Pesona Sang Majikan

Setelah aparat kepolisian resmi menyatakan Bu Dina sebagai tersangka utama dalam kasus penyelewengan dana yang ia lakukan di perusahaan Kertajaya

Bu Dina pun seger meringkuk di balik jeruji sel besi yang sangat dingin seorang diri.

"Sial, kenapa sampai ketahuan seperti ini. Padahal aku sudah menutupi semuanya. Sebenarnya siapa Virza! berani sekali cleaning service itu mengambil semua bukti itu di mansion ku. Aku akan balas perbuatan kamu!" Batin Dina

...****************...

Seorang wanita paruh baya saat ini sedang meringkuk di balik selimut tebal dengan tubuh bergetar kencang, bibir yang pecah dan memutih serta pita suara yang mulai terdengar serak.

Zara yang tak sengaja melihat sang Mommy Delia di ambang pintu berkata,"Mom, kenapa bisa sampai sakit seperti ini?"

Zara pun mulai menghampiri Mom Delia dengan berjalan gontai ke arah tempat tidur.

"Mom juga nggak tahu yang jelas mom hanya kelelahan saja." Ucap Mom Delia

"Ini pasti karena masalah yang di hadapi Zara ya, Mom? Zara minta maaf ya Mom karena Zara, Mom jadi seperti ini."Lirih Zara

"Jangan merasa bersalah seperti itu dong. Kamu tidak salah, ini terjadi pasti karena faktor umur saja."Ucap Mom Delia

"Ya ampun, Mom. Zara jadi semakin bersalah kalau Mommy bilang seperti itu, Zara janji akan mendapatkan bukti akurat jika Zara bukan yang menyebabkan mereka semua sakit perut." Ucap Zara

"Mommy tahu bukan kamu pelakunya, tapi para mahasiswa menuntut kamu untuk segera di drop out dari kampus." Ucap Mom Delia

"Ya Allah kasian banget Mommy pasti jiwanya tertekan di sisi lain Mommy harus adil sebagai Rektor dan di sisi lain Mommy juga pasti ingin melindungi aku sebagai anaknya. Sekarang apa yang bisa aku lakukan supaya masalah ini cepat selesai." Batin Zara

"Kok anak Mommy melamun? Kamu tenang ya. Mommy pasti bantu kamu." Ucap Mom Delia

"Makasih Mom, tapi sekarang Zara ingin merawat Mommy di mansion." Ucap Zara

"Jadi kamu hari ini tidak akan kuliah dan bekerja?" tanya Mom Delia

"Tidak hari ini khusus untuk merawat dan menjaga Mommy." Ucap Zara

"Terima kasih, sayangnya Mommy! Ucap Mom Delia

"Zara sekarang akan panggilkan dokter langganan kita ya untuk memeriksa keadaan Mommy." Ucap Zara

"Tidak usah, mommy tidur juga akan segera baikan kok." Tolak Mom Delia

"Jangan menolak, Mom! Ini semua demi kebaikan Mommy, Zara tidak mau Mommy sakit terus-menerus seperti ini." Lirih Zara

"Baiklah, jika ini memang ini keinginan anak Mommy." Ucap Mom Delia

Zara pun merogoh ponsel pintar dalam saku celana, ia pun mengetik halus dengan jemari lentiknya untuk menghubungi Dokter Aris.

Kring!

"Halo, Dokter Aris. Ini saya Azzara Amelia Kertapati. Apa anda masih ingat saya?" tanya Zara

"Halo juga anak Tuan besar Jimmy Kertapati ya? sudah lama sekali tidak mendengar kabar keluarga kamu. Apa kabarnya?" tanya Dokter Aris

"Saya baik dokter, tapi Mom Delia lagi tidak baik. Apa dokter Aris bisa ke mansion sekarang?" tanya Zara

"Tentu saja saya selalu bisa untuk keluarga Kertapati." Ucap Dokter Aris

"Terima Kasih, Dokter." Ucap Zara

Tut...

...****************...

Di sisi lain,

"Daddy bangga sekali, kamu sudah bisa menyelesaikan misi dari Daddy ini dengan cepat. Sekarang kamu bisa kembali ke tempat yang seharusnya kamu menjabat yaitu sebagai majikan dari seluruh aset yang Daddy miliki." Ucap Daddy Jimmy

"Hah? maksud Daddy apa?" tanya Xavier

"Daddy ingin kamu yang mengurus perusahaan Kertajaya, bukan hanya hotel Rainbow Galaksi saja." Ucap Daddy Jimmy

"Memang Daddy mau kemana?" tanya Xavier

"Daddy ingin pensiun saja karena Daddy sudah tua dan mau menyusul Mommy Siska saja liburan untuk menikmati masa tua." Ucap Daddy Jimmy

"Oh, baiklah dengan senang hati Xavier menerima." Ucap Xavier

"Bagus, tapi satu pesan Daddy!" Ucap Jimmy

"Apa itu Daddy?" tanya Xavier

"Ketika liburan Mommy dan Daddy selesai, kami ingin kamu segera menikah dengan Lingga. Dia wanita yang baik dan berkelas." Ucap Daddy Jimmy

"Ya ampun, Dad. Kenapa sih harus lingga yang kalian pilih? apa aku tidak pantas untuk memilih pilihanku sendiri?" tanya Xavier

"Jangan harap Daddy akan setuju dengan pilihan kamu sendiri. Daddy tahu pilihan hatimu pasti si Gisela itu kan?" tanya Daddy Jimmy

"Aku dan Gisela sudah putus, Dad! dia bukan pilihan hatiku." Ungkap Xavier

"Siapa pilihan hati kamu?" tanya Daddy Jimmy

Dengan wajah tomat dan tersipu malu Xavier berkata,"Namanya Azzara, Dad. Dia gadis polos yang bekerja cuma-cuma di hotel kita."

"Apa? Gadis pembuat onar itu kamu sukai?" Kaget Daddy Jimmy

"Iya, dia gadis yang tergolong unik." Ungkap Xavier

"Unik bagaimana? bukankah kamu sangat mencintai Gisela? Kenapa kamu bisa sampai putus?"tanya Daddy Jimmy

"Gisela mengkhianati aku, dia berselingkuh dengan sahabat aku sendiri yaitu Satya." Ungkap Xavier

"Apa? sudah Daddy duga kalau Gisela itu tidak akan setia sama kamu! dia hanya memanfaatkan kekayaan kamu saja." Ucap Daddy Jimmy

"Iya, Dad. Maafin aku selama ini aku tidak mau mendengarkan saran Daddy karena aku sudah di butakan oleh cinta." Ucap Xavier

"Tidak apa-apa yang terpenting kamu sekarang bisa belajar dari kesalahan kamu bahwa Cinta dan bodoh itu isinya satu paket." Ucap Daddy Jimmy dengan terkekeh

"Daddy bisa saja becanda. Aku sih sekarang sudah tidak mau membahas masa lalu. Sekarang aku makin penasaran sama Zara."

"Ya ampun anak Daddy sekarang sudah move on. Tapi tetap saja Daddy tidak merestui karena jodoh kamu tetap Lingga." Ucap Daddy Jimmy dengan tegas

"Ayolah, Dad! ini bukan Zaman Siti Nurbaya lagi yang harus di atur oleh orang tua."

"Ini perintah bukan aturan. Pokoknya Daddy tetap ingin kamu dan Lingga menikah." Ucap Daddy Jimmy

Xavier menghela napas dalam, ia lelah terus berdebat dengan keinginan Daddy Jimmy yang ingin menjodohkannya dengan Lingga, sahabat sekaligus investor terbesar dalam hotel terbarunya.

"Kenapa sih Daddy selalu saja mengatur hidupku padahal aku sudah menyelesaikan misi rahasianya. Tapi kenapa aku selalu di tekan untuk menikah dengan gadis pilihan mereka. Apa yang harus aku lakukan supaya mereka bisa merestui hubunganku kali ini." Batin Xavier

Xavier merasa tidak nyaman akan semua tekanan dari sang Daddy Jimmy. Ia merasa harus menuruti semua keinginannya. Tapi karena ini adalah urusan hati Xavier yang ingin punya ruang kebebasan tersendiri.

Xavier pun menguatkan hatinya untuk menentang keinginan Daddy dengan cara membuka usaha tersendiri tanpa ada yang tahu.

Xavier bertekad untuk mengumpulkan uang untuk usaha baru yang dia rintis meskipun saat ini Xavier sudah menjabat sebagai CEO di perusahaan Kertajaya

Bersambung...

...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...

...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...