Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Arzo
Hanya suara dentingan sendok terdengar di ruangan tersebut. Seluruh mata mengarah kepada seorang gadis yang tampak santai menikmati makanannya dan tidak peduli akan sekitarnya. Mereka merasa gadis tersebut nampak benar-benar berubah. Tidak ada celotehan yang mengisi keseharian mereka. Tidak ada rengekan dan suara manja yang mengganggu mereka. Dari lubuk hati mereka, mereka merasa rindu dengan tingkah gadis tersebut.
tring
"saya sudah selesai" ucap Elnora sambil meletakkan sendok nya dengan kuat yang berhasil membangunkan mereka dari lamunannya.
"Saya permisi" lanjut Elnora langung berdiri
"Dan satu lagi, saya hanya ingin menyampaikan bahwasanya akan ada pesta prom night yang di adakan malam ini.." ucap elnora terpotong dengan ucapan Sinis dari keluarga nya
"Jangan harap saya akan hadir ke acara tersebut", ucap Revan
"iya,, jangan merayu kita dengan cara ****** lo supaya kita pergi ke acara tersebut " ucap sinis vino
"mm,, kita nggak sudi menghadiri acara anak pembawa sial seperti lo"ungkap vano
"menjijikan"sambung gavin
"Cukup "ucap tegas Arzo yang membuat mereka semua diam.
"El, keruangan paman sekarang" kata arzo sambil berlalu meninggalkan mereka.
Sedang kan Elnora, menatap datar dan tidak minat pada mereka. Walaupun sering mendapatkan perlakuan kasar dari mereka dan mencoba untuk tidak peduli. Tapi tetap saja hatinya terasa sakit saat mendengarkan kata-kata itu. Tapi dia mencoba mengabaikan nya dan memasang wajah datarnya.
" Ada atau tidak adapun kalian. Hadir atau tidak hadir nya pun kalian. Saya tidak peduli, saya hanya menyampaikan undangan dari pihak sekolah untuk keluarga Davis. Dan undangan untuk keluarga saya sendiri itu tidak perlu saya sampaikan. Sebab bagi saya keluarga saya sudah lama Mati" ucap datar Elnora dan meninggalkan mereka dengan keterkejutan yang terlihat di mata mereka.
...----------------...
Saat ini Elnora duduk berhadapan dengan pamannya. Elnora merasa aneh dengan tatapan paman nya. Tatapan biasa yang di dapatnya datar dan jijik. Tapi saat ini tatapan itu berganti dengan tatapan lembut di wajah datarnya. Tatapan yang dulu selalu dia dapat saat sang bunda masih hidup.
"Ada apa tuan besar menyuruh saya kemari" ucap formal Elnora setelah lama berdiam.
"Bisakah kamu tidak menggunakan bahasa formal El. Dan saya paman kamu bukan atasan kamu " ucap Arzo santai
"Maaf, saya tidak ingin disalahkan lagi dan bagi saya. Saya hidup sebatang kara setelah kepergian bunda saya" ucap Elnora yang berhasil membuat hati Arzo sakit.
"Hufff,, maaf kan paman El" ucapnya
"Paman tahu, paman tidak pantas dapat pengampunan mu. Sebab paman juga salah satu orang yang menggoreskan luka di hati mu "
"Perlu kamu tahu El, paman tidak pernah membencimu. Paman tidak akan pernah membenci princess kecil paman" ungkap Arzo penuh dengan sesal sambil berpindah duduk di samping El
"dari dulu rasa sayang paman pada princess kecil paman tidak akan pernah berubah" lanjutnya sambil menggenggam tangan Elnora
"Hahahaha,,, omong kosong"sinis El sambil menarik tangannya yang di genggam
" Anda emang tidak pernah bermain fisik dan bermain kata yang dapat membuat tubuh dan hati saya sakit seperti mereka. Tapi tatapan anda tidak ada bedanya dengan mereka" ungkap Elnora sambil menatap datar arzo
"Apa anda tahu, sedari dulu saya berharap. Disaat mereka menyakiti saya. Saya ingin setidaknya anda mengulurkan tangan anda pada saya. Anda dapat menghapus air mata saya dan memeluk saya dan mengatakan kalau anda akan selalu berada di samping saya. Seperti janji anda dulu! Janji anda yang selalu mengatakan kebahagiaan saya perioritas utama anda. Senyuman saya tujuan utama anda" lanjut Elnora yang tak terasa membuat air mata nya menetes
"Tapi anda bohong, anda penipu. Anda salah satu orang yang berhasil menghilangkan kebahagiaan dan senyuman saya" lanjut Elnora dengan air mata yang terus mengalir
"jadi omongan anda yang tidak membenci saya. Hahahaha,, itu semua bulshit" tawa Elnora sambil mencoba menghapus air mata nya yang mengalir.
