Guardian Of Nature

"Namaku adalah Ming Huan Long"

"Senior Huan Long, perkenalkan nama saya Feng Yun" Feng Yun memperkenalkan dirinya sembari menangkup kan kedua tangannya.

Ming Huan Long menganggukkan kepalanya pelan, kemudain ia bangkit dan berdiri. Meskipun terlihat tua, namun pria itu masih terlihat gagah dengan ototnya yang cukup besar.

"Aku sungguh tidak menyangka dengan usiamu yang masih terbilang sangat muda, namun sudah bisa membangkitkan Bloodline yang ada dalam dirimu" Ucap Ming Huan Long.

"Bloodline?" Feng Yun tampak bingung sampai memiringkan kepalanya saat mendengarkan kata 'Bloodline'.

Karena sejak dulu, Feng Yun tidak pernah belajar hal-hal yang berkaitan dengan kultivator. Bukannya tidak mau, namun Feng Huo lah yang melarangnya dan ibunya juga tidak pernah mengajarinya tentang itu. Jadi wajar saja jika dirinya tidak tau tentang Bloodline.

Ming Huan Long pun menaikkan sebelah alisnya, kemudian bertanya balik, "Apa kau tidak mengetahuinya nak?".

Feng Yun dengan polosnya menggelengkan kepalanya dan menjawab, " Aku tidak pernah mendengar itu senior. Bahkan buku-buku yang kubaca tidak pernah ada hal seperti itu"

"Lalu, bagaimana dirimu membangkitkannya?" Tanya kembali Ming Huan Long.

"Aku juga tidak tahu senior" Balas anak itu apa adanya dengan mengangkat kedua bahunya.

Mendengar apa yang di katakan anak di depannya, membuat Ming Huan Long menyeritkan dahinya. Kemudain ia berjalan mendekati Feng Yun dan meraih pucuk kepalanya.

"Apa yang Senior ingin lakukan?" Tanya Feng Yun penasaran. Ia mencoba menghindar dari tangan Ming Huan Long tapi masih saja kena.

"Tenanglah aku hanya memeriksa dirimu" Balas Ming Huan Long menenangkan Feng Yun.

Akhirnya Feng Yun pun hanya bisa pasrah dengan kepalanya yang sudah di tangkap tangan Ming Huan Long. Feng Yun merasakan ada sesuatu yang asing memasuki dirinya, namun ia tidak tahu apa itu. Yang pasti sesuatu itu membuat perasaannya memghangat.

Ming Huan Long menutup matanya saat memeriksa tubuh Feng Yun. Awalnya ia tidak merasakan apa-apa pada tubuh Feng Yun. Bahkan ia tidak merasakan adanya qi yang masuk kedalam tubuh anak itu. Hingga saat dirinya mengecek dantian anak itu, ia pun menjadi sangat terkejut. Sontak Ming Huan Long langsung membuka matanya sampai mundur beberapa langkah ke belakang.

"Senior, apa yang terjadi?" Tanya Feng Yun cemas.

Ming Huan Long yang sedang menatap kosong kedepan dengan mata terbelalak langsung tersadar dari lamunannya. Kemudian ia menatap ke arah Feng Yun dengan tatapan tak percaya.

"Senior?" Tanya kembali Feng Yun.

"Huhh.. Tidak ada nak! aku hanya cukup terkejut" Balas Ming Huan Long setelah menghela nafas dan menangkan diri.

"Feng Yun, apakah sebelum ini kamu meminum sesuatu seperti obat?" Tanya Ming Huan Long untuk kesekian kalinya.

Feng Yun yang seperti sedang diintrogasi terdiam sejenak. Ia berusaha mengingat sesuatu. Tak lama ia pun mengingat bahwa dirinya pernah dipaksa meminum sebuah ramuan oleh ayahnya sebelum ia tak sadarkan diri, namun Feng Yun tidak tahu apa itu.

"Sebelum aku tak sadarkan diri, ayahku membuatku meminum paksa sebuah cairan aneh dengan rasa yang sangat pahit, tetapi aku tidak tahu cairan apa itu" Balas Feng Yun jujur.

Kedua tangan Ming Huan Long pun dilipat di depan dadanya. Pandangannya mengarah ke bawah dan raut wajahnya terlihat sangat serius. Ming Huan Long sedang berfikir keras tentang ramuan apa itu.

"Bisakah kau menceritakan jalan hidupmu sampai dengan saat ini?" Tanya Ming Huan Long lagi.

Feng Yun tampak termenung sesaat, kemudian menganggukkan kepalanya sebagai balasan. Lalu ia menceritakan kisah hidupnya secara detail kepada orang yang baru dikenalnya itu. (Masih anak anak, jadinya masih polos)

Feng Yun terus bercerita, sementara Ming Huan Long hanya diam mendengarkan cerita dari anak kecil di hadapannya. Dalam ceritanya, tak jarang Feng Yun mengeluarkan air matanya ketika bercerita karena mengasihani dirinya sendiri. Apalagi ketika sampai bagian ibunya yang sudah meninggalkan dirinya.

