meletakkan cangkir yang teh nya baru saja disruput.

"Ran.. Kamu memang bukan pacar pertamaku.. Tapi aku menyadari betul,kamu adalah cinta pertamaku. Setelah perpisahan kita,seringkali aku merenungi hidupku. Untuk pertama kalinya aku merasakan sakit ditinggalkan wanita yang sebelumnya menjalin hubungan denganku. Sebelum kamu,aku sempat berpacaran dengan dua wanita. Satu nya bahkan lebih lama dari hubungan kita. Tapi aku tidak merasakan apapun saat dia pergi. Tapi saat kamu meninggalkanku,duniaku benar - benar hancur Ran! Aku kehilangan semangatku. Kehilangan fokusku. Kehilangan kenanganku. Yang aku ingat hanyalah kenangan kita Ran. Masa - masa kita bersama. Aku selalu menyalahkan diriku sendiri atas ketololan ini! Cinta pertamaku adalah kamu Rani.. Dan susah sekali untukku meninggalkan kenangan kita. Hatiku masih dipenuhi oleh rasa cintaku terhadapmu. Apalagi saat aku merasa tidak terima dan sakit,melihat kebersamaanmu dengan William. Aku melihat tawamu... Tawamu yang begitu lepas dan bahagia. Tidak seperti saat denganku yang lebih sering kamu merasa tertekan. Semua rasa yang buruk berkecamuk di dalam hatiku! Sehingga aku selalu membuat diriku bisa tidak sadarkan diri dengan alkohol!! Dan entah mengapa,Tisa selalu hadir saat aku mabuk! Dan bodohnya aku selalu melampiaskan rasa kesal dan frustasiku dengan menidurinya,hingga kini dia hamil!!!" kata Romi sambil tertunduk memegang kepalanya.

"apa,jadi be..benar Tisa hamil?" Rani terkejut mendengar perkataan Romi

"iya.. dia hamil karenaku. Dia hamil anakku Ran! Aku harus bagaimana? Aku sempat memintanya untuk melenyapkan itu,tapi dia tidak mahu! Dan akupun merasa seperti pengecut! Namun jika aku menikahinya,itu sama saja seperti membuat neraka untukku dan juga dia! Karena setitikpun aku tidak ada rasa untuknya!"

"maaf ya Rom... Aku tidak menyangka hidupmu sekalut itu..." kata Rani dengan suara bergetar dan mata berkaca - kaca

"tidak Ran,aku yang bersalah.. Harusnya aku tidak menyakitimu dulu. Sehingga semua ini tidak akan terjadi..."

"Rom.. Kamu harus menjadi lelaki dewasa... Kamu harus berani... Kamu harus bertanggung jawab... Nikahi Tisa,dan jalanilah hidup baru... Siapa tahu,dengan begitu cinta bisa hadir... Semua pasti berubah seiring waktu Rom,percayalah..."

"aku....apa aku bisa Ran...menjalani dengan dia bukan dengan kamu?"

"pasti bisa Rom... Apalagi nanti bayi kalian sudah lahir,semua pasti menjadi sangat indah..."

Romi terdiam sejenak. Matanya memandangi wajah Rani yang begitu teduh. Sambil tersenyum,Romi berkata,

"baiklah... Aku akan mendatangi keluarga Tisa dan membicarakan pernikahan. Tapi ini kulakukan karena aku mendengarkanmu Ran.. Aku harus menjadi laki - laki dewasa yang bertanggung jawab. Aku akan hadapi ini semua. Walau seakan perasaanku sudah mati untuk wanita lain. Tapi ini akan kujalani dan kulihat bagaimana endingnya."

"aku doakan semua berjalan baik Rom.."

"Rani..."

"ya???"

"bolehkah aku memelukmu sekali ini saja? Sebagai tanda perpisahan kita. Karena setelah ini kita tidak akan berjumpa lagi. Aku sudah mendengar kabar soal persiapan pertunanganmu.."

"baiklah..."

Merekapun berpelukan. Kemudian Romi tiba - tiba membawa bibirnya ke bibir Rani,kemudian melumatnya dengan lembut hingga Rani tak bisa mengelak karena pelukkan Romi juga begitu erat. Hingga akhirnya Romi melepaskan bibirnya dari bibir Rani dan mengecup kening Rani.

"selalulah ingat Ran.. Aku akan selalu mencintaimu dan akan selalu begitu. Hanya kamu. " kata Romi yang kemudian berjalan keluar dari rumah Rani dan masuk ke mobilnya kemudian melajukan mobilnya pergi dari sana. Rani hanya terdiam. Di satu sisi dia sesungguhnya belum melupakan semua kenangan bersama Romi. Di sisi lainnya,Rani kini mencintai William. Rani menghela nafas panjang lalu menutup pintu rumahnya kemudian masuk ke dalam kamarnya.

...****************...

Pesta pertunangan Rani dan William pun digelar. Pestanya bertema garden. Karena lokasi acaranya di sebuah restaurant di kampung Rani. Acara nya dihadiri banyak kolega dan rekan kerja Mama dan Papa William. Keluarga besar Rani pun ikut hadir disana. Keluarga William sungguh tidak merendahkan keluarga Rani yang notabennya bukan dari kalangan kaya raya. Mereka saling memuji dan tertawa bersama. Rani dan William sudah saling menyematkan cincin di jari manis,dan kemudian saling berciuman.

Pesta pun usai. setelah dua pekan Rani , William menghabiskan waktu bersama kedua orangtua Rani,mereka pun berpamitan untuk kembali ke kota.

~ dalam perjalanan pulang

William terus memandangi Rani sambil sesekali mencium tangan Rani.

"jangan lain - lain, nanti bahaya,kamu sedang menyetir..." kata Rani

"aku terlalu bahagia... Aku tidak pernah menyangka akan mendapatkanmu sayang..."

"tapi kenyataannya?"

"kamu milikku,seutuhnya.." kata William.

"terimakasih ya sayang.. Kamu sudah mau menjadi tunanganku.. Berikutnya aku pasti akan menikahimu,saat kamu berkata siap."

Merekapun tiba dirumah Rani.

"ini sudah jam 11 malam,apa boleh aku menginap sayang?" tanya William

"hmmm...." Rani belum menjawab

"tenang saja... Aku tidak akan.."

"stttttt...." Rani menutup bibir William dengan telapak tangannya.

"ayo.. Mengapa tidak..." kata Rani

Mereka lalu masuk dan Rani menyiapkan air hangat untuk mandi.

"aku duluan mandi ya? Badanku sudah terasa begitu lelah dan ingin segera tidur...." kata Rani

"iya sayang.. Duluan saja,tidak apa kok.." jawab William.

Rani pun masuk ke kamar mandi dan berendam sejenak. Dia lupa mengambil stok sabun di lemari stok yang berada di dapur.

"sayang....??" panggil Rani

"iya sayang....???" William menyahut dari balik pintu kamar mandi.

"minta tolong... Tolong ambilkan stok sabun ya,di lemari stok yang ada di dapur.."

"oke sayang... Tunggu..." jawab William.

Kemudian William membawakan sabun dan mengetuk pintu kamar mandi.

"ini sayang..." kata William

"masuklah.. Pintu tidak kukunci.. Aku sedang di dalam bak..."

"apa? Ba...baiklah.." dengan dada berdegup kencang,William masuk dan melihat pemandangan Rani yang sedang berendam di dalam bak mandi.

"ayo tuangkan sayang sabunnya.. Agar busanya semakin banyak.." kata Rani

"iya.." Jawab William yang terlihat salah tingkah sambil menuangkan sabun ke dalam bak mandi.

"ayo bergabung sayang... Gosokkan punggungku.. " kata Rani

"apa? Ah itu...."

"ayo.. Lepas pakaianmu..."

"ba..baik..." William melepas perlahan baju dan celana pendek yang dipakainya hingga hanya tersisa boxer yang dipakainya. Dia pun masuk ke dalam bak. Kemudian Rani mendekat.

"peluklah aku dari belakang sayang..." kata Rani . William pun menurut,dia memeluk Rani dari belakang dan tanpa sengaja tangannya menyenggol gunung kembar Rani.

"aahhhhhhh..." seketika Rani mendesah manakala gunungnya tersenggol tangan William.

Dia mengambil tangan William dan membawa tangannya naik,diletakkan tepat di atas puncak gunungnya. William pun tak kuasa menahan. Langsung diremas gunung itu dan dimainkan puncak kedua gunung itu. Wajah mereka langsung memerah dan sama - sama menutup mata manakala mereka sedang menikmati moment itu. Rani merasakan benda panjang mengeras mengenai bokongnya. Rani terus mendesah,hingga membuat William kian ganas meremas gunung kembar itu.

Bagaimana kelanjutannya? Apakah malam pertama mereka akan terjadi hari itu? kita temukan jawabannya di episode berikutnya. Terimakasih. Sehat selalu orang baik.

...****************...