Apa yang diharapkan Oryza pada pernikahan yang berawal dari kesalahan? Kecelakaan malam itu membuatnya terikat dengan Orion sang pebisnis terkenal sekaligus calon tunangan adiknya, bukankah sudah cocok disebut menjadi antagonis?
Ia dibenci keluarganya bahkan suaminya, sesuai kesepakatan dari awal, mereka akan berpisah setelah anak mereka berusia tiga tahun dengan hak asuh anak yang akan jatuh pada Oryza. Tapi 99 hari sebelum cerai, berbagai upaya dilakukan Oryza mendekatkan putranya dengan sang suami juga adiknya yang akan menjadi istri selanjutnya. Surat cerai tertanda tangani lebih cepat dari kesepakatan, karena Oryza tau ia mungkin sudah tiada sebelum hari itu tiba
Jangan lupa like, vote dan komen ya🙏🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Tak Butuh
Tubuh gadis itu mematung, kesadarannya seperti ditarik paksa, bayangkan hubungan itu berjalan saat Alice baru memasuki SMA di kelas satu tapi langsung ditembak kakak kelas yang jadi incaran semua siswi disana. Tapi apa sekarang? Orion mengajaknya mengakhiri setelah hubungan selama sepuluh tahun?
"Aku tau kamu hanya bercanda kan? Kamu berniat prank di hari ulang tahunku kan?" Sayangnya Orion menggeleng
"Kenapa?"
"Kenapa kamu mengatakan itu? Apa yang sudah terjadi?"
"Tidak ada yang terjadi, aku hanya sadar kalau aku memilih hati yang salah"
"Apa maksudmu hati yang salah? Kamu menganggapku kesalahan?"
"Bukan, aku tak pernah menyalahkanmu. Ini murni kesalahanku, ada kesalahpahaman antara aku, kamu dan Oryza di masa lalu"
"Kak Orion apa kamu tau kalau kamu terlihat seperti laki-laki br*ngs*k sekarang? Dengan mudahnya mengatakan kalimat itu setelah sepuluh tahun lamanya kita bersama?"
"Aku tau, aku lebih tau dari siapapun kalau aku memang sebr*ngs*k itu, aku tak memahami lebih jauh, otak kecilku langsung menafsirkan sesuai apa yang ada dipikiranku saat itu. Aku mengaku salah, bahkan sangat-sangat bersalah untukmu. Aku menjanjikan masa depan bahagia yang bahkan tak akan pernah bisa aku wujudkan bersamamu"
"Kak Orion aku tak bisa menerima ini begitu saja"
"Lalu apa yang kamu inginkan Alice?"
"Sesuai rencana awalmu, ceraikan Oryza dan ayo kita hidup bersama" Orion langsung menggeleng karena memang ia tak akan pernah setuju
"Aku tak bisa melakukan itu Alice"
"Kenapa tidak bisa? Bukankah kamu mencintaiku? Kita sudah bersama sangat lama, apa kamu yakin jika apa yang kamu lakukan sudah benar? Kamu bahkan menduakan pernikahanmu"
"Aku tak percaya jika kamu melupakanku begitu saja. Kak Orion jangan memutuskan sesuatu dengan tergesa, aku akan menunggu sampai pikiranmu tenang untuk berpikir lagi sebelum kamu menyesal karena mengambil keputusan terburu-buru"
"Aku pernah menyesali itu Alice, dan aku tak akan melakukannya lagi. Aku tak memutuskan ini dengan tergesa, maaf mengatakan ini, tapi satu-satunya keputusanku yang tergesa adalah memilihmu dulu"
"Apa? Apa sebenarnya yang sudah terjadi? Apa Oryza mengatakan sesuatu padamu tentang diriku yang tak bisa kamu terima?" Orion lagi-lagi menggeleng
"Jangan membawa siapapun dalam masalah ini. Ini salahku Alice, aku yang ingin mengakhirinya bukan karena Oryza atau siapapun"
"Mustahil Kak Orion, kita bersama selama sepuluh tahun. Mustahil rasa cinta itu bisa hilang hanya dalam waktu satu malam saja" Orion menghela nafasnya, jika untuk kebanyakan orang mungkin itu akan mustahil tapi bagi Orion yang memilih hanya karena pertemuan enam belas tahun lalu terungkap, maka itu bukanlah hal yang sulit. Bersama dan berusaha melibatkan hati dengan berbalut keraguan dalam pikiran, Orion berperang dengan otak dan hatinya selama sepuluh tahun karena keduanya memilih orang yang berbeda. Berpikir secara logika memang perlu, tapi insting tetap tak bisa diabaikan
"Alice, kamu tau? Aku memilihmu karena kesalahpahaman"
"Apa? Apa maksudnya?"
"Aku berpikir kamu adalah gadis yang aku temui di taman rumah sakit enam belas tahun lalu"
"Mungkin saja itu aku, aku mungkin kehilangan sebagian memoriku saat itu karena kejadian traumatis saat kehilangan orang tuaku"
"Bukan, gadis itu adalah Oryza" raut terkejut tak bisa disembunyikan wajah itu. Alice menggeleng untuk menolak percaya apa yang ia dengar
"Tidak mungkin, bisa saja dia hanya mengarang cerita" bersikap denial, menolak dengan tegas apa yang ia dengar
"Tidak, dia punya segala isi percakapan kami saat itu. Bahkan kami sempat mengambil gambar berdua"
"Baik jika kamu menganggap itu adalah Oryza, tapi apa kamu yakin bisa mencintainya? Sedangkan kita sudah bersama sepuluh tahun"
"Mungkin terdengar aneh untukmu dan mungkin saja kamu tak suka mendengarnya. Tapi Alice, satu hal yang harus kamu tau sekarang, aku tak pernah merasakan perasaan jatuh cinta seperti apa yang digambarkan orang-orang padamu" Alice menatap Orion dengan tatapan tak percaya
"Anehnya aku merasakan itu pada Oryza, dari dulu, sejak masa putih abu. Aku membencinya, aku menjauhinya, karena aku hanya ingin jatuh cinta pada perempuan yang sudah membuatku memiliki keinginan untuk sembuh"
"Kecelakaan itu membuatku kehilangan penglihatan, aku sudah putus asa dalam kegelapan, tapi karena gadis itu datang, mengatakan janjinya untuk membawaku melihat bintang membuatku punya kemauan untuk sembuh, walau menunggu waktu yang cukup lama untuk mendapatkan donor mata yang tepat"
"Kamu memang benar-benar br*ngs*k Kak Orion" mata Alice memerah, tak terima dengan apa yang didengarnya. Sedari kecil ia sudah terbiasa mendapatkan apa yang ia mau karena ia satu-satunya anak orang tuanya, saat kecelekaan belasan tahun silam merenggut orang tuanya, ia pikir akan hidup dalam kesunyian. Tapi nyatanya, ia mendapatkan pengganti dari kehilangan itu yang berperan seperti orang tuanya. Memanjakan, menyayanginya dan menuruti apa yang ia mau, walau tanpa sadar itu membuatnya menggeser posisi penting dalam anggota keluarga mereka
Ini bukanlah kesalahan Alice sepenuhnya, siapa yang mau orang tuanya meninggal dalam kecelakaan?. Semuanya memiliki peran penting atas masalah ini, andai saja orang tua asuhnya bisa membagi secara rata dengan putrinya, andai saja Alice sadar kalau ia bisa lebih sering bersama Oryza dan sadar dimana posisinya, andai ia bisa melihat lebih jelas dan mengambil sesuai porsinya, bukan mengambil hak yang harusnya jadi milik orang lain
"Aku mengakui itu dan aku meminta maaf karena itu"
"Apa yang kamu cari dari dia Kak Orion? Aku memiliki lebih dari apa yang Oryza miliki, kenapa kamu tidak pernah menyukaiku? Apa kamu bercanda?. Kamu tau? Oryza tak akan mendapatkan sepeserpun dari saham perusahaan orang tuanya, jika kamu mau mengembangkan perusahaanmu, maka kamu akan rugi bersamanya"
"Cukup Alice! Hentikan! Aku tak menyangka kamu tega mengatakan itu pada saudaramu sendiri"
"Dengar baik-baik, aku tak pernah mau harta itu sekalipun perusahaan orang tuamu lebih maju, aku sudah mendapatkan apa yang aku cari dan tak akan berniat menggantinya sampai kapanpun"
"Sekalipun dia meninggal?" Orion mengepalkan tangan mendengar itu
"Benar, sekalipun dia meninggal"
Oryza 😭😭😭😭😭🤧
begitulah versi cerita ni... semua feeling jg ada d situ d uli sebati ole author. huhhh sedih bnget ya
karena Allah lebih tahu bahwasanya kita tidak boleh terlalu terlena & memuja yg ada di dunia ini tanpa mengingat penciptanya... Allah mengambilnya supaya kita selalu mengingat & berdoa kepada sang pencipta