"... Lalu ayahku memaksaku untuk meminum sebuah cairan aneh dan aku pun tidak sadarkan diri. Kemudian aku bangun dan ada di tempat ini" Feng Yun pun menyudahi ceritanya sembari mengelap air matanya yang membasahi wajahnya.

Setelah Ming Huan Long mendengarkan cerita Feng Yun, ia menutup matanya untuk menemukan titik terang. Selama mendengarkan, ia tidak merasa sedih sama sekali. Menurutnya masih ada kisah yang lebih menyedihkan dari kisah Feng Yun.

"Hmmm, sepertinya ayahmu meracuni mulai dengan racun yang kuat dengan harapan agar kau mati, namun nyatanya racun itu malah membawa berkah untukmu " Ucap Ming Huan Long masih dengan mata tertutup.

Feng Yun yang mendengarnya seketika itu terkejut, ia tak menyangka bahwa ayahnya sendiri akan tega melakukan hal itu. Namun ketika Ming Huan Long berkata bahwa racun itu ternyata malah membawa berkat padanya, ia pun menjadi heran.

"Jika boleh tau, berkah apa yang dimaksud itu senior?" Tanya Feng Yun yang tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

"Berkah yang ku maksud adalah tanpa kau sadari, kau sudah bisa mengaktifkan Bloodline milikmu. Seorang Kultivator memiliki setidaknya dua jenis dalam tubuhnya karena hasil gabungan antara ayah serta ibu kultivator itu" Ming Huan Long menghentikan penjelasannya lalu membuka mata.

Kemudian ia merendahkan tubuhnya seperti akan duduk di atas kursi. Feng Yun awalnya merasa heran karena tak ada satupun kursi di sana, namun tiba-tiba dari lantai muncul sebuah tumbuhan yang banyak menjalar ke atas membentuk seperti sebuah kursi. Tumbuhan itu saling mengikat antara satu dan yang lainnya sehingga membuatnya kuat untuk diduduki.

Feng Yun yang melihat itu terperangah tak percaya. Meski ia pernah melihat ibunya duduk seperti itu, tetapi tempat yang diduduki hanya terbuat dari energi yang sedikit transparan.

Tanpa memperdulikan wajah terkejut dari Feng Yun, Ming Huan Long langsung melanjutkan penjelasannya. "Sederhananya, Bloodline merupakan sebuah kekuatan yang tertidur dalam diri seorang kultivator dan harus ada pemicunya untuk membangkitkan kekuatan itu"

"Dengan mengasah kemampuan tertentu atau menggunakan ramuan dan obat tertentu, Bloodline seseorang bisa dibangkitkan. Biasanya untuk membangkitkannya memerlukan waktu hingga kultivator tersebut mencapai umur 40 tahun untuk seorang jenius dari dunia ini. Namun semua itu tergantung seberapa murni Bloodlinenya, semakin murni bloodline itu maka semakin cepat untuk dibangkitkan"

"Diriku sendiri dapat membangkitkan Bloodline milikku ketika berumur 25 tahun setelah 5 tahun ber kultivasi dan itu pun hampir sempurna" Ming Huan Long menceritakan sedikit tentang dirinya dalam akhir penjelasannya.

"Wahh.. Senior ternyata seorang jenius!" Ujar Feng Yun dengan mata berbinar, kemudian ia bertanya, "Bagaimana denganku, apakah bloodline milikku sudah sempurna?"

"Belum! Bloodline dibagi menjadi 5 level dan masing-masing level akan memberikanmu banyak keuntungan. Sekarang kau berasa di level pertama, level terendah" Balas Ming Huan Long sembari memberi penjelasan kembali.

Feng Yun mendengar penjelasan Ming Huan Long pun mengangguk mengerti, kemudian ia bertanya kembali, "Jika aku memiliki Bloodline, berarti aku adalah seorang kultivator?".

Ming Huan Long hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Feng Yun.

"Tapi mengapa aku tidak dapat berkultivasi ketika ayah melatihku?" Tanya Feng Yun kembali keterangan.

"Mungkin karena teknik kultivasi ayahmu tidak cocok denganmu" Jawab Ming Huan Long singkat.

"Ohh.... " Feng Yun menanggapinya dengan anggukan juga. Kemudian ia tampak termenung seperti sedang memikirkan sesuatu.

Ming Huan Long tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya sembari berkata, "Baiklah, aku akan pergi sejenak" Ia menghentikan kata katanya ketika sudah berdiri, kursi tanaman yang sebelumnya digunakan juga sudah kembali ke lantai sepenuhnya tanpa bekas. Kemudian ia berbalik.

"Tidak jauh dari sini ada sebuah danau, kau bisa membersihkan dirimu di sana" Lanjutnya sambil berjalan keluar.

"Senior! Tunggu!" Panggil Feng Yun tiba-tiba.

Ming Huan Long pun menghentikan langkahnya, kemudian ia menoleh kebelakang dan mendapati Feng Yun sudah turun dari tempat tidur.

"Senior, tolong jadikanlah aku muridmu!"

"!?"

...

--------------

Bersambung>>>