Arzo yang mendengarkan kata-kata Elnora tanpa sadar meneteskan air mata nya. Dia merasa bodoh, kenapa dia melupakan janji yang telah dia buat pada princess kecilnya. Kenapa dia malah diam saat princess kecilnya tersakiti.
"bodoh kau arzo, bodoh. Dasar brengsek, kau salah satu penyebab airmata berharga itu jatuh" rutuk arzo dalam hati
Setelah Elnora merasa tenang dan mampu mengontrol Emosinya. Dia langsung menatap arzo. Dia sedikit terkejut dengan sorot kesedihan dimata pamannya. Tapi dia sungguh tidak peduli.
"Kau tahu paman" ucap serak elnora sambil menatap arzo yang masih mengeluarkan air matanya.
"saat semua mengabaikan aku dan tidak peduli kepada ku. Aku berharap kau datang untuk menghibur ku paman seperti dulu saat kecil kau selalu datang menjadi super hero ku setelah ayah" ungkap El
"Tapi harapan ku kau runtuhkan saat kau tidak peduli kepada ku paman! Sakit paman, ini terasa sakit paman" lanjutnya sambil memegang dadanya
"Sakit seperti ditusuk oleh beribu-ribu pisau. Sakit yang dapat membuatku rasanya ingin mati"
Arzo yang tidak tahan langung mendekap Elnora erat.
"Maafkan paman El, maaf. Tolong ampuni paman princess. Paman sungguh tidak pernah sedikitpun membenci El" ungkap Arzo sambil menangis dan memeluk El.
"Paman hanya merasa El telah berubah. Paman merasa kehilangan sosok imut Princess paman" Ungkap nya setelah lama menangis didalam pelukan El.
"Princes paman menjadi orang yang berbeda dan paman sampai tidak dapat mengenali nya" lanjutnya sambil melepaskan pelukannya dan membelai kepala El dengan sayang.
"Sampai paman sadar, saat El berubah dan menghapus makeup El. El tetap princess paman, princess kesayangan paman" ungkap nya dan mencium kening El. El yang di perlakuan itu terdiam. Dia merasa hangat dengan perlakuan yang didapat
"maaf paman, El belum bisa memaafkan paman" kata El sambil menjauh kan badannya.
"Hati El masih sakit, dan El tidak tahu kapan lubang di hati El akan tertutup" lanjutnya
"Dan ucapan maaf paman belum bisa menutupi lubang di hati El" kata El
"Baik El, paman tidak memaksa untuk mendapatkan maaf oleh El. Tapi izinkanlah paman untuk dekat dengan El seperti dulu" ucap Arzo dan dibalas anggukan oleh El. Dan tanpa kata langung berdiri untuk meninggalkan ruangan tersebut.
Setelah mencapai pintu, suara El terdengar kembali "El ngak bisa janji untuk secepatnya memberikan ruang berdekatan kepada El seperti dulu. Tapi El akan mencoba menerima paman kembali. Dan El tidak perlu janji, tapi El perlu bukti dan El harap paman tidak menyakiti hati El kembali baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Sebab kalau itu terjadi, El tidak tahu apakah kesempatan itu masih ada atau tidak?" kata El dan berlalu dari ruangan tersebut.
Arzo yabg mendengarkan itu terdiam dan memandang kosong langit-langit ruangan ny
"Maaf kakak dara, maaf telah mengingkari janji untuk menjaga princess. Walaupun terlambat, kakak akan menjaganya mulai saat ini walau kakak harus menghadapi adik kandung kakak yaitu suami mu yang sampai saat ini masih menyalahkan princess atas kepergian mu" lirih Arzo sambil memejamkan matanya
#tbc
......................
Meminta maaf dan memaafkan itu perkara mudah. Yang sulit itu mengobati hati yang sudah terlanjur sakit.
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya