Syahnaz, ibu rumah tangga yang berparas cantik dan baik hati, ia mempunyai suami seorang pengusaha yang terbilang sukses dan tampan. Namun, sayang nya rumah tangga mereka mulai retak setelah datang nya seorang gadis bernama Lily.
Lily memiliki wajah yang lumayan cantik dan juga bentuk tubuhnya yang bagus. Namun, sayang nya Lily tega menjadi duri dalam rumah tangga nya Syahnaz dan Raja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hafit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Talak
( POV Syahnaz )
Aku benar-benar kesal dan marah sekali sama Mas Raja, tega sekali dia mengungkit masa lalu ku bahkan dia sampai menghina aku.
"Jahat sekali kamu Mas!" Batin ku, aku benar-benar sudah tidak tahan lagi tinggal di sini, aku benar-benar sudah sangat muak melihat mereka semua. Setelah pikiran ku agak tenang, akhir nya aku memutuskan untuk pergi saja dari rumah ini.
Aku menyiapkan koper dan mulai memasukkan beberapa baju ku kedalam nya, dan juga beberapa keperluan lain nya. Aku memang tidak berniat membawa semua pakaian atau barang lain nya, biarlah di tinggal saja, karena mungkin aku juga bakal balik lagi ke sini.
Saat aku sedang fokus mengemas pakaian, tiba-tiba saja pintu kamar ku diketuk dari luar dengan sedikit keras.
"Syahnaz....Buka pintunya!" Terdengar suara teriakan Mama mertua ku dari luar, dengan memutar mata malas aku keluar membuka pintu.
Ceklek...
"Ada apa sih Mama teriak-teriak?" Tanya ku Kesal.
"Kamu ini, buka pintu kok lama banget? Bikin pegal saja berdiri lama disini..." Imbuh Mama mertuaku dengan ketus.
"Memang nya ada apa? Buat apa Mama cari aku? Mau menghina aku lagi?" Balas ku dengan berani, Mama mertua mendelik kesal mendengar perkataan ku.
"Gak ada sopan santun nya kamu ini ya bicara sama yang lebih tua!" Berang Mama mertua ku lagi, jadi serba salah kan.
Huft....Sabar Syahnaz, sabar...
"Sekarang kemasi semua pakaian kamu, karena sebentar lagi Lily mau pindah kesini, kamu tidur dikamar bawah saja." Titah mertuaku, membuat aku sedikit kaget.
Niat ku yang tadinya ingin pergi dari rumah ini tiba-tiba saja jadi berubah pikiran, kalau aku pergi otomatis Lily dengan mudah bisa menempati kamar ku ini. Jelas saja aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi.
"Heum, aku gak mau pindah....Ini kamar aku! Kalau Lily mau ya tidur saja dikamar bawah, kenapa harus aku?" Ucap ku tegas, membuat Mama marah. Ia bahkan menatap ku dengan nyalang.
"Mau gak mau kamu tetap harus pindah dari kamar ini, Lily lagi hamil, dia harus tinggal dikamar yang lebih luas. Cepat kemasi semua pakaian kamu!" Titah nya lagi.
"Gak, aku gak mau..." kekeh ku tidak mau mengalah.
"Keras kepala sekali kamu ini ya! Awas..." Mama mertua ku mendorong tubuh ku dengan kasar, dia menerobos masuk kedalam kamar aku.
"Ternyata kamu sudah mengemasi pakaian kamu Syahnaz? Bagus lah, jadi aku gak perlu capek-capek lagi menyeret barang kamu keluar!" Ucap nya terlihat senang begitu melihat barang aku sudah terkemas dalam koper.
"Mama jangan keterlaluan ya sama aku, ini kamar aku, aku gak akan pernah mau pindah dari sini...." Aku menarik kembali koper dari tangan Mama.
"Enak saja, kamu tetap harus pindah....Atau, kamu mau kami mengusir kamu dari sini? Mau jadi gembel kamu?" Ancam mertuaku, aku tersenyum sinis mendengar nya.
"Silahkan saja, aku gak takut!" Balas ku sengit.
"Baiklah kalau begitu!" Mama mertua ku itu menyeret koper ku kebawah, aku turun mengikuti dirinya.
Brakkk!!!
Mama melempar koper ku kelantai, Mas raja dan Lily yang sedang duduk diruang tamu tersentak kaget melihat nya.
"Mama apa Syahnaz mau pindah kamar?" Tanya mas Raja pada mamanya.
Oh, jadi mas Raja juga terlibat dalam hal ini. Baiklah, kita lihat saja nanti.
"Iya, Mam....Apa kita bisa pindah sekarang juga? Aku sudah gak sabar pengen nempatin kamar mewah itu!" Sambung Lily terlihat bersemangat.
"Cepat, ambil barang kamu dan pergi dari rumah ini?" Mama tidak menanggapi Mas Raja dan Lily.
"Kenapa ini Ma?" Tanya mas raja terlihat bingung.
"Perempuan keras kepala ini gak mau pindah, dia gak mau memberikan kamar buat Lily, lebih baik kita usir saja dia dari sini!"
"Syahnaz, kenapa sih kamu keras kepala?" Kini Mas Raja pun ikut menyalahkan aku.
"Gak, aku gak mau....Kalau perlu si pelak*r murahan kesayangan kamu saja yang pergi dari sini! kenapa harus aku?" Balas ku tegas.
Plak!!!
"Jaga ucapan kamu ya Syahnaz.....Lily bukan wanita murahan, bahkan dia jauh lebih baik dari kamu! Nyesal aku pernah menikah sama wanita gak tau diri dan keras kepala seperti kamu! Sudah gak bisa punya anak, bukan nya menurut malah jadi istri pembangkang!" Mas raja melayangkan hinaan buat aku.
Aku tersenyum getir menatap lelaki yang dulunya begitu sangat aku cintai itu.
Perih sekali rasanya hati ini.
Aku sempat melirik kearah Lily yang tersenyum senang mendengar mas Raja menghina aku.
"Baiklah kalau begitu, segera ceraikan aku Raja Hadiningrat yang terhormat." Ucapku dengan suara bergetar.
Wajah mas Raja merah padam menatap ku, dia terlihat benar-benar emosi.
"Baiklah, Mulai hari ini aku ceraikan kamu Syahnaz dengan talak 3, segera pergi dari rumah ini karena kamu bukan istri ku lagi, kamu bukan tanggung jawab ku lagi." Ucap mas Raja dengan suara tegas.
Degh
Rasanya sakit sekali mendengar ucapan itu, bukan karena aku masih mencintai nya. Namun, aku tidak menyangka pernikahan ku bakalan berakhir seperti ini.
Percayalah tidak akan ada satu wanita pun didunia ini yang mau rumah tangga nya hancur, begitu pun aku. Tapi, mungkin ini sudah menjadi takdir hidup ku harus gagal dalam membina rumah tangga yang sangat singkat ini